"Kayak gak asing posturnya, tapi siapa ya? " Gumam Nadya sambil melihat ponselnya.
(kak Bagas sayang) calling ..
Bagas : Sayang ...
Nadya : Iya kak, tumben jam segini telpon aku.
Bagas : Ini kita lagi di kampus ya?
Nadya : Haha, iya sayang maaf. Kamu udh makan ?
Bagas : Udah dong, kamu gimana ?
Nadya : Belom sih, nanti kalau agak malem aku makan nya.
Bagas : Katanya kalo makan di jam malam nanti gendut loh sayang.
Nadya : Terus kenapa? Kamu ga suka ?
Bagas : Hmm suka dong sayang, makin gemes nanti.
Nadya : Oh iya sayang, teman satu jurusan kamu kak Putri. Barusan aku liat postingan di sosmednya kayaknya lagi foto sama pacarnya gitu. Kira kira kamu tau ga siapa ?
Entah kenapa aku penasaran banget. Sekali kali gosip ya sayang bahasnya, jangan bucin terus biar gak monoton.
Bagas : .........…..........
Bagas terpaku mendengar semua yang Nadya bicarakan, jantungnya memompa lebih cepat dari biasanya.
Nadya : Sayang ? Halo ...
Bagas : Gak penting juga buat kita sayang , aku gak tau dan gak mau tau .
Nadya : Huh ... Kamu ga asik ah !
Bagas : Sana gih , kamu bersih bersih dulu ... aku tau kamu belum mandi kan abis jalan sama Laras tadi.
Nadya : Terus tujuan telpon aku buat apa? nyuruh mandi doang gitu ?
Bagas : Abisnya bau keringatnya kecium sampe sini, nanti kalau udah wangi, aku telpon lagi ya. Oke ?
Nadya : Dih males ah, yaudah aku mau mandi abis itu langsung tidur gak mau Terima telpon !
Bagas : Jangan ngambek dong cantik ... nanti kan kita-
** nadya mematikan telpon lebih dulu.
"Bete banget, malah di suruh mandi. Kirain mau bucin bucinan gitu kayak orang orang." Nadya berjalan menuju kamar mandi dengan kaki yang di hentakan ke lantai.
~
Tanpa buang waktu, Bagas langsung berangkat mendatangi apartemen Putri. Emosi nya sudah sangat memuncak saat dia mendengar pembicaraan Nadya tadi di telpon.
Bagas merasa Putri tidak kooperatif, Bagas sudah menuruti semua keinginannya, sampai mengorbankan waktunya untuk Nadya.
Bagas menekan bel apartemen Putri dengan sangat tidak sabaran.
"By, tumben kamu ... " Belum selesai Putri menyambut Bagas, wanita itu langsung di dorong masuk ke dalam dengan sangat kasar.
"By kamu apa apaan sih, untung aku gak jatoh. Kamu kenapa ??"
Putri masih bingung apa tujuan Bagas kemari dengan wajah amarahnya yang menggebu gebu.
"Apa maksud lo posting foto di sosmed? Gue udah nurutin apa yang lo mau. Tapi apa balesan lo ? Malah bikin gue tambah ngerasa runyam."
"Foto yang mana by, kamu tenang dulu ... Jangan kasar gitu Sama aku."
"Gue udah gabisa lembut sama cewek kayak lo. lo tau kan se sayang apa gue sama Nadya, sampe gue nurutin semua yang lo mau biar lo ga bocorin semua ini ke dia. gue lakuin ini semua 100% buat Nadya ... Ga sama sekali gue ikhlas ngelakuin itu buat lo. "
Perasaan Putri mencelos mendengar pernyataan dari Bagas .
"Mending kamu sabar dulu, kita omongin baik baik by."
"Gak ada sabar sabar buat ngadepin cewek licik kayak lo . Mending lo kubur perasaan sampah lo itu buat gue, sampai kapanpun gue ga akan pernah mau sama lo. Kesalahan terbesar dalam hidup gue adalah ngizinin lo masuk dalam hubungan gue."
"Setelah apa yang kamu lakuin ke aku, tega banget kamu ngomong gitu by?
"Lakuin apa? Apa gue pernah minta? Kan lo yang mancing gue duluan, dan beruntungnya gue gak pernah nyentuh lo terlalu jauh ... Jadi lo jangan bersikap se akan akan lo rugi atau jadi korban dalam hubungan gila ini.
Putri meneteskan air mata palsunya, berharap Bagas akan luluh melihat dia menangis. Dia berjongkok menutup wajahnya dan menangis sejadi jadi nya. Berharap Bagas memeluknya dan meminta maaf.
Tapi harapan Putri salah, Bagas lebih memilih pergi dari apartemen nya dan tidak memperdulikan wanita yang sedang menangis itu.
" Nadya, gue udah gabisa nahan semua ini lagi." Gumam Putri sambil menghapus air mata palsunya itu.
~
Ponsel Nadya :
( kak Bagas sayang) calling ..
Nadya : Halo kak, tumben pagi pagi telpon ada apa ?
Bagas : Aku anter ke kampus ya sayang, jangan nolak bentar aku sampe.
**
Nadya tersenyum senang saat menerima info dari Bagas, bahwa dia akan datang untuk mengantarnya ke kampus.
"Gue harus dandan cantik dan wangi nih." Gumam Nadya bergegas bersiap sebelum Bagas tiba.
Nadya bergabung dengan ibu dan ayahnya di meja makan untuk sarapan, tidak lama setelah itu bel rumah berbunyi .
Menampilkan Bagas dengan setelan cool nya berdiri menunggu pintu di buka.
"Pagi Kak, ayo masuk." Nadya menarik tangan Bagas untuk masuk saking senangnya .
"Pagi om, tante ... Saya mau izin antar Nadya ke kampus."
Sapa Bagas kepada Bu Rosa dan Pak Fauzan yang sedang menikmati sarapannya.
"Silahkan Gas, kamu sudah sarapan belum? kalo belum ayo sarapan bareng dulu." Bu Rosa mempersilahkan Bagas duduk.
"Kebetulan udah tante, mama gak ngebolehin Bagas berangkat kalau belum sarapan, Bagas tunggu di luar aja tante . Silahkan di lanjut."
"Nadya berangkat yah, Bu ... Udah selesai kok sarapannya."
Nadya bergegas meminum susu dan menggantung sisa roti di mulutnya lalu langsung berpamitan pada orang tuanya.
"Hati hati nak." Bu Rosa sedikit berteriak karna Nadya sangat cepat pergerakannya.
"Yuk sayang," Ajak Nadya pada Bagas yang menunggu nya di luar.
Jalanan pagi itu tidak terlalu macet , dan jam kelas Nadya Bagas juga masih terbilang cukup lama dari jam mereka berangkat.
Bagas membawa motor santai dan menikmati momen yang cukup langka ini bersama Nadya. Karena mereka selalu datang ke kampus masing masing, dan Nadya selalu menolak di antar karena jam kuliah mereka berbeda .
"Sayang," Panggil Bagas.
"Iyaa sayang."
"Duduk dulu di taman Deket kampus yuk?"
"Boleh, kelasku mulai jam 10 jadi masih senggang."
Nadya berfikir mungkin Bagas sedang menebus kejadian kemarin pada Nadya karna Batal mengantarnya ke toko buku.
Bagas memarkirkan motornya pada di sebuah taman.
Tangan Nadya di genggamnya erat dan mengajak untuk duduk di sebuah bangku disana.
"Sayang, apapun yang terjadi nanti kamu gak boleh ninggalin aku ya."
Nadya sedikit tersentak dengan perkataan Bagas,
"Maksudnya apa sayang? "
"Apapun yang terjadi kedepannya kita harus sama sama, anggap aja itu badai yang harus kita terjang bareng bareng."
"Iyaa tapi apa yang mau terjadi, kok kayaknya kamu udh memprediksikan."
"Yaa aku juga gak tau sayang, aku cuman pengen bilang aja sama kamu , jangan ninggalin aku. Aku sayang banget sama kamu."
"Yaa tergantung." Jawab Nadya.
"Tergantung? Kok gitu sih sayang?"
"Ya kalau misalkan kamu selingkuh, aku gamau lah nerusin hubungan ini. Selingkuh itu terjadi atas kesadaran masing masing pelaku, jadi ga bisa tuh orang berlindung dengan kata gak sadar atau gak sengaja."
Bagas menelan ludah kasar, dia tau apa yang akan Putri lakukan pada Nadya karna pertengkaran nya semalam.
" I--iya sayang."
Nadya memperhatikan bulir bulir keringat yang menetes di wajah Bagas dan segera mengusap dengan menggunakan tisu yang dia ambil dari tasnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Dasar PELAKOR..
2024-07-18
0