Bab 2

Kaluna yang baru saja keluar dari lift langkah kakinya terhenti sejenak saat melihat sosok laki-laki yang pernah menjadi kekasihnya sedang duduk di ruang tunggu lobby rumah sakit.

Kaluna hanya menghela nafasnya lalu kembali berjalan seperti seolah-olah tidak melihat sosok Rendra yang sedang berkutat dengan ponselnya.

"Hai Lun.."

Sapaan lembut itu berhasil kembali menghentikan langkah kaki Kaluna.

"Hai mas," jawabnya dengan ekspresi datar dan senyuman tipis.

"Duluan ya mas," pamitnya kemudian tanpa ingin basa basi lebih lama dengan Rendra.

Flashback

Siang itu di tengah teriknya matahari, Kaluna dan Gheya memutuskan ikut pulang ke rumah Dhira.

"Ra boleh minta es gak?" ucap Gheya begitu duduk di ruang tengah rumah Dhira yang biasa mereka jadikan posko.

"Luna es sekalian?" tanya Dhira yang dijawab anggukan kepala oleh Kaluna.

"Mau ngapain Lun?" tanya Gheya dengan ekspresi bingung saat gadis berambut panjang itu membuka tas sekolahnya.

"Ngerjain PR fisika, kan nanti malam kita mau nonton konser," ucapnya sembari berpindah duduk di lantai yang beralaskan karpet bulu berwarna hitam.

"Nanti aku pinjam ya Lun,"

Kaluna hanya menatap sinis Gheya yang sedang menunjukkan barisan gigi rapinya.

"Bayar!" celetuknya singkat.

"Ya elah Lun, pelit banget sama sahabat sendiri. Ya? Nanti bagi ya?" ucapnya dengan ekspresi memohon.

"Sekali-kali kerjain sendiri kenapa sih Ghe?" ucap Dhira yang datang bersama Bu Jum, salah satu asisten rumah tangga di rumahnya.

"Lagian fisika kan udah ada rumusnya, kan tinggal dimasukin aja angka-angkanya Ghe," lanjut Dhira yang mendapat respon anggukan kepala tanda setuju dari Kaluna.

Gheya menatap sinis dua anak manusia yang sedang duduk mengelilingi meja pendek yang ada di tengah-tengah ruangan,

"Masalahnya udah aku masukin juga tetap aja gak ngefek, hasilnya tetap gak ketemu," Keluhnya sembari merebahkan tubuhnya di atas karpet.

Dhira hanya bisa menggeleng heran saat melihat kelakuan Gheya.

"Cari apa sih Lun?"

"Charger," jawabnya sembari tetap mengeluarkan semua isi di dalam tasnya.

"Ketinggalan di mobilku mungkin,"

Kaluna hanya mengangguk saat mengingat kalau chargernya memang ketinggalan di mobil Dhira.

Kaluna mengulurkan tangannya, "pinjam kunci Ra," ujarnya.

"Pak Adi di depan Lun, udah minta tolong pak Adi aja buat bukain mobil,"

Kaluna bergegas menuruni anak tangga rumah Dhira untuk menemui pak Adi.

"Duh mana lagi?" ucapnya sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Cari siapa dek?"

"Pak Adi kak," ucapnya sembari tetap mencari pak Adi tanpa memperhatikan sosok yang menyapanya.

"ngapain nyari pak Adi? ada butuh apa?" tanyanya dengan ekspresi bingung sembari ikut melihat ke sekitar untuk mencari keberadaan pak Adi.

"chargerku ketinggalan kak," jawabnya dengan nada kesal karena Rendra terus bertanya tanpa berminat membantunya untuk mencari keberadaan pak Adi.

Rendra hanya menatapnya dengan ekspresi bingung karena tiba-tiba Kaluna menatapnya dengan ekspresi kesal bahkan nada bicaranya berubah menjadi nada bicara kesal.

"Lhah, kok marah?" tanyanya tidak terima sedangkan Kaluna hanya menatapnya dengan sinis.

"Ya kak Rendra gak bantu nyari malah tanya terus," ujarnya kesal yang lagi-lagi membuat Rendra menatapnya dengan ekspresi bingung dan terkejut.

"Ya jelasin dulu apa korelasinya charger ketinggalan sama nyari pak Adi,"

Kaluna menghela nafasnya dengan kesal lalu menatap Rendra dengan tatapan tajam, "Chargerku ketinggalan di mobil kak, nah yang punya kuncinya kan pak Adi, makanya sekarang aku nyari pak Adi. Sampai sini paham?" jelasnya yang direspon dengan anggukan kepala oleh Rendra.

Bukannya membantu mencari pak Adi, Rendra justru membuka tas ranselnya. Tampak lelaki itu mencari-cari sesuatu di dalam ransel warna hitam yang sedari tadi berada di pundaknya.

"Nih pakai punyaku," ucapnya sembari menyerahkan kabel charger miliknya.

Kaluna hanya menatap charger yang diserahkan oleh Rendra. Wanita itu tidak mengambil ataupun menerima charger itu yang membuat Rendra harus menarik tangan Kaluna untuk menerima charger miliknya.

"Pakai aja dulu, nanti balikin ke Dhira. Kalau nanti aku ketemu pak Adi, aku kasih tau buat nyari charger kamu di mobil." jelasnya setelah menyerahkan charger miliknya.

Lelaki dengan jaket kulit bertuliskan GPD itu meninggalkan Kaluna masuk ke dalam rumah lalu menghilang saat menaiki tangga menuju ke lantai dua.

"Udah ketemu chargernya?" tanya Gheya begitu Kaluna kembali ke ruangan yang menjadi posko mereka untuk menonton televisi dan berkumpul.

Kaluna menggeleng yang membuat Gheya dan Dhira saling menatap satu sama lain dengan ekspresi bingung.

"Terus itu punya siapa?" celetuk Dhira dengan rasa ingin tahu yang menggebu.

"Kak Rendra," jawabnya santai sembari menyambungkan ponselnya dengan charger milik Rendra.

"Mas Rendra di rumah?" tanya Dhira dengan ekspresi heran yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Kaluna. Sedangkan Gheya seketika bangun dari tidurnya, dengan cepat gadis itu mencari sisir dan cermin untuk bersolek.

"Mau ngapain sih ribet banget nyari sisir sama cermin?" protes Dhira dengan ekspresi dan nada tidak suka saat temannya itu tiba-tiba mempercantik dirinya sendiri setelah mendengar Rendra ada di rumah.

Kaluna tertawa pelan saat melihat kegaduhan yang diciptakan oleh Gheya, "udah biarin aja Ra, kan siapa taui nanti dia bisa jadi adik iparmu." celetuknya yang membuat Dhira bergidik jijik sebagai respon dari ucapan Kaluna.

"Gak usah sok jijik deh Ra, nanti kalau aku jadi kaka iparmu, akan kubuat kamu menjadi adik ipar terbahagia di dunia," ucap Gheya sembari memeluk Dhira yang tentu saja membuat Kaluna tertawa dengan lepas saat melihat tingkah mereka berdua.

Flashback End

"Kamu apa kabar Lun?" ucap Rendra yang tentu saja membuat Kaluna menghentikan langkahnya lagi.

Kaluna menghela nafas sebelum tersenyum tipis, "baik kok, saya harap Ketua juga baik-baik saja," jawabnya dengan nada lembut dan bahasa formal karena bagaimanapun juga, ketika di tempat kerja Rendra adalah bosnya.

Tampak sorot mata penuh kerinduan dari Rendra, namun sejauh ini Kaluna benar-benar menutup semua akses yng dimiliki Rendra untuk kembali mendekati Kaluna.

"Mama apa kabar Lun?"

"Baik, mama bai. Terimakasih karena Ketua mau menanyakan kondisi mama saya," jawabnya sesopan mungkin walaupun sebenarnya hal itu membuat Rendra muak. Lelaki itu merindukan Kaluna yang dulu. Kaluna yang ceria, Kaluna yang tidak tampak sendu ataupun sedih seperti sekarang ini.

"Di cari mama Lun, katanya kamu sudah lama gak kesana,"

Kaluna hanya menghela nafas, dia tahu benar kalau Rendra hanya sedang mengulur waktu untuk terus berbicara dengannya. Tetapi anehnya, ada sisi dalam dirinya yang juga enggan untuk mengakhiri obrolannya bersama Rendra.

Kaluna tersenyum lembut, "Saya sudah tidak punya alasan untuk kesana, lagipula dokter Dhira kan juga sudah punya rumah sendiri,"

"Kan masih bisa menemuiku?" Ucap Rendra memotong kalimat Kaluna yang membuat wanita cantik berambut panjang itu sedikit terkejut dengan respon Rendra.

"Kan Ketua tidak satu rumah dengan mama?" ujarnya yang entah kenapa justru menanggapi obrolan Rendra.

"Katakan saja kapan kau mau datang, aku akan di rumah utama kalau kau mau datang."

Kaluna hanya tertawa pelan melihat respon spontan dari Rendra,

"Kenapa? Ada yang salah dari perkataanku?" Lelaki itu coba mengkonfirmasi arti tawa Kaluna, tetapi Kaluna segera membantahnya.

"Saya permisi dulu Ketua, mari." pamitnya saat meninggalkan Rendra yang masih berdiri di tempatnya.

Terpopuler

Comments

lakesya aldebaran

lakesya aldebaran

hhmmmm modusnya masrend aja itu mah supaya luna datang kerumah🤭🤭🤭

2024-03-16

1

PemujaMu 😘😘😘

PemujaMu 😘😘😘

masih awal semangat terus mas ren semoga author buka kan jalan mu bisa bersatu sama kaluna /Grin//Grin//Grin//Grin/

2024-02-26

1

Ayangnya Junmyeon❤

Ayangnya Junmyeon❤

lunnn sriusss nh gmauu masrend? Klo gmauuu ak ngejarrrr bgttt inimh k masrendkuuu😭😭😭😭😭❤

2024-02-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!