POV AMIRA
Aku berusaha menenangkan diri setelah menjauh dari Wahyu dan Aisyah. Rasanya cukup shock bisa bertemu mereka berdua disini. Apalagi Wahyu kerja disini, aku harap dia nggak betah dan berhenti secepatnya.
Kalau tidak, posisi ku bisa terancam. Disini aku mengaku sebagai seorang single kepada Pak Hartono. Karena itu dia mau menerima ku menjadi salah satu koleksi ani-ani nya.
Pak Hartono adalah seorang pria yang menjabat sebagai sekretaris direktur di perusahaan ini. Dan aku bekerja sebagai asisten pribadinya yang melayani nya dalam semua urusan, termasuk urusan ranjang.
Kerjaan ku nggak banyak, cuma mengatur schedule meeting nya saja serta menyiapkan segala keperluan termasuk pakaian yang bersih serta rapi.
Dan hari ini adalah hari pertama aku bekerja setelah semalaman aku melayani beliau di Ranjang.
Pak Hartono bukan lajang atau pun duda, dia punya istri tapi sering bepergian ke luar negeri. Aku menjalani pekerjaan ini atas rekomendasi Tresno, teman sekampung ku.
Dan aku terpaksa mengambil jon seperti ini, namaku sudah diblacklist sehingga aku sulit mencari pekerjaan.
Sebelum nya aku yang bermimpi akan menjadi istri seorang Wahyu, Direktur utama sekaligus anak tunggal, cucu kesayangan SADEWA GROUP.
Tapi nyatanya semua kandas, tidak cukup bagiku untuk meraih mimpi itu dengan menaklukkan hati Wahyu. Aku kalah oleh seorang gadis bau kencur yang mampu menaklukkan hati wanita tua yang disebut Oma oleh Wahyu.
Dialah pengendali segalanya, termasuk nasib ku sekarang.
Dengan terpaksa ku campakkan Wahyu karena dia sudah tidak berguna lagi bagiku. Aku harus bisa mencari pria kaya lagi meskipun tidak setampan Wahyu.
Tapi tunggu dulu,,, Kenapa Aisyah bisa ada disini ? Ngapain dia disini ? Ada keperluan apa? Bukankah dia hanya seorang mahasiswa ? Tidak mungkin dia bekerja disini ? Terus ???
Ku lihat di belakang, setelah dipastikan tidak ada yang melihat ku. Barulah aku berdiri tegak sembari merapikan pakaian ku untuk bertemu Pak Hartono.
Tadi beliau meminta ku untuk mempersiapkan segala keperluan rapat para pemegang saham. Karena rapat ini biasanya dilakukan dalam kurun waktu satu tahun sekali untuk melihat berapa pembagian hasil untuk para pemegang saham.
" Oh ini Amira, sudah kamu siapkan semua keperluan ku?" Tanya Pak Hartono menyambut kedatangan ku.
" Iya Pak" Jawab ku mantap.
" Bagus!!"
Pak Hartono menerima fail yang ku sodorkan, ia mengecek kembali dan senyuman puas tergurat.
" Kau tunggu disini ! Rapat akan segera dimulai "
" Baik Pak"
Aku menepi ke jendela, sementara Pak Hartono masuk ke ruang rapat. Hanya orang-orang tertentu yang bisa masuk ke dalam.
Dan betapa aku terkejut melihat Aisyah berjalan ke arah ku, dia sedang bercengkrama dengan seorang pria kacak sambil berjalan.
Mereka masuk bersama-sama ke dalam ruangan, nampak sekali jika Aisyah diperlakukan spesial oleh pria tampan itu.
Hatiku mulai gusar, bisa jadi Aisyah termasuk orang penting di perusahaan ini. Bagaimana jika dia buka mulut tentang siapa aku? Aduh gawat !!!
Selama rapat berlangsung hatiku tidak bisa tenang. Rasa takut dan was-was menghantui ku. Sampai akhirnya rapat selesai, dan satu persatu orang mulai keluar.
Pak Hartono keluar, ia menyerahkan tas kerjanya kepada ku. Dan aku sigap menerima nya.
Rupanya Aisyah pun keluar bersama pria tadi, ia sempat melirik ku tanpa ekspresi.
Pak Hartono nampak memberikan hormat kepada pria yang sedang bersama Aisyah. Dan pria itu membalas dengan senyuman lalu melanjutkan langkahnya beriringan dengan Aisyah.
" Pak, itu tadi siapa ?" Tanyaku kepada Pak Hartono ketika kami sudah berada diruang kerjanya.
" Yang mana?"
" Gadis bercadar itu?" Aku pura-pura tidak tahu untuk mengetahui siapa Aisyah sebenarnya.
" Oh dia, Nona Aisyah namanya. Pemegang saham termuda disini. Meskipun sahamnya tidak lah sebanyak diriku, tapi Pak Rasyid sangat respek kepada nya. Dia dijadikan contoh anak muda yang mempunyai intelektual dalam berbisnis"
" Umur nya mungkin sama lah dengan anak pertama ku, tapi dia bisa sukses dengan usahanya sendiri. Tanpa melibatkan orang lain "
Aku jadi semakin cemburu dengan Aisyah, rupanya gadis pilihan Oma bukan gadis sembarangan.
" Dan aku perhatikan Pak Rasyid menyukainya, tapi sayang katanya si Aisyah udah punya suami "
Aku diam menyimak.
" Yang mana Pak Rasyid Pak?" Tanyaku lebih lanjut.
" Itu, pria yang tadi selalu bersama dengan Aisyah. CEO muda perusahaan ini"
Ups!!! Jadi pria tampan itu, wah Aisyah beruntung sekali. Dia dikelilingi oleh pria-pria mapan. Tapi suaminya sendiri menjadi OB. Kenapa Wahyu tidak kembali kepada keluarganya ? Bukankah dia sudah tidak bersama ku lagi? Malah jadi OB disini.
" Hey!" Gertak Pak Hartono membuat ku gelagapan.
" Kok melamun ?? Mikirin apa?"
Aku jadi salah tingkah, jangan sampai Pak Hartono tahu apa yang aku pikirkan.
" Emm Saya jadi pengen seperti gadis itu Pak" Jawab ku berbohong, Pak Hartono langsung tertawa ngakak. Entah apa yang lucu sehingga dia tertawa sampai begitu ? Jujur aku tersinggung.
" Ya nggak mungkin lah kamu bisa seperti dia Amira,,, Amira... Dia itu gadis yang pantang menyerah, berusaha dengan perjuangannya sendiri. Lah kamu,,,, nggak mau hidup susah, lebih suka hidup menjadi ani-ani daripada harus berusaha dengan kemampuan mu sendiri "
Pak Hartono tersenyum mengejek, aku sakit hati sekali. Ingin ku remas mulut celopernya itu. Enak saja dia menghina ku demikian, meskipun sebenarnya itu tidak salah. Tapi kan dia menikmati apa yang ku berikan.
" Sudah.. Sudah.. Tolong buatin aku kopi "
Aku tak menjawab tapi tubuh ku berbalik keluar dari ruangan Pak Hartono. Kesel sekali aku sama aki-aki ini, kalau saja bukan karena tuntutan hidup. Ogah aku bekerja menjadi ani-ani nya dan melakukan apapun perintah nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Rasain 🤪🤣
2024-11-07
0
YuWie
eman2 jg klo aisyah sama wahyu..tapi mau bgmn lagi sdh jodohnya ik..darah dan sumsum ais mengalir di darah wahyu.
2024-03-13
2
Hanipah Fitri
Aisyah adalah gadis yg mandiri
2024-03-12
0