Bab 11 ; Kebahagiaan.

setelah mendengar pengakuan dari empat sekawan dan juga orang tuanya,akhirnya Sovia dan keluarganya memaafkan dan mereka menjadi teman baik.

kedua orang tua Sovia merasa sangat terbantu apa lagi saat ini ayah Sovia hanya berkerja sebagai petani,mereka percaya bahwa di setiap ada masalah pasti akan ada jalan keluarnya.

namun tak sampai di situ saat ini mereka tengah menghadapi masalah sakit yang sedang Sovia hadapi,semoga dokter datang dengan membawa kabar bahagia tentang perubahan kondisi Sovia,tak selang beberapa lama dokter datang untuk memeriksa keadaan Sovia dan mereka di minta untuk menunggu di luar ruangan.

"selamat pagi pak,bu...maaf minta waktunya sebentar kami akan melakukan pemeriksaan kepada Sovia,semuanya di mohon untuk menunggu di luar ruangan".

mendengar perintah dokter akhirnya mereka pun keluar dan menunggu di luar untuk mendengar kabar dari dokter yang sedang melakukan pemeriksaan.

"Ya Allah kami mohon berikan kami kabar bahagia walau hanya sedikit kabar yang setidaknya membuat kami lega".

seakan sedang menunggu hasil ujian keluar suasana saat itu menegangkan seakan kabar tersebut adalah satu-satunya harapan bagi mereka.

*

*

sedangkan di rumah Dika seakan merasa kesepian tidak mendapatkan mangsa untuk memuaskan nafsunya belakangan,sampai Dika dan Maya marahan karena hal ini.

"kamu ini kenapa Maya?...aku ni suami mu,kenapa kamu tidak mau melayani aku?...salah ku di mana Maya?...coba jelaskan agar aku tau apa alasanmu".

Maya yang melihat suaminya merengek hanya terdiam dalam hatinya ia tidak habis pikir kenapa suaminya terus-terusan memaksa,sebenar nya Maya juga memiliki alasan kenapa ia tidak mau di gauli suaminya,Maya sendiri justru tidak sanggup melayani karena suaminya sekali main harus tahan sampai pagi dan juga Maya harus tetap berada do dalam kamar terus tidak boleh keluar hanya sekedar untuk mengambil air minum saja Dika tidak mengizinkan.

dalam pikiran Maya jika ia tidak di perbolehkan keluar kamar lalu bagaimana dengan Ela.

"kamu ini bener-benar tidak tau ke adaan ya mas...,Ella tu masih kecil kalau aku tidak boleh keluar kamar lalu bagaimana dengan Ella lagi pun aku lebih sering sakit nya setelah melayani mu,karena kamu tidak sedikit pun memberi aku waktu untuk istirahat".

mendengar jawaban Maya,Dika malah menjadi semakin emosi dan pergi dari rumah.

kini Dika bermalam di apartemen dekat kantor tempat ia berkerja dan Dika mulai menikmati hidup dalam ke sendirian seakan tidak ada lagi suara anak menangis atau gangguan lainnya.

Dika juga menghabiskan beberapa minuman beralkohol sehingga membuatnya mabuk,sampai ada seorang perempuan tak sengaja lewat depan apartemen Dika.

yang Dika sendiri juga sedang berjalan dengan sempoyongan keluar dari apartemen,lalu dengan paksa Dika menarik perempuan tersebut untuk masuk ke dalam apartemen nya.

"tolong siapa pun tolong aku,aku mohon jangan sakiti aku om,aku akan memberikan semua hartaku tapi aku mohon jangan sakiti aku".

namun Dika yang sedang mabuk benar-benar tidak bisa mencerna dengan dengan baik kata-kata perempuan tersebut dan kondisi sekita sudah larut malam terlihat sangat sepi.

sesampainya di dalam apartemen lalu Dika dengan kasarnya membanting tubuh perempuan tersebut ke atas kasur,membuat perempuan tersebut ketakutan segera menangis histeris,namun agar perempuan tersebut tidak sadar hal apa yang akan Dika lalukan kepadanya.

Dika lalu memaksa perempuan tersebut untuk meminum minuman yang sudah Dika minum sampai membuat Dika mabuk dan begitu pun setelah perempuan tersebut meminumnya menjadi tak sadarkan diri.

Dika mengambil kesempatan ketika perempuan tidak sadarkan diri,Dika mulai melepas satu persatu pakaian perempuan tersebut sampai perempuan tersebut duduk di hadapannya tanpa menggunakan busana sehelai pun.

malam itu menjadi saksi bahwa Dika sendiri telah menodai perempuan yang sama sekali tidak ia kenal dan perempuan tersebut masih dalam ke adaan tidur lelapnya,segera Dika sadar lalu Dika merapikan pakaiannya bergegas pergi dan meninggal kan perempuan tersebut.

*

*

semetara di tempat Sovia,kini Sovia telah selesai di periksa dan dokter segera keluar dari ruang rawat Sovia dan menghampiri kedua orang tua Sovia.

"bagaimana dok ke adaan anak saya?..."

"Alhamdulillah pak bu suatu keajaiban yang baru kali ini saya temukan,perkembangan Sovia sangat cepat mulai membaik bahkan ketika saya tanyai tentang perutnya ia sudah mulai merasa tidak sakit lagi,jadi kemungkinan besar Sovia tidak jadi di operasi,namun walaupun begitu Sovia masih harus menjalankan rawat inap sampai Sovia benar-benar sembuh".

mendengar berita dari dokter seketika semua orang yang berada nunggu kabar tentang Sovia kini sudah terjawab dengan jawaban yang cukup memuaskan.

"masya Allah kami turut senang mendengar kabar ini,semoga kondisi Sovia lekas membaik dan bisa kembali ke sekolahan lagi".

setelah semua di rasa mulai membaik empat sekawan,orang tuanya dan juga kepala sekolah berpamitan untuk pulang.

"pak buk kami benar-benar minta maaf atas kejahilan anak kami dan turut senang mendengar Sovia mulai membaik,ini ada sedikit bantuan dari kami mohon di terima ya pak bu..mungkin ini tak seberapa di bandingkan dengan apa yang sudah anak kami perbuat".

"tidak apa apa ibu-ibu mungkin ini hanya lah sebuah kecelakaan yang namanya anak-anak masih bisa di maklumi,kami sekeluarga juga sangat berterima kasih karena sudah sudi menjenguk Sovia dan juga maaf kami jadi merepotkan" .

"tentu jelas tidak sama sekali pak...ini adalah sebagai bentuk permintaan maaf kami sebagai orang tua sekali gus pihak sekolah yang telah lalai dalam menjaga anak-anak kami,sekiranya bapak dan sekeluarga dapat memaafkan kami,kami sudah sangat berterimakasih kepada bapak dan keluarga".

setalah mereka benar-benar pulang ayah dan ibu Sovia segera menemui Sovia yang sedang terbaring di atas kasur dengan tangan di infus.

hari menjelang siang dan Bram memutuskan untuk menemani anak istrinya sampai mereka di perbolehkan pulang.

"nak ini sudah waktunya makan siang kamu ingin makan apa nanti biar ayah belikan dan ibu juga sekalian ayah belikan?.."

melihat anak dan istrinya yang dari kemarin memang kurang makan akhirnya Bram berinisiatif untuk membelikan makanan dengan menggunakan uang bantuan yang telah ia terima tadi.

"apa aja deh yah yang penting jangan yang mahal-mahal ya ".

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!