Galih masih trauma dengan apa yang terjadi di kehidupannya, terlebih soal urusan asmara. Hidup berdua dengan sheina selama 4 tahun ini sudah membuatnya nyaman, sehingga Galih tidak pernah berfikir untuk mencari pasangan hidupnya, kalau bukan orang tuanya yang selalu mengingatkan agar menikah lagi dan mencari kan Sheina ibu sambung, Galih bisa saja menduda sampai Sheina dewasa nanti.
"Nadya."
Reflek Galih langsung menutup sendirinya mulutnya.
~
Sleep call Nadya Bagas.
Nadya : Kak besok temenin aku ke toko buku bisa kan?
Bagas : Gak bisa, kalau manggilnya masih kak.
Nadya tersenyum gemas pada Bagas.
Nadya : Sayang besok bisa temenin aku ke toko buku?
Bagas : Iyaa bisa sayang, nanti tunggu aku selesai kelas ya.
Nadya dan Bagas pun mengobrol sampai kantuk melanda mereka berdua,
Mereka tertidur dengan keadaan masih terhubung dalam video call yang ponselnya di sandarkan pada guling .
~
Galih dan Sheina sedang sarapan sambil mendengarkan cerita random dari anak gadisnya itu.
*Bel berbunyi
Lalu Galih bergegas membuka pintu, ternyata Bu Yulia datang dengan keadaan sudah rapi.
"Mama, gak apa apa di rumah sendiri ? Aku sama Sheina mau berangkat."
"Mama yang anter Sheina, udah kamu kerja aja. Kemarin malam Bagas cerita Sheina pulang sekolah di antar Nadya, segitunya banget gamau minta tolong sama Mama kamu sendiri? Yang jelas jelas selalu ada di rumah."
"Tapi aku ga minta tolong sama Nadya mah."
Bu Yulia menghampiri Sheina yang sedang di bantu merapihkan diri oleh susternya. "Sudah siap sayang? ayo Oma antar"
"Oma mau antar Sheina?"
"Bukan hanya antar, tapi Oma tunggu sekolah kamu sampai jam nya selesai."
"horee hore, makasih Oma," Sheina langsung memeluk oma nya erat.
"Izin dulu sama papa."
Sheina berlari ke arah Galih, " Papa Sheina pamit berangkat duluan ya." Lalu mencium tangan Papanya, tak lupa mencium pipi kanan kiri dan kening ayahnya .
Galih tidak bisa apa apa kalau Mamanya sudah dalam mode memaksa seperti ini, untuk kali ini Galih membiarkan Sheina di urus oleh Oma nya.
~
Ponsel Bagas :
@(galih) : Lo ngomong apa sama mama soal Nadya anter Sheina kemarin ?
Bagas membaca pesan dari Galih dan langsung mengabaikannya.
(Galih) calling ..
Bagas : Kenapa ?
Galih : Lo ngomong apa sama Mama soal Nadya kemarin ?"
Galih sudah sedikit emosi karena bagas membaca tapi di abaikan.
Bagas : Nadya antar Sheina pulang sekolah.
Bagas irit menjelaskan Seperti Galih saat dirinya bertanya soal ponsel Sheina yang tertinggal di rumahnya kemarin .
Galih meraup wajahnya kasar, dia tau adiknya pasti membalas sikapnya yang kemarin .
Galih : Tapi Mama ngomong sama gue se akan akan gue minta tolong Nadya. Lo harusnya cerita secara rinci gas ... biar Mama gak salah paham.
Bagas : Emang kemarin Lo jelasin ke gue secara rinci soal ponsel Nadya? engga kan ?
Galih mematikan telpon sepihak, karena emosi nya sudah hampir memuncak pada adiknya itu.
Sedangkan Bagas ditempatnya tersenyum bahagia mendengar Galih kelabakan seperti itu.
~
Ponsel Bagas :
@(trouble maker) : By anter aku belanjanya buat stok makanan di apartemen ya.
@bagas : Gabisa , saya ada janji. Kmarin waktu saya sudah kamu kuras habis.
@(trouble maker) : Ga ada penolakan by , atau kamu udah siap?
Putri sudah tau kelemahan Bagas, dan mau tidak mau Bagas menuruti keinginan wanita itu. Selama dia belum mendapatkan cara untuk keluar dari lingkaran terlarang ini, dia tidak bisa membantah apa yang putri inginkan.
~
Nadya sengaja berangkat kuliah tadi pagi menggunakan ojek online, karena dia sudah ada janji dengan Bagas akan pergi ke toko buku.
Nadya bersandar di tiang kampus dekat dengan kelas Bagas. Ketika Bagas selesai kelas, dia melihat Nadya sedang menunggunya.
Dengan tampang sedih Bagas menghampiri Nadya .
"Nad, maaf banget aku gak jadi temenin kamu ke toko buku, Mama minta antar aku buat ke rumah temannya. Supir lagi berhalangan jadi tidak bisa antar."
Nadya sedikit kaget mendengar penjelasan Bagas, tapi mau bagaimana lagi kalau alasannya seperti ini Nadya tidak bisa marah.
"Yaudah gak apa-apa kak, aku sendiri aja." Nadya tersenyum getir.
"Hati hati ya ... Sayang." Di bagian sayang suara Bagas sedikit lebih pelan, karna Nadya tidak suka menggunakan panggilan itu di kampus.
Nadya menunduk lalu membalikan badan berjalan menjauh dari Bagas.
Bagas memandang sayu punggung Nadya yang semakin jauh dari pandangannya.
Putri dan Bagas mengendarai kendaraan masing-masing, dari awal Bagas selalu menolak untuk memberikan tumpangan pada putri di mobilnya, dan Putri tidak mempermasalahkan itu.
~
Galih sedang meeting di resto di sebuah mall dengan kolega nya, matanya tidak sengaja menangkap Bagas sedang di gandeng perempuan yang dia tahu itu bukan Nadya.
Galih beralasan ke toilet sebentar pada koleganya, hanya untuk memastikan itu Bagas atau bukan. Walaupun Bagas menggunakan masker dan topi, tapi Galih yakin itu adalah adiknya.
Saat Bagas berhadapan dengan Galih dia langsung shock melihat sang kakak memperhatikannya sedang bergandengan dengan wanita lain selain Nadya.
Galih tersenyum ke arahnya sambil menepuk tangannya lambat, agar Bagas tahu bahwa Galih mengenalinya .
Bagas tidak memperdulikan itu dan langsung berlalu melewati Galih, dia tidak mau Putri mengenal anggota keluarga nya.
~
Nadya ke toko buku dengan temannya (Laras).
Laras teman SMA Nadya dan satu kampus tapi beda jurusan mereka bertemu jika ada waktu luang saja, karena mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
Sesekali Nadya melihat ponselnya, tidak ada pesan masuk apapun dari Bagas. Seperti halnya laki laki yang merayu pacarnya agar tidak ngambek karena batal menemaninya ke sesuatu tempat.
"Lo pacaran sama Bagas, Kaka tingkat kita di kampus? " Laras sedikit mengintip wallpaper ponsel Nadya.
"Eh ... Iya. Ketahuan deh gue." Nadya terkekeh sambil mematikan layar ponselnya.
"Di kampus lo ga pernah keliatan bareng sama dia, kayak pasangan lain."
"Buat apa ? Gue gak terlalu suka ngumbar."
"Tapi nanti cewe cewe di kampus gatau dong kalau Bagas itu punya lo, secara kan dia banyak penggemar nya."
"Gue percaya kok Sama kak Bagas, dia selalu memperlakukan
gue dengan baik, special malah."
Laras tersenyum mendengar pembelaan Nadya tentang Bagas.
"Ya syukurlah kalau begitu."
~
Bagas masih menemani Putri berbelanja di supermarket mall, dia sangat gelisah sekali karena Galih memergokinya tadi .
Bagas menyesal karena tadi pagi sudah membuat Galih kesal saat menanyakan perihal Mamanya.
"By lebih enak ikan kaleng atau ikan segar aja ya, aku jarang masak sih, tapi lagi pengen aja. Kalo kamu mau aku bisa masakin," Putri menyandarkan kepala di bahu Bagas .
Bagas menghindar dan langsung menjauh sedikit dari putri.
"Gak suka," Kata Bagas ketus.
"Gak suka apa by? ikan ?
"Lo."
Putri menyunggingkan sebelah bibirnya, "Tunggu saatnya by" gumam Putri.
~
"Oma kemarin Tante Nadya main masak masakan dengan Sheina, seru banget !"
"Oh ya? Seneng banget dong pasti cucu Oma."
"Oma punya nomor ponsel tante Nadya? suruh main bareng sini Oma."
"Tante Nadya sedang kuliah sayang, kita gak boleh ganggu."
Sheina mengangguk paham.
"Kemarin Tante Nadya lama main disini? Papa gimana sama Tante Nadya?"
Bu Yulia sedikit menggali informasi dari cucunya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Jujur itu lebih baik bagas, Nadya pasti akan mengerti dan pasti ada solusinya,Dari kamu berbohong itu yg lebih menyakitkan..
2024-07-18
0