USAHA DAYAT

POV AISYAH

Cukup mengejutkan bisa bertemu Kak Wahyu di PT ARTHAMA. Dan lebih mengejutkan lagi dia bekerja sebagai office boy.

Sebesar itukah cinta nya kepada Amira, sampai ia rela hidup melarat demi wanita itu.

Jujur aku iri, seandainya aku dicintai oleh nya sedemikian rupa. Pasti aku akan menjadi wanita paling bahagia di dunia ini.

Namun sekali lagi aku terkejut ketika melihat dengan mata kepalaku sendiri, Amira menghina Kak Wahyu. Ada apa ini ?

Bukankah Kak Wahyu bersama dengan Amira ?? Ataukah mereka sudah berpisah ??

Tanpa sengaja aku melihat Amira ditoel mesra oleh Pak Handoko, seorang sekretaris Direktur yang cukup handal.

Untung mereka tidak menyadari jika aku telah menyaksikan semuanya. Cukuplah aku menutup rahasia mereka. Yang terpenting sekarang, aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi diantara Kak Wahyu dan Amira.

Tapi sayang nya, ketika aku mencari Kak Wahyu ke dapur. Dia tengah bekerja mengelap kaca. Aku tidak ingin mengganggu nya karena takut akan menjadi masalah. Tadi saja dia sudah hampir dipecat oleh Pak Rasyid.

Sepulang dari rapat pemegang saham, aku langsung meluncur ke rumah Opung putri. Untung beliau ada lengkap beserta kedua orang tua Kak Wahyu.

Aku melapor semua yang aku lihat di Kantor PT ARTHAMA, Tapi bukan perbuatan yang dilakukan oleh Amira bersama dengan Pak Handoko.

" Maafkan Aisyah Opung, seperti nya telah terjadi sesuatu. Dan Kak Wahyu sekarang tengah menghadapi situasi yang sulit sekali "

Opung putri diam, namun kedua tangannya mengepal di atas pangkuannya. Kedua orang tua Kak Wahyu saling berpandangan satu sama lain. Mereka terlihat ingin menyampaikan sesuatu tapi tidak cukup berani.

" Aisyah merasa bersalah Opung, karena Aisyah sekarang Kak Wahyu tengah menderita "

" Itu bukan salah Aisyah, itu semua salah Wahyu sendiri yang sangat bodoh mencintai wanita seperti Amira "

" Tapi kenapa Kak Wahyu tidak memilih untuk pulang jika dia dicampakkan oleh Amira ?" Tanyaku.

" Wahyu memang keras kepala, dia pasti malu untuk bertemu Aku" Jawab Opung putri.

 Pembicaraan kami terhenti karena Kak Dayat datang, ia tersenyum padaku ketika tanpa sengaja tatapan kami bertemu.

" Eh ada Aisyah, jodoh memang tak kemana ? Baru saja aku memikirkan mu " Goda Kak Dayat sembari duduk di kursi kosong di sebelah ku.

" Jaga bicaramu Dayat !! Aisyah masih sah menjadi istrinya Wahyu " Tegur Papanya Kak Wahyu.

" Apa??? Katanya udah diurus perceraiannya Oma?" Kak Dayat menatap ku lalu berganti menatap Opung putri.

" Semua masih dalam proses Kak, tidak akan selesai secepat kilat" Jawab ku supaya Kak Dayat tidak memperpanjang pembahasan perceraian ku.

" Oh begitu rupanya, ya nggak apa-apa.. Aku siap menunggu mu Aisyah " Tanggap Kak Dayat mantap, aku hanya bisa tersenyum sambil geleng-geleng kepala.

" Aisyah hanya mencintai Wahyu " Timpal Mamanya Kak Wahyu.

" Tapi Wahyu tidak mencintai Aisyah Tante... Tolong lah, kasihani Aisyah " Bantah Kak Dayat.

Padahal aku tidak berharap dikasihani oleh siapapun, bagiku mencintai bukan lah hal yang salah dan memalukan. Apalagi aku mencintai suamiku sendiri, meskipun dia.. Ah sudah lah.

Itu hak dia mencintai ku atau tidak, aku tidak bisa memaksa. Oleh sebab itu aku tidak ingin Kak Wahyu tahu jika akulah gadis yang mendonorkan darah serta sumsum tulang untuk nya.

" Aisyah, aku anter pulang ya"

Kak Dayat menyusul ku keluar saat aku berpamitan untuk pulang.

" Tidak perlu repot-repot Kak, sudah ada Arumi yang menjemput" Aku menolak dengan cara halus.

" Nggak apa-apa, Aku nggak repot kok. Malah senang bisa punya kesempatan bicara berdua dengan Aisyah "

Sepertinya Kak Dayat salah mengerti dengan maksud dari ucapan ku.

Nasib baik Arumi cepat datang, aku jadi tidak perlu berlama-lama disini.

" Maaf ya Kak, Arumi sudah datang. Aisyah pamit dulu "

Segera ku berlari kecil meninggalkan Kak Dayat tanpa menunggu jawaban nya. Menghampiri mobil Arumi yang baru saja berhenti di depan pintu pagar.

" Hufff untung kamu cepat datang " Aku menghela nafas lega setelah berhasil duduk disamping kemudi , sembari tersenyum kepada Arumi.

" Kenapa ?"

" Kak Dayat maksa nganter aku"

Arumi tersenyum simpul, ia langsung memutar haluan untuk pulang.

" Tapi Dayat lumayan ganteng loh Syah" Komentar Arumi yang langsung mendapatkan pukulan telak di bahunya. Dia tergelak, seolah-olah senang melihat ku marah.

" Daripada kamu harus mencintai orang yang tidak mencintaimu " Tambah nya.

Aku diam, apa yang dikatakan Arumi tidak lah salah. Tapi entahlah, perasaan tidak bisa dipaksakan. Apalagi perasaan ini sudah lama memupuk dihati, meskipun tidak dihargai.

Sejak saat itu, Kak Dayat semakin gencar mendekati ku. Dia akan datang ke kampus hanya untuk menjemput ku. Tapi aku tetap menolak dan memilih untuk naik taxi atau nebeng ke teman.

Tidak perduli seperti apa aku mengecewakan nya, yang jelas aku tak nyaman dengan sikapnya.

Hingga satu hari aku memberanikan diri untuk menyampaikan penolakan ku secara gamblang. Agar Kak Dayat berhenti mendekati ku.

" Kak, Aisyah minta maaf ya... Jujur Aisyah nggak suka Kak Dayat seperti ini pada Aisyah. Aisyah nggak nyaman"

Kak Dayat terdiam , dia terpaku menatap ku. Aku langsung membuang muka.

" Wahyu sungguh beruntung, dalam berbagai hal dia selalu beruntung. Tapi sayang nya dia tidak tahu bersyukur "

Aku tidak berani untuk memotong kalimat nya.

" Kemarin saja, hanya dengan kalimat penyesalan dia bisa kembali lagi ke dalam keluarga kami"

Aku terhenyak, Kak Wahyu kembali ?? Benarkah ?? Kenapa aku tidak tahu ?? Ah mungkin dia menyesal, bukan karena dia ingin memperbaiki hubungan kami.

" Baiklah, jika kamu tidak suka aku mendekati mu? Tidak apa-apa, tapi aku harap kamu tidak kembali kepada Wahyu. Karena pasti dia akan mencampakkan mu lagi. Dan aku yakin dia akan datang merayumu supaya dia bisa kembali menduduki jabatannya "

Aku diam tak menjawab, hatiku seperti tersayat silet. Apakah Kak Wahyu benar akan melakukan itu padaku??

" Ya sudah... Aku pulang dulu Aisyah "

Aku menjawab dengan anggukan kepala, Kak Wahyu berbalik dan hendak melangkah pergi. Tapi tiba-tiba sebuah mobil mewah berhenti tepat di depan nya.

Aku turut kaget, hampir saja Kak Dayat tertabrak mobil mewah itu.

Kaca mobil turun separuh, kemudian muncul kepala seseorang yang baru saja kami bicarakan.

" Kau sedang apa disini Dayat?"

Nada bicara Kak Wahyu bukan seperti orang bertanya, namun seakan-akan menuduh.

" Kau sendiri ngapain disini ?" Kak Dayat balik bertanya, nadanya lebih sengit.

" Aku datang untuk menjemput Aisyah " jawab Kak Wahyu sembari melirik ku. Kak Dayat pun melirik ke arah ku disertai senyuman miring.

" Kalian sudah dalam proses perceraian, apa kamu tidak malu?" Sindir Kak Dayat.

" Yang justru harus malu adalah kamu, ngejar-ngejar perempuan yang masih berstatus istri orang " Balas Kak Wahyu, Kak Dayat terdiam. Ia hanya menyaksikan Kak Wahyu keluar dari mobil lalu menarik ku untuk dipersilahkan masuk ke dalam perut mobil.

Aku tidak bisa menolak, karena disini aku masih istrinya dan jika aku berontak sudah pasti akan mempermalukan Kak Wahyu di depan Kak Dayat.

Terpopuler

Comments

Faridah Setyaningsih

Faridah Setyaningsih

py to Wahyu ki

2024-04-02

0

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

lanjut thor

2024-03-14

0

Yuli Ana

Yuli Ana

aisyah hatinya lembut bngt... pasti wahyu dimaafin lh...❤️

2024-03-14

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!