Bab 9

Getaran ponsel berhasil membuat Kaluna menarik dirinya dari alam mimpi menuju ke alam nyata.

"Halo.." jawabnya dengan nada parau. Matanya masih terpejam dengan ponsel yang dia letakkan di telinga tanpa membuka matanya.

"Belum bangun? Mas udah di depan rumah lho ini."

Kaluna membuka matanya. Dilihatnya siapa yang meneleponnya yang ternyata adalah Rajendra.

"Mau kemana sih mas? Masih jam setengah 6 ini." gerutunya.

"Olahraga yuk. Biar sehat."

Kaluna menghela nafas berat dengan mata yang masih terpejam. Rasanya dia bahkan sudah lupa kapan terakhir kali memanjakan dirinya dengan aktifitas yang dinamakan olahraga.

"Ngantuk mas."

"Ya udah, mas tunggu sampai kamu bangun pokoknya."

Jawaban Rendra sontak membuat Kaluna mendengus kesal. Rendra mau menunggunya itu adalah bahasa halus dari memaksa Kaluna untuk segera beranjak dari ranjangnya.

"Aku cuci muka sama gosok gigi dulu." jawabnya pasrah yang berhasil membuat Rendra tersenyum tipis.

"Ya sudah, mas tunggu di depan rumah."

"Hmm.." jawabnya singkat sebelum mematikan sambungan teleponnya.

Setelah selesai bersiap, Kaluna membuka pintu rumahnya. Tampak laki-laki dengan balutan kaos warna hitam lengkap dengan sepatu lari dan celana pendek warna senada.

Kaluna melangkahkan kakinya mendekat ke arah Rendra yang berdiri di balik pagar rumahnya.

Dahi Kaluna mengerut. "Harus banget pakai hitam-hitam gini?" tanyanya dengan ekspresi sinis.

Rendra tertawa. Tangannya mengusap lembut puncak kepala Kaluna.

"Kamu tau sendiri kan barang-barang mas warnanya rata-rata hitam?"

Kaluna mengangguk. Dia lupa kalau kekasihnya itu sangat mencintai warna-warna monokrom.

"Ngapain sih ngide banget pagi-pagi ngajak olahraga? Gak ke kantor?"

"Ini kan weekend sayang." ucapnya lembut yang membuat Kaluna berpikir.

Kaluna mendengus kesal. "Terus kenapa masih hobby banget sih tiba-tiba muncul di depan rumah orang?"

Rendra tertawa. Tangannya mengusap lembut puncak kepala kekasihnya.

"Biar hidup kamu gak monoton, makanya aku kasih surprise. Ya pagi ini contohnya." jelas Rendra.

Mendengar penjelasan Rendra hanya bisa membuat Kaluna menggelengkan kepalanya dengan ekspresi pasrah.

Flashback

"Mas Rendra? Ngapain kesini? Dhira gak ada disini mas." ucap Kaluna dengan ekspresi bingung saat Rendra tiba-tiba ada di depan rumahnya.

Rendra mengibaskan tangannya dengan cepat.

"Aku kesini bukan buat cari Dhira." jelas Rendra dengan ekspresi sedikit panik.

"Lagipula ini weekend, mana mungkin Dhira jam 7 pagi ada di rumah kamu?" lanjutnya kikuk yang hanya dijawab dengan anggukan kepala oleh Kaluna.

Rendra terdiam, begitu juga dengan Kaluna.

"Jadi, mas Rendra kesini mau ngapain?"

Rendra menghela napasnya. "Kapan hari kamu tanya kan kegiatan geng motor mas apa aja?"

Kaluna coba mengingat sebelum akhirnya menganggukkan kepala.

Rendra tersenyum tipis. "Nah, mas hari ini ada acara sama anak-anak GPD. Mas mau ajak kamu kalau seumpama kamu gak punya acara." ujarnya.

"Gimana?" tanya Rendra. Laki-laki itu tampak was-was karena Kaluna hanya diam tanpa memberikan respon apapun dari ucapannya.

"Tapi aku belum mandi mas." ujarnya.

"Nggak papa, mas tunggu." jawabnya bersemangat.

Kaluna hanya menghela napas sebelum akhirnya mempersilahkan Rendra untuk masuk ke dalam rumah yang bisa dibilang besar.

Beberapa hari yang lalu Kaluna memang sempat sedikit berdebat tentang aktifitas Rendra di geng motor. Baginya, geng motor hanyalah kumpulan para anak-anak pembuat onar. Sedangkan Rendra yang terus menerus menolak pernyataan Kaluna menjelaskan bahwa geng motor miliknya berbeda.

Kaluna dengan ke angkuhan khas anak SMA tentu saja menantang Rendra untuk membuktikan kebenaran dari penjelasan yang diberikan oleh laki-laki itu tentang geng motor.

"Duduk dulu mas." ucapnya ramah dengan sedikit canggung karena ini pertama kalinya ada laki-laki yang bertamu ke rumahnya.

Rendra tersenyum canggung. "Terimakasih." ujarnya.

Manik mata mereka saling menatap sebelum akhirnya masing-masing dari mereka melemparkan pandangan ke arah lain.

"Mas Rendra mau minum sesuatu?"

Rendra diam. Ekspresi canggungnya benar-benar tidak bisa dia sembunyikan.

"Air putih aja." jawabnya singkat.

Kaluna mengangguk paham. "Air putih dikasih gula?" lanjutnya coba mencairkan suasana.

Rendra menggeleng. "Nggak usah. Kan kamu udah manis."

Blushhh

Pipi Kaluna seketika bersemu merah yang membuat gadis itu segera berlari kecil ke arah dapur guna meminta tolong kepada asisten rumah tangganya.

Seperginya Kaluna, Rendra memukul keningnya sendiri tanda menyesali kalimat yang dia ucapkan barusan.

"Marah gak ya?" tanyanya pada diri sendiri dengan ekspresi was-was.

Sekitar hampir 1 jam, Kaluna turun dari lantai dua dengan kaos oblong warna abu-abu, celana jeans dan sepatu sneakers warna putih.

Kaluna melangkah mendekat ke arah Rendra yang masih diam dengan pandangan lurus ke arahnya.

"Mas Rendra!"

Rendra mengerjapkan mata saat Kaluna berhasil membawanya kembali ke alam sadar.

"Nglamun apa sih? Mikir negara apa gimana?" celetuknya sembari tertawa kecil.

Rendra ikut terkekeh pelan. Lelaki itu hanya menggeleng sebelum bangun dari duduknya.

"Nggak mau pakai jaket? Kita naik motor lho."

Kaluna menggeleng. "Malang kan gak sepanas itu mas." ucapnya lembut.

Rendra mengangguk mengerti. "Punya helm gak?" tanyanya.

Kaluna menggeleng. "Belum pernah naik motor mas." ucapnya cengengesan.

Rendra terkekeh. Tangan kanannya mengusap lembut puncak kepala Kaluna. "Ya udah kalau gitu, pakai helmnya mas Rendra aja gak papa ya?" tanyanya.

Kaluna mengangguk tanda mengiyakan ucapan Rendra.

Rendra mulai memacu motor Win 100 miliknya saat Kaluna sudah duduk di jok belakang motornya.

"Lun.." Panggilnya dengan sedikit menaikkan volume suaranya.

Kaluna mendekatkan kepalanya ke arah pundak sisi kanan Rendra. "Mas Rendra manggil aku?" tanyanya memastikan.

Rendra mengangguk."Pengangan! Biar gak jatuh." ucapnya yang kembali sedikit berteriak.

Kaluna tertawa pelan lalu menggeleng yang bisa Rendra tangkap dari pantulan kaca spion sebelah kanannya.

"Kenapa gak mau pegangan?" tanyanya tidak mengerti.

Kaluna kembali mendekatkan kepalanya ke arah pundak Rendra. "Kalau pegangan takutnya nyaman mas, nanti susah kalau gak mau lepas." jawabnya asal tetapi berhasil membuat Rendra tertawa lepas.

Setelah hampir 10 menit berkendara, Rendra tiba-tiba menepikan motornya di kumpulan beberapa orang pemuda yang juga menunggangi tipe motor yang sama dengan jaket kulit berwarna hitam dengan tulisan GPD.

Rendra mematikan mesin motornya."Turun dulu dek, itu teman-teman mas." ucapnya.

Kaluna turun dari motor dengan ekspresi ragu. Rendra yang baru saja melepas helm melihat sorot keraguan dari mata Kaluna.

"Kenapa?" telisiknya.

Kaluna mengernyitkan dahinya. "Ini mas bukannya mau tawuran kan?"

Pertanyaan Kaluna seketika membuat Rendra terpingkal. Lelaki itu tampak beberapa kali harus berusaha cukup keras mengontrol tawanya.

"Bukannya dijawab malah ketawa." Kaluna kesal.

Rendra berusaha mengontrol tawanya. "Maaf maaf, habisnya pertanyaan kamu lucu."

Bibir Kaluna mencebik lengkap dengan sorot mata sinis tanda dia kesal dengan respon Rendra.

"Ya mas bisa berkelahi sih, tapi nggak kok, kita gak mau tawuran kali ini. Lebih tepatnya kami tidak pernah tawuran. Kan kami GPD."

Kaluna mengernyitkan dahi. "Memang GPD kepanjangannya apa mas?" telisiknya.

"Geng Pemuda Dermawan." jawabnya serius yang sontak berhasil membuat Kaluna terkekeh.

"Kok ketawa?" tanya Rendra tidak terima.

"Ya habisnya konsep geng motor, tapi namanya Geng Pemuda Dermawan." ucapnya sembari tetap terkekeh pelan yang justru membuat Rendra ikut tersenyum melihat gadis cantik di hadapannya itu sedang tertawa lepas.

Terpopuler

Comments

PemujaMu 😘😘😘

PemujaMu 😘😘😘

yok mas ren lagi yok di up .....🤭🤭🤭

2024-03-13

1

Agus Suryono

Agus Suryono

Mood swing + wanita selalu benar dan pria selalu salah hahahaha

2024-03-12

1

Vhika Pendong Limbat

Vhika Pendong Limbat

laki stelan serba hitam itu loh 🥰😍😍

2024-03-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!