Fakta Lain

Suara hentakan heels milik Oliver menggema di lorong mansion hingga menuju tangga yang langsung mengarah ke ruang tengah. Wanita itu telah siap dengan penampilan kerjanya serta tas tangan yang cukup besar di tangannya. Blazer hitam miliknya tersampir di lengannya.

Liam langsung turun dari sofa dan memeluk kaki jenjangnya.

"Mommy mau pergi?" tanyanya.

"Aku harus bekerja."

"Bagaimana denganku?" Liam memasang wajah sedih. "Mom akan meninggalkanku lagi?"

Tyler menatapnya dari sofa tanpa ekspresi.

"Siapa yang akan meninggalkanmu? Liam tahu kantorku, kan? Liam juga tahu rumah, ku. Kau bisa datang kapan saja." Mengelus pipi bocah itu dengan wajah datarnya.

Liam mengangguk pelan dengan terpaksa. Tidak akan mungkin jika ia menahan Oliver. Selama ini sudah cukup untuknya mengenal karakter Oliver.

"Ollie, bisa bicara sebentar?" Molina sudah berdiri di belakang Liam.

"Sure." Oliver mengikuti Molina ke lorong lain yang cukup jauh dari ayah dan anak itu. Molina kembali memeluknya seperti semalam.

"Thanks, Ollie! Kau mau datang lagi kesini." Ia pikir Oliver tidak akan bersedia datang lagi setelah hubungannya dengan Tyler selesai.

"Maaf, aku tidak pernah berkunjung. Aku yakin kau mengerti kondisiku, Molina." Ia tidak bisa datang meski hanya sekedar tamu.

"Aku mengerti, tapi aku ingin kau tahu jika Tyler tidak pernah kembali pada Caitlin sejak putus denganmu."

Oliver terdiam, menatap dengan sedikit kejutan di matanya.

"Kenapa kau membicarakan ini denganku?"

"Aku berpikir mungkin ada kesalahpahaman di antara kalian," jawab Molina

"Molina ... kau tahu jika hubungan kami tidak seserius itu."

"Aku tahu! Tapi, aku tetap ingin memberitahumu."

"Kami benar-benar selesai pada malam itu," kata Oliver sekali lagi.

"Aku tahu." Lagi-lagi Molina menjawab begitu.

"Kalau begitu apa aku boleh pergi sekarang?"

Tidak masuk akal baginya. Jika Tyler tidak kembali bersama Caitlin, lalu bagaimana bisa ada Liam? Molina terobsesi dengannya sejak dulu, berharap bahwa ia akan selalu bersama Tyler meskipun tahu kenyataan bahwa putranya itu mencintai wanita lain.

"Aku mengetahui berita tentang mereka malam itu, tapi Tyler tidak pernah tidur dengan Caitlin." Molina belum menyerah rupanya.

"Maksudmu— Bagaimana dengan Liam?" Oliver hampir tidak mempercayainya.

"Kau ingat Lohan? Kau pernah melihatnya sekali."

"Pria di pesta itu?"

"Ya! Dia putra pertamaku. Tyler tidak pernah cerita dia punya kakak, kan?" Oliver menggeleng.

"Dia jatuh cinta pada Caitlin." Molina mengambil sebelah tangannya. "Kau tahu ... Caitlin pernah bilang padaku— dia senang Tyler bersamamu," gumam Molina.

Oliver menggeleng pelan dengan senyum sumbang sambil melepas genggaman Molina dari tangannya. Mana mungkin Caitlin berkata begitu. Jelas-jelas, Caitlin memaksanya beberapa kali untuk menjauh dari Tyler. Namun, satu hal yang pasti—

"Jadi, Liam adalah—"

"Tyler mengambil alih hak asuhnya saat Lohan meninggal."

Sekarang ia mengerti. Pantas saja bukan nama Tyler yang ada di akta kelahiran tersebut. Bukan hanya seorang ibu, tetapi Liam juga kehilangan seorang ayah. Itulah yang dilakukan Tyler untuknya, menggantikan sosok ayah yang belum pernah ia rasakan. Perasaannya jadi tak menentu sekarang.

"Ollie ... aku tidak ingin ikut campur mengenai perasaan kalian. Tapi, kuharap kalian bisa memutuskan." Namun, Molina bisa melihat ada ketertarikan satu sama lain di mata mereka yang terhalangi oleh sesuatu. "Jangan jadikan Liam sebagai alasan. Itu tidak akan membuatnya bahagia."

"Kau bicara seolah aku akan bersama Tyler."

"Memangnya tidak? Aku tahu kau sedang memikirkannya. Kau harus menikah dengan Tyler jika ingin menjadi orang tua untuk Liam."

"Aku belum memikirkannya," bantah Oliver. Molina hanya tersenyum.

"Aku benar-benar tidak ingin membebanimu dengan apapun, tapi aku harus memberikan ini."

"Surat?" Oliver tersenyum remeh. Siapa yang memberikan surat di zaman sekarang?

"Kau tinggal membacanya."

Oliver tidak memikirkan apapun lagi dan memasukkannya ke dalam kantong blazernya.

"Aku akan pergi sekarang."

"Sampai jumpa lagi."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Rifa Endro

Rifa Endro

fakta baru yang sangat mencengangkan. kasihan Liam

2024-03-14

3

Yuli Budi

Yuli Budi

lho e lho ko gantung Thor

2024-03-14

1

dewi

dewi

terjawab sudah Liam anaknya siapa.. 👍

2024-03-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!