Bab 13 ; Kegelisahan Dika

Mendengar jawaban Maya ibunya masih kurang percaya dalam perasaannya tidak mungkin terjatuh tapi mengalami luka memar di bagian pipinya,namun karena ibunya tidak ingin memperpanjang masalah dan membuat Maya seperti di desak,ibunya hanya bisa terdiam.

melihat ke adaan cucunya yang seakan ketakutan dan bahkan sembab matanya karena nangis terlalu lama membuat ayah Maya semakin curiga.

"adek matanya kenapa?...udah makan belum?...yuk makan bereng kakek" .

jika ayahnya bertanya kepada Maya justru Maya tidak akan mengatakan jujur dengan apa yang sedang ia alami,maka dari itu ayahnya mencoba mencari info dengan menanyai Ella.

"tadi ayah malah i mama Ella jadi takut".

mendengar jawaban Ella seketika ayah Maya menghubungi Dika,namun berkali-kali mencoba menghubungi tidak juga mendapat jawaban.

sementara di Dika sedang tertidur pulas karena lelah abis mabuk,setelah kejadian itu Dika seakan-akan tidak mengingat lagi perbuatan apa yang telah ia lakukan.

kalau Dika pulang dan mencoba mencari anak dan istrinya,padahal dalam konsisi tersebut di saat Dika menghajar habis-habisan Maya dalam ke adaan sadar tanpa pengaruh alkohol sama sekali,tapi anehnya seketika Dika tidak mengingat kejadian tersebut.

"Maya kamu di mana nih aku pulang dengan membawa makanan kesukaan kamu...Maya!!!!!Maya!!!!!! is di mana lah istriku ini dari tadi aku panggil tapi tidak juga nyaut".

seketika Dika baru lah ingat pasti Maya pergi membawa ponselnya,benar saja ketika Dika sedang mencari ponselnya setelah menemukan ponselnya ia ingin segera menghubungi Maya,namun ternyata kedua bola matanya melotot seketika ekspresi wajahnya berubah melihat beberapa panggilan dari mertuanya tidak terjawab.

setelah berjalan dari kamar menuju ruang tau,namun langkahnya terhenti ketika ia melihat pintu ruang kamar untuk tamu terbuka.

semua kejadian baru lah mulai bisa ingat satu per satu Dika ingat sampai hal yang tidak seharusnya ia lakukan kini malah terbayang semua kejahatan dirinya.

membuat Dika sedikit gelisah dan ia bingung harus melakukan apa jika salah satu dari mereka melaporkan kejahatannya ke polisi.

Dika ingin segera melarikan diri,namun ia teringat anaknya dan nasibnya nanti jika harus meninggalkan anak istrinya.

melihat di layar ponsel mertuanya sudah berkali-kali menghubunginya,namun tidak sempat Dika jawab karena tadi Dika sedang tertidur pulas.

ketika Dika ingin melangkah keluar dan menjemput anak dan istrinya,seketika langkahnya mulai terhenti ketika ada beberapa mobil berhenti dan pakir di halaman rumahnya.

seketika wajah gelisah Dika mulai menjadi-jadi ketika ia melihat bahwa yang keluar dari salah satu mobil tersebut ada perempuan yang ia paksa dan ia nodai.

Dika tak ingin keluar tapi jika ia tidak keluar pasti orang-orang tersebut akan mendobrak pintu rumah Dika,jadi mau tak mau Dika harus keluar sebelum urusan menjadi semakin panjang.

seiring Dika berjalan menuju ruang tamu seketika itu juga bel rumah segera berbunyi menandakan bahwa mereka telah mengetahui keberadaan rumah Dika.

dengan ke adaan gemetar Dika kemudian membuka pintu rumahnya dan benar saja perempuan tersebut dan beberapa pengacara telah berdiri di hadapannya.

setelah Dika mempersilahkan masuk tanpa basa-basi perempuan menjelaskan apa maksud dan tujuannya datang mencari Dika.

sebenarnya semenjak kejadian tempo hari lalu perempuan itu telah mencoba mengumpulkan beberapa bukti untuk melaporkan Dika ke kantor polisi,namun perempuan itu tidak ingin langsung melaporkan perbuatan Dika.

melainkan ia ingin tau apa alasan Dika sampai berani menodainya,setelah melihat sekeliling ia tidak menemukan bahwa Dika telah memiliki istri,lalu ia mencoba meminta bertanggung jawab jika ia terbukti hamil atau pun tidak mau bertanggung jawab menikahinya setidaknya ia mendapat separo harta kekayaan Dika.

"saya tidak habis pikir kenapa anda sangat berani terhadap saya dan saya juga ingin tau alasan anda kenapa sampai setega itu kepada saya yang pada hal jelas anda sendiri tidak mengenal saya".

mendengar pertanyaan yang perempuan ajukan seketika membuat Dika diam sesaat dan ia mencoba mencari alasan yang tepat.

tentu yang Dika hadapi bukan lah masalah sepele,bagaikan nyawanya berada di ujung ambang kehancuran,seketika tubuhnya menjadi lemas tanpa dapat ia berpikir dengan jernih Dika hanya menjawab dengan bahasa seadanya yang terlintas di otaknya.

"aku benar-benar tidak sengaja di malam itu aku sedang dalam keadaan mabuk,aku kira anda adalah istri saya jadi aku langsung berani menarik andan dan berbuat kepada anda,aku benar-benar menyesal dan aku minta maaf atas semua kejahatan ku terhadap anda".

sedikit lebih mendesak perempuan tersebut terus mengajikan pertanyaan dan yang seketika membuat Dika kehabisan kata-kata.

"jika benar di saat itu anda dalam ke adaan tidak sengaja lalu kenapa anda sempat mengunci saya di dalam apartemen?...dan anda juga mengatakan bahwa saya harus mati agar tidak ada yang melaporkan kejahatan anda".

dalam pertanyaan kali ini Dika benar-benar bingung mencari alasan yang tepat sampai ia menjawab dengan jawaban yang tidak masuk akal mengundang emosi orang-orang yang berada di sekitarnya.

"anda tau kan bahwa melayani seorang laki-laki itu adalah tugas seorang perempuan?...jadi apa salahnya aku minta anda untuk melayani ku karena aku tidak pernah mendapatkan pelayanan dari istri ku".

"bapak jangan main-main yang dengan saya atau saya benar-benar akan menindak lanjuti kasus ini sampai ibu Melinda mendapatkan pertanggung Jawaban dari anda,apa pun alasan anda ini tetap lah tindakan kejahatan maka harus di proses".

gertak dari salah satu pengacara yang merasa dari tadi Dika hanya mempermainkan mereka.

"ampun jangan laporkan saya...saya mohon...apa pun akan saya lakukan asal jangan kalian laporkan ke polisi,saya ngaku kalau saya yang salah saya benar-benar minta maaf".

setelah mendengar rengekan dan pengakuan salah dari Dika,maka Melinda mulai mengulangi lagi beberapa pertanyaan untuk Dika,jika Dika menjawab dengan jawaban ngawur lagi maka Melinda tidak segan-segan melaporkan Dika ke kantor polisi.

"oke...saya akan mengulangi pertanyaan saya untuk anda jika anda tidak benar-benar menjawabnya maka jangan salahkan saya untuk melaporkan ke polisi".

di iringi dengan anggukan dari Dika,Melinda mulai mengulangi pertanyaannya kepada Dika.

"pertanggung jawaban seperti apa yang akan anda berikan kepada saya?...jika saya minta sebagian dari harta anda apa lah anda akan memberikan nya?...dan jika saya hamil apa kah anda mau menikahi saya?..."

"pertanggung jawaban apa pun yang anda minta kepada saya dan jika dengan memberikan sebagian harta saya bisa membatalkan niat anda untuk melaporkan saya ke kantor polisi maka saya bersedia memberi nya ,saya berharap anda tidak akan sampai hamil karena saya sudah memiliki anak dan istri,namun jika anda benar-benar hamil maka saya siap bertanggung jawab meski istri saya tidak terima".

Mmmmm

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!