Bab 07; Kecemasan Ibu

ibu yang menyadari bahwa Sovia tak kunjung pulang kemudian merasa cemas dan memutuskan untuk mencari Sovia.

di perjalanan ibu selalu bertanya kepada orang dari setiap yang ia temui pasti dia tanya i apa kah melihat putrinya,namun tak satu pun dari mereka mengetahui keberadaan Sovia.

hingga sampai lah ibu ke depan pintu gerbang sekolah dan tentu saja pintu gerbang sudah di kunci oleh pak satpam,dengan tergesa-gesa ibu mencari bantuan kepada orang di sekitar sekolah.

untungnya kebetulan ada seseorang yang tau rumah pak satpam,lalu orang tersebut menghantarkan ibu Sovia ke rumah pak satpam.

"ada apa bu kok anda terlihat cemas?..apa ada yang dapat saya bantu?.."

melihat orang datang untuk membantunya ibu Sovia lalu menjelaskan bahwa anaknya dari tadi tidak pulang ke rumah atau kemungkinan masih ada di dalam kelas,lalu ibu Sovia minta bantuan kepada orang tersebut.

"tolong pak anak saya kemungkinan masih ada di dalam kelas,karena dari tadi Sovia tidak kunjung pulang ke rumah,firasat saya Sovia dalam ke adaan tidak baik-baik saja".

mendengar dari kecemasan sang ibu lalau ia mengatakan bahwa ia tau rumah pak satpam yang biasa menjaga pintu gerbang sekolah ini,lalu orang tersebut mengajak ibu Sovia ke rumah pak satpam.

untung saja pas sampai di depan rumah pak satpam ternyata pak satpam sedang berada di rumah,lalu ibu Sovia mengucapkan salam ramah kepada pak satpam,lalu pak satpam menyambut dengan ramah dan mempersilahkan ibu Sovia masuk ke dalam rumah.

tanpa basa basi ibu Sovia langsung menjelaskan apa maksud dan tujuannya mendatangi pak satpam,tampak jelas dari raut wajah ibu Sovia bahwa ia sedang dalam ke adaan cemas.

"maaf pak menggangu waktunya,saya butuh bantuan bapak".

mendengar perkataan perkataan dan raut wajah ibu Sovia sedang tidak dalam keadaan main-main dan mungkin ada hal serius yang ingin ia sampaikan,lalu pak satpam mencoba mendengar kan seksama.

"silahkan bu..jelaskan apa yang dapat saya bantu" .

lalu tanpa basa basi ibu Sovia menjelaskan dengan ekspektasi begitu cemas,pak satpam yang mendengar penjelasan dari ibu Sovia.

"pak tolong saya anak saya dari tadi tidak pulang ke rumah, saya ingin melihat ke dalam kelasnya mungkin anak saya masih ada di sekitar sekolah".

pak satpam yang mendengar rengekan ibu Sovia pun menjadi ikut panik tadi nya ia pikir Sovia sudah pulang lebih dulu,namun ternyata Sovia justru belum pulang,pak satpam langsung bergegas mengambil kucing gerbang sekolah yang terletak di dekat tv dan bergegas bersama ibu Sovia menuju ke sekolah.

sesampainya di sekolah kalau pak satpam membuka pintu gerbangnya di bantu oleh ibunya Sovia,setelah gerbang terbuka ibunya dan pak satpam berpencar mencari keberadaan Sovia di ruang kelas,perpustakaan dan kantin juga jadi pusat pencariannya,namun satu pun tak di temui jejak Sovia berada di sana.

tanpa henti ibunya terus menyusuri sekolah sampai satu per satu kelas di masukin ya sampai ketika ibunya berada di kelas paling akhir yang dekat dengan toilet ibunya masukin,namun kedua mata tertuju kepada pintu toilet yang ternyata di depannya di ganjal menggunakan begitu banyak bangku,awalnya ibunya mengira bahwa toilet itu sudah rusak makanya di ganjal menggunakan bangku yang sangat banyak,namun seketika pikirannya berubah sorotan mata yang tajam benar-benar menuju arah toilet tersebut.

dengan tergesa-gesa ibu Sovia memindahkan satu per satu bangku yang menutupi pintu toilet dan di bantu oleh pak satpam,setelah beberapa saat kemudian pintu baru lah bisa terbuka.

betapa tersayatnya ibu Sovia ketika melihat Sovia terbaring lemas di dalam toilet,tak terasa air mata menetes tanpa di minta melihat putri kesayangannya sudah mulai melemah.

lalu ibunya menghampiri Sovia dan membelai rembut wajah Sovia,di hadapan ibunya tampak jelas betapa lelahnya wajah Sovia dan matanya sembab kemungkian sudah terlalu lama menangis di dalam.

lalu pak satpam membantu mengangkat tubuh Sovia dan segera di larikan ke rumah sakit terdekat,setelah beberapa saat kemudian dokter memeriksa ke adaan Sovia dan ibunya menunggu di ruang tunggu.

setelah beberapa menit di priksa lalu ibu Sovia di panggil ke ruang dokter untuk menjelaskan keadaan Sovia,khawatir bukan main yang ibu Sovia rasakan sekarang.

"silahkan masuk bu ...kami sudah mencoba memeriksa anak ibu".

lalu dengan sigap ibu Sovia langsung masuk dan duduk di kursi yang sudah di sediakan untuk para tamu.

"bagaimana keadaan anak saya dok?...apakah anak saya baik-baik saja?.."

dokter yang melihat ekspresi khawatir dari ibu Sovia hanya bisa tersenyum tipis berusaha menenangkan,namun sepertinya ibunya Sovia tidak sabar mendengar penjelasan sang Dokter.

"bu...sepertinya anak ibu tidak hanya tertekan mental namun secara fisiknya pun juga ikut tertekan,saya kira anak ibu ini terlalu banyak mengkonsumsi bahan dadar yang pedas sehingga di dalam organ dalamnya ada beberapa yang mengalami pembengkakan".

mendengar penjelasan sang dokter seketika mulai melemah lah tubuh ibu Sovia,ia tidak menyangka bahwa putrinya separah ini,bahkan yang sangat ia tau putrinya tidak menyukai makanan yang berbau pedas,namun kali ini justru ia mendapat laporan bahwa Sovia berlebihan mengkonsumsi bahan dasar pedas.

"kalau bagaimana dok apakah anak saya bisa di sembuhkan?...saya mohon dok selamatkan anak saya berapa pun biayanya".

mendengar rengekan dari ibu Sovia akhirnya dokter mengiyakan dengan ketentuan syarat Sovia untuk sementara waktu harus menjalani rawat inap terlebih dahulu jika tidak ada perubahan maka dokter akan menindak lanjuti Sovia.

setelah beberapa saat penjelasan di mengerti ibu Sovia lalu ia keluar ruangan dan di ruang tunggu sudah berdiri suaminya ayah Sovia.

suaminya yang terkejut mendengar kabar bahwa putrinya masuk rumah sakit lalu bergegas menyusul menuju rumah sakit,seketika mulai khawatir setelah melihat istrinya keluar dengan wajah yang murung seperti tidak ada harapan lagi.

lalu pak Bram mencoba menenangkan istrinya dan memeluknya sambil mengatakan bahwa tidak akan terjadi apa apa terhadap Sovia,setelah semua di rasa tenang lalu ibu Sonia mencoba menjelaskan apa yang terjadi pada putrinya,bram yang mendengar penjelasan istrinya menanggal seakan tidak terima.

semua yang di katakan istrinya sungguh tidak masuk akal,karena setahu dia putrinya sama sekali tidak menyukai makanan pedas,dari situ lah Bram mulai curiga bahwa putrinya habis di buli oleh teman-temannya.

jika tidak terjadi pembulian mustahil Sovia memakan makanan pedas dan terkunci di toilet sendiri,lalu Bram berjanji jika sampai terjadi apa-apa terhadap putrinya ia akan menuntut pihak sekolahan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!