Salma masih mematung di tengah-tengah pintu itu ketika seorang wanita cantik berpenampilan seksi duduk di kursi kebesaran suaminya. Entah siapa Wanita ini, Salma tak mengenalnya. Abimana pun juga tidak pernah bercerita tentang siapapun...
"K...kamu siapa? " Sejak tadi hanya diam saja, Kini Salma memberanikan diri untuk bertanya siapa wanita ini. Mendengar pertanyaan dari Salma, Wanita itu memasang wajah angkuh nan sombong.
"Lah! Kok malah kamu yang tanya aku siapa? Harusnya itu aku yang tanya kamu itu siapa!? Udah gak kenal gak ada sopan santunnya lagi, Masuk gak ketuk pintu dulu.."Ucap Wanita itu dengan gaya angkuhnya yang sangat menyebalkan..
Salma masih diam disana, Sombong sekali wanita ini. Sebenarnya siapa dia? Dan ada hubungan apa wanita ini dengan suaminya? Lagi pun kemana Abimana? Pria itu tidak kelihatan sama sekali.
"Loh Sayang kamu kesini..?"Suara itu membuat dua wanita yang berada disana menoleh ke arah sumber Suara. Salma berbinar, Begitupun Wanita tadi yang tampak sangat antusias. Mendengar Abimana berucap sayang tentu saja membuat Wanita seksi itu bahagia...
"Abi..Aku da....tang.." Wanita yang bernama Clara itu menghentikan langkahnya ketika matanya menangkap sebuah pemandangan yang begitu menyesakan dadanya.
Di lihatnya disana Salma dan Abi saling berpelukan mesra. Abi juga sangat perhatian serta penuh kelembutan. Berulang kali pria itu memberi kecupan di pucuk kepala sang istri.
"Mas aku bawain kamu makan siang loh.. Ini murni aku yang masak tanpa ada campur tangan pelayan.."Ujar Salma seraya mengangkat rantang makanan yang sejak tadi ia pegang.
Abimana tersenyum, Pria itu kembali mengecup pipi istrinya membuat Salma memerah. Malu sebenarnya, Tapi untuk saat ini Salma tidak akan menolak atau semacamnya ia harus buktikan jika hubungannya bersama pria ini lebih berhak dari pada wanita yang berada di dalam.
"Abimana...
Sibuk bersama sang istri sejak tadi, Kini Abimana di kejutkan oleh seseorang yang memanggil namanya.
"Clara? Kamu disini? kapan pulang?" Ya, Mana mungkin tau Abimana terhadap Wanita yang bernama clara itu berada disini. Sejak tadi ia sibuk berada di ruang meeting. Kedatangan istrinya saja ia tak tau apalagi Clara.
Clara tersenyum manis, Ia berjalan menerobos bahkan menyenggol Salma membuat wanita itu hampir saja terjatuh. Clara tersenyum sinis, Tanpa ada kata maaf atau semacamnya Clara justru memeluk Abimana dengan eratnya.
"Abi..Aku itu kangen banget tau sama kamu.." Seperti seorang kekasih yang lama tak bertemu, Clara bergelayut manja tanpa peduli bahwa pria itu sudah menjadi suami orang.
"Tolong lepas Cla.. Jangan seperti ini.."Tak ingin sang istri salah paham dan berakhir marah, Abimana berusaha melepaskan tangan Clara yang melingkar di lehernya.
"Tapi aku masih kangen.."Rengeknya. Diam-diam Wanita itu melirik Salma yang sudah memerah menahan kesal.
"Clara.. Tolong di lepas ya..
"Abi..tapi aku..
"Malu di lihat orang..
"Mas kalo kamu masih sibuk, Aku pulang loh.."Abi tau itu bukan ucapan biasa melainkan mengandung sebuah ancaman. Dan sudah bisa di pastikan apabila ia tetap begini Salma benar-benar akan pergi.
"CLARA LEPAS!!
Sebuah bentakan yang tentu saja pertama kali baru Clara dengar. Sekali lagi wanita berpenampilan seksi itu melirik ke arah Salma dan merasa tak suka.
"Kamu bentak aku hanya demi dia Abi..? " Abi menggusar rambutnya kasar. Ia tidak boleh emosi setelah ini. Tanpa mengatakan apapun Abimana merangkul sang istri menuntunnya masuk ke dalam ruangannya.
"Ayo kita makan, mas sudah lapar sejak tadi.." Salma tersenyum, Inilah yang membuat Salma semakin mencintai suaminya ini. Dia sebagai seorang istri selalu di utamakan..
Keduanya duduk berdua di sofa, Salma meletakkan rantang tersebut di atas meja, dan menata beberapa menu makanan hasil olahannya.
.
.
.
Clara cukup Malu sebenarnya karena sudah merasa kalah dari orang baru. Tapi sebagai seorang wanita yang sudah lebih dulu dan lebih lama mengenal Abimana. Clara harus tau lebih detail siapa wanita yang sejak tadi selalu di perhatikan Abimana itu.
"Dia istriku.. Namanya Salma Rania.." Begitu di perkenalkan sebagai seorang istri, Jelas langsung membuat hati Clara sakit dan jantungnya pun berdegup tak karuan sekarang.
"Oh ya sayang ini, Clara.. Dia ini temanku.. Kami berteman sudah sangat lama, Dari sejak duduk di bangku SMP.."Salma tersenyum, Istri dari Abimana itu mengulurkan tangannya " Salma...
Di luar dugaan, Bukannya menyambut uluran tangan Salma dengan baik Clara justru melipat kedua tangannya di depan dada. Salma yang tak mendapat respon apapun menarik kembali uluran tangannya.
Clara tampak menelisik melihat penampilan Salma dari ujung rambut hingga ujung kaki. Raut wajah mengejek tampak tergambar disana.
"Kamu kenal dari mana wanita macam ini Abi..."Pertanyaan semacam ini jelas membuat Abi yang sejak tadi setia berada di samping sang istri menatap Clara dengan tatapan tak biasa. Akan tetapi Semua itu tak di sadari oleh Clara.
"Kenapa memangnya?
"Ya, Bukan seperti itu.. Kan kamu bisa cari yang lebih..Seperti aku misalnya.."Dengan sangat percaya diri Clara mencoba merekomendasikan diri sendiri. Wajarlah, Clara memang menyukai Abimana sejak pertemanan mereka merangkap naik ke bangku SMA. Bahkan sampai sekarang pun rasa cinta Clara semakin besar terhadap Abimana.
Abimana pun menyadari akan hal itu, Tapi mau bagaimana lagi, perasaan tidak bisa paksa. Justru itu Abimana berpura-pura bahkan pria itu seolah menghindar. Semua Abimana lakukan seolah-olah ia tak ingin bahwa Clara berharap lebih.
"Kau tau kan Clara.. bahwa cinta itu tidak memandang apapun.. Di dunia ini memang banyak Wanita cantik.. Tapi bagiku, Salma lah yang paling cantik.. Dia bukan hanya cantik parasnya tapi juga cantik hatinya.. "Clara memutar bola matanya malas. Lagi-lagi Abimana membuat pembelaan terhadap Salma membuat Clara semakin meradang saja.
"Mencari pasangan itu tidak harus sempurna dan memiliki segalanya Cla.. Yang sederhana tapi sudah mampu membuat kita nyaman dan bahagia itu sudah lebih dari cukup.. Mau minta yang seperti apalagi.. Jangan hanya mencari yang indah di luarnya saja, Tapi carilah yang indah di dalamnya juga..Bukankah begitu sayang? " Salma tersenyum, Ia meraih tangan kekar suaminya lalu di kecup lah punggung tangan itu.
Abimana pun juga tersenyum, Mau seperti apa pendapat orang tentang Salma. Bagi Abimana istrinya tetap yang terbaik dan di atas segala-segalanya. Di usaplah kepala sang istri dengan penuh perhatian.
Pemandangan itu jelas terjadi di depan mata kepala Clara, Kedua tangannya terkepal. Dadanya naik turun serta bergemuruh hebat saat ini. Sebagai seorang wanita yang menginginkan Abimana tentu saja ia merasa tidak rela jika Pria pujaan hatinya memberi perhatian kepada wanita lain. Termasuk Salma yang bagi Clara adalah orang baru yang hadir dalam kehidupan Abimana Cristiano.
"Abi..Harusnya aku yang berada disana kan bukan dia?
.
.
.
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Evi Alvian
Clara...apa dia akan jadi pelakor...wah bisa bahaya nih takutnya Abimana direbut lg
2024-02-29
0
Piyah
lnjit
2024-02-29
0
Erlangga❤
Jangan biarin clara ini masuk ke dalsm rumah tangga kalian bahaya. ini calon pelakor ini
2024-02-29
0