"Tapi pah ... tante Nadya kan masih muda seperti bundanya teman Sheina" jawab Sheina polos.
Pak Fery tertawa terbahak, Galih mendongakkan kepala menahan tawanya.
Bu Yulia melirik tajam Pak Fery ,dan pria itu langsung memasang wajah dingin seketika.
"Yasudah Shein ... nanti kalau tante Nadya main ke rumah, Oma kasih tau Sheina ya. Nanti kita ajak main bareng, sekarang main dulu sama Oma ya , waktu kecil Oma juga suka loh main masak masak"
30 menit berlalu Bu Yulia dan Sheina bermain, begitupun Pak Fery berbincang santai dengan Galih.
"Sayang, kita makan dulu yuk ... tadi papa udh masakin ayam goreng buat Sheina, ayo kita makan bersama." Ajak Bu Yulia.
"Oke Oma ! Sheina laper."
Suasana hangat di meja makan terasa sekali di kediaman Galih, yang biasanya hanya ada dua orang yang makan di ruangan tersebut sekarang di lengkapi dengan bu Yulia dan pak Fery.
"Sheina seneng deh kalau makan rame rame gini."
Bu Yulia dan pak Fery tersenyum kepada Sheina, sedangkan Galih masih fokus dengan isi piringnya atau dia pura pura tidak mendengar apa yang di bicarakan anaknya.
"Gal apa gak sebaiknya kamu tinggal di rumah Mama? Kayaknya Sheina kesepian disini, kasian dia."
Bu Yulia mengatakan hal yang sama entah sudah berapa kali semenjak Sheina masih bayi.
"Engga mah, maaf Galih masih bisa mengurus Sheina sendiri "
Pak Fery dan bu Yulia menghela nafas pasrah, karena sudah berkali kali menawarkan tetap saja Galih masih pada pendiriannya.
" Oma ,Opa ... sering sering ya makan bareng disini, tapi Sheina gak mau kalau tinggal di rumah Oma ... soalnya ada om Bagas, ngeselin !"
Semua yang ada di meja makan tertawa mendengar ucapan Sheina.
~
Bagas ada di sebuah apartemen.
Dayu sang pemilik apartemen tersebut menyediakan minuman untuk Bagas.
Dayu adalah teman kampus Bagas, bisa di bilang dia adalah orang yang paling dekat di antara teman Bagas yang lain di kampus.
"Sport jantung gue Day , hampir aja tadi chat dari Putri ketauan. Bisa abis gue !! Nadya minta ponsel gue buat dia cek, untungnya gue bisa ngulur waktu buat hapus semua chat Putri."
Bagas menghapus semua chat Putri pada saat Nadya dan Sheina masih sibuk dengan es krimnya di luar minimarket , dia mengambil kesempatan masuk ke dalam mobil duluan untuk menghapus semua chat *P**utri*.
"Mau sampai kapan lo kaya gini?" Tanya Dayu sambil menghisap Vape.
"Gue pengen keluar dari kerumitan ini Day, tapi gue gak tau harus mulai dari mana."
"Gampang sih, pilih salah satu di antara mereka, lo lebih yakin kesiapa? Putri apa Nadya ?"
"Ya jelas Nadya lah." Jawab Bagas mantap.
POV BAGAS DAN PUTRI
Bagas satu angkatan di kampus dengan Putri , setelah 6 bulan berpacaran dengan Nadya dia merasa hubungan nya hambar. Nadya sama sekali tidak mau di ajak bermesraan selayaknya orang berpacaran.
Pada saat itu hubungan Bagas dan Nadya sedang renggang , karena intensitas bertemu Bagas dan Putri lebih sering di kampus jadilah mereka sering berhubungan lewat chat ,dan Bagas terpancing untuk menceritakan soal masalah hubungannya dengan Nadya kepada Putri.
Bagas dan Putri diam diam sering bertemu untuk sekedar curhat , seiring berjalan nya waktu Putri mencuri kesempatan memegang tangan Bagas saat sedang curhat di sebuah taman , tidak ada penolakan dari Bagas, Putri menyandarkan kepalanya di bahu Bagas.
"Aku bisa kok ngasih apa yang Nadya gak bisa kasih sama kamu."
Sebagai lelaki normal dan bertepatan sedang ada masalah dalam hubungannya dengan Nadya ,Bagas terpancing.
mereka menjalani hubungan terlarang di belakang Nadya.
Bagas sering bercumbu dengan Putri di apartemen nya ,
Putri selalu ingin memberikan lebih selain ciuman yang Bagas tidak dapatkan dari Nadya, Tapi Bagas selalu menolak.
Bagas masih pada prinsipnya ingin melakukan hubungan intim dengan istrinya kelak nanti.
Saat masalahnya dengan Nadya membaik di bulan ke 8 Bagas merasa menyesal telah mengkhianati hubungan mereka .
Bagas seringkali membandingkan sifat Nadya dan Putri yang jauh berbeda, saat hubungan terlarang itu berjalan 2 bulan lamanya Bagas meminta Putri untuk mengakhiri semua ini.
Tapi Putri menolak keras!! Dirinya mengungkapkan perasaan nya pada Bagas bahwa hatinya sudah begitu dalam mencintainya.
Bagas terus memaksa untuk mengakhiri dan menolak permintaan Putri.
Lalu Putri mengancam jika Bagas menyudahi hubungan mereka dia akan membocorkan apa yang dia dan Bagas sudah lakukan kepada Nadya dan orang tuanya.
~
"Ini salah gue Day, gue terlalu gegabah waktu itu ... andai aja gue mengerti Nadya dan gak izinin putri masuk di kehidupan gue, mungkin ga akan serumit ini" Bagas mengacak rambutnya frustasi.
"Harusnya lo beruntung dapetin Nadya, artinya dia bisa ngejaga dirinya sebagai wanita dengan menolak waktu lo minta hal aneh sama dia."
"Gue gak minta hal aneh yang berlebihan seperti yang lo fikir, parah !"
"Ya terus lo mengharapkan apa dari Nadya waktu itu ? S"ampe lo nyari pelampiasan gitu, apalagi kalo bukan sex"
"Gila lo Day , gue masih bisa mikir jernih ... gue gak mau ngancurin masa depan Nadya. Gue cuman minta cium bibir, tapi dia nolak terus, dari situlah setan masuk dalam fikiran gue ... arghh !!!"
"HAHAHA Bagas Himawan, makanya lo jangan kebanyakan nonton b*Kep ! Jadi gabisa nahan kan." Dayu tertawa terbahak sambil memukul kedua pahanya.
Bagas melempar liquid Vape yang ada di dekatnya ke arah Dayu, kesal karna temannya itu malah menggoda nya.
"Trus sekarang udah dapet dong dari Nadya? Secara lo udah berjalan 1 tahun pacaran sama dia?" kepo Dayu.
"Gagal terus, kasian ya gue."
Bagas menghembuskan nafas pasrah.
"Sabar bro," Dayu menahan tawanya, khawatir mendapat lemparan lagi dari Bagas.
Ponsel Bagas bergetar karena ada panggilan masuk.
( trouble maker ) calling ...
Bagas : Ada apa Put?
Putri : By jadikan temenin aku nyalon?
Bagas : Iya
Bagas mematikan telpon lebih dulu.
"Day pinjem Hoodie " Bagas langsung mengambil Hoodie yang menggantung di kamar Dayu.
"Lo ada masker gak?"
"Ada nih masker sheet, biar kulit lo kenyal." Ledek Dayu.
"Serius gue Day," Bagas memelas karna sudah tidak mood meladeni Dayu.
Dayu mengambil 2 masker sekali pakai, dan memberikan pada Bagas .
"Emang lo seribet ini kalo jalan sama Putri ?
"Gue gapernah ketempat umum sama dia, selama ini paling di apartemen, dan gak pernah melakukan hal kotor yang lo bayangin ya." Bagas menekankan bagian (kotor) pada Dayu.
"Slow bro !! Haha ... udah sana tuan Putri nungguin tuh."
~
Nadya dan Ibunya berencana mengisi kegiatan akhir pekan dengan membuat kue.
Bu Rosa menyiapkan bahan dan peralatan yang akan di pakai.
"Nad, ternyata coklat batangnya habis ... kamu mau beli dulu gak ke toko kue, agak jauh dekat pasar langganan Ibu."
"Iya Bu Nadya ambil kunci motor dulu."
Sampai di toko kue Nadya langsung mengambil keranjang untuk mengisinya dengan barang yang dia butuhkan, terutama coklat batang yang habis tak tersisa di rumahnya.
Saat sedang membaca komposisi di kemasan produk, Nadya di kagetkan dengan suara pria.
"Nad?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments