Mengalihkan

Nadya langsung berdiri di depan Bagas melipat kedua tangannya. "Sibuk banget sih kamu," protesnya.

Bagas sedikit kaget dengan Nadya yang berada tepat di depannya dan langsung mengunci layar ponselnya tersebut.

"Abisnya kamu lebih pilih Sheina, akunya di anggurin." Jawab Bagas sambil menunjuk Sheina dengan dagunya.

"Tapi kan kita bisa main bareng sayang, ayo kita main sama Sheina," ajak Nadya, menarik lembut lengan pacarnya.

Bagas pun menurut melangkah gontai ke arah Sheina yang sedang bermain puzzle.

"Om mau ikutan ya?" Tanya Sheina.

"Iya Shein, sini om bantu susun puzzle nya." Jawab Bagas.

Nadya tersenyum melihat ke akraban om dan keponakannya tersebut walaupun awalnya Bagas sempat menolak bermain dengan Sheina.

Nadya pun bergabung dengan keduanya, mereka bermain sudah seperti keluarga kecil yang bahagia.

Tanpa mereka sadari, Galih memperhatikan tiga orang yang sedang asyik bermain itu dengan tatapan sendunya.

Papa baru liat kamu sebahagia ini Shein . Batin Galih.

Mata sheina menangkap keberadaan papanya yang tidak jauh berada dekat mereka.

"Pap ... sini kita main bareng," ajak Sheina kegirangan.

Galih tersenyum menghampiri Sheina dan mengacak rambut anaknya itu.

"Kamu masih mau disini? Papa masih ada urusan Shein, Papa pulang duluan ya"

"Oke Pap, Sheina masih mau main sama tante Nadya." Jawab Sheina.

"Eh ... Sheina pulang sama papa sana, Om mau pergi dulu sama tante Nadya." Bagas beralasan agar Sheina tidak mengganggunya berpacaran.

Nadya melirik Bagas sekilas dengan tatapan sedikit kesal.

"Sheina ikut ... Sheina ikut !" Teriak Sheina.

Galih tersenyum jahil kepada Bagas, " titip Sheina, jangan lupa anterin pulang"

"Loh kok gue di suruh ngasuh sih kak ... gue mau pacaran nih, ganggu aja! Lo kan udah pernah," protes Bagas.

"Gak apa apa, Sheina ikut kita aja kak Galih, nanti kita antar pulang." Jawab Nadya menengahi kakak beradik itu.

"Makasih ya Nad, saya pamit." Jawab Galih, lalu berjalan ke arah luar.

"Iya kak Galih," Nadya tersenyum ramah.

"Kak, ini gimana woy !" Bagas berteriak ke arah Galih lalu Nadya membekap mulut Bagas dengan tangannya.

"Ayo Shein kita main puzzle lagi," ajak Nadya kepada Sheina.

Bagas menjatuhkan dirinya ke sofa, sambil kembali mengecek ponselnya kembali. Nadya menggelengkan wajah karna bingung dengan sikap Bagas yang terlihat kekanakan.

"Katanya mau pergi?" Tanya Sheina dengan puppy eyes nya.

"Pergi kemana sayang?" Jawab Nadya.

"Tadi kata om Bagas,mau pergi sama tante Nadya"

"Gak jadi ! Om udah gak mood." Jawab Bagas sambil masih memainkan ponselnya.

"Ih, Om bohong ya!" Jawab kesal Sheina meletakan tangan di pinggangnya .

Nadya mendekati Bagas," Sayang, ke minimarket dekat sini aja yuk, kita beliin Sheina es krim."

"Cium dulu," Bagas menunjuk sebelah pipinya.

"Sayang ada Sheina ... " Lirih Nadya.

"Yaudah, emang kenapa?"

Bagas menaikan kedua alisnya naik turun.

Nadya memalingkan wajah dari Bagas dan berjalan menuju Sheina yang sedari tadi memperhatikan dirinya dan Bagas.

"Sheina sayang, yuk kita beli eskrim ... sama Tante aja gak apa apa kan?" Nadya berniat akan jalan berdua saja dengan Sheina, karena minimarketnya tidak terlalu jauh dari rumah Bagas.

Bagas masih bersikap acuh dengan Nadya dan Sheina yang sedang membereskan puzzle, karena sebentar lagi mereka akan pergi membeli eskrim.

"Aku ajak Sheina sebentar ya, kamu mau ikut ?" Nadya pamit kepada Bagas. Tanpa menunggu jawaban, Nadya langsung berjalan sambil menggandeng Sheina keluar.

Bagas masih fokus dengan ponselnya dan tidak menyadari bahwa Nadya dan Sheina sudah pergi keluar rumah.

"Eh tunggu sayang," Bagas langsung beranjak menyusul langkah Nadya dan Sheina.

"Sayang tunggu ... " Teriak Bagas, karena Nadya sudah berjalan lumayan jauh beberapa meter dari Bagas.

Nadya tersenyum penuh kemenangan dan membalikan tubuhnya. "Jadi ikut nih?"

"Pake mobil ya sayang, tunggu disini aku siapin mobilnya dulu." Bagas menahan Nadya agar menunggunya.

"Sheina gak mau pake mobil Tante, Sheina pengen jalan kaki aja." Rengek Sheina pada Nadya.

"Iya bener kata Sheina. Kita jalan kaki aja, lagipula dekat kok. Matahari juga belum tinggi, sekalian lanjut olahraga."

"Nurut ya sayang, nanti kepala kamu sama Sheina malah pusing, sebentar aja kok aku panasin mobilnya," bujuk Bagas.

Nadya melirik motor yang terparkir di halaman depan, masih dengan dua helm menggantung di spion karena tadi pagi pagi sekali Bagas menjemput Nadya menggunakan motor itu ke rumahnya.

"Pakai motor aja sayang, biar cepet."

Sheina mengangguk cepat tanda setuju dengan apa yang di sarankan Nadya.

"Iya om Bagas, pakai motor aja ... Sheina jarang jarang loh naik motor," Sheina ikut membujuk Bagas dengan binar mata polosnya.

Bagas tidak menghiraukan apa yang dikatakan Nadya dan Sheina, dia berjalan menuju kedua perempuan itu lalu mengacak rambut keduanya dengan lembut," nurut yaa princess princess ku, sebentar lagi mobilnya siap."

Sheina memanyunkan bibirnya sambil melipat tangannya di dada, sedangkan Nadya malah di buat salting oleh sikap Bagas tersebut. Nadya merasa bahwa Bagas adalah laki laki yang tepat untuk masa depannya nanti, melihat dari sikap Bagas memperlakukan wanita begitu lembut dan sedikit manja kekanakan jika sedang ngambek, membuat Nadya semakin gemas saja di buatnya .

"Kenapa nih satu ... malah senyam senyum," Bagas membuyarkan lamunan Nadya dengan mencubit hidungnya.

"Little princess nya Om udah selesai belum ngambeknya? Kalau udah yuk masuk mobil," ajak Bagas pada Sheina yang masih terlihat kesal.

Nadya terkekeh geli melihat kelakuan Sheina saat ngambek pada om nya itu.

"Ayo Tante Nad, kita duduk di belakang aja berdua, Sheina gak mau duduk di belakang sendiri." Sheina mengajak Nadya tanpa menghiraukan Bagas.

"Waduh, jadi supir dong." Bagas menepuk jidatnya sendiri.

Nadya menurut saja apa yang di inginkan Sheina.

Bagas menyusul langkah keduanya ,dan membisikan sesuatu pada Nadya. "Habis ini kita pacaran ya sayang, aku kangen."

Blush

Pipi Nadya memerah mendengar bisikan Bagas,

"I-iya." Jawabnya dengan sedikit tawa, menetralkan kesaltingan yang sedari tadi melanda.

Bagas mengepalkan kedua tangannya kegirangan.

Sesampainya di minimarket Sheina memilih es krim yang dia inginkan, begitupun Nadya sangat bersemangat jika di ajak membeli es krim karena memang jajanan favoritnya.

Bagas berjalan di belakang kedua perempuan itu sambil memainkan ponselnya.

"Sayang, kamu mau coklat atau stroberi? Tanya Nadya.

Merasa tidak ada jawaban dari Bagas, Nadya mengulang pertanyaan sambil berjalan ke arah Bagas yang fokus dengan ponselnya .

"Kak Bagas Himawan, dari tadi di rumah Sampai minimarket sibuk banget sama ponsel !! Aku nanya gak ada jawaban sama sekali, kamu mau es krim coklat atau stroberi ?!"

Nadya bertanya sedikit ada penekanan.

Bagas tersentak kaget saat Nadya menatapnya kesal dan menyebut dirinya dengan nama lengkap.

"Maaf sayang, ini temenku lagi minta bantuan, aku rasa apa aja sayang bebas, atau kita makan es krim satu berdua aja ? Biar romantis." Bagas berusaha mencairkan suasana di antara dia dan Nadya.

Sayangnya Nadya masih tetap dengan tatapan kesalnya dan tidak terpengaruh dengan rayuan Bagas.

"Temen kamu siapa namanya? Minta bantuan apa? Boleh aku tau?" Tanya Nadya.

Bagas memasukan ponsel ke dalam saku celana training nya, "Udah yuk, tuh Sheina liatin kita dari tadi, dia ketakutan kalo tante cantiknya marah marah kaya gini," ledek Bagas pada Nadya.

"Ya abisnya kamu sih yang cari masalah," bisik Nadya .

Sheina berjalan mengahampiri Bagas dan Nadya dengan 4 es krim di tangannya, " Om, Tante ... Sheina mau ini."

"Oke! Ada lagi? Kalau udah gak ada kita bayar yuk," ajak Bagas menggandeng tangan Sheina.

Nadya mengekor berjalan di belakang Sheina dan Bagas masih dengan tatapan penasarannya.

Sampai di kasir Sheina dan Nadya ikut mengantri karena keadaan sepi dan tidak ada antrian,

Saat hendak membayar menggunakan QR code, muncul notifikasi chat di ponsel Bagas, dan pria itu langsung mengusap layar dengan cepat agar notifikasinya hilang.

"Panik banget Kak?" Kata Nadya sambil wajahnya mendongak ke arah ponsel Bagas .

"Kamu kok ada di belakang aku sih, ngagetin aja sayang."

"Lah! Dari tadi kan emang disini, terus harusnya dimana dong?" Tanya Nadya.

Bagas mengambil belanjaan dan memasukan ponsel ke sakunya.

"Boleh liat? Chat dari siapa sih sampe sepanik itu?" Nadya menadahkan tangannya pada Bagas.

"Iya nanti di rumah ya sayang."

"Om, Tante Sheina mau makan es krimnya, udah boleh belum?"

Pertanyaan dari Sheina di jadikan kesempatan oleh Bagas untuk mengalihkan Nadya yang meminta melihat ponselnya.

"Minta bukain tante Nadya ya Shein."

Nadya menundukan diri di depan Sheina dan membuka plastik es krim tersebut dan melupakan perdebatannya tadi dengan Bagas.

Bagas cepat cepat masuk ke mobil meninggalkan Sheina dan Nadya yang masih berjalan ...

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kayak Nadya disini yg Gak Peka dgn kamahuan Bagas,Makanya Bagas selingkuh,gitu ia..

2024-07-18

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Curiga nih Bagas ada yg lain..

2024-07-18

0

Nike Natalie

Nike Natalie

lamaaaa bngettt Thor pembukaan,,,GK sabar nih

2024-04-03

0

lihat semua
Episodes
1 My prince dan My princess
2 Mengalihkan
3 Pelukan
4 Gagal
5 Jus cinta
6 Sport jantung
7 Suka baking
8 Janji jari kelingking
9 Singkat padat dan tidak jelas
10 Ketahuan
11 Lo bakal nyesel
12 Pertengkaran
13 Kesempatan
14 Viral
15 Rumah sakit
16 Menyerah
17 Minta maaf
18 Kesalahan terbesar
19 Calon istri untuk Galih
20 Perang
21 Kasihan
22 Sidang keluarga
23 Pernyataan
24 Menikah
25 Jangan ganggu calon suami saya
26 Detakan aneh
27 Ruang ICU
28 Tatapan kosong
29 Pelukan
30 Perjuangkan Nadya
31 Sheina kangen oma
32 Jangan GR
33 Mama sayang
34 Gemas
35 Punya Galih
36 Nadya Setuju
37 Sefrekuensi
38 Berpegangan tangan
39 Act of service
40 Di refil
41 Maafin saya
42 Nikah muda ?
43 Error
44 Lora?
45 Mamanya Sheina.
46 Wanitaku
47 Deep talk
48 Membentak
49 Buang energi
50 Overdosis
51 Preman
52 Bimbang
53 Nikah bareng
54 Bersimpuh
55 First kiss
56 Foto bersama
57 Cari Kebahagiaan Yang Lain
58 Nyaman banget !
59 Ibu sambung Sheina
60 FITTING
61 Rileks
62 Ngomel
63 Kamu happy?
64 Aku frustasi Nad !
65 Skenario
66 Lebih extra lagi.
67 Hargai Dia
68 Jadi panjang
69 Tabrak lari
70 Gak mau pulang.
71 Hamil
72 Seumur hidup itu lama
73 Soal perasaan
74 2 iris tomat.
75 Bundanya anak-anakku
76 Maafin kakak ya adik.
77 Hukuman
78 USG
79 Keajaiban
80 Jangan di paksa
81 Mimpi gak sih?
82 Trust me sayang
83 Kamu adalah hak aku
84 Dilema
85 Kasus Lora
86 Mual
87 Mood swing
88 Good girl, good wife.
89 Meledak
90 Obat kontrasepsi
91 Nadya harus kuat
92 Ceraikan aku
93 I love you Nadya
94 Jahe merah
95 Diet
96 Jagoan
97 Axel dan Alexa
98 Promo novel "Suamiku, tolong balas cintaku!
99 PROMO NOVEL
100 PROMO NOVEL (Perubahan seorang gay karena istri kontraknya)
101 Perubahan Seorang Gay, karena istri kontraknya.
Episodes

Updated 101 Episodes

1
My prince dan My princess
2
Mengalihkan
3
Pelukan
4
Gagal
5
Jus cinta
6
Sport jantung
7
Suka baking
8
Janji jari kelingking
9
Singkat padat dan tidak jelas
10
Ketahuan
11
Lo bakal nyesel
12
Pertengkaran
13
Kesempatan
14
Viral
15
Rumah sakit
16
Menyerah
17
Minta maaf
18
Kesalahan terbesar
19
Calon istri untuk Galih
20
Perang
21
Kasihan
22
Sidang keluarga
23
Pernyataan
24
Menikah
25
Jangan ganggu calon suami saya
26
Detakan aneh
27
Ruang ICU
28
Tatapan kosong
29
Pelukan
30
Perjuangkan Nadya
31
Sheina kangen oma
32
Jangan GR
33
Mama sayang
34
Gemas
35
Punya Galih
36
Nadya Setuju
37
Sefrekuensi
38
Berpegangan tangan
39
Act of service
40
Di refil
41
Maafin saya
42
Nikah muda ?
43
Error
44
Lora?
45
Mamanya Sheina.
46
Wanitaku
47
Deep talk
48
Membentak
49
Buang energi
50
Overdosis
51
Preman
52
Bimbang
53
Nikah bareng
54
Bersimpuh
55
First kiss
56
Foto bersama
57
Cari Kebahagiaan Yang Lain
58
Nyaman banget !
59
Ibu sambung Sheina
60
FITTING
61
Rileks
62
Ngomel
63
Kamu happy?
64
Aku frustasi Nad !
65
Skenario
66
Lebih extra lagi.
67
Hargai Dia
68
Jadi panjang
69
Tabrak lari
70
Gak mau pulang.
71
Hamil
72
Seumur hidup itu lama
73
Soal perasaan
74
2 iris tomat.
75
Bundanya anak-anakku
76
Maafin kakak ya adik.
77
Hukuman
78
USG
79
Keajaiban
80
Jangan di paksa
81
Mimpi gak sih?
82
Trust me sayang
83
Kamu adalah hak aku
84
Dilema
85
Kasus Lora
86
Mual
87
Mood swing
88
Good girl, good wife.
89
Meledak
90
Obat kontrasepsi
91
Nadya harus kuat
92
Ceraikan aku
93
I love you Nadya
94
Jahe merah
95
Diet
96
Jagoan
97
Axel dan Alexa
98
Promo novel "Suamiku, tolong balas cintaku!
99
PROMO NOVEL
100
PROMO NOVEL (Perubahan seorang gay karena istri kontraknya)
101
Perubahan Seorang Gay, karena istri kontraknya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!