Bab. 16.

Berita tentang pimpinan WHO dan istri terserang oleh bakteri dari luar angkasa pun sampai di telinga Sekretaris jenderal PBB. Namun berita itu masih dirahasiakan pada publik agar tidak membuat kepanikan di masyarakat yang pasti nya akan berefek pada perekonomian negara dan dunia pula.

Dia yang masih berada di dalam ruang kerjanya itu berjalan mondar mandir karena bingung.

“Hah! Aku tadi duduk di sampingnya. Dan semua orang di ruangan tadi berjabat tangan dengan dia padahal tangannya dia terus saja untuk menggaruk garuk lengannya yang sudah mengerut itu.” Gumam Tuan sekretariat jenderal PBB.

“Kalau aku sampaikan berita ini pasti akan bikin panik akan tetapi jika tidak ada kemungkinan para pegawai di sini juga sudah ikut terkontaminasi.” Gumam Sekretaris jenderal PBB itu di dalam hati.

Dia pun akhirnya keluar dari ruang kerjanya dan memutuskan untuk ke pergi ke rumah sakit untuk cek kondisi kesehatannya, sebelum memberikan informasi pada para pegawai dan karyawan di gedung PBB itu.

Sementara itu di rumah Nyonya Lisbeth. Di sofa ruang keluarga Oma Lisbeth duduk di antara Aja dan Ata. Suasana bahagia dan penuh haru meliputi hati pemilik rumah itu. Berkali kali Nyonya Lisbeth menciumi wajah Aja dan Ata yang sudah berada di pelukannya. Oma Lisbeth pun sudah memberi tahu pada Aja dan Ata jika Vajo yang memenangkan tender mega proyek.

“Sayang... Oma tahu kalian punya tugas penting... tapi kalian masih kecil kecil dan Oma yang bertanggung jawab di sini dalam menjaga kamu....” ucap Oma Lisbeth dengan kedua mata yang berkaca kaca.

“Oma sangat bangga pada kalian, namun Oma juga sangat mengawatirkan kalian.” Ucap Oma Lisbeth lagi sambil tangan nya terus mengusap usap rambut kepala Aja dan Ata yang halus.

“Oma terima kasih dan maafkan kami....” ucap Aja dan Ata sambil memeluk erat Oma Lisbeth.

“Oma jangan mengkhawatirkan kami, percayalah kami baik baik saja.” Ucap Aja yang masih memeluk Oma Lisbeth.

“Kami juga mengkhawatirkan Oma kalau Oma pergi mencari kami. Nanti justru Oma yang menjadi sasaran penjahat.” Ucap Ata sambil mendongak menatap wajah Oma Lisbeth.

“Sayang yang namanya orang tua tetap saja mengkhawatirkan kalian berdua yang masih anak anak. Mama dan Papa kamu juga terus saja mengkhawatirkan kalian... “ ucap Oma Lisbeth sambil menatap wajah Ata dan Aja secara bergantian.

“Ooo ya Kalian berdua besok harus pergi ke gedung PBB lagi, untuk menandatangani surat surat kesepakatan.” Ucap Oma Lisbeth kemudian.

“Iya Oma, Oma tolong izinkan pada Guru kami ya... agar kami tidak mendapat hukuman.” Ucap Aja dan Ata, Oma Lisbeth pun tersenyum sebab dia sudah mengajukan izin itu pada Guru kelas mereka

“Sudah sekarang kalian mandi. Oma akan buatkan masakan kesukaan kalian, masakan Indonesia yang sudah kalian rindukan. Kalian mau makan apa nanti malam hmmm?” ucap Oma Lisbeth selanjutnya..

Tampak Aja dan Ata berpikir pikir membayangkan masakan Indonesia yang lezat lezat...

“Sate..., rendang, mie goreng, nasi goreng.., ayam goreng, semur, gado gado,....” ucap Ata dengan mata berbinar binar..

“Gulai, tongseng,...” ucap Aja menambahkan.

“Ha... ha... ha... perut kecil kalian tidak muat jika semua itu kalian makan malam ini... Oma juga tidak bisa masak sebanyak itu dalam waktu singkat.” ucap Oma Lisbeth sambil gemas mengacak acak puncak rambut mereka berdua.

“Hmmm terserah Oma saja asal jangan mie goreng instan he... he... “ ucap Ata sambil tertawa kecil. Mereka berdua pun segera melangkah menuju ke kamarnya.

“Ha... ha... ha... “ Oma Lisbeth pun tertawa sambil melangkah menuju ke dapur.

Sementara itu di belahan bumi lain, di belahan bumi selatan pagi hari pun telah tiba. Vadeo yang mendapat kabar jika Vajo telah memenangkan tender tersenyum bahagia.

“Ma, Aja dan Ata memang hebat ya...” ucap Vadeo yang masih menatap layar hand phone miliknya.

“Anak anak kita memang hebat semua Pa...” ucap Alexa yang sudah selesai mandi dan bersiap siap diri untuk ke William Group.

Akan tetapi tiba tiba pintu kaca penghubung kamar mereka berdua dengan kamar Twins girl terbuka lebar dan Twins girl yang sudah memakai baju seragam sekolah tampak berlarian menuju ke arah sofa yang masih ada sang Papa yang duduk di sana.

Vadeo dan Alexa hanya tersenyum dan mengira mereka akan memberi ucapan selamat pada Sang Papa.

“Pa... gawat loh Pa...” teriak Aca dan Aya secara bersamaan.

“Apa nya yang gawat Sayang... ini Vajo memenangkan tender mega proyek. Dan Twins boy yang diculik bukan Aja dan Ata. Oma Lisbeth sudah memberi tahu pada Papa.” Ucap Vadeo sambil merangkul anak anak gadisnya dari samping. Aca dan Aya sudah tumbuh menjadi gadis gadis kecil yang cantik cantik dan cerdas ceria.

“Pa, pejabat tinggi PBB sudah ada yang terserang makluk luar angkasa itu.” Ucap Aca dengan nada serius.

“Tapi belum diumumkan ke publik Pa...” saut Aya. Mereka berdua memang punya intuisi yang sangat tajam sejak kecil.

“Hah? Benarkah? Padahal Aja dan Ata besok harus hadir ke gedung PBB untuk tanda tangan kesepakatan. Tanda tangan harus riil tidak bisa tanda tangan digital. Aku sudah tanyakan itu.” Ucap Vadeo dengan serius sekaligus panik.

“Papa atau Mama hubungi Oma Lisbeth dia jangan ikut datang ke gedung PBB. Aja dan Ata juga harus mensterilkan tubuh mereka sebelum masuk ke rumah Oma Lisbeth. Kasihan Oma Lisbeth sudah tua lebih besar resikonya kalau terserang bakteri itu.” Ucap Aca panjang lebar.

Alexa yang sedang berhias pun segera mengambil hand phone miliknya, untuk menghubungi Nyonya Lisbeth.

Dan di seberang sana di belahan bumi utara, Nyonya Lisbeth yang sedang di dapur sibuk memasak buat Aja dan Ata pun, segera melangkah menuju ke tempat hand phone yang berdering dan menyuruh pelayan melanjutkan masakannya.

“Hai Al.. aku sedang memasakkan masakan Indonesia buat hadiah Anak anak kamu.” Ucap Nyonya Lisbeth setelah menggeser tombol hijau.

“Terima kasih Tante...” ucap Alexa dengan tulus hati.

“Oma saya mau menyampaikan kabar jika ada pejabat PBB yang sudah terserang makluk luar angkasa itu.” Suara Alexa di hand phone milik Nyonya Lisbeth.

“Haiii belum ada berita di sini bagaimana kamu malah lebih dulu tahu. Apa aku belum mendengar breaking news...” ucap Nyonya Lisbeth tampak kaget dan ada nada tidak percaya.

“Coba aku lihat apa ada berita...” gumam Nyonya Lisbeth sambil melangkah ke luar dari dapur menuju ke ruang keluarga sambil masih memegang hand phone miliknya.

“Mungkin masih dirahasiakan Tante....” suara Alexa di balik hand phone milik Nyonya Lisbeth.

“Mungkin hoax Al... banyak hoax beredar di masa gawat darurat begini...” ucap Nyonya Lisbeth sambil menekan tombol power televisinya.

“Karya ini merupakan karya jalur kreatif. “

Terpopuler

Comments

Nor Azlin

Nor Azlin

itu bukan hoax om lisbeth senua itu benar ada nya ...beri tahu aja Aja Ata nya kerana mereka tau apa yang mereka berdua buat...kerena ke empat twins semua memiliki kuasa masing2 tentu tau semua itu dari orang biasa seperti oma lisbeth juga kedua orang tuanya . ..kerana mereka orang tua twins empat maka mereka udah biasa deh ...lanjutkan thor

2024-03-09

1

Nit_Nit

Nit_Nit

soto, pecel lele, siomey, cilok....🤣🤣🤣🤣🤣

2024-03-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!