NovelToon NovelToon

Memori Cinta Kita ( Abi & Salma )

Tragedi 20 Tahun Lalu

Dooorrrr!!

Dooorr...Dooorr...

Suara tembakan begitu menggema di sebuah rumah besar nan mewah bak istana itu. Beberapa orang pelayan wanita terkapar di lantai yang dingin itu dengan bersimbah darah.

Beberapa orang berpakaian serba hitam tiba-tiba masuk ke dalam rumah besar tersebut untuk menyerang dan mengambil harta serta barang yang berada di sana.

Entah siapa mereka tidak ada yang tau. Namun kabar yang beredar mereka adalah salah satu kelompok Geng yang terkenal kejam dan sadis. Geng yang berjumlah sebanyak tujuh orang itu mulai mengepung rumah yang bak istana tersebut tepat pukul dua belas malam.

Para penjaga di luar sudah banyak yang tewas, Belum lagi yang di dalam. Para pelayan juga sudah banyak yang tak bernyawa akibat serangan yang mereka lakukan. Mulai dari menusuk, menembak dan berhajar dengan membabi buta.

Praaangg..

Pyaaarr....

Barang-barang yang berada di dalam rumah itu sudah banyak yang pecah akibat di banting dan di hancurkan. Semua ruangan yang semula rapi kini tampak berantakan bak kapal pecah malam itu.

"Mom..Dad..Abi takut.." Ucap seorang bocah berusia delapan tahun sambil bercerai air mata. Bocah itu mencoba berlindung di tengah-tengah orang tuanya.

"Mas..Ini gimana? mereka itu siapa?"Seorang wanita cantik juga terlihat sangat ketakutan. Ia menatap sang suami yang kini berada di sampingnya. Keduanya kini tengah bersembunyi di salah satu ruangan kosong tak terpakai.

"Sayang kamu tenang ya.. Kita akan cari jalan keluarnya.."Pria bernama Cristiano Nadella itu juga sedang berusaha menenangkan istri dan juga putranya. Ia juga takut sebenarnya, Hendak melawan percuma, Tak ada pengawal satupun disana. Dan rata-rata semua penjaga di rumahnya sudah tewas

Dooorrr...

Wanita yang bernama Mayura Vandesh itu menangis. Suara tembakan itu terdengar lagi. Ia tak tau bagaimana nasibnya setelah ini. Yang wanita pikirkan hanya putra semata wayangnya.

Cristiano mengintip di sela-sela pintu itu. Ia juga bingung siapa para pria serba hitam tersebut. Mereka tiba-tiba saja datang dan menyerang kediamannya. Dengan topeng di wajah membuat Cristiano tidak dapat mengenali para pria yang berjumlah tujuh orang itu.

"Cepat geledah rumah ini.. Cari semua para penghuninya.. Jangan sampai ada yang tersisa.."Perintah salah satu dari mereka yang tak lain adalah kepala komplotan tersebut.

Mereka kembali menggeledah. mengacak-acak hingga begitu banyak barang yang hancur.

"Mas.. Gimana kalau kita ketahuan..

"Ssstt...

"Tuan.."Seorang pemuda bernama Charles masuk ke ruangan itu. Pria berusia tiga puluh tahun tersebut adalah orang kepercayaan Cristiano. Pria itu juga sudah bekerja bersama Cristiano selama pepuluh tahun. Bahkan Charles sendiri di percaya untuk sang putra yaitu Abimana.

"Charles kamu disini? Kau tidak apa-apa kan? " Charles menggeleng, Sejak tadi Charles juga ikut bersembunyi. Hingga pemuda itu tanpa sengaja melihat sang Tuan diam-diam keluar dari kamarnya dan bersembunyi di salah satu ruangan yang tidak terpakai.

Merasa sedikit aman,Charles segera menyusul sang Tuan. Setidaknya ia harus aman dulu sekarang. Ingin rasanya maju dan melawan mereka tapi itu tidaklah mungkin. Orang-orang itu jumlahnya lebih dari tiga orang dan masing-masing membawa benda-benda yang sangat bahaya.

"Uncle..." Charles meraih Abimana dalam pangkuannya, Bocah itu masih menangis ketakutan.

"Sudah tenang ya.. semua akan baik-baik saja..

"Charles..

"Iya Tuan..

"Saya akan keluar.. Kamu tolong jaga istri dan anak saya..ya.."Pria itu hendak beranjak namun sang istri segera mencegahnya.

"Mas.. Kamu mau kemana..."Cristiano berjongkok ia menatap sendu sang istri yang sangat ia cintai itu.

"Aku akan ke kamar kita sebentar... Aku harus mengambil beberapa berkas setelah ini aku akan kembali..

"Tapi mas...

"Seenggaknya aku harus bisa menyelamatkan salah satu harta peninggalan papa Mayura.. doakan saja.." Wanita itu diam, Akhirnya ia pasrah dan membiarkan suaminya pergi.

.

.

.

"Heyy.....

Cristiano segera berlari dari kejaran para komplotan mematikan itu. Dengan beberapa berkas di tangan,Cristiano berlari menghindar dari serangan pria berbaju hitam tersebut. Bahkan lengannya sampai berdarah akibat terkena tembakan.

Cristiano kembali masuk ke tempat tadi dan semua itu jelas di ketahui oleh para manusia-manusia kejam itu.

"Tuan...

"Charles..

Braaakk.... braaakk

"Mas mereka tau kita ada disini... ini gimana mas.." Dengan derai air mata Mayura menatap suaminya. Pria itu menggeleng seakan sudah pasrah.

Pintu yang tengah terkunci tersebut terus di dobrak. Cristiano menoleh, Ia menatap Charles dengan tatapan memohon.

"Aku tidak tau harus menaruh harapan kepada siapa lagi.. hanya kau satu-satunya orang yang sangat aku percaya... "Cristiano menyerahkan beberapa berkas yang sempat ia ambil dari kamarnya

"Tuan..

"Ini adalah berkas .. Dalam berkas ini Berisikan harta peninggalan orang tuaku.. Tolong di jaga.. Dan satu lagi, Jika aku tidak selamat tolong rawat putraku dengan baik..."Ucap Cristiano dengan derai air mata. Melihat orang-orangnya sudah banyak yang tewas, Cristiano tidak berpikir panjang lagi. Sudah pasti ia juga akan ikut tewas setelah ini.

Pria itu menatap pintu yang terus di dobrak dan di tendang dari luar, Bahkan pintu tersebut sudah rusak saking kerasnya tendangan tersebut.

"Mas.. Kamu mau kemana?? "Mayura kembali mencegah suaminya yang hendak pergi lagi.

"Aku pasrah.. Mereka sedang mengincar ku sekarang..."Mayura menggeleng ia tidak mau di tinggal laki-laki itu, Ia tidak ingin berpisah dengan laki-laki itu..

"Selamatkan dirimu Mayura.. Jaga putra kita.. Jangan begini.." Mayura menggeleng setidaknya jika dirinya selamat suaminya juga harus selamat.

" Enggak .. Kalo kamu pergi aku ikut mas.. Atau, kita lawan mereka sama-sama mas..

"Sayang..

"Daddy..Mommy..

"Sayang..Kamu jaga diri baik-baik ya.."Mayura mengecup kening putranya. Ia tidak tau akan selamat atau tidak, Tapi yang pasti untuk saat ini putranya yang harus selamat lebih dulu..

"Ayo! Dobrak lagi sampai pintunya terbuka.. Bunuh semua orang yang ada di rumah ini.. Kuras habis hartanya..setelah itu bakaarr!!!

"Charles.. cepat bawa putra ku pergi dari sini..

"Tapi Tuan..

"Daddy..huuuu.. "Tangan bocah itu menggenggam erat kaos sang Daddy.

"Sayang kamu ikut Uncle Charles dulu ya.. "Ucap Cristiano membujuk putranya agar ikut Sang bodyguard pergi.

"Gak mau!! "Bocah itu berontak, Ia tak mau dengan siapapun, Ia hanya ingin bersama Kedua orang tuanya.

"Tuan muda.. Ayo kita pergi Tuan..

"Gak mau!!..

Charles menatap pintu yang sepertinya sebentar lagi akan terbuka. Tidak ada pilihan lain Charles segera membawa Sang Tuan Muda masuk ke dalam salah satu lemari kayu yang berada di ruangan itu. Tidak lupa membawa beberapa berkas yang sempat Cristiano berikan tadi.

Tepat lemari tertutup rapat bersamaan dengan itu pintu terbuka sepenuhnya. Mayura berteriak, Sementara Charles membungkam mulut Abimana agar bocah delapan tahun itu diam dan tidak bersuara.

Beberapa orang masuk. Ada yang membawa pistol, Parang dan alat benda tajam lainnya.

"Ka..kalian siapa?" Cristiano gugup, Bersama sang istri pria itu meringsut mundur.

"Katakan.. apa sandi brangkas itu.." Cristiano menggeleng. Jika ia masih bisa selamat mungkin akan lebih baik ia katakan apa sandinya, Karena harta masih bisa di cari. Tapi apabila ujung-ujungnya ia terbunuh, maka semua percuma.

"Cepat Katakan apa sandi brangkas itu.. KATAKAN!!!" "Bentak pria bertopeng itu di akhir kalimatnya.

"Tidak! Aku tidak akan pernah mengatakannya.."Pria di balik topeng itu tertawa, Dia berjongkok mendekati Mayura yang menangis ketakutan sejak tadi.

"Ayo katakan cantik.. Apa kata rahasia brangkas itu.."Sama seperti sang suami Mayura menggeleng. Karena percuma walaupun ia beritahu jika akhirny dia juga akan terbunuh.

Pria itu tampak murka, Sebuah pistol kembali di todongkan ke arah Cristiano dan istri.

"Sepertinya kalian lebih memilih untuk mati..

"Jangan.. Jangan bunuh..kami.. Jang..

Dooorrrr..Dooorr...

Sepasang suami dan istri itu akhirnya tewas dengan peluru tembus di kepala. Para manusia iblis itu tertawa terbahak disana.

",Lihatlah..Itu akibatnya jika mereka berani melawanku..."Tawa itu kembali menggelegar di ruangan tak terpakai itu.

Semua perbuatan itu tak lepas dari penglihatan Charles yang masih berada di dalam lemari. Mata pria itu membasah, Tangannya juga basah dengan tangisan Abimana yang juga ikut menyaksikan secara langsung adegan pembunuhan tersebut.

"Setelah ini bakar rumah ini sampai hancur tak tersisa.."Ucap salah satu diantara mereka, Topeng dibuka hingga terlihatlah dengan jelas wajah si pria pembunuh tadi.

Tanpa pria itu sadari sebuah mata menatap tajam pembunuh itu di balik pintu lemari yang kini menjadi tempat persembunyiannya.

"Badjingan..Tunggu pembalasanku..

.

.

.

TBC

.....Novel Baru, Mohon untuk dukungannya ya.....🤗🥰

First Love + Visual

"Selamat pagi...

Sapa seorang pria tampan berjambang tipis disana. Abi mendudukan tubuhnya di salah satu kursi yang berasa di ruang makan tersebut.

"Pagi..."Jawab Pria paruh baya berusia tiga puluh tahunan.

Pria berusia dua delapan tahun itu meraih selembar roti sembari mengolesi roti tersebut dengan selai favoritnya. Tidak lupa Ia tersenyum ke arah Pria paruh baya yang kini sedang duduk di hadapannya sembari menikmati sarapan paginya.

"Tumben? Mau kemana?" Tanya seorang pria yang biasa di sapa Uncle Charles itu.

"Mau pergi Uncle.. Aku ingin mengajak Salma pergi untuk fitting baju pengantin hari ini.. " Jawab Abi, Ia meraih segelas susu lalu di tenggaklah susu putih itu hingga tersisa setengah. Abi kembali melanjutkan sarapannya sebelum ia benar-benar pergi.

"Hidupmu sepertinya berubah semenjak kenal dia.."Tanya Charles. Pria empat lima puluh tahun itu juga bersyukur, Semenjak Abi mengenal Gadis bernama Salma itu. Hidup Abimana seakan langsung berubah. Pria yang biasa terkenal dingin dan anti gempa itu kini sudah bisa tersenyum.

"Entahlah Uncle, Aku juga tidak tau. Tapi yang pasti aku merasa berbeda dengan hidupku setelah aku berjumpa dengannya. Dia mirip seperti bunga yang selalu mewarnai hatiku setiap hari.."Jelas Abimana dengan tulus dari hati. Kehadiran Gadis bernama salma itu memang membawa pengaruh besar terhadap Abi yang sulit di sentuh. Pria itu juga bisa sedikit bisa melupakan lukanya di masa lalu.

Ya, Semenjak orang tuanya di habisi dengan sangat kejam. Abimana berubah menjadi anak yang dingin. Pria itu juga di juluki pria Anti gempa, Mungkin karena tidak pernah tersenyum sama sekali. Namun, Senyum itu hadir saat seseorang masuk ke dalam hatinya.

"Baiklah, Aku akan berangkat sekarang.. " Pamit Abi seraya beranjak dari tempat duduknya.

"Baiklah, Hati-hati..

"Pasti Uncle..." Charles tersenyum, Matanya tak lepas memandang punggung Abi yang mulai hilang dari penglihatannya.

" Semuanya sudah tuntas,,Akhirnya kau menemukan kebahagiaan mu nak..."Guman pria itu dengan mata yang mengembun.

Disisi lain, Abimana sedang berada di dalam mobilnya. Pria tampan berjambang tipis itu tengah fokus dengan kemudinya. Sejak tadi Senyum di wajahnya tak luntur sama sekali.

"Salma.. Akhirnya sebentar lagi kita akan menikah.." Gumamnya. Yang tidak pernah Abimana sangka sama sekali, Bagaimana bisa ia jatuh hati kepada gadis yang tak lain adalah karyawan barunya di kantor.

Heran saja, Selama ini Abi cukup banyak mengenal wanita cantik. Tidak hanya itu saja, Pria itu juga sering bersama wanita-wanita seksi ketika ia pergi ke tempat hiburan malam. Sebuah tempat dimana ia mencari ketenangan selama ini.

Tidak bisa di pungkiri, Bahwa Abimana bukan pria baik sebenarnya. Terlebih dia sendiri adalah non muslim, Tentu saja hal seperti itu tidak di larang.

Namun semenjak ia bertemu dan mengenal Salma, Abimana sudah tak lagi pergi ke tempat seperti itu. Untuk apa ia menenangkan diri sementara dia sendiri sudah menemukan tempat yang selalu membuatnya nyaman. Salma adalah cinta pertamanya dan satu-satunya wanita yang mampu membuatnya jatuh cinta dan mengubah hidupnya.

Mobil itu akhirnya terhenti di Sebuah rumah yang cukup sederhana. Abi turun dari kendaraan roda empatnya seraya melepas kacamata hitam yang sejak tadi bertengger di hidungnya.

Pria dua puluh delapan tahun itu melangkahkan kakinya menuju ke suatu tempat dimana Sang calon istri tinggal. Abi hendak mengetuk pintu, Namun pria itu urungkan.

"Langsung masuk aja kali ya..? Sekalian buat kejutan.." Akhirnya Abi lebih memilih untuk masuk begitu saja. Abi terdiam di ambang pintu ketika melihat rumah itu tampak sangat sepi. Kemana Salma, Pikirnya.

Sebuah senyum Akhirnya terbit saat pria itu mendengar suara dari belakang. Kakinya kembali melangkah, Abi menyadarkan tubuhnya di dinding sembari melipat kedua tangannya di dada.

Abi hanya bisa senyum-senyum sendiri, kepalanya menggeleng melihat Salma yang tengah asyik bersenandung sambil berkutat dengan alat dapurnya.

"Hmmm.. Udah pas, Saatnya di sajikan..." Ucap Salma usai mencicipi masakan miliknya. Gadis dua puluh tiga tahun itu berbalik hendak mengambil sesuatu hingga ia terkejut melihat kedatangan Abi disana.

"Tuan...

.

.

.

"Tu..Tuan..."Abi tersenyum, Pria itu mendekat dan memeluk Salma dengan begitu eratnya. Salma diam, Ia pun juga ikut membalas pelukan itu secara perlahan.

"Hai... Apa kabar?

"Tuan, ngapain pagi-pagi kesini?" Menjawab pertanyaan dengan pertanyaan jelas membuat Abi menghela nafas. Ia tidak suka sebenarnya, Tapi karena Salma yang melakukannya, jadi tak apalah.

"Bisa kau berhenti memanggilku Tuan..panggil Abi saja..." Salma menunduk. Ia tampak tersenyum malu. Abi meraih dagu milik wanitanya itu. Salma medongak menatap lekat paras tampan berjambang tipis tersebut. Sebuah ciuman mendarat di bibir merah merona milik Salma, Ia memejamkan mata saat sebuah benda kenyal melahap bibirnya dengan penuh kelembutan.

Ciuman itu terlepas, Salma memalingkan wajahnya. Merasa malu sekaligus canggung, Selalu saja seperti ini dirinya jika sedang bersama pria di depannya ini.

"Kau cantik hari ini...

"Terima kasih..."Jawabnya malu-malu.

"Tuan.. E.. maksudku m..mas Abi Kenapa pagi-pagi sudah ada disini?

"Apa katamu tadi?" Pria itu kembali bertanya sembari mencondongkan tubuhnya hingga keduanya tak berjarak.

"Coba kau ulangi, kau memanggilku apa tadi?

"E..Mas Abi, Kenapa pagi-pagi sudah ada disini.." Tanya Salma dengan gugup serta jantungnya yang tak aman.

Abi menarik tubuhnya, berjalan dan duduk di salah satu kursi disana. "Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat...

"Kemana?" Tanya Salma sembari meraih piring dan menata beberapa menu makanan di atas meja.

"Ke butik, Kita akan fitting baju hari ini?" Salma menghentikan pergerakannya. Ia menatap pria di depannya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Fitting baju? Baju pengantin?

"Iya sayang.. kenapa? Kenapa kau terkejut begitu...? "Gadis itu hanya menggeleng saja. Salma tak menjawab, Ia hanya melanjutkan kegiatannya meletakkan beberapa menu untuk sarapan pagi hari ini.

"Sarapannya sudah siap? Kita Sarapan dulu ya..."Abimana menatap menu makanan yang tersaji di atas meja. Tidak terlalu mewah, tapi kelihatannya sangat menggugah selera.

"Ya sudah, kita sarapan dulu..." Akhirnya Abi memenuhi ajakan Salma yaitu untuk sarapan bersama. Ia sudah sarapan sebenarnya dengan memakan roti, Dan Abi sudah merasa sangat kenyang tapi entah mengapa pria itu mendadak lapar kembali saat melihat berbagai menu masakan Salma di atas meja.

Layaknya seorang istri yang sedang melayani suaminya. Begitulah kira-kira Salma melayani Abimana. Pria itu tersenyum, Dan tentu saja dalam hatinya ia merasa sangat bahagia di perhatikan semacam ini.

Keduanya sarapan dengan begitu nikmat. Tak ada pembicaraan selama sarapan berlangsung. Salma tersenyum senang melihat Abi yang sangat ikut menikmati masakan miliknya.

Tak butuh waktu lama, Sarapan keduanya selesai. Salma yang paling anti dengan kotoran pun langsung membawa piring kotor lainnya ke wastafel. Gadis itu berniat mencuci piring terlebih dahulu namun Abi mencegahnya.

"Kenapa?

"Biar aku saja..Kau pergilah siap-siap...

"Tapi...."Salma tampak ragu-ragu, Ia menatap tumpukan piring serta alat dapur yang kotor itu dan Abi secara bersamaan.

"E... Mas...

"Sudah, Semua serahkan padaku.."Salma akhirnya mengangguk pasrah saja dan mempercayakan semua pekerjaannya kepada pria itu. Sementara Salma sendiri memilih untuk membersihkan diri dan segera bersiap.

Sesuai dengan Janjinya, Abi mampu menyelesaikan tugasnya. Yaitu mencuci piring dan perabot dapur lainnya. Abimana mengusap dahinya yang berkeringat. Pria itu terkekeh, Ini adalah pengalaman pertama kalinya ia melakukan pekerjaan seperti ini, Sebelumnya belum pernah sama sekali..

"Tak ku sangka, Aku rela melakukan semua ini hanya demi seorang wanita..."Gumamnya, Pria itu berbalik dan mematung ketika melihat Salma datang mendekat.

"Waaaooo... Kau hebat sekali. Aku kira bos kaya seperti dirimu tidak tau cara cuci piring.."Puji Salma merasa kagum dengan hasil kerja Abimana.

Abi hanya tersenyum, Ia menatap Salma sangat begitu cantik pagi ini. "Sudah siap?"

"Sudah..

"Ya, Sudah ayo berangkat.."Salma mengangguk, Abi merangkul mesra calon istrinya tersebut dan membawanya keluar dari rumah. Sesuai tujuannya sejak awal bahwa Pria itu akan mengajak cinta pertamanya fitting gaun pengantin untuk pernikahan keduanya yang akan berlangsung beberapa hari lagi.

.

.

.

TBC

...... Visual....

👇 Salma Rania 👇

👇 Abimana Cristiano (Nadella) 👇

👇 Muhammad Fahri Al Yusuf 👇

👇 Chan Charles Nasution 👇

👇 Clara Vexia Davidson 👇

....Visual hanya imajinasi Author ya apabila kurang srek bisa pakai imajinasi masing-masing 🤗...

Fitting Gaun Pengantin

Di Sebuah mobil mewah yang seharga milyaran. Abi mengendarai mobilnya menuju ke arah salah satu butik besar di kota itu. Bersama Salma sang calon istri, Abi ingin melakukan fitting gaun pengantin yang akan mereka pakai untuk hari pernikahan mereka yang akan si selenggarakan sekitar satu minggu lagi.

Tidak ada pembicaraan diantara keduanya, Pria itu melirik Salma yang sejak tadi banyak diam. Entahlah, Wanita itu memang lebih banyak diam. Apa yang sedang di pikirkan Abi sendiri tidak tau.

"E..Mas..

"Ya... "Sahut Abi menoleh sejenak dan kembali menghadap ke depan.

"Kamu yakin mau nikahin aku...? Aku ini hanya wanita biasa loh. Dan gak jelas asal usulnya."Pria dua puluh delapan itu tersenyum. Ia menepikan mobilnya dan berhenti disana. Abi melepas seatbelt nya, Badannya sedikit membungkuk mengungkung tubuh mungil milik Salma.

Cup

Satu kecupan Pria itu daratkan di pipi kanan Salma membuat pipi mulus itu kini mulai memerah bak kepiting rebus.

Salma menunduk, Sungguh ia merasa malu, Salma baru mengenal Pria ini belum satu tahun. Terlebih Abi adalah seorang bos nya di kantor, Tentu saja Salma merasa sedikit canggung.

"Tatap mataku Salma.." Perlahan kepala itu medongak, Iris hitam itu mulai memberanikan diri menatap iris hitam milik Abi yang sejak tadi menatapnya dengan penuh ketulusan.

"Ada beberapa hal yang perlu kau tau Sayang, Kenapa aku ingin menikahi mu.."Salma masih diam, Gadis itu seolah masih menunggu Abi untuk bicara lebih lanjut.

"Yang pertama, Pertama kali aku melihatmu.. Aku langsung jatuh hati. Dan semua itu datang dengan sendirinya tanpa harus di paksa..

"Yang kedua, Kau adalah satu-satunya wanita yang membuat perubahan dalam hidupku. Semenjak kau hadir, Hidupku yang petang penuh dengan kegelapan mini mulai bersinar dan penuh warna..

"Dan yang ketiga, Aku mencintaimu apa adanya, Aku tau kau wanita biasa sayang.. Tapi bagiku kau adalah wanita luar biasa.. Aku tidak peduli siapa dirimu.. Aku juga tidak peduli apa kata orang. Kau gadis yang baik, dan aku yakin bahwa kau juga lahir dari orang tua yang baik... Jadi, Berhenti bertanya seperti ya, Baby.." Ucap Abi sembari mencubit pipi Salma di akhir kalimatnya.

Salma mengangguk. Ia tak menjawab dan hanya tersenyum saja. Abi pun juga tersenyum, Pria itu mengacak-acak rambut Salma dan kembali mengemudikan mobilnya.

Mobil itu terus melaju dengan kecepatan sedang. Hingga belum sampai tiga puluh menit, Mobil mahal miliknya sampai di sebuah butik ternama di kota itu.

Abi segera turun, Pria itu mengitari mobil dan membukakan pintu sebelahnya. "Silahkan Tuan putri..." Lagi-lagi Salma tersenyum, iapun keluar dari mobil dan berdiri di samping pria tampan ini.

"Makasih..

"Ayo..."Lagi-lagi Salma di buat terkejut dengan Abi yang tiba-tiba menggenggam tangannya. Sungguh jantung Salma berdegup tak karuan sekarang. Ia tak menyangka bahwa dirinya akan di pertemukan dengan pria sebaik Abi selain Ayahnya.

Dua sejoli itu masuk ke sebuah ruangan yang sangat luas disana. Salma memerhatikan seluruh ruangan yang di penuhi dengan berbagai gaun itu. Ia pernah pergi ke butik tapi tidak semewah dan sebesar butik ini.

"Selamat datang Tuan..."Salah satu Seorang Karyawan menyambut kedatangan Abi dengan sangat ramah. Abi mengutarakan keinginannya yang datang mencari gaun pengantin. Sang karyawan pun membawa Abi dan Salma ke salah satu ruangan dimana berbagai macam gaun di pajang disana.

"Silahkan di pilih Tuan.. Banyak berbagai ukuran disini, Dan anda bebas memilih " Abi mengangguk. Ia kembali menarik pergelangan tangan Salma dan meminta wanitanya untuk memilih gaun mana yang akan sekiranya cocok.

.

.

.

Abi mengembangkan senyumnya tatkala ia menatap bayangan dirinya di cermin besar itu. Dengan camera ponsel yang menghadap ke belakang, Pria itu tengah melalukan panggilan video dengan Uncle Charles.

"Bagaimana Uncle, Sudah cocok kan aku dengan tuksedo ini..?" Tanya Abi kepada Charles dengan penampilannya yang sekarang.

"Wah, kau sangat tampan nak.. Tuksedo itu juga sangat cocok untukmu..Jika seperti ini, Kau sangat mirip dengan Tuan Cristiano...

"Ya, Daddy memang tampan.. Dan aku adalah duplikatnya..."Jawab Abi dengan mata yang mulai mengembun. Mata pria itu membasah,.Selalu saja ia lemah apabila di sangkut pautkan dengan sang Daddy. Tragedi mengenaskan dua puluh tahun lalu itu masih melekat di dalam ingatan Abimana.

"Nak kau menangis?

"Biasalah Uncle, Aku selalu lemah jika mengingat Daddy ..

"Sudah jangan bersedih lagi, Uncle yakin Tuan dan Nyonya pasti sangat bahagia sekarang. Mereka akan bahagia melihat putra semata wayangnya dewasa dan akan segera menikahi gadis pujaannya..

"Ya aku harap juga begitu.. Baiklah Uncle Charles, Sudahi dulu ya.. Aku ingin melihat Salma dulu..

"Baiklah...

Panggilan tersebut terputus. Abimana menarik nafas dalam-dalam sebelum akhirnya Pria itu keluar dari ruang ganti dan menuju keruang ganti sebelah. Dimana Sekarang Salma sang calon istri sedang berada disana.

Abimana terdiam menatap pantulan Salma di cermin. Dengan gaun pengantin berwarna putih yang sangat mewah..Tidak lupa di hiasi berbagai permata dan mutiara asli di sekelilingnya. Sangat cocok dengan dirinya yang memakai tuksedo berwarna senada.

Salma yang sadar akan kehadiran Abi pun terdiam. Iris hitam itu tak berkedip menatap Abimana yang sejak tadi diam tanpa ada pergerakan sedikitpun.

"Mommy, Apakah yang ada di foto ini Daddy dan mommy? " Tanya Abi kecil kepada sang mommy tentang foto pengantin orang tuanya.

"Iya Sayang kenapa?

"Daddy sangat tampan dan Mommy sangat cantik... Aku ingin seperti Daddy..

"Iya, Nanti Abi akan seperti Daddy kalau sifat besar dan dewasa ya sayang..

"Kenapa bukan sekarang..?

"Belum.. nanti kalau Abi sudah besar abi akan seperti Daddy..

"Apa mommy juga akan berada disini?

"Bukan mommy sayang.. Tapi gadis Abi nanti..

"Carilah gadis yang sama seperti Mommy mu Boy..Yang cantik, baik, perhatian dan penuh kasih sayang..

Abi terperanjat kaget ketika Salma tiba-tiba berada tepat di depannya. Abi tersenyum ia menatap wajah cantik yang selalu menyejukan hatinya itu.

"Dari tadi di panggilin... Eh malah melamun..."Abimana tertawa, Sebelah tangannya terangkat mengelus Pipi putih nan mulus itu.

"Maaf, Tadi aku melamun.. "Ucap pria itu lagi. " Kau sangat cantik dengan gaun itu... "Salma memalingkan wajahnya merasa malu di puji seperti ini.

"Jangan di puji terus .."Ucap Salma malu-malu

"Kenapa?" Tanya Abimana sembari melangkah maju. Gadis itu mundur secara perlahan hingga langkahnya terhenti saat punggung tersebut terbentur dinding.

"Mas Abi..

",Kenapa hm?

"Ja..jangan begini.."Cicit Salma seraya berusaha mendorong dada bidang itu. Jarak keduanya semakin dekat tak berjarak sedikit pun. Abi memeluk tubuh mungil itu dengan eratnya.

"Sebentar lagi kita akan menikah.. Dan aku sudah tidak sabar untuk itu.."Ucap pria itu tersenyum manis.

"Aku juga..." Jawab Salma dengan kedua tangan yang mulai terangkat membalas pelukan hangat tersebut.

.

.

.

Tbc

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!