TENTANG AISYAH

Esoknya aku kembali bekerja seperti biasa, Yono menyambut ku dengan sebuah pertanyaan yang membuat jantung ku berdegup.

" Kemarin ada perempuan bercadar datang ke kitchen, nanyain kamu Wahyu "

Tubuh ku langsung mematung, Aisyah mencari ku? Kenapa ?Ada apa ?

" Aku jawab saja kamu lagi bersihin kaca, dia pun pergi. Siapa dia?"

Aku tidak mampu mengaku jika aku adalah suami gadis itu. Karena kami pun pasti sudah dalam proses perceraian yang ditangani Oma. Tidak mau aku menyulitkan kehidupan Aisyah dengan mengaku sebagai suami nya.

" Teman " Jawab ku pendek. Yono manggut-manggut tanpa rasa curiga.

" Yon, kamu jangan cerita sama siapa-siapa ya kalau gadis itu mencari ku" Pintaku kepada Yono.

" Kenapa ?"

" Aku takut nanti mempermalukan dia karena sekarang aku hanya seorang OB" Alasan yang menurut ku masuk diakal.

Yono diam, bibirnya maju ke depan seolah berpikir sesuatu.

" Tolong ya Yon" Pintaku sekali lagi, karena dia terlihat sanksi. Akhirnya dia mengangguk kan kepalanya, Syukurlah...

Untuk kesekian kalinya, aku melihat Amira. Dia berjalan dengan seorang pria paruh baya. Kedua tangannya mendekap beberapa map berwarna-warni. Benar dugaan ku, Amira bekerja disini. Dan jabatan nya lebih tinggi dari pada aku.

Kok bisa? Bukankah dia juga masuk dalam senarai merah. Pasti Amira melakukan sesuatu yang bisa membuat nya mendapatkan pekerjaan yang cukup baik.

Jam istirahat siang, aku sengaja beli mie instan di toko depan gedung. Malu rasanya jika aku harus selalu merepotkan Mahfud. Ketika hendak mau bayar mie yang ku beli, tiba-tiba sebuah tangan mendahului ku menyodorkan uang.

Aku terkejut dan reflek menoleh, rupanya itu Mamaku. Dia tersenyum tipis, kedua matanya mengerjap sebagai tanda.

" Kau kerja disini ?" Tanya Mama, kami berdua duduk di depan toko yang disediakan sebagai tempat istirahat.

Aku mengangguk lemah, ini pasti Aisyah yang bilang ke Mama tentang aku. Dan tidak mungkin tidak, dia juga pasti sudah memberi tahu Oma.

Mama menghela nafas berat, pandangan nya menerawang ke langit yang cerah sekali.

" Kami tidak pernah berniat jahat padamu Wahyu, Oma, Papa dan Mama ingin memberikan yang terbaik padamu. Tapi kamu terlalu bodoh mempercayai perempuan itu "

Kepala ku menunduk semakin dalam, malu rasanya aku menampakkan wajah ku kepada Mama.

" Seandainya Aisyah tidak memberikan syarat kepada kami untuk tidak mengatakan siapa dirinya kepada mu, maka Mama pasti akan mengatakan semuanya tentang siapa Aisyah. Dan kenapa kami menjodohkan mu dengan dia"

Aku terhenyak, kepala ku sontak terangkat. Aku sedikit bingung dengan kalimat yang diucapkan oleh Mama. Apakah banyak hal yang tidak aku ketahui tentang Aisyah ??

" Tapi sekarang kalian sudah berpisah, Maka Mama akan menceritakan semuanya kepada mu"

Ah leganya, setidaknya aku tidak mati penasaran karena memikirkan rahasia Aisyah.

" Aisyah adalah gadis yang mendonorkan darahnya kepada mu ketika kamu kecelakaan waktu masih SMP. Dan Aisyah juga yang mendonorkan sumsum tulang nya untuk mu ketika beberapa tahun yang lalu kamu divonis mengidap penyakit kanker darah "

Aku terbelalak kaget, dunia seakan runtuh di atas kepala ku. Kening ku berdenyut-denyut, seolah hendak meledak hebat.

Jadi? Jadi Aisyah ??? Kedua tangan ku gemetar, lidah ku kelu untuk berkata-kata.

Mama menghela nafas panjang entah sudah keberapa kalinya.

" Sekarang semua hanya tinggal penyesalan " Ucapnya lirih.

" Kenapa Aisyah tidak mau Wahyu tahu Ma?" Setelah berusaha untuk tenang, aku ajukan pertanyaan.

" Dia ingin kamu mencintai nya, menerima nya sebagai istri tanpa embel-embel hutang budi"

Pandanganku tertunduk memperhatikan lantai dibawah kakiku.

Setulus itukah hatimu Aisyah, jika saja aku tahu tentang semua ini sebelumnya. Aku pasti akan menerima pernikahan ini. Yah!! Mungkin benar jika aku akan menerima mu sebagai tanda balas budi. Tapi lama kelamaan aku yakin cinta akan tumbuh secara alami di hati ku.

Mama menepuk pundak ku beberapa kali, lalu ia bangkit perlahan.

" Pulang lah, dan minta maaf kepada Oma. Mama yakin dia pasti akan memaafkan mu. Karena Oma tahu jika kamu dan Amira sudah berpisah "

Segurat senyuman menyemangati ku, perempuan yang telah melahirkan ku itu perlahan pergi meninggalkan ku.

Pikiran ku semakin serabut, aku menyesal dan sangat menyesal. Orang yang seharusnya aku bahagia kan, malah aku kecewakan. Hanya karena sebuah cinta omong kosong.

" Yu, mie mu hangus" Teriak Yono, aku terkejut dan reflek mematikan kompor. Karena terlalu memikirkan Aisyah sampai aku lupa jika tengah memasak mie yang tadi ku beli.

" Kamu lagi mikirin apa sih?" Tegur Yono, ia membantu ku mengolah mie yang masih bisa diselamatkan.

" Terimakasih " Ucapku sambil menerima piring berisi mie instan.

Kami duduk di tempat makan.

" Coba cerita, siapa tahu aku bisa bantu " Sambung Yono, ia tidak putus asa untuk tahu masalah yang ku hadapi.

Menurut ku tidak ada salahnya jika aku meminta pendapat dia.

" Yon, kalau kamu sudah menyia-nyiakan seorang perempuan. Lalu kamu menyesal dan ingin memperbaiki semuanya, apa yang akan kamu lakukan ?"

Yono mengernyit heran menatap ku.

" Ya aku akan berusaha untuk mendapatkan maaf dari nya, lalu mengajak nya kembali melanjutkan hubungan kami"

Aku diam, memang itu yang ingin aku lakukan. Tapi aku tidak tahu caranya. Karena Aisyah beda sama Amira, kalau Amira tinggal belikan dia barang branded sudah pasti dia akan senang. Tapi Aisyah ??

" Tapi, perempuan ini beda dari perempuan lain"

" Alah Yu Yu... Semua perempuan sama, tinggal cara kamu aja gimana meyakinkan mereka bahwa kamu serius "

" Asalkan ..."

Yono menggantung kalimatnya.

" Asalkan apa?"

" Asalkan bukan perselingkuhan "

DEGH!!! Nah itu dia, meskipun aku tidak selingkuh tapi kan diantara kami ada wanita lain. Yang ku akui sebagai orang yang sangat kucintai. Pasti hal tersebut sangat menyakitkan hati Aisyah.

" Coba dulu beberapa cara" Yono menepuk pundak ku beberapa kali.

Seperti memberikan semangat agar aku tidak pantang menyerah.

Pulang kerja tanpa rasa bosan, Mahfud membawa ku ikut serta.

" Hari ini Aisyah nggak datang ya ke kantor ?"

Ucapan Mahfud sedikit membuat ku terkejut.

" Kenapa ?" Tanyaku penasaran.

" Ya nggak apa-apa, aku cuma pengen mengenal dia lebih jauh"

Ku buang wajah ku dengan memperhatikan jalanan di samping. Agar Mahfud tidak melihat seperti apa ekspresi wajah ku.

" Jujur ya Yu, Baru kali ini aku sangat menginginkan seorang wanita. Dia cantik, Soleha, santun... Pokoknya perfect deh.. Lain kali kalau kamu mau cari gebetan yang bisa diajak nikah, cari yang seperti Aisyah "

Mahfud semakin bersemangat menceritakan tentang Aisyah yang nyata dia adalah istri ku.

" Darimana kamu tahu dia cantik " Tanyaku penasaran, hati ini seperti diolesi balsem. Panas sekali.

" Aku nggak sengaja melihat wajah nya saat dia sholat di musholla kantor"

Terpopuler

Comments

neng ade

neng ade

pantas aja Mahfud tau klo Aisyah itu cantik ternyata dia melihat nya saat sedang sholat toh 😁

2024-11-02

0

Yuli a

Yuli a

nyesel kn wahyu...
buktikan kmu berubah dn semangat buat dptin cinta aisyah kmbli...💪💪🔥

2024-03-12

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!