Bab 05 ; Waktu makan malam

sekitar pukul 08.00 wib acara makan malam segera di mulai,Maya yang tampil dengan gaun merah sangat menampak kan aura cantiknya di tambah dengan keanggunan membuat semua orang terkemuka atas dirinya,namun tak kalah dengan Sovia yang mengenakan gaun biru laut terlihat sangat cantik,pancar pesona kecantikan gadis muda membuat semua orang terpesona tidak terkecuali dengan Dika yang sendiri tadi selalu lebih banyak mencuri pandang kepada Sovia di bandingkan dengan Maya istrinya sendiri.

Sovia yang menyadari akan hal itu membuat Sovia menjadi semakin minder dan memilih untuk duduk di samping Maya,acara makan malam berjalan dengan lancar dan semua keluarga terlihat sangat bahagia,kecuali Sovia yang merasa risih karena pandangan Dika.

"sebelum kita mulai acara makan malam ini alangkah baiknya kita berdoa kepada Allah agar apa yang kita makan menjadi berkah dan menjadi sumber dari tenang ga kita".

setelah ayah Sovia memimpin doa,akhirnya mereka menyantap makan dengan lahap dan dengan ekspresi bahagia terpancar dari wajah mereka masing masing,namun lain dengan Sovia yang hanya menyantap beberapa makanan lalu pergi meninggalkan ruang makan.

sikap Sovia sontak membuat keluarga heran tak biasanya Sovia seperti itu bahkan Sovia sering kali menunggu untuk membereskan alat makan yang sudah di gunakan untuk makan,namun kali ini berbeda Sovia yang lebih banyak diam dan lebih sedikit menyantap makanannya.

"Sovia kamu mau kemana?..kenapa makanannya gak di habis akan?.."

tanya ibu yang dari tadi heran dengan sikap Sovia hari ini,namun ibu lebih banyak berpikir positif tentang sikap Sovia seharian ini.

"mau ke ruang tengah bu...mau nonton tv,Sovia rasa agak gak enak badan".

jawaban Sovia membuat ibu manjadi semakin khawatir terhadap Sovia.

lalau pergi begitu saja meninggalkan mereka yang tenga asyik menyantap makan malam,namun lain dengan ibu yang dari tadi khawatir dengan Sovia karena gak biasanya putrinya bersikap seperti hari ini.

"kenapa ya yah dengan Sovia tidak biasanya dia bersikap begini,dari tadi seharian ini ibu perhatikan sikap Sovia lain tidak seperti biasanya?.."

seketika ayah menghentikan suapan nasinya dan menatap ibu dengan penuh ke khawatiran.

tak heran ibu Sovia memang seorang yang gampang khawatiran.

"sudah lah bu...mungkin Sovia sedang lelah jadinya sikapnya tidak seperti biasanya jangan berpikir aneh-aneh ah...,dah lanjut makan nanti Sovia biar ayah yang nyamperin".

mendengar perkataan ayah Sovia membuat Dika menjadi semakin cemas karena takut Sovia akan berkata jujur kepada ayahnya,lalu Dika mencari cara agar kedua orang tua Sovia tidak curiga lagi kepada Sovia.

lalu Dika mengatakan ingin ngajak Ellsa anak Dika dan Sovia jalan-jalan dan menghindari kecurigaan mereka,setalah usai makan Dika segera minta izin kepada ayah Sovia agar di diperbolehkan untuk mengajak Sovia jalan-jalan.

"oh iya paman mungkin Sovia butuh hiburan..,apa boleh aku nangis ngajak Sovia jalan-jalan bersama dengan Elsa sekalian?.."

pertanyaan Dika membuat ayah Sovia harus berpikir sejenak,ayah Sovia tidak seperti ibunya yang gampang percaya apa lagi ayah Sovia sangat menyayangi putri semata wayangnya.

"aku kira Dik..kalau jalan-jalan di waktu malam kurang baik untuk Sovia apa lagi Sovia adalah anak usia menginjak gadis dan kondisi tubuh Sovia sedang tidak fit..kalau besok mungkin bisa Dik setelah pulang sekolah".

kekesalan terlihat jelas dari wajah Dika karena tidak di izinkan untuk membawa keluar Sovia,sehingga membuat Dika harus memikirkan rencana lagi untuk mengawasi Sovia agar tidak membongkar rahasianya.

kebetulan setelah usai makan malam Elsa merengek tidak mau di ajak pulang,melihat rengekan Elsa akhirnya Maya memutuskan untuk menginap semalam di rumah Sovia.

Dika yang mendengar permintaan Maya langsung mengiyakan tanpa berpikir panjang,dengan adanya mereka bermalam di rumah Sovia,Dika berani menjamin bahwa Sovia tidak akan berani menghancurkan rahasia mereka.

sedang kan Maya yang melihat tingkah suaminya agak merasa kebingungan,karena biasanya suaminya tidak memperbolehkan bermalam di rumah orang kecuali dalam keadaan penting,namun kali ini justru Dika malah dengan semangatnya mengiyakan permintaan Maya.

"bik...kami bermalam di sini dulu ya semalam soalnya Elsa tidak mau di ajak pulang" .

mendengar perkataan Maya ibu Sovia justru merasa senang dengan adanya mereka malam ini tidak terasa sunyi apa lagi ketika Sovia sudah tidur dan ayahnya asyik nonton tv saat seperti itu membuat ibu Sovia merasa kesepian.

"oh ya?...bagus kalau kayak gitu bibik jadi ada temannya,kalau Sovia udah tidur mana mau nemenin bibi".

mendengar bahwa keponakannya akan bermalam di rumahnya ayah Sovia jadi lupa untuk menyamperi Sovia yang sedang duduk di depan tv yanga ada di ruang tengah.

setelah mereka asyik bercerita di ruang tamu,sovia mulai masuk ke dalam kamar untuk tidur,namun lagi-lagi Sovia terbayang atas apa yang di lakukan Dika,membuat Sovia semakin marasa takut apa lagi ada Dika malam ini di rumahnya,akhirnya Sovia memutuskan untuk tidur di kamar ibunya dan tidur bersama ibunya.

seketika semua terlibat aman dan Dika tidak melancarkan aksi bejatnya membuat Sovia sedikit lebih tenang dan Sovia tidur bersama ibunya dan ayahnya tidur di ruang tengah bersama Dika,sedangkan Maya dan Elsa tidur di kamar Sovia.

setelah pagi mulai menyapa dan seluruh anggota keluarga telah bangun,Sovia pun tengah siap untuk sarapan dan sarapan pagi,lagi-lagi di kejutkan kedatangan Dika yang menepuk pundaknya.

entah apa yang ada di pikiran Sovia seketika menghempaskan tangan Dika dari pundaknya dan seketika membuat Dika terkejut dan Maya pun menghampiri mereka dan bertanya hal apa yang mereka lakukan sampai Sovia menjerit ketakutan.

"kalian sedang apa dan kenapa dengan mu Sovia?..adakah sesuatu yang Membuat mu takut?.."

tanya Maya cemas melihat raut wajah Sovia yang tidak bisa lagi menyembunyikan rasa takutnya,lalu ketika Sovia ingin menjawab kembali lagi Dika lebih dulu menyatu dan mencoba memeriksa jawaban agar istrinya tidak curiga.

"nggak ada apa-apa kok sayang,ini tadi Sovia hanya terkejut ada kecoak di bahunya dan aku mencoba membantu mengusir kecoak tersebut".

mendengar jawaban sang suami semudah itu Maya percaya atas apa yang di katakan oleh suaminya,lalu mereka bergegas untuk pulang karena Dika juga harus ke kantor dan Sovia pula segera berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk berangkat ke sekolah.

melihat Sovia jika berangkat sekolah hanya berjalan kali,lalu Maya mencoba menawarkan tumpangan untuk Sovia agar lebih cepat sampai ke sekolahnya dan kebetulan Dika mengendarai mobil jadi tentu saja masih banyak ruang kosong untuk Sovia ikut numpang sampai sekolahnya.

Terpopuler

Comments

Suzuko

Suzuko

Bukan sekadar cerita, tapi pengalaman. 🌈

2024-02-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!