Bertemu Lagi

Dengar, aku tahu aku salah, tapi kenapa kalian putus? Hei! Maksudku— kau bersikeras bersamanya saat itu, jadi aku terkejut kau sudah pergi.

"Seharusnya dia senang, dasar bodoh!"

Aku ingin minta maaf padamu saat kau datang ke pernikahanku nanti, tapi aku tidak pernah melihatmu lagi sejak di pesta.

Sekarang, aku sudah hamil. Pria lain yang melakukannya, bukan pacarmu. Kami tidak pernah tidur bersama karena pria itu kuno! Tyler memang bersamaku malam itu, tapi dia hanya mengantarku dan pergi. Jujur, aku memang berniat melakukannya agar dia kembali, tapi kemudian aku sadar dia tidak mencintaku lagi seperti sebelumnya.

Ada banyak yang ingin ku katakan, tapi aku tidak tahu apakah kita memiliki kesempatan untuk bertemu lagi. Jadi, jangan salahkan aku jika aku menulis panjang disini.

"Dia menyebalkan sekali," cibir Oliver lagi.

Aku sangat terkejut kalian hanya berpura-pura. Kalian begitu natural menjalaninya hingga aku merasa putus asa karena dia lebih memilihmu. Aku sangat cemburu dan iri, kau tahu? Aku ragu perasaan kalian juga pura-pura.

Tidak ada yang berubah meski kau melepaskannya, Ollie. Hubungan kami memang gagal sejak awal, tapi aku sudah menemukan seseorang yang cocok untukku dan dia mencintaiku lebih daripada Tyler. Rasanya, aku ingin sekali mencarimu agar kembali pada pria menyebalkan itu. Aku tahu itu sia-sia.

Aku minta maaf, Ollie. Aku ingin sekali berteman denganmu, tapi kau terlalu acuh pada semua orang.

"Jadi, karena itu dia menggangguku? Seharusnya dia bersikap baik, bukan membuatku kesal." Oliver masih mengomel di kursi kerjanya. Oscar hanya melirik, kemudian menggeleng, lalu kembali pada pekerjaannya. Begitu seterusnya hingga Oliver meletakkan suratnya dengan kasar di meja.

"Dia membuatku jadi merasa bersalah," katanya kesal. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Wanita itu sudah tidak ada dunia ini lagi dan ia mendapatkan rentetan tulisan yang berisi permintaan maaf?

"Tapi, kau senang, kan, Nona?" celetuk Oscar.

Oliver menatapnya datar. "Apa? Dia mati?" Oscar langsung meringis.

"Bukan, Nona! Maksud saya anda senang, kan, karena ini hanya salah paham?"

"Biasa saja. Tidak ada yang akan berubah," jawab Oliver segera. Oscar langsung mengatup mulutnya dan kembali bekerja.

"Hei, Oscar." Tatapan Oliver berubah tajam dengan nada rendah yang membuat Oscar bergidik. "Jaga mulutmu saat bersama Liam," ancamnya.

"Saya juga tahu itu, Nona," jawabnya, kemudian menelan salivanya kasar.

"Oscar!"

"Ya, Nona?" Segera menjawab cepat.

"Aku bertemu orang yang mirip denganmu. Dia punya mulut yang cerewet sepertimu," cibir Oliver.

"Ya?" Oscar bingung.

"Kalian pasti cocok jika berteman."

"Siapa yang kau maksud, Nona?"

"Aku tidak ingat namanya," kata Oliver mulai acuh. "Asisten Tyler."

"Jeremy?!" pekik Oscar kemudian, seolah baru saja memenangkan lotre.

"Hm."

"Kami memang memutuskan bekerja sama, Nona," katanya bangga.

"Bekerja sama?" Seingatnya belum ada proposal dari perusahaan Charles.

"Kami sadar akan saling membutuhkan. Ternyata memang benar. Jika Jeremy tidak memberitahuku, saya tidak akan tahu Nona berada di rumah tuan muda Liam."

Oliver meliriknya sinis. "Pantas saja," cibirnya.

...***...

Oliver telah selesai membereskan meja kerjanya sambil menunggu Oscar menyelesaikan pekerjaannya juga. Rasanya ada yang aneh saat ini, sesuatu yang kurang.

"Ayo pergi, Nona." Oscar telah selesai. Oliver beranjak mengambil tasnya dan berjalan mendahului Oscar.

"Liam tidak meneleponku sama sekali, Oscar."

"Mungkin sedang istirahat, Nona. Kau bilang dia sakit semalam."

"Mungkin begitu," gumam Oliver dengan nada sedikit kecewa.

Saat sampai di lobi, keadaan cukup ramai karena sudah waktunya untuk pulang, namun ada yang aneh begitu keduanya semakin mendekati pintu keluar.

"Kenapa semua orang berkumpul di depan pintu?" tanya Oliver heran. Oscar menggeleng, sama bingungnya. Tidak ada jalan keluar karena tertutup kerumunan orang sehingga keduanya hanya berhenti di belakang mereka.

"Jika tidak mau pulang, tidur saja disini. Jangan menghalangi pintu!" seru Oliver cukup keras, membuat semua orang tersadar atas keberadaannya.

Spontan semua orang langsung menyingkir membuka jalan sambil menunduk. Keributan yang baru saja terjadi seketika hening.

"Selamat sore, Miss Stacy," ucap semua orang tanpa berani mengangkat kepala. Oliver tidak berniat menjawabnya.

"Kalian tidak mau pulang?" Bukannya pergi, mereka malah berdiri diam seperti itu. "Kunci saja pintunya, Oscar. Tidak ada yang akan pu—" Belum selesai ia bicara, semua orang langsung berebutan untuk keluar. Oliver berdecak di tempatnya bersama Oscar yang menghela nafas.

Namun, ada satu orang yang mendekat dengannya dengan berani, kemudian berkata, "Sepertinya ada yang menunggu Nona di depan. Selamat sore, Nona." Tanpa menunggu jawaban, ia ikut pergi dengan cepat.

Oliver mengernyit seraya berjalan keluar. Begitu semua orang mulai terpencar, barulah ia menyadari ada satu orang yang sangat mencolok di antara mereka.

"Sepertinya saya harus pulang sendiri," bisik Oscar. Belum sempat Oliver menyela, Oscar sudah berlari menuju mobilnya.

Apa yang ada disana? Tentu saja orang lama yang tidak bisa ia sebut sebagai orang asing, Tyler Charles. Pria itu berdiri di belakang mobilnya sambil menggenggam sebuket bunga mawar merah. Senyum khas tersungging di bibirnya saat pandangannya bertemu dengan Oliver.

Tyler mendekat padanya, meraih sebelah tangannya, kemudian membungkuk untuk memberi kecupan disana cukup lama.

"Hi, My Queen." Dengan tatapan menggoda. Oliver hanya terpaku dengan beberapa pekikan orang-orang yang masih penasaran.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...bisa ae lu bang...

Terpopuler

Comments

Ranny Sutrisna

Ranny Sutrisna

Ahhhh 😆😆😆😆😆
Babang Tyler, romantis kale

2025-03-08

1

dewi

dewi

lanjut Tyler 💪💪💪😅😅

2024-03-15

4

Yuli Budi

Yuli Budi

cuit cuit cuit ....

2024-03-15

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Wanita untuk Daddy
3 Sangat Suka Oliver!
4 Janji!
5 Grandma Liam
6 Sandiwara
7 Hadiah
8 Menghilang
9 Bertemu
10 Berpisah
11 Visual
12 Fakta Mengejutkan
13 Mommy Marah?
14 Harapan Liam
15 Berubah
16 Fakta Lain
17 Bertemu Lagi
18 Pengakuan Tyler
19 Kebodohan Lama
20 Bersikap Baik
21 Kenalan Lama
22 Momma
23 Andai ....
24 Kejadian Berulang
25 Saingan?
26 Pertengkaran Orang Dewasa
27 Cinta di Waktu yang Salah
28 Menjadi Anak Baik
29 Juga Suka Oliver
30 Tyler yang Sama
31 Perdebatan Kecil
32 Berebut?
33 Pertengkaran (revisi)
34 Benang Merah (revisi)
35 Menjadi Berbeda
36 Past Story: Lohan and Caitlin
37 Menarik Perhatian
38 Kekacauan Baru
39 Tidak Normal
40 Situasi yang Mengganggu
41 Lepas Kendali
42 Hanya Partner
43 Malam Panjang
44 Membuat Adik
45 Membentuk Kenangan Baru
46 Tidak Ingin Adik
47 Drama Hiburan
48 Mommy Keren!
49 Tidak Boleh Hamil?
50 Tidak Mau Adik!
51 Oliver Mother
52 Terekspos
53 Bertemu Jeanne
54 Kandidat Jeanne
55 Miss. Stacy!
56 Trik Anak Kecil
57 Flashback
58 Pulang
59 Berkumpul
60 Terlalu Rindu
61 Hal Baik
62 Kemarahan Oliver
63 Pacar yang Gila
64 Ketakutan Tyler
65 Nasihat Jeremy
66 Tidak Gila Lagi
67 Sopir Pribadi
68 Jealous
69 Ronde Kedua
70 Memeriksa Bersama
71 Insiden Serupa
72 Sebuah Sandiwara
73 Kakak Baru?
74 Si Br*ngsek
75 Luka yang Terkuak
76 Menunggu
77 Keributan
78 Mommy Sakit
79 Bagian Seru
80 Hanya Wanita Lemah dan Lembut
81 Rahasia Perut Mommy
82 Hadiah Bermakna (End)
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Prolog
2
Wanita untuk Daddy
3
Sangat Suka Oliver!
4
Janji!
5
Grandma Liam
6
Sandiwara
7
Hadiah
8
Menghilang
9
Bertemu
10
Berpisah
11
Visual
12
Fakta Mengejutkan
13
Mommy Marah?
14
Harapan Liam
15
Berubah
16
Fakta Lain
17
Bertemu Lagi
18
Pengakuan Tyler
19
Kebodohan Lama
20
Bersikap Baik
21
Kenalan Lama
22
Momma
23
Andai ....
24
Kejadian Berulang
25
Saingan?
26
Pertengkaran Orang Dewasa
27
Cinta di Waktu yang Salah
28
Menjadi Anak Baik
29
Juga Suka Oliver
30
Tyler yang Sama
31
Perdebatan Kecil
32
Berebut?
33
Pertengkaran (revisi)
34
Benang Merah (revisi)
35
Menjadi Berbeda
36
Past Story: Lohan and Caitlin
37
Menarik Perhatian
38
Kekacauan Baru
39
Tidak Normal
40
Situasi yang Mengganggu
41
Lepas Kendali
42
Hanya Partner
43
Malam Panjang
44
Membuat Adik
45
Membentuk Kenangan Baru
46
Tidak Ingin Adik
47
Drama Hiburan
48
Mommy Keren!
49
Tidak Boleh Hamil?
50
Tidak Mau Adik!
51
Oliver Mother
52
Terekspos
53
Bertemu Jeanne
54
Kandidat Jeanne
55
Miss. Stacy!
56
Trik Anak Kecil
57
Flashback
58
Pulang
59
Berkumpul
60
Terlalu Rindu
61
Hal Baik
62
Kemarahan Oliver
63
Pacar yang Gila
64
Ketakutan Tyler
65
Nasihat Jeremy
66
Tidak Gila Lagi
67
Sopir Pribadi
68
Jealous
69
Ronde Kedua
70
Memeriksa Bersama
71
Insiden Serupa
72
Sebuah Sandiwara
73
Kakak Baru?
74
Si Br*ngsek
75
Luka yang Terkuak
76
Menunggu
77
Keributan
78
Mommy Sakit
79
Bagian Seru
80
Hanya Wanita Lemah dan Lembut
81
Rahasia Perut Mommy
82
Hadiah Bermakna (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!