Sheina tersenyum kepada Oma nya, "Rahasia ... Oma kepo."
Bu Yulia berlari kecil mengejar Sheina yang sudah meledeknya tadi. "Sheinaaa awas ya, Oma cium sampe lipstik Oma nempel di pipi kamu."
Bersamaan dengan itu pintu utama terbuka, Galih melihat anaknya sedang bermain dengan mamanya terlihat begitu lepas tertawa.
"Papaa Oma kepo." Sheina langsung berlari ke arah Galih dan memeluknya.
"Anak kecil tau tau an kepo." Galih mengacak rambut Sheina gemas.
Bu Yulia panik bukan main, khawatir Sheina menjelaskan pertanyaannya tadi pada Galih.
"Shein biarin Papamu istirahat dulu sebentar, yuk kita mandi sore. Main bebek dulu biar seruu." Bu Yulia merayu Sheina agar teralihkan, pasti Galih akan menanyakan pada anaknya kalau Oma nya kepo tentang apa.
"Asik asik ... Sheina mau Oma."
"Kamu bersih bersih dulu Gal, habis itu kita makan bareng. Nanti Mama telpon Bagas biar sekalian makan disini, kalo Papa kemungkinan pulang larut karena habis dari luar kota."
"Iya Mah."
~
"Argh ... Kak Galih bikin hidup gue makin gak tenang." Bagas meracau sendiri di dalam kamarnya, masih merutuki kejadian saat tadi di mall.
Ponsel Bagas :
@(mamaku) calling..
Mama : Gas, ke rumah kakakmu sekarang. Kita makan bareng.
Bagas : Bagas baru pulang, capek mah.
Mama : Ga ada alesan!! kayak jarak rumahnya berkilo kilo meter aja.
Bagas memukul kasurnya karna kesal tidak bisa membantah omongan sang mama, dia saja masih trauma mengingat wajah Galih. di tambah di suruh makan bersama disana.
@(princess) calling ..
Bagas tersenyum melihat layar ponselnya, rasa kesalnya perlahan luntur.
Bagas : Sayangku, kangen.
Nadya tidak merespon kata kata Bagas, karena sedang sedikit panik.
Nadya : Kak, tadi mama kamu telpon. Tapi ga sempet aku jawab karena ponselku di tas, aku masih di toko buku.
Aku khawatir kamu kenapa kenapa, soalnya kan kamu lagi antar mama kamu hari ini, kamu baik baik aja kan ?
Pasti Mama mau ajak Nadya makan bareng di rumah kak Galih, gawat !!! Batin Bagas.
Bagas semakin panik ... jika Nadya menghadiri acara makan bersama sekarang, alasan mengantar mamanya akan terbongkar, Nadya pasti akan marah besar.
Di tambah kak Galih yang memergoki dia dan Putri berjalan bergandengan di mall. Bagas semakin frustasi sore ini, dan itu semua berpusat dari Putri.
Nadya : Halo sayang ? Kok ga ada suara nya?
Bagas : I--iya sayang, itu sebenarnya tadi aku yang telpon kamu, ponselku tadi low batt, makanya mau ngabarin kamu pake ponsel mama takutnya kamu nyariin aku.
Nadya : Ya ampun kak Bagas bikin aku panik aja deh, yaudah kalo kamu gak apa apa aku tenang sekarang. Aku lanjut ya, lagi sama Laras nih.
Bagas : Semangat sayang nyari bukunya, love you.
Nadya : Love you to kak Bagas sayang.
**
Bagas akhirnya pergi ke rumah Galih menggunakan motor, Sheina antusias saat melihat Bagas masuk ke dalam rumah.
"Om ...." Raut mukanya berubah sedikit kecewa karna melihat Bagas hanya datang sendirian saja.
"Ada acara apaan sih Mah? ada ada aja deh Bagas mau istirahat juga."
"Disini kamu juga bisa istirahat, aneh aneh aja di suruh makan bareng malah ditanya ada acara apa." Jawab Bu Yulia ketus.
Sheina menundukan wajah di meja makan sambil kedua tangan terlipat di atasnya.
Galih tiba di meja makan dengan wajah segarnya dan pakaian santai. "Anak Papa kenapa hm ? Kok kayaknya sedih mukanya ngumpet begitu."
"Tadi katanya Oma mau ajak tante Nadya, tapi mana? Ga ada tuh tante Nadya."
Bagas ikut bergabung di meja makan tanpa menyapa Galih dan menatap wajahnya, dia sebisa mungkin memasang wajah seperti tidak terjadi apa apa di antara mereka.
Bu Yulia di bantu suster menaruh makanan satu persatu di atas meja makan.
"Eh ... ini kenapa cucu Oma kok murung begini? Di apain sama om Bagas nak? Tadi kamu ceria ceria aja."
Bagas langsung menatap ibunya ,dan melayangkan protes. "Apaan si mah, Bagas datang juga Sheina udah begitu."
"Sheina kecewa gara gara Nadya ga ikut makan bareng," Galih menjelaskan dengan nada datarnya.
"Tadi Oma telpon tadi tidak ada jawaban, mungkin tante Nadya sedang sibuk sayang. Coba sebentar Oma telpon lagi ya." Bu Yulia mengeluarkan ponsel di saku nya dan langsung di tahan oleh Bagas.
"Gak bisa Mah, Nadya lagi banyak tugas jangan di ganggu dulu. Chat Bagas aja belum di bales dari siang." Bagas seperti orang kebakaran jenggot melihat mamanya akan menelepon Nadya.
Galih mentap wajah adiknya itu sambil menyunggingkan senyumannya .
"Tuh Shein ... Kata om Bagas Tante Nadya nya lagi ngerjain tugas jadi kali ini belum bisa di ajak makan bareng," Jelas bu Yulia.
"Iya Oma," jawab Sheina lesu.
Suasana makan bersama kali ini cukup hening, Bagas berkutat dengan pikirannya sendiri, sedangkan Sheina yang biasanya mengoceh sedang kecewa karena Nadya tidak hadir.
Selesai makan Bagas sedang menghisap Vape di luar rumah, Galih yang melihat itu dari dalam langsung menghampirinya.
"Jangan kecewain cewek sebaik Nadya, atau lo bakal nyesel nanti."
Suara bariton Galih muncul di belakang Bagas.
"Kejadian tadi siang gak seperti yang lo pikirin kak, jadi jangan terlalu menyimpulkan sendiri," jawab Bagas datar .
"Oh ya ? gue rasa mata dan fikiran gue masih dalam batas ambang normal. Siapapun yang melihat lo tadi siang di mall akan berfikiran bahwa lo ada hubungan spesial dengan wanita itu."
"Terus apa urusannya sama lo?"
Bagas sudah mulai terpancing emosi.
Galih tersenyum santai, dan mengedikan kedua bahunya.
"Gue rasa lo udah paham apa itu hukum tabur tuai."
Bagas meninggalkan Galih masuk ke dalam rumah dengan wajah yang sudah tidak bisa di kendalikan lagi, dia menyambar jaket yang ada di sofa dan langsung pulang tanpa pamit terlebih dahulu pada siapapun.
~
"Makasih Laras, udah temenin gue ke toko buku di anterin sampe depan rumah pula, beneran gak mampir nih ? "
"Iyaa sama sama, kayaknya gue langsung pulang Nad, badan gue udah lengket banget nih, Pengen istirahat juga besok ada kelas pagi, titip salam buat Tante Rosa ya ... gue pamit. "
"Yaudah deh kalo gitu, oke nanti gue sampein. Hati hati Ras."
Saat motor Laras sudah hilang dari pandangan barulah Nadya masuk ke dalam rumah.
Nadya merebahkan dirinya di sofa kamar, menghilangkan sedikit penat dengan memainkan ponsel. Melihat sosmed miliknya dan melihat update foto yang di posting beberapa temannya, salah satunya kakak tingkat di kampus yaitu Putri mem posting foto sedang mendorong troli belanja sambil menggandeng pria yang tidak terlihat di bagian wajahnya.
Nadya sedikit memperbesar foto yang di lihatnya itu, menerka apakah dia kenal sosok laki laki yang tubuhnya hanya terlihat sebagian di foto itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Whhaatt apa maksud Galeh?🤔🤔
2024-07-18
0