Bagas mengusap lembut pipi kenyal Sheina, "Om Bagas juga ... "
Suara bariton galih terdengar di pintu kamar yang terbuka.
"Shein ... Selesaikan makan dulu, setelah selesai baru bisa lakukan yang lain," Galih berbicara dengan nada yang dingin .
Sheina langsung menurut, dan berjalan keluar kamar.
Anak kecil itu sedikit sedih, kenapa Papa nya berbicara dengan nada seperti itu .
Sheina duduk dan melanjutkan makannya.
"Nanti kalau makan nya sudah selesai boleh main sama om Bagas ya," ucap Pak Fery .
Sheina menggelengkan pelan.
Galih melambaikan tangan, mengisyaratkan pada Papanya untuk tidak mengajak Sheina berbicara terlebih dahulu. Karena sepertinya mood nya sedang tidak bagus.
Bu Yulia menghela nafas, melihat cucu nya makan dengan muka menunduk, ngambeknya Sheina sangat menggemaskan.
~
"Sheina ngambek ya sama Papa?" Galih sedang merayu anak gadisnya yang sedang memainkan bongkar pasang di ruang tv.
"Engga."
"Ah masa sih, kok jawab nya jutek banget."
"Gak jutek. Lebih jutek Papa tadi pas di kamar om Bagas."
"Iyaa maaf ya, Papa salah."
Sheina mengangguk.
"Minta kiss boleh ?" Galih menunjuk pipi dengan telunjuknya.
"Engga."
"Kenapa? Gak sayang Papa ya ?"
"Sheina masih marah sedikit." Sheina menunjukan jari tangannya 🤏.
Galih tersenyum pasrah, yang terpenting anak gadisnya sudah mau mengobrol dengannya.
"Papa ajak main dong Shein."
"Kalau Sheina marah, Papa mau main sama Sheina, kalo Sheina gak marah Papa sibuk terus jadi Sheina mainnya sama sus . Jadi mending Sheina marah terus deh setiap hari." Sheina tertawa kecil sambil telapak tangan nya menutup mulut mungilnya.
"Jangan dong sayang, nanti Papa sedih. Papa sibuk kan karena bekerja ... Untuk masa depan Sheina."
"Iya Pah iya, maaf."
Galih berhasil membujuk Sheina dan bermain bersama.
Bu Yulia dan pak Fery melihat dari kejauhan keakraban ayah dan anak tersebut.
"Galih bisa menghandle jadi ibu dan ayah untuk Sheina. tapi soal teman hidupnya dia tidak pernah memikirkan. Padahal suatu saat yang akan menemani masa tua itu adalah pasangan. Anak akan punya kehidupan nya sendiri dengan pilihan masing masing." Bu Yulia membuka pembicaraan pada suaminya itu.
"Galih sudah dewasa Mah, dia pasti memikirkan itu."
"Bagaimana kalau kita bantu Galih Pah ?"
"Bantu? Bantu apanya?" Pak Fery mengerenyitkan dahi nya.
"Kita cari kan calon istri untuk Galih."
"Ngawur Mama ini, kita bantu urus anaknya saja dia menolak . apalagi kita bantu cari istri, biarkanlah dia sudah dewasa.l"
Bu Yulia diam tidak menimpali lagi omongan suaminya.
~
Sudah 4 hari Bagas urung uringan di kampus, dia tidak melihat keberadaan Sheina di kelas dan dimanapun.
Bagas memutuskan untuk menunggu Laras sampai selesai kelasnya.
"Ras tunggu ... "
Laras sedikit berjalan kencang tidak memperdulikan Bagas yang sedari tadi berusaha mengejar.
Laras berbalik karena mereka sudah seperti pasangan yang sedang bertengkar. Dia tidak mau jadi omongan mahasiswa lain karena masalah Bagas masih jadi trending topic di kampusnya.
Laras berjalan ke arah lorong yang sedikit sepi, Bagas pun mengikutinya .
"Ada apa ya kak?" tanya Laras ketus.
"Ras please cuman lo yang bisa gue tanya soal Nadya. Gue udah gak tau harus cari dia dimana . Di kelasnya ga ada yang tau dimana cewe gue , dia udah ga masuk 4 hari ini."
"Apa? Cewe gue? Setau gue Nadya jomblo deh."
"Gue gak mau bahas ini sama lo. Yang jelas kasih tau gue dimana Nadya sekarang."
"Gue gatau Kak, kalaupun gue tau, lo gak akan gue kasih info juga, permisi ... "
Laras meninggalkan Bagas dengan cepat .
Bagas mengerti Laras pasti kecewa karena masalah ini, karena teman baiknya itu sudah menjadi korban perasaan Bagas dan putri.
Bagas menyugar rambutnya kebelakang, dia sudah tidak tahu harus mencari Nadya kemana.
~
Ponsel galih :
@(Mama) calling ..
Galih : Halo ma,
Mama : Sheina sudah sama Mama ya, dia tidur siang di rumah sudah selesai makan juga. Nanti sore kamu tinggal jemput aja.
Galih : Iyaa terimakasih Mah, berarti Galih makan siang di kantor aja ya kalau Sheina sudah di jemput.
Mama : Gal, gimana? Sudah ada kabar dari Nadya? Mama hubungi nomornya tidak aktif sedari Mama pulang dari rumah sakit .
Galih : Iya Mah maaf Galih lupa buat nanya kepastiannya gimana sama Nadya, nanti Galih cari tau di kampusnya ya . Tenang aja Galih gak akan libatin Bagas .
Mama : Jangan lama lama ya Gas, Mama gak tenang kalau belum bicara langsung sama Nadya .
Galih : Percaya sama Galih mah, dan jangan mikir yang engga engga dulu .
Mama : Iya Gal, makasih ya.
Galih : Sama sama Mah, Galih tutup telponnya ya .
**
Selesai makan siang Galih langsung ke kampus tempat Bagas dan Nadya, dengan percaya diri Galih langsung pergi ke tempat informasi kampus. Menanyakan semua tentang Nadya agar mudah untuk mencarinya di kampus sebesar itu.
Selesai mendapat informasi, Galih menanyakan dimana keberadaan Nadya pada beberapa mahasiswa yang sama dengan jurusan Nadya.
Jawaban mereka hampir semua sama, Nadya sudah cukup lama tidak hadir ke kampus. Dan mereka tidak tahu alasan kenapa Nadya absen .
Galih menyandarkan tubuhnya pada kursi mobil, cukup lelah hari ini mencari dimana Nadya tapi belum ada hasil. Pria itu memilih untuk pulang dan mencoba nya esok hari, karena Galih harus kembali ke kantor dan harus menjemput Sheina sore nanti.
~
Nadya sedikit gelisah berada di kampung halaman neneknya , dia sedikit bosan karena sekarang sama sekali tidak ada sinyal yang bisa di tangkap ponselnya.
"Ayah, pulang kapan ?"
tanya Nadya sambil menyandarkan kepala di punggung Ayahnya.
"Ssttt jangan bahas itu dulu, nanti kalau Nenek mu denger bisa sedih dia."
"Tapi Nadya bosen yah, pengen pulang."
"Kamu ini dari kecil gak berubah, kalau di ajak kesini selalu aja minta pulang terus."
Nadya memanyunkan bibirnya dan kembali memindahkan chanel tv secara acak, tv adalah salah satu hiburan di sana.
Untuk berkomunikasi hanya menggunakan telpon kabel.
~
Malam harinya Galih sudah melakukan rutinitas seperti biasa, setelah menemani sheina tidur Galih langsung pindah ke kamar nya. Terfikir di benak nya untuk mengecek sosial media milik Nadya. Dia melihat akun Bagas dan mencari daftar pengikut nya, tapi tidak menemukan nama Nadya disana.
Galih bisa menebak, pasti Nadya sudah memblokir semua akun sosmednya yang berhubungan dengan Bagas.
Tidak menyerah sampai situ Galih langsung mengetik nama Nadya di akun sosmed universitas resminya.
Finally, usaha nya membuahkan hasil.
(@nadyakh) Nama akun sosmed Nadya.
Galih langsung melihat beberapa postingan di akun Nadya , beruntung akun sosmednya terbuka untuk publik, jadi Galih dengan leluasa melihat satu persatu semua foto dan video yang di share Nadya.
Salah satu foto postingan Nadya, ada tertera lokasi pengambilan gambar. Yang dia yakini itu adalah alamat rumahnya.
Galih mendapat titik terang setelah melihat akun sosmed Nadya ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments