Bab. 19.

“Kelly tidak usah tergesa gesa, ini Aunty baru saja kirim chat pada mereka, jadwal acara tanda tangan itu diganti tidak dibatasi waktu harus pagi ini. Bisa saja Tuan Tuan Kecil itu datang nanti sore setelah mereka pulang dari sekolah.” Ucap Nona Elena yang baru saja mengirim email revisi undangan.

“Ahhh Aunty itu payah, kenapa diubah ubah, kalau aku ketemu mereka sore hari aku sudah lelah dan gaunku pasti sudah kusut membuat aku tidak cantik lagi.” Ucap Kelly dengan bibir cemberut.

“Ini perintah Tuan Sekjen beliau tidak bisa hadir hari ini. Dan menyuruh Tuan Tuan Kecil itu datang tanda tangan saja dan tidak bisa ketemu beliau.” Ucap Nona Elena lagi yang tidak tahu jika Sekretaris jenderal PBB sedang berada di ruang isolasi karena memang masih dirahasiakan.

Sesaat terdengar bunyi notifikasi masuk ke hand phone milik Nona Elena. Dan setelah membaca pesan chat yang baru saja masuk, Nona Elena tersenyum lalu bangkit berdiri.

“Ayo Kelly, ternyata mereka malah sudah sampai di gedung PBB. “ ucap Nona Elena segera melangkah keluar dari kamar Kelly, sedangkan Kelly langsung berlari menghambur keluar kamar menuju ke mobil Nona Elena.

Sementara itu mobil yang membawa Aja dan Ata sudah sampai di depan gedung PBB, suasana masih terlihat sepi. Aja dan Ata menatap bendera bendera negara anggota PBB yang berjajar jajar di depan gedung itu. Ada perasaan rindu tanah air saat melihat bendera merah putih berkibar kibar di ujung sana.

Sedangkan Pak Sopir berdebar debar hatinya mengingat kasus penculik yang belum lama terjadi apalagi kabarnya Sopir itu akhirnya meninggal dunia.

“Tuan bagaimana kalau nanti penculik datang dan menembaki mobil kita.” Gumam Pak Sopir sambil melihat kaca spion untuk melihat situasi di belakang.

“Tenangkan hati Pak.” Ucap Pengawal sambil menepuk pundak Pak Sopir. Sang pengawal itu pun lalu turun dari mobil dan melangkah menuju pos penjaga untuk menyampaikan maksud kedatangannya.

Tidak lama kemudian sang pengawal itu kembali masuk ke dalam mobil.

“Ayo mobil bisa parkir di dalam.” Ucap Sang pengawal dan Pak Sopir pun sedikit lega hatinya. Dia segera menjalankan mobil masuk ke dalam pintu gerbang dan terus masuk menuju ke lokasi parkir di dalam gedung itu.

“Lebih baik kita menunggu, dan surat surat itu sudah berhasil kita tanda tangani.” Ucap Aja yang segera turun dari mobil.

“Tapi kita tidak bisa membawa surat kesepakatan yang sudah kita tanda tangani Ta, karena belum ditanda tangani oleh Tuan Sekjen.” Ucap Ata yang juga sudah turun dari mobil.

“Hmmm coba nanti kita tanya pada Tuan Pimpinan panitia konferensi, apa kita sudah boleh mulai bekerja.” Ucap Aja dan mereka berdua melangkah menuju ke ruang sekretariat panitia konferensi.

Aja dan Ata pun duduk di kursi tamu dan ditemani oleh Sang pengawal. Di ruang itu masih sepi baru office boy yang sedang berada di ruang itu menyiapkan ruangan dan memberikan minuman pada tiga tamu yang pagi pagi sudah datang.

“Kami datang pagi pagi karena habis ini mau ke sekolah.” Ucap Aja karena melihat ekspresi office boy yang tampak heran karena tamu datang terlalu pagi.

Beberapa menit kemudian pintu ruang sekretariat panitia konferensi itu terbuka, dan muncul satu sosok gadis kecil yang cantik jelita. Gadis kecil itu pun menatap tanpa berkedip pada Aja dan Ata yang duduk di kursi tamu.

“Maaf harus menunggu Tuan Kecil Raja dan Tuan Kecil Asasta...” ucap Nona Elena yang baru masuk dan menggandeng tangan mungil Kelly yang terasa dingin. Mereka berdua melangkah menuju ke kursi tamu tempat Aja dan Ata duduk.

Tangan Kelly pun menoel noel pinggang Nona Elena. Nona Elena yang paham pun lalu tersenyum.

“O ya Tuan Tuan Kecil, ini keponakan saya ingin mengucapkan terima kasih pada Tuan Tuan Kecil karena telah menyelamatkan saya. Dan ingin berkenalan.” Ucap Nona Elena, Aja dan Ata pun tersenyum menatap Kelly, mereka berdua mengulurkan tangannya dan Kelly pun bingung akan menjabat tangan yang mana dulu.

Akhirnya mereka pun saling berjabat tangan.

“Namaku Kelly .. Kellyandra Marjorrie.” Ucap Kelly sambil tersenyum.

“Hmmm nama yang cantik seperti pemiliknya.” Gumam Aja

“Hmmm seperti pernah dengar...” gumam Ata tampak mengingat ingat. Dan Kelly yang mendapat pujian dan perhatian dari Sang idola pun merona pipinya.

Sesaat pintu ruang itu terbuka dan muncul sosok pimpinan panitia konferensi. Sedang kan Nona Elena tampak sudah di meja kerjanya menyiapkan dokumen dokumen yang harus ditanda tangani oleh Aja dan Ata juga pimpinan panitia konferensi pagi ini.

Tidak lama kemudian proses penanda tangannya dokumen dokumen itu pun telah terlaksana.

“Maaf Tuan Tuan Kecil, surat masih kami simpan dulu.” Ucap pimpinan panitia konferensi yang juga sudah selesai menanda tangani dokumen dokumen itu.

“Apa kami sudah boleh bekerja, karena sepertinya kondisi semakin gawat.” Ucap Aja sambil mengedarkan pandangan pada ruang itu karena dia pun tahu jika pejabat PBB sudah ada yang terserang makhluk luar angkasa. Apalagi mereka berdua juga melihat benda asing melintas dan semakin menurun ketinggiannya dari permukaan bumi.

“Vajo sudah bisa mulai bekerja dan dana akan segera kami transfer secara bertahap.” Ucap pimpinan panitia konferensi itu.

“Tuan Sekjen sudah menyetujui semua, hanya karena dia ada halangan masalah pribadi jadi tanda tangan dia menyusul.” Ucap Pimpinan panitia konferensi itu lagi. Aja dan Ata pun tampak lega.

Sementara itu di tepi jalan tidak jauh dari gedung PBB, mobil Morgan Junior sudah berhenti sambil mengawasi mobil mobil yang lewat.

“Bos kita sudah satu jam berada di sini tetapi tidak ada mobil berisi anak kembar laki laki masuk ke gedung PBB. “ ucap anak buah Morgan Junior.

“Tunggu saja mungkin belum lewat. Tidak mungkin kita terlambat kita sudah di sini tepat jam kantor gedung itu.” Ucap Morgan Junior yang tangannya telah siap dengan senjata apinya.

“Tadi ada mobil di dalamnya anak anak tetapi anak perempuan dan hanya satu orang.” Ucap anak buah Morgan Junior yang lainnya.

“Apa mungkin anak itu menyamar menjadi satu anak perempuan dan hanya satu orang yang datang. Karena berita penculikan Twins boy sudah viral.” Ucap Morgan Junior menduga duga.

“Mungkin saja Tuan. Sial kenapa tidak dari tadi kita tembak mobil itu.” Ucap anak buah Morgan Junior.

“Okey kita tunggu saja, mungkin masih ada mobil yang datang membawa anak anak yang kita maksud dan tunggu terus juga sampai mobil yang membawa anak perempuan itu keluar. Mungkin memang dia tetapi menyamar menjadi anak perempuan.” Ucap Morgan Junior sambil masih terus mengawasi mobil yang lewat.

“Karya ini merupakan karya jalur kreatif. “

Terpopuler

Comments

Ina SaRai

Ina SaRai

cerita nya bagus banget 👍

2024-03-03

3

Nit_Nit

Nit_Nit

lanjut kak othor

2024-03-03

1

Nit_Nit

Nit_Nit

semoga mereka semua selamat

2024-03-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!