Bab 16 ; Kebohongan

setelah di rasa aman dan para warga sudah pergi,Dika lalu membuka pintu almari yang di gunakan untuk menyembunyikan Sovia.

almari segera di buka,namun ternyata mendapati Sovia sudah tak sadarkan diri bahkan Dika juga melihat bercak darah yang keluar sangatlah banyak.

dengan tergesa-gesa Dika memasukan Sovia kedalam mobil,namun siapa sangka ketika Dika ingin memasukan Sovia kedalam mobil tiba-tiba Maya pulang bersama Ayahnya.

hal yang seharusnya tidak Maya lihat kali ini Maya melihat dengan jelas bahwa suaminya tidak akan pernah berubah bahkan dengan saudaranya sendiri Dika sanggup menyiksanya apa lagi dengan orang lain.

Dengan emosinya Ayah Maya mendatangi Dika lalu menampar keras pipi Dika,sungguh emosi yang seperti tidak ada batasnya semua rasa kesal,amarah dan jengkel Ayah Maya segera di lampiaskan kepada Dika.

tak cukup dengan menampar saja,Ayah Maya juga meninjau perut Dika sampai Dika kesakitan dan merengkuh karena sakit.

hati orang tua mana yang tidak hancur melihat perlakuan Dika terhadap Maya,yang semula tidak sama sekali ia curiga,namun semua berubah ketika cucunya sendiri yang mengatakannya,bahkan saat ini perkataan cucunya juga di buktikan dengan kejahatan Dika terhadap Sovia yang masih adik sepupunya.

ketika Dika ingin memberontak dan membalas atas apa yang sudah Ayah mertuanya lalukan,seketika itu juga para warga segera datang.

sungguh hal yang tidak bisa di duga ternyata yang mereka curigai tadi benar-benar terjadi,bahkan di depan warga Dika masih berani untuk berbohong.

segera Dika di bawa ke kantor polisi,namun Dika mencoba merengek agar tidak di laporkan polisi.

"kita kasih waktu untuk mas Dika menjelaskan kenapa ia seperti itu".

mendengar pinta anaknya lalu ayah Maya mencoba memahami perasaan anaknya,mungkin terlihat lebay tapi ayah Maya sangat menyayangi Maya,meski pun apa pun alasan Dika tetap saja tidak dapat di maafkan tanpa harus di hukum.

tujuan Maya yang mestinya sudah tau alasan Dika,Maya ingin Ayahnya mendengar sendiri alasan Dika,agar ayahnya tau perlakuan Dika yang menyiksa Maya.

"Dika silahkan jelaskan alasan mu sebelum kami jebloskan ke dalam penjara".

bentak ayah Maya sambil menahan emosi,sangat tampak dari raut wajahnya yang benar-benar nahan emosi.

Dengan pikiran kacau dan tubuh gemetar akhirnya Dika mulai berani membuka mulut dan mengatakan alasannya sering menyakiti wanita terutama istrinya sendiri.

"maaf pak saya tidak bermaksud melakukan kejahatan ini semua,karena saya ingin di perlakukan layaknya suami jika di ajak harus nurut tapi tidak dengan Maya selalu saja ada alasan untuk menolak saya".

seketika sorotan mata menuju ke Maya,mungkin memang mereka harus mendengar alasan dari mereka berdua bukan dari Dika saja,lalu ayah Maya meminta untuk menjelaskan alasan kenapa tidak mau bergaul dengan Maya.

"bukanya saya tidak mau tapi lihatlah bagaimana cara dia memperlakukan saya,dia selalu memaksa tanpa melihat ke adaan dan jika sudah meminta dia tidak pernah mengizinkan saya untuk keluar".

dalam hati ayah Maya itu namanya juga penyiksaan,apa lagi melihat Maya yang memang sudah lama sering mengeluh tentang Dika,bahkan dulu Maya sempat sakit lama karena perlakuan Dika.

"sekarang bagaimana jika sudah begini saya sebagai orang tua tidak terima anak saya di buat seperti ini apa lagi kemarin ia datang dengan luka lebam di pipinya".

Dika hanya diam mendengar ayah mertua nya telah mengetahui perlakuan Dika terhadap Maya.

Dika berniat untuk coba minta maaf dan berjanji utuk tidak mengulangi lagi perbuatan ya.

"saya benar-benar menyesal pak,saya janji tidak akan mengulangi lagi,saya khilaf,saya mohon maaf pak".

Maya yang melihat sepertinya ada kesungguhan di dalam hati Dika sudah menyesali perbuatan nya jadi iba melihat Dika harus mendekam di penjara.

"saya akan memaafkan mu jika kamu berani meminta maaf kepada orang tua Sovia atas apa yang kamu lalukan dan kamu juga harus berjanji tidak mengulangi lagi jika sempat terulang lagi saya tidak akan memaafkan mu".

tegas ayah Maya terhadap Dika,sebenarnya ayah Maya belum bisa memaafkan dengan sepenuh hati karena tingkah laku Dika benar-benar tidak beradab.

"baik saya akan penuh i permintaan bapak asalkan saya tidak jadi di masukan di dalam penjara".

warga yang menyaksikan tindakan Maya dan ayahnya ada yang sedikit heran,namun ada juga yang berfirasat ayah Maya dan Maya adalah seorang yang mudah memaafkan.

lalu Dika ingin mengantar Sovia pulang,namun anehnya Maya tidak di perbolehkan ikut dengan alasan anaknya sedang tidur,jadi Dika hanya mengajak ayah mertuanya.

di perjalanan Dika mencoba mencari akal agar mertuanya tidak sampai ikut ngantar Sovia sampai rumahnya,Dika lebih banyak terdiam karena sedang sibuk memikirkan bagaimana caranya orang tua Sovia tidak sampai tau kalau yang sebenarnya yang melukai Sovia adalah dirinya.

setelah Dika menemukan ide lalu Dika mampir ke bengkel mobil dengan alasan ban mobilnya kempes.

"pak maaf sepertinya ban mobil saya bocor deh dari tadi saya ngerasa kayak kurang enak di buat jalan,coba kita mampir ke bengkel sebentar ya pak".

"oh ya sudah,tapi kita harus nunggu berapa lama?..kasihan itu Sovia dari tadi pingsan belum bangun-bangun kita harus mencari rumah sakit tersekat dulu dari pada Sovia kelamaan nungguin sampai selesai ganti ban".

kesempatan itu lah yang di gunakan Dika untuk membawa Sovia pulang tanpa harus di dampingi oleh mertuanya,jika mertuanya mendampinginya pasti ia di paksa harus berkata jujur kepada orang tua Sovia dan akhirnya Dika akan kena hajar lagi setelah apa yang sudah ia alam i.

"tidak usah pak nanti biar saya pesan ojek online aja untuk ngantar Sovia,karena setau saya di daerah ini jauh dari rumah sakit,nanti bapak nungguin mobilnya saja biar gak kecapean di jalan dan yang antar Sovia biar saya saja".

sebenarnya mertuanya agak curiga,namun karena melihat suasana hari ini sangatlah panas akhirnya memilih untuk menunggu di bengkel dan yang mengantar Sovia adalah Dika sendiri,kebetulan ojek online segera sampai setelah mereka menunggu beberapa menit di bengkel.

"awas aja kalau kamu membohongi ku Dika,kalau sudah sampai kamu juga harus berkata jujur dan minta maaf kepada kedua orang tua Sovia".

"siap pak nanti saya rekam pas saya sampai di rumah orang tua Sovia dan minta maaf kepada orang tua Sovia".

setelah pamitan kepada mertuanya Dika segera mengangkat tubuh Sovia dan di bonceng kan di atas motor serta di belakang Sovia duduk lah Dika sebagai penahan tubuh Sovia agar tidak terjatuh.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!