Bab 14 ; Kembalinya Sovia.

setelah mendengar jawaban dari Dika,akhirnya Melinda menyetujui dan meminta tanda bukti jika memang Dika siap bertanggung jawab.

*

*

semetara di rumah sakit setelah genap tiga hari Sovia menjalani rawat inap akhirnya Sovia di nyatakan boleh pulang,tapi dengan syarat Sovia harus tetap menjaga kesehatannya dan menghindari makan-makanan pedas.

"melihat kondisi Sovia sudah semakin membaik pak bu...maka Sovia di perbolehkan jika ingin di bawa pulang,namun dengan syarat bapak dan ibu harus tetap memperhatikan Sovia dan makanan yang di makan Sovia untuk sementara waktu harus menghindari makanan yang berbau cabai".

mendengar berita Sovia sudah di perbolehkan pulang membuat ayah dan ibu Sovia merasa bahagia,lalu ayah Sovia segera bergegas menuju ruang administrasi untuk menebus obat-obat yang harus Sovia di konsumsi dan membayar selama Sovia menjalankan rawat inap di rumah sakit tersebut.

setelah selesai mereka segera pulang ke rumah, keesokan hari nya Sovia sudah di mulai aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah.

setelah siap sarapan Sovia segera meminum obatnya sebelum berangkat ke sekolah,setelah siap semua Sovia lalu bergegas berpamitan kepada ayah dan ibunya untuk berangkat Sekolah.

namun sebelum Sovia benar-benar berlalu ayah Sovia segera mengikuti dari belakang,semua ayah lakukan agar ketika Sovia dalam bahaya Ayahnya dapat membantunya dan memberi pertolongan pertama.

hari ini Sovia aman dan tidak ada lagi teman-teman Sovia yang meledeknya dan membulinya,namun sikap Sovia masih tetap sama saja seperti sebelum nya,ia tetep saja lebih suka menyendiri.

kali ini tidak ada yang berbuat jahil atau sekedar menyapa Sovia,tapi Sovia sudah terbiasa tanpa di sapa oleh teman-teman nya.

di rasa anaknya dalam ke adaan aman,akhirnya Bram memutuskan untuk pulang dan melanjutkan pekerjaannya sebagai petani.

lonceng masuk segera berbunyi dan semua siswa+siswi masuk ke dalam kelas masing-masing begitu pun dengan Sovia yang telah siap mengikuti pelajaran hari ini.

tentu sudah banyak mata pelajaran yang ia tinggalkan semenjak Sovia tidak masuk sekolah karena masih dalan keadaan sakit,setelah itu siswa-siswi segera mengeluarkan buku pelajaran dan juga PR yang guru kasih tempo hari sebelum Sovia masuk.

saat Sovia tidak mengetahui kalau ada PR seketika terdiam,ia tentu takut jika akan di hukum lagi,namun beruntungnya dia hari ini karena hari ini adalah hari pertama masuk sekolah tentu guru tidak ada alasan untuk menghukum Sovia.

Sovia sedikit heran biasanya jika dia tidak mengerjakan PR teman-temannya akan mengejeknya dan meminta gurunya untuk menghukum Sovia,namun kali ini berbeda tidak ada satu pun yang mengejek Sovia.

bahkan gurunya sendiri tidak lagi memarahinya,sebenarnya suatu perubahan yang baik karena Sovia sudah tidak lagi di permainkan ketika berada di sekolah.

apa lagi sebentar lagi siswa-siswi akan melaksanakan ujian nasional kelulusan,bahkan untuk hari-hari menjadi semakin berbeda semua di sibukkan dengan belajar masing-masih bahkan sampai jam istirahat masih juga banyak dari mereka menghabiskan waktu di dalam kelas.

sementara Sovia merasa sedikit lega karena teman-temannya tidak lagi sejahat yang ia pikirkan ,namun tetap saja Sovia harus berhati-hati karena tidak mungkin semudah itu orang cepat berubah sifatnya apa lagi dari sifat buruk,sebaik apa pun orang jahat saat ia benar-benar ingin memiliki niat untuk berubah,maka percaya lah ia akan kembali seperti semula ketika ia merasa bahwa ia yang paling benar walau kenyataannya sebenarnya ia tau yang ia lakukan salah.

jam kedua lonceng tanda waktu istirahat telah usai dan seluruh siswa-siswi memasuki kelas masing-masing.

di saat Sovia ingin masuk ke dalam kelas tak sengaja Sovia berpapasan dengan empat sekawan yang juga ingin masuk ke kelas.

"eh Sovia udah sembuh ya?...syukurlah akhirnya kamu dapat mengikuti pelajaran hari ini soalnya nanti akan ada ujian harian untuk menyambut ujian nasional yang akan datang".

sesungguhnya Sovia yang masih mengingat kejadian yang telah ia alami masih sedikit takut jika sebenarnya empat sekawan ini akan memiliki rencana lain .

dengan kepada yang sedikit menunduk dan perlahan ia mulai mengangguk kepada pertanda ia sudah menjawab pertanyaan dari empat sekawan tersebut.

setelah itu mereka secara bersamaan masuk ke dalam kelas,kembali kelas terasa sangat berbeda biasanya mereka akan mulai ribut jika belum ada guru yang masuk ke dalam kelas.

namun kali ini kelas serasa sunyi karena mereka sedang sibuk belajar untuk menghadapi ujian hari ini.

sedangkan berbeda dengan empat sekawan ini yang hanya menyibukkan diri dengan mengatur kecantikan hanya untuk tampil percaya diri di hadapan para cowok-cowok yang di anggap tampan di mata mereka.

tak selang beberapa menit guru matematika masuk dan langsung memberi soal ujian harian untuk di kerjakan dan semua siswa dan siswi di minta mengumpulkan semua buku dan tasnya demi menghindari contek mencontek.

setelah lembaran soal di bagi semua siswa dan siswi sibuk dengan soal masing masing,namun berbeda dengan empat sekawan ini yang sibuk mencari contekan dari teman-teman sekelilingnya.

setelah 1 jam ujian berlangsung semula berlangsung dengan baik,namun tidak dengan Sovia yang tidak mengetahui bahwa hari ini akan ada ujian harian.

alhasil Sovia terlihat tampak kesulitan mengerjakan soal tersebut dan Sovia lebih memilih mengerjakan Soal yang di anggap nya mudah.

belum sempat Sovia menyelesaikan dan menjawab semua soal ternyata Sovia kehabisan waktu,sehingga ada beberapa soal yang ia jawab dengan asal-asalan.

"oke anak-anak waktu ujian telah selesai di harap untuk semua mengumpulkan lembar soal berserta lembar jawaban".

dengan terburu-buru Sovia segera ingin mengumpulkan,namun Sovia terhenti karena empat sekawan ternyata duduk tepat di bangku depan setelah Sovia.

mereka mencoba meminta Sovia untuk memberi tau Sovia tentang jawabannya,namun Sovia dengan tegas menolak bahkan kini Sovia semakin berani untuk mengancam mereka.

meski setelah itu tubuh Sovia bergetar hebat karena menahan rasa takut dan memberanikan diri untuk membela diri Sovia sendiri.

"Sovia aku minta tolong untuk beri tau aku apa jawaban no satu lima dan sepuluh,jika kamu mau memberi tau kami maka kami akan menjadikan kamu sebagai sahabat selamanya dan menuruti semua kemauanmu".

mereka terus mendesak Sovia agar mau memberi tau jawabannya,untungnya guru segera memanggil Sovia untuk membela mengumpulkan lembar jawaban dan juga lambar soal.

"maaf teman-teman bukannya aku tidak mau membantu kalian tapi waktu untuk menjawab soal telah habis dan aku harus segera mengumpulkan soal dan jawaban ku".

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!