Mah tenang, kita tanya dulu kebenarannya sama Bagas." Ucap pak Fery menenangkan.
~
Bu Yulia terjaga dari tidurnya karena suara alarm, ketika melihat layar ponsel dia terheran melihat notifikasi chat yang terbilang banyak dari saudara dan teman teman nya.
Isi dari chat tersebut menanyakan kebenaran kabar soal berita Bagas yang sedang viral.
Bu Yulia melihat foto dan keterangan yang tertera disana seketika langsung lemas bersandar di ranjang tidurnya.
Bu Yulia membangunkan pak Fery tergesa, dan menunjukan foto itu.
Tanpa menunggu respon dari suaminya Bu Yulia langsung berteriak memanggil Bagas menuju keluar kamar.
~
Bagas terbangun karena suara ricuh di luar kamarnya, dia sudah menebak pasti mama nya itu akan memakannya hidup hidup.
Bagas membuka pintu dengan keadaan badan lemas,
"Mah ,Pah."
"Cepet jelasin sekarang, apa yang di foto ini bener kamu hah?"
Bu Yulia menunjukan layar ponselnya tepat di depan wajah Bagas .
Sementara itu Galih langsung merapat ke rumah orang tuanya saat suster yang menjaga Sheina sudah tiba di rumah.
Galih masih melihat dari jauh saat orang tuanya memarahi Bagas .
"Jelasin sama kita Gas ,apa bener itu kamu?"
"Iya itu bener Bagas mah ,Pah ... Tapi ..."
Plakkkk
Tamparan keras dari tangan Bu yulia di wajah Bagas.
"Puas kamu udah bikin mama papa malu ? sudah cukup rasanya kita malu karna dulu pernah di gunjing tentang masalah perceraian Galih. Sekarang kamu juga ikuta ikutan seperti ini? Apa sebenarnya tujuan kamu hah? Mau bikin mama papa kepikiran, terus lama lama mati ,begitu maksudnya ? "
Bu Yulia terus berteriak sambil menangis .
Galih tidak menyangka bahwa orang tuanya pernah di gunjing soal perceraian nya dulu dengan Lora .
Tapi Mama Papa nya tidak pernah menceritakan itu pada Galih
"Mah udah mah, biar Bagas bertanggung jawab sama apa yang sudah dia lakukan." Pak Fery tak hentinya menahan amarah sang istri.
Nafas Bu Yulia tersengal. Tangannya meraup dada kirinya, rasa seperti ditekan benda berat di dadanya membuat dia jatuh pingsan .
Galih langsung berlari melihat mama nya pingsan di pelukan papa nya.
Galih langsung mengambil alih menggendong mamanya.
"Biar Galih yang bawa ke mobil pah, ayo kita ke rumah sakit sekarang."
Bagas sedari tadi terus berteriak sambil menangis memanggil Mama nya, baru pertama kali dia merasakan sakit yang amat sangat saat ibunya jatuh pingsan karna ulahnya.
Galih menyetir mobil dan pak Fery menemani bu Yulia yang masih terpejam di kursi belakang.
"Lo bawa mobil sendiri ! " Ucap Galih pada Bagas dan langsung melajukan mobilnya cepat.
~
Bagas sampai di rumah sakit saat bu Yulia sedang di periksa oleh dokter, dia langsung menghampiri Galih dan Pak Fery yang sudah menunggu di luar .
Galih mengusap wajahnya, saat melihat Bagas sudah hadir di situ.
"Mending lo jangan ketemu mama dulu, gue gak mau mama dropp lagi gara gara liat lo disini." Galih berbicara ketus.
"Gue anaknya juga ! gue berhak liat dan tau kondisi mama."
"Tapi lo yang jadi penyebab semua ini! "
"Lo jangan pura pura gatau Kak, lo juga pernah ada di masalah yang sama kayak gue sekarang."
"Tapi itu bukan mau gue, dan bukan ulah gue! " Sabar Galih sudah mulai terkikis akibat perdebatan dengan adiknya itu.
Pak Fery melihat sekitar lorong rumah sakit, beruntungnya keadaan di situ sepi. pria itu berjalan menuju ke dua anaknya yang sedang berdebat.
"Sudah Galih, gak pantas berdebat disini, ini rumah sakit. Nanti kalo mama kamu dengar bisa nambah dropp, biarkan saja Bagas disini. "
Dokter yang memeriksa bu Yulia keluar ruangan langsung di sambut tergesa oleh Pak Fery , "Istri saya gimana dok ?
"Istri bapak terkena serangan jantung, beruntung langsung di bawa ke rumah sakit, Jadi langsung di tangani. Sekarang Ibu sedang beristirahat jadi jangan di bangunkan dulu, kalau mau masuk bisa satu persatu, saya permisi pak."
"Iya dok terimakasih. "Pak Fery langsung masuk ke dalam ruangan, melihat istrinya tertidur dengan wajah sangat pucat.
Galih dan Bagas menunggu di luar, mereka duduk berjauhan.
menunggu giliran untuk masuk melihat kondisi mama nya .
Pak Fery keluar ruangan, "Jangan dulu ada yang masuk selain papa. Mama harus di pastikan tenang dulu baru kalian bisa masuk, papa gak mau mama kalian sampai dropp lagi akibat ulah kalian. "
Galih menunduk lesu, dia tidak menyangka akan sedikit terseret dalam masalah ini .
Bagas sesekali mengusap bulir air mata yang jatuh di pipinya, dia merasa sangat bersalah dan terpukul saat tau mamanya terkena serangan jantung.
~
Putri absen kuliah, dia lebih memilih merayakan viralnya foto yang dia posting di apartemen nya dengan membaca semua komentar netizen tentang dirinya, dia sama sekali tidak terusik dengan hujatan dan kata kata kotor yang tertuju untuknya.
Dia tidak mengetahui kejadian apa yang terjadi pada keluarga Bagas, dan seberapa hancurnya Bagas saat ini karena masalah yang di perbuat olehnya.
Putri tidak mendapat tekanan dari keluarganya soal masalah ini karena dia anak tunggal dan orang tuanya bekerja di luar Negeri.
Saudaranya pun seperti tidak perduli dengannya.
Ponsel Bagas :
@dayu : Bro lu ga ngampus ? atau Lo mau lari dari masalah ?
@bagas : Nyokap gue masuk rumah sakit .
@dayu : Sory bro gue gak tau , semoga nyokap lu cepet sembuh dan lo kuat ngadepin semua ini .
~
Nadya sedang membaca buku di kantin menunggu kelas di mulai.
Dia menolak ajakan temannya untuk pergi ke cafe dia lebih memilih menyendiri di kampus. Menenangkan fikiran dengan membaca novel yang dia sukai, tapi pada kenyataannya Nadya tetap tidak bisa fokus dengan novelnya , karna sebagian besar mahasiswa di kampusnya sedang membahas soal putri dan Bagas .
Dayu melihat Nadya yang sedang menyendiri datang menghampiri dan duduk di samping Nadya.
"Nad ... "
"Hm. " Nadya menimpali panggilan Dayu tanpa menoleh .
"Nyokap nya Bagas masuk rumah sakit"
Nadya menutup novel yang dia baca dan langsung menghadap Dayu .
"Serius kak ? dari kapan? "
"Emang lo ga di kabarin Bagas ?"
"Enggak, gue udah tutup semua akses tentang dia."
Dayu mengangguk paham .
"Gue ngerti perasaan lo, ini gak gampang. Tapi setidaknya anak kampus gak tau kalo lo pacaran sama Bagas, jadi lo sedikit aman dari nyinyiran mahasiswa sini"
Nadya menganggukan kepala.
"Yaudah gue cuma mau bilang itu aja sama Lo."
"Kak kasih tau perkembangan tante Yulia ke gue ya, mau gimanapun tante Yulia baik banget sama gue, gue gabisa buat ikutan gak peduli sama dia."
"Siap ! gue masuk kelas dlu Nad."
Dayu meninggalkan kembali Nadya di kantin .
nyesel Lo gas, udah lakuin ini sama cewek sebaik Nadya. Batin Dayu.
~
Pak Fery sedang menyuapi bu Yulia makan di ruang rawat, mereka berdua sama sekali tidak membahas soal masalah anak nya itu .
Ponsel Pak Fery :
@(galih): Galih udah boleh masuk gak Pah?
@(pak Fery): Ya , Bagas jangan dulu masuk. Mama baru aja tenang .
"Lo gak bisa masuk dulu, gak usah bertingkah dan nurut apa kata papa." Galih berbicara pada Bagas sambil bersiap masuk ke ruangan.
Bu Yulia dan pak Fery melihat pintu di buka dan menampakan Galih ada disana .
"Gimana mah? Udah enakan badannya ? "
Bu Yulia mengangguk pelan .
"Jangan banyak fikiran dulu Mah, kita semua disini sayang Mama, kita gak mau liat Mama dropp lagi kaya tadi pagi."
"Tolong hubungin Nadya, Mama mau bicara sama dia."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
MAKANYA JADI COWOK ITU GARUS TEGAS DAN JANGAN BODOH.. SEKARANG RASAKAN,SEMOGA AJA KAMU G NYESEL SEUMUR HIDUP,NGADEPIN CEWEK KEK PUTRI AJA LEMAH,BEGO..
2024-07-18
0
Siti Ulfah
ceritanya seru bgt lanjut thor jangan lama lama yah updetnya yah ..
2024-03-03
0