Bab. 11.

Di saat tangan kanan Tuan Morgan akan memegang handel pintu. Tiba tiba..

CHUCPKKKK

Satu jurus ular mematuk dari balik pintu mengenai tangannya dan...

“Aaaaagggcccrrrhhhh...” teriak Tuan Current Morgan kesakitan pada tangan kanannya, tangannya kirinya pun memegang erat tangan kanan yang terasa sakitnya hingga sampai di sekujur badan.

“Apa ada ular..” ucap Tuan Morgan karena serangan datang tiba tiba dan tidak tampak wujudnya. Karena pemilik tangan yang melepas jurus ular mematuk segera menarik lagi tangannya.

Nona Elena yang masih duduk meringkuk di atas tempat tidur sedikit lega terbebas dari aksi biadab Tuan Morgan, namun dia juga takut jika ada ular seperti yang dikata oleh Tuan Morgan, sebab dia pun tidak melihat sosok orang di depan pintu. Gerakan tangan pemilik jurus ular mematuk pun terhalang oleh tubuh Tuan Morgan dari pandangan Nona Elena.

Tuan Morgan kini dengan hati hati kembali akan menutup pintu. Dan di saat tangan kirinya sudah memegang handel pintu dan siap siap dia akan menutup daun pintu dengan rapat tiba tiba...

BRAAAKKK

“AAAuuuuuugggghhhhkkkk” teriak Tuan Morgan tubuhnya terdorong ke belakang dan jatuh tersungkur.

Pintu terbuka lagi dengan lebar karena daun pintu mendapat tendangan dengan sangat kuat. Tubuh mungil Ata pun kini berdiri di depan pintu.

“Tuan Kecil Raja....” gumam Nona Elena karena dia tidak bisa membandingkan mana yang Raja dan mana yang Asasta.

Sedangkan Tuan Morgan masih tergeletak dan mengerang kesakitan, sakit karena jurus ular mematuk dan juga karena jatuh tersungkur.

“Nona cepat keluar dari sini!” ucap Ata yang tidak memedulikan jika yang ditolong salah memanggil nama.

Nona Elena pun cepat cepat bangkit berdiri dan segera melangkah keluar dari ruang yang penyinarannya remang remang itu. Tuan Morgan tidak mau menyerah dia pun berusaha untuk menghadang langkah Nona Elena dengan kakinya. Akan tetapi Nona Elena berhasil melewati hadangan kaki Tuan Morgan yang sudah tidak bertenaga.

Setelah Nona Elena sudah keluar dari pintu. Ata segera menutup pintu itu rapat rapat dan menguncinya dengan password yang sudah dia ubah dari pass word awal yang tadi sudah dia teras.

Sementara itu di belahan bumi selatan tepatnya di Negara Indonesia, dan lebih spesifik di Mansion Jonathan. Keluarga Jonathan sedang makan malam, Tuan dan Nyonya William pun juga turut makan malam di ruang makan itu sebab mereka berdua juga ingin membicarakan tentang rencana menyusul Aja dan Ata.

“Jika Deo kesulitan visa, biar aku saja yang menyusul mereka. Apa kalian lupa aku sudah berpengalaman dalam mendampingi Alexa dan Twins girl saat melawan musuh. Dan berkat pendampinganku mereka sukses dalam mengatasi musuh musuh.” Ucap Nyonya William alias Oma Kucing dengan penuh rasa bangga. Twins girl yang kini sudah berusia dua belas tahun pun saling pandang dan tersenyum mendengar ucapan Sang Oma.

“Yang terkencing kencing siapa Oma?” ucap Valexa sambil tersenyum manis, mengingatkan tragedi bau pesing pada Sang Oma Kucing.

“Huk.. huk...” suara batuk Oma Kucing tersedak pudding makanan penutup.

“Ahh itu kan biasa Ca, waktu mengantar Aunty Ixora pun aku juga harus menjadi korban penculikan, namanya itu suatu pengorbanan orang tua demi kesuksesan anak dan cucu cucunya....” ucap Oma Kucing tidak mau kalah dan khawatir jika diingatkan juga saat dia menjadi korban penculikan.

Di saat mereka masih berbincang bincang di ruang makan. Tiba tiba Alexa bangkit berdiri sebab ada alarm di alatnya... semua pun terdiam dan menatap Alexa.

Alexa pun segera menghubungi Nyonya Lisbeth dengan hand phone miliknya. Vadeo yang juga mengkhawatirkan kedua anak laki lakinya juga bangkit berdiri dan melangkah mendekati Sang istri.

Alexa tampak tidak sabar menunggu panggilan videonya diterima oleh Nyonya Lisbeth. Dan sesaat kemudian.

“Hallo .. selamat pagi waktu New York selamat malam waktu Jakarta..” suara Nyonya Lisbeth di balik hand phone milik Alexa.

“Tante ada berita terkini apa di kota New York? Aja membuka kaca mata lagi, tadi sudah membuka kaca matanya tapi Ata chat aku katanya hanya ada masalah kecil. Ini kedua kali Aja membuka kaca matanya dan tidak ada informasi dari Ata.” Ucap Alexandria dengan nada serius.

“Bukannya ini waktu sekolah dan mereka harusnya sudah di kelas? Apa mereka diculik?” Tanya Vadeo dengan nada dan ekspresi wajah yang sangat khawatir sebab dia mendapat informasi sekretaris panitia konferensi diculik dan petugas apartemen tempat tinggal sang sekretaris dibunuh.

“Aku belum up date info, aku baru masak. Aja dan Ata tadi berangkat ke sekolah diantar pak sopir nanti juga akan dijemput.” Suara Nyonya Lisbeth di balik hand phone milik Alexa.

“Tante coba tanya Pak Sopir dan cek sekolahnya. Aku sudah coba hubungi Ata tidak direspon.” Ucap Alexandria selanjutnya.

“Okey okey...” ucap Nyonya Lisbeth dan sambungan telepon pun segera terputus.

Sesaat Nyonya William menatap Alexa dan Vadeo....

“Hmmm sepertinya Lisbeth kini sudah terlalu lembut dalam mendidik Aja dan Ata, lebih baik memang aku harus datang ke sana. Aku bisa mendidik sedikit keras pada Aja dan Ata.” Ucap Nyonya William lagi, Tuan William pun menatap tajam ke arah Sang istri.

“Bukannya sedikit keras tapi bikin tambah banyak runyam nya.” Gumam Tuan William sambil masih menatap sang istri.

Sedangkan Nyonya Lisbeth di seberang sana, segera memanggil sang sopir, dan betapa kagetnya Nyonya Lisbeth saat mendapat laporan Aja dan Ata menurunkan sepeda dari bagasi mobil yang katanya sepeda akan dipinjam oleh temannya.

“Kamu itu bagaimana sih Pak, mana mungkin Aja mau sepedanya dipinjam oleh temannya. Dipinjam oleh Ata saja sangat sulit.” Ucap Nyonya Lisbeth dengan sangat khawatir.

Nyonya Lisbeth pun segera menghubungi guru kelas Aja dan Ata. Jantung Nyonya Lisbeth berdebar lebih kencang saat sang guru memberikan laporan jika Aja dan Ata belum masuk kelas, laporan dari penjaga pintu gerbang Aja dan Ata naik sepeda pamit ke mini market.

“Ayo sekarang antar aku ke sekolah Aja dan Ata, kita datangi mini market mini market di dekat sekolah Aja dan Ata. Apa mereka diculik.” Ucap Nyonya Lisbeth pada Pak Sopir.

Pak Sopir yang merasa bersalah pun segera lari untuk menyiapkan mobilnya.

“Hmmm lebih baik mereka ikut home schooling saja...” gumam Pak Sopir sambil terus berlari menuju ke garasi mobil.

“Karya ini merupakan karya jalur kreatif.”

Terpopuler

Comments

Nor Azlin

Nor Azlin

🤣🤣🤣🤣🤣oma kucing banyak omongan nya deh selama ini yang pingsan2 siapa yang ngompol2 itu siapa 😂😂😂😂😂 malah metepotkan orang lain lagi sok sokan mau menjaga orang ni ...dianya aja udah membuat repot mau di jaga tambah pusing lagi kalau dibilangin malah keasikan berbelanja sampai2 penjahat datang buat kacau di mall aja tidak tau deh yang ada kena tinggal begitu aja sama si dilovanya😂😂😂 ...lanjutkan thor

2024-03-09

1

Nit_Nit

Nit_Nit

yang pingsan di mall siapa 🤣🤣🤣🤣

2024-02-29

0

Nit_Nit

Nit_Nit

kik kik kik kik kik 🙈🙈🙈🙈

2024-02-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!