Ku perhatikan tubuh Aisyah yang membelakangi ku, entah apa yang dia masak ? Tapi dari aromanya sangat menggugah selera.
Tidak sampai tiga puluh menit, Aisyah sudah selesai memasak. Dia membawa nampan berjalan ke arah ku.
Waahh
Satu piring steak daging lengkap dengan kentang goreng dan juga nugget. Tidak lupa saos black pepper yang begitu kental dan wangi.
" Silahkan Kak"
Aku tersenyum simpul, diam-diam rasa kagum ku kepada Aisyah semakin bertambah. Gadis ini memang pantas menjadi istri idaman. Oma memang tidak salah pilih, tapi??? Sekarang aku yang sangat insecure untuk bertahan menjadi suaminya.
" Gimana ?"
Aisyah menanyakan pendapat ku tentang masakannya yang sudah lolos ke dalam mulut ku.
" Enak.." Jawab ku spontan.
" Sungguh ?? " Kedua mata bermanik hitam itu terlihat berbinar bahagia.
" Aku belajar masak semua makanan kesukaan Kakak "
Degh!!! Sungguh ungkapan yang tidak pernah dibayangkan.
" Be- benarkah ?" Gemetar bibir ini untuk bertanya, Aisyah mengangguk yakin. Sudut matanya mengerut, pasti senyum indah tengah mengembang di bibirnya. Ingin sekali ku nikmati senyuman itu tanpa penghalang.
" Dari mana Aisyah tahu makanan kesukaan ku ?"
" Dari Opung sama Tante" Jawab Aisyah polos. Aku manggut-manggut tanda mengerti.
" Ya sudah Kak, dihabiskan dulu makanan nya sebelum pulang "
Pulang ?? Iya, aku memang harus pulang. Hilang sudah nafsu makan ku saat menyadari keadaan aku dan Aisyah. Apakah perceraian kami bisa dibatalkan ??
Aku jadi teringat kata-kata Yono tempo hari, bahwa aku harus memperjuangkan semuanya dengan berbagai cara.
" Emmmm... "
Apa yang harus aku katakan untuk memulai usaha ku?? Aisyah pun nampak tidak perduli, dia dengan santai memainkan ponselnya di depan ku. Seakan-akan aku tidak nampak.
" Syah!!"
Gadis bermata hitam itu mengangkat pandangan nya dari layar ponsel.
" Emm gimana masalah... Emmmm perceraian kita" Akhirnya aku bisa juga bertanya.
Aisyah diam, matanya mengerjap beberapa kali. Kemudian dia mengangguk, entah dalam artian apa dia manggut-manggut begitu?
" Dalam proses Kak, tunggu saja"
Ia kembali fokus pada layar ponsel.
" Ohhh"
Aku tidak bisa mengeluarkan suara lagi, tenggorokan mendadak kering. Ku ambil air dalam gelas yang disediakan oleh Aisyah, lalu ku teguk. Karena terlalu cepat membuat aku tersedak.
UHUK UHUK
Aisyah sigap memberikan aku tisu, dia juga bangkit dari duduknya kemudian mengurut punggung ku.
" Hati-hati Kak" Ucapnya penuh perhatian. Aku hanya mampu mengiyakan sambil sesekali batuk.
Setelah selesai makan, Aisyah bersiap untuk mengantar ku keluar dari toko. Padahal aku masih ingin disini, Apa Aisyah tidak suka jika aku ada disini ?
Dia memang gadis yang baik, meskipun dia tidak menyukai ku? Tapi sikapnya sangat perduli dan perhatian. Sampai aku salah tafsir, ku kira dia masih Sudi menerima ku sebagai suami. Ternyata... Tidak !!
Setidaknya cobalah beberapa cara
Lagi -lagi aku terngiang kata-kata Yono. Langkah kakiku langsung terhenti.
" Ada apa Kak? Apa ada yang tertinggal ?" Tanya Aisyah.
" Emmm Boleh aku numpang mandi ?"
Ku tekan rasa maluku supaya bisa tetap ada disini.
Aisyah mengernyit heran, meskipun pada akhirnya dia mengijinkan ku.
Aku bersorak gembira dalam hati, cepat ku masuk ke dalam kamar dan melepas pakaian ku.
" Loh?? Kok ?" Aisyah tercengang melihat ku yang sudah bertalanj9 dada. Dengan cepat dia menutup mata nya.
" Kenapa ??" Tanyaku sok polos.
" Kakak apa-apaan buka baju disini ??" Serunya sambil berbalik memunggungi ku.
" Ya kenapa ?? Toh cuma ada kamu"
" Iya tapi Aisyah malu"
Aku tersenyum tipis, usaha pertama ku sedikit berhasil.
" Nggak usah malu, kan masih suami toh"
Aisyah tidak menjawab, ia tetap memunggungi ku. Lanjut ku buka celana hingga hanya meninggalkan celana boxer. Kemudian aku masuk ke dalam kamar mandi.
Di dalam kamar mandi aku tidak sepenuhnya membersihkan diri, melainkan berpikir keras untuk rencana selanjutnya. Bagaimana pun aku harus mendapatkan cinta Aisyah ! Harus!!!
Usai mandi, baru ku sadar jika aku lupa bawa handuk. Tidak mau kan aku keluar tanpa sehelai benang, oh no!!!
Terpaksa aku memanggil Aisyah untuk mengambilkan handuk.
" Baik!!!" Jawab Aisyah dari luar kamar mandi. Tak lama kemudian Aisyah mengulurkan tangannya ke dalam celah pintu untuk memberikan handuk yang diminta oleh diriku.
Aku menerima nya kemudian menutup kembali pintu kamar mandi. Sebelum keluar, aku sempat melihat diriku dalam cermin.
Rasanya tidak mungkin Aisyah menolak pesona ku, apalagi ketika keluar dengan tubuh segar seperti ini.
Baiklah Aisyah, Akan ku buat kamu jatuh cinta kepada ku. Hemmmm...
Dengan penuh keyakinan aku keluar dari kamar mandi, berniat untuk tebar pesona.
Tapi ternyata tidak ada Aisyah di dalam kamar, kemana dia? Cepat ku kenakan pakaian ku dan bersiap keluar.
Rupanya Aisyah tengah berbincang dengan beberapa perempuan di bawah. Salah satu perempuan itu memberi kode kepada Aisyah tentang kedatangan ku.
Aisyah menoleh, sudut matanya mengerut. Ia menghampiri ku seraya menyerahkan ponselku.
" Ini ponsel Kakak, hati-hati di jalan. Maaf Aisyah tidak bisa mengantar sampai depan, karena ada tamu penting "
Aku terpaksa mengulas senyum, dan membalas anggukan kepala teman-teman Aisyah sebagai tanda sapaan.
" Ya udah, aku pulang dulu ya "
Aisyah mengiyakan, semua rencana ku gagal total. Geram rasanya, tapi mau gimana lagi?
Setibanya di rumah, Mama langsung menanyakan Aisyah. Dia menyesalkan kenapa aku tidak membawanya pulang ke rumah?
" Aisyah minta dianterin ke toko Ma" Bantahku.
" Bohong !! Pasti kamu tidak berniat mengajak Aisyah pulang kesini? Kamu sebenarnya sudah menyesal atau hanya berpura-pura saja sih Wahyu " Mama sama sekali tidak percaya kepada ku, mungkin karena sudah pernah tercela jadi bakal susah untuk dipercaya lagi.
" Ma, Wahyu bingung. Bagaimana caranya Wahyu membujuk Aisyah untuk kembali ? Dia seolah-olah memang tidak menginginkan ku, tapi terkadang dia membuat Wahyu merasa sangat dicintai "
Mama menghela nafas panjang, kedua tangannya terlipat di dada.
" Dia memang mencintai kamu, tapi sepertinya dia sudah sangat kecewa padamu "
Benarkah ?? Sungguh aku merasa menjadi manusia terbodoh di dunia. Dicintai wanita seperti Aisyah, tapi malah menyia-nyiakan dia hanya demi wanita yang tidak tahu diri seperti Amira.
Ya Allah Gusti... Aku meraup wajah kasar ku. Kepala ini berdenyut sakit, hati berteriak pilu . Aku harus bagaimana ????.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
neng ade
ga harus gimana gimana nikmati aja proses nya karena kamu tuh udah nyakitin terlalu dalam hati nya Aisyah ..
2024-11-02
0
Meli Anja
aisyah harus dapet jodoh yg lebih baik dari wahyu ...ga rela kalau dia dapet suami seperti wahyu yang sudah menyakiti hati aisyah
2024-03-19
0
Heri Wibowo
lanjut
2024-03-19
0