Bab 19

"Presdir.."

Kaluna menghela napasnya begitu melihat Ajeng berdiri di luar kamar operasi. Tidak ada respon dari Ajeng selain hanya sebuah senyuman tipis sembari menyerahkan segelas ice americano yang dibawanya khusus untuk Kaluna.

"Terimakasih." Jawabnya seraya menerima americano pemberian Ajeng.

*"Anda mau tidur dulu?" *Tanyanya seraya mengikuti langkah kaki Kaluna yang berjalan meninggalkan ruang operasi.

Kaluna menggelengkan kepala. *"Aku baik-baik saja." *Elaknya sembari menyeruput ice americano dengan harapan kafein di dalamnya bisa membantu Kaluna untuk

*"Anda belum tidur kan dari semalam? Anda harus tidur dulu presdir." *bujuk Ajeng.

Kaluna menghentikan langkah kakinya secara tiba-tiba, manik matanya menatap serius ke arah Ajeng yang ikut berhenti di sisi kanannya.

"Aku tidak punya waktu untuk tidur. Hutang kakakku di perusahaan tetap harus dibayar setiap bulannya."

"Tapi kalau anda sakit, anda justru tidak akan bisa melunasi semuanya. Tugas menjadi dokter terhambat, tugas menjadi Presdir pun juga akan terhambat."

Kaluna diam. Sebenarnya dalam 3 bulan terakhir ini, Ajeng adalah orang yang sangat memproteksi dirinya jauh lebih ketat daripada Rendra. Semua hal Ajeng tata sedemikian rupa hingga Kaluna bisa menyeimbangkan antara dirinya sebagai dokter dan juga dirinya sebagai Presdir.

*"Aku akan tidur di mobil saat perjalanan ke kantor kalau begitu." *Kaluna menyerah.

*"Aku mau mandi sama ganti baju dulu di ruangan." *Lanjutnya.

Ajeng hanya mengiyakan, tidak ada lagi pertanyaan lainnya karena memang biasanya sepulang jaga malam Kaluna pasti langsung ke kantor entah semalam dia tidur ataupun tidak.

"Kalau begitu saya tunggu di lobby saja ya presdir?"

*"Iya." *

Sepanjang perjalanan dari rumah sakit menuju ke kantor, Kaluna benar-benar tidur. Sesekali Ajeng memperhatikan wanita yang menjadi bosnya selama 3 bulan terakhir dari spion tengah mobil.

"Pelan-pelan saja jalannya, biar presdir tidur sedikit lama."

Arka hanya mengangguk. Ya, Arka juga salah satu pengawal pribadi yang Rendra minta untuk menjaga Kaluna. Rendra hanya menjelaskan kalau Arka seorang driver, padahal sebenarnya dia adalah salah satu pemegang sabuk hitam taekwondo. Dia bahkan lulus pelatihan khusus untuk pengawalan khusus di luar negeri dengan nilai tertinggi untuk bertarung tanpa senjata dan juga menggunakan senjata api.

Sesampainya di depan lobby D'Book Print, dengan pelan Ajeng menggoyangkan lembut lengan Kaluna, memaksa wanita yang sedang mengarungi alam mimpi itu terbangun.

*"Sudah sampai?" *tanyanya lirih dengan mata yang masih sangat sulit dia buka.

Ajeng menyerahkan kacamata hitam kepada Kaluna. *"Anda bisa tidur lagi di ruangan, nanti 1 jam sebelum rapat saya bangunkan." *jelasnya.

Kaluna mengusap matanya beberapa kali. Dengan susah payah dia berusaha mengumpulkan semua kesadarannya sebelum akhirnya menerima kacamata pemberian Ajeng.

*"Presdir maaf, anda mau sarapan apa?" *

Kaluna yang sudah siap turun dari mobil tiba-tiba diam. *"Aku makan siang saja." *ucapnya kepada laki-laki yang sedang membukakan pintu mobil untuknya tersebut.

Sesampainya di ruangan, Kaluna berhasil dibuat terkejut dengan Rendra yang entah sudah dari jam berapa berada di ruangannya.

*"Morning sayang.." *Sapa Rendra tanpa sungkan padahal Ajeng juga berdiri tepat di belakang Kaluna.

"Kamu ngapain disini mas?"

Rendra mengedarkan pandangannya ke arah tumpukan naskah yang ada di depannya. *"Mas bantu kamu milih naskah novel yang udah di saring sama tim." *jelasnya dengan ekspresi datar seperti tidak bersalah.

Kaluna hanya tertawa kecil melihat ekspresi polos dari Rendra. Lelakinya itu memang selalu memiliki ide-ide cemerlang yang selalu berhasil membuatnya terkejut, tidak terkecuali hari ini.

"Ow iya, di kulkas ada smoothie buat kamu. Kamu jarang sarapan berat kan? Makanya mas buatin smoothie."

*"Presdir, kalau begitu saya permisi dulu." *Pamit Ajeng tiba-tiba yang sudah merasa menjadi obat nyamuk di antara mereka berdua.

Seperginya Ajeng, Kaluna berjalan mendekati Rendra. Wanita cantik itu duduk di sisi kanan Rendra lalu mengambil naskah yang sedari tadi sedang di coret-coret oleh Rendra menggunakan pensil.

*"Aku mau tidur sebentar." *Ucapnya sembari merebahkan kepalanya di pangkuan Rendra.

Rendra hanya bisa menatap Kaluna dengan sendu. Tatapan sendunya pelan tapi pasti berubah menjadi tatapan iba saat melihat Kaluna yang benar-benar seperti sedang berperang sendirian setiap harinya. Kaluna yang harus berperang dengan beban kerjanya, belum lagi dia masih harus menghadapi renternir dan juga orang bank yang terus mencari Hendra melalui dirinya, tuntutan para investor yang harus segera dia bereskan dan juga pengembangan usaha yang nyaris di ambang kehancuran.

*"Capek ya?" *Tanyanya lirih sembari mengusap kepala Kaluna.

Kaluna hanya bisa menganggukkan kepalanya sebagai respon dari pertanyaan Rendra. Matanya sudah benar-benar terasa berat hingga dia tidak mampu lagi untuk membukanya.

*"Mami apa kabar mas?" *

Rendra sedikit terhenyak saat Kaluna tiba-tiba menanyakan kabar tentang maminya dengan kondisi matanya yang masih tertutup.

"Mami baik kok. Mami pengen ketemu kamu tapi aku kasih tahu kalau pekerjaan kamu masih banyak banget, jadi belum bisa ketemu."

Helaan napas berat menjadi respon pertama yang Kaluna berikan setelah mendengar jawaband dari Rendra.

"Aku gak mau lunasin rumah mama mas."

Lagi Rendra berhasil dibuat terkejut dengan kalimat-kalimat ajaib yang keluar dari bibir mungil Kaluna. Wanita yang awalnya sangat menggebu-gebu untuk membayar rumah yang ditinggali mamanya itu tiba-tiba berubah pikiran dengan alasan yang belum diketahui oleh Rendra.

"Kenapa? Kok tiba-tiba berubah?"

Kaluna membuka matanya perlahan, membuat dua manik matanya bisa langsung beradu dengan manik mata milik Rendra yang sedang menatapnya.

*"Aku tahu benar pola pikir dua kakak laki-lakiku, terutama mas Theo." *Kaluna menjeda kalimatnya dengan senyuman tipis.

*"Maksudnya gimana sih Yank? Mas nggak ngerti." *Ucap Rendra dengan tatapan bingung.

"Kalaupun aku yang melunasinya, mereka akan tetap meminta bagian dari rumah itu suatu saat nanti mas. Jadi, kalau mas Hendra benar-benar tidak bisa menyelesaikannya, uang yang aku punya akan aku gunakan untuk ikut lelang rumah mama. Dengan begitu, rumah itu akan menjadi milikku seutuhnya. Aku rasa itu jauh lebih baik. Menurut mas bagaimana?"

Rendra mengusap lembut pipi Kaluna yang masih berbaring di pangkuannya tersebut. *"Mas dukung apapun keputusan kamu. Yang tahu keluargamu ya hanya kamu sayang, jadi mas gak bisa kasih masukan apa-apa dalam hal ini." *Jelasnya coba memberi batas pada dirinya sendiri agar tidak ikut campur terlalu jauh dengan keluarga Kaluna.

"Mas.."

Rendra hanya menatap Kaluna dengan antusias saat wanita itu memanggil namanya.

"Kalau nanti kita menikah, apa aku boleh kalau tidak ingin punya anak?"

Rendra mengernyitkan dahinya. "Alasannya?"

"Mas tahu kan aku pengobatan Hipertiroid sudah hampir 4 tahun? Dan itu sebenarnya cukup beresiko saat nanti hamil, aku.."

"Kalau begitu jangan!" Rendra memotong kalimat yang bahkan belum selesai di ucapkan oleh Kaluna.

"Mas gak mau kamu kenapa-kenapa, jadi kalau kehamilan kamu beresiko karena ada penyakit kamu, lebih baik jangan. Mas gak masalah kalaupun kita adopsi atau gak punya anak sekalipun, tapi mas gak mau kamu kenapa-napa. Tujuan mas nikahin kamu itu karena mas mau hidup berdua sama kamu, jadi mas akan jaga kamu apapun keadaannya, ngerti?"

Jawaban tegas Rendra berhasil membuat dua mata indah milik Kaluna tiba-tiba basah. Di antara semua masalah hidup dan keluarganya yang tidak pernah memprioritaskan dirinya, Rendra adalah orang yang selalu menempatkan dirinya di atas segalanya yang membuat Kaluna bersyukur sekali memiliki lelaki itu di sampingnya.

Terpopuler

Comments

lakesya aldebaran

lakesya aldebaran

sweet banget sih kamu masRend

2024-04-10

0

Ayangnya Junmyeon❤

Ayangnya Junmyeon❤

busetttt masrend akuuu mkinn cintaaa berattttt inimah😭😭😭

2024-04-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!