Hal yang tidak pernah di sangka-sangka adalah dimana dunia Abi berubah mulai hari ini. Pria Anti gempa itu akhirnya telah berhasil mempersunting sang pujaan hati, yaitu Salma Rania.
Usai mengucapkan janji suci di salah satu gereja dan di saksikan oleh pendeta serta para saksi yang lainnya. Kini pria berjambang tipis itu tengah berada di dalam sebuah mobil pengantin yang saat ini menuju ke salah satu hotel bintang lima. Karena keduanya akan melaksanakan resepsi besar-besaran disana.
Salma yang duduk di samping Abimana pun tak kalah bahagianya. Kedatangannya ke kota ini hanya ini untuk lari dan menghindari dari orang-orang yang kemungkinan masih mengincarnya. Tapi sekarang Salma sudah tidak takut lagi, Ada Abimana yang pastinya selalu akan melindungi nya.
"Kenapa? Sejak tadi kau tersenyum terus..."Tanya Abi seraya mempererat genggaman tangannya. Matanya tak lepas menatap paras cantik itu.
"Aku, Sangat bahagia sekarang karena aku sudah tidak sendiri lagi.. "Salma menatap Wajah tampan Abi yang selalu menampilkan sebuah senyuman terhadapnya.
"Sama,Aku juga bahagia... Hidupku menjadi lebih berwarna saat kau hadir sayang..."Ungkap Abi yang memang murni dari hati. Wajar saja, Karena memang selama dua puluh tahun ini Abi hidup dalam dunia yang gelap.
Salma mengusap rahang tegas berjambang itu. Mata keduanya saling beradu, Salma tersenyum manis. Wanita itu mendekat dan mencium pipi Abi membuat Abimana langsung memerah di buahnya.
"Sekarang kau tidak akan pernah sendiri lagi.. Akupun juga begitu.. Kita sama-sama sama sendiri selama ini.. Dan mulai hari ini, Detik ini juga.. Kita akan hidup berdua untuk selamanya... Kita akan menjadi pasangan yang serasi dan saling melengkapi, Bukankah begitu?" Abi mencium punggung tangan sang istri dengan begitu mesranya tanpa peduli dengan supir yang kini diam, pura-pura bodoh lebih tempatnya.
Sepasang pengantin baru itu kembali menghadap kedepan. Keduanya fokus je jalan dimana sebentar lagi mobil pengantin yang kawal tersebut hampir sampai di hotel.
Sembari menunggu, Salma menyadarkan kepalanya di dada Abimana. Tentu saja pria itu tidak menolak sama sekali, Justru Abi merasa senang dengan Salma yang bersifat manja seperti itu.
"Kau sedang bermanja atau sedang merayuku? " Tanya Abi dengan nada menggoda. Dan hal tersebut membuat Salma terkekeh.
"Aku sedang tidak merayu mas.. Tapi aku ingin sekali bermanja sekarang.. Aku terbiasa seperti ini jika bersama ayah..."Abi mengerutkan dahi. Kenapa jadi ayah?
"Kau menganggapku ayahmu hem?" Salma medongak, Ia terkekeh sembari menggeleng.
"Bukan gitu maksudnya.. Kamu itu persis seperti ayahku.. Semua nya mirip, Dan aku gak nyangka aja kalo aku bisa di satukan oleh pria seperti kamu... Aku sayang kamu mas..."Mata itu terlihat begitu sendu, Sebuah kecupan mendarat di bibir merah itu.
"Aku juga sayang kamu.. " Wajah itu kembali mendekat hendak meraup bibir yang sangat menggoda itu namun..
"Kita sudah sampai Tuan.."Ucapan itu jelas membuat Abimana berdecak kesal. Acaranya gagal seketika.
"Tidak perlu diberi tahu kan bisa.. " Ucap pria itu pada sang supir yang langsung menunduk.
"Maaf Tuan.. Saya..
"Haaaah.. sudah lah..
"Mas.. Gak boleh gitulah.."Tegur Salma kepada sang suami. Hanya gara-gara gagal menciumnya Abimana sampai ngomel-ngomel gak jelas.
"Maaf Ya pak supir.. Suami saya lagi datang bulan jadi maklum lah.." Abi menatap datar sang istri yang meledek dan kini mulai terbahak.
"Ketawa saja terus..."Salma menggelengkan kepalanya merasa gemas dengan sikap suaminya yang seperti ini.
.
.
.
Acara resepsi pun di mulai hari itu. Semua berjalan dengan lancar dan sangat sangat lancar. Tidak ada halangan apapun. Justru yang menjadi penghambat adalah senyum Abimana yang tampak masam sejak tadi.
Bagaimana tidak, Gaun dan tuksedo yang di kenakan pengantin baru tersebut tertukar dengan salah satu pengantin baru lainnya yang entah siapa. Dan yang pastinya adalah seseorang yang melaksanakan pernikahan bersamaan dengan hari ini.
Bisa di bayangkan seorang Abimana yang terkenal datar dan dingin serta anti gempa itu harus mengenakan tuksedo berwarna ungu di sertai sepatu berwarna putih. Sungguh ini bukan Abimana sama sekali. Pria itu terbiasa memakai jas berwarna hitam yang baginya lebih berkarisma.
Berbeda dengan Abimana, Lain halnya dengan Salma yang tak ada raut menyesalnya sama sekali dengan gaun pengantin berwarna ungu tersebut. Justru Salma sangat suka dan baginya gaun itu lebih indah dari gaun yang di pesan waktu itu.
"Udah lah mas..Kok kamu malah cemberut gitu.. Ini acara penting kita loh, Senyum dikit kek.. Tak enak di liat para tamu.. " Tentu saja Salma berucap dengan berbisik, mana berani ia menegur sang suami secara terang-terangan.
"Bukan begitu sayang.. Kamu gak liat nih, Aku paling tidak suka dengan pakaian yang berwarna seperti ini.."Balas Abimana sembari menunjuk tuksedo yang kini di kenakannya. Jujur ia memang sangat anti dengan warna yang berbau perempuan. Dan rata-rata semua pakaian Abi memang berwarna hitam. Entah kenapa ia sangat suka dengan warna itu, Kemungkinan karena memang mirip dengan karakternya yang datar dan dingin.
"Tapi kamu pantes kok mas pakek warna ini.. Udah sih, gak usah uring-uringan mulu.. Masa dari tadi aku yang senyum kamunya enggak.." Apa yang di katakan Salma memang murni dari hati. Bukan merayu atau berusaha menenangkan sang suami yang merasa tak nyaman dengan pakaiannya. Pria itu memang terlihat sangat cocok dengan tuksedo ungu itu, Terlebih Abimana memiliki body yang bagus tentu saja memakai apapun sangat pantas, Asal jangan pakai daster saja.
Tak ingin membuat sang istri kecewa dengan sikapnya yang sejak tadi masam. Abimana pun menampilkan senyum manis khasnya. Dan tentu saja, Senyum inilah yang sejak tadi di nanti-nanti para kaum hawa. Pria tampan yang tak pernah senyum itu akhirnya menarik kedua sudut bibirnya hingga senyum itu berhasil menghipnotis para wanita, terutama yang mengincar Abi sedari lama.
"Selamat ya Tuan Abimana..."Seorang wanita bule berambut pirang memberi ucapan selamat, Wanita cantik yang memiliki perawakan tinggi itu memberi salam terhadap Abi. Tidak hanya itu, Wanita itu juga tidak tau malunya mencium pipi Abimana kanan dan kiri.
Mata Salma pun sampai melotot melihat adegan tersebut. Bisa-bisanya sang suami mau-mau saja di cium wanita lain. Senyum yang sejak tadi wanita itu tampilkan luntur secara perlahan.
Abi yang menyadari hal tersebut tentu saja bertanya-tanya ada apa?
"Lah tadi nyuruh mas senyum, Giliran mas senyum jadi kamunya yang cemberut..
"Aku itu nyuruh kamu senyum mas.. Bukan nyuruh kamu tebar pesona...Lihat deh, Para cewek-cewek sampek segitunya.."Ucap Salma dengan rasa kesalnya.
Abi lebih memilih diam dan mengunci bibirnya rapat-rapat. Dia yang nyuruh senyum,Giliran senyum di kira tebar pesona...
"Tidak apa-apa Abi..Sesalah-salahnya Wanita mereka tetap benar.. nyatanya Kaum hawa memang tidak pernah salah..
.
.
.
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Evi Alvian
Selamat akhirnya Abi dan Salma menikah...semoga bahagia slalu
2024-02-26
1
Viena Alfiatur Rohman
Hanya doa yg terbaik ajalah ya.. smoga klian bahagia trus
2024-02-26
1
Erlangga❤
Akhirnya menikah juga Abi dan Salma bahagia trus ya..
Sabar ya Abi.. Bukankah wanita itu selalu benar ya..😁
2024-02-26
1