bab 20

"Kamu jangan khawatir, aku akan selalu membantu jika kamu ingin bercerai" ucap Haris tiba-tiba membuat Tania menatap mata pria itu begitu dalam.

"Apa menurut papah aku harus bercerai...?" tanya Tania ragu

"Maksud kamu apa Tania, apa kamu ingin mempertahankan rumah tangga yang seperti ini..!!" ucap Haris kesal.

Karena kesal Haris pun segera berbalik dan hendak masuk kembali kedalam kamarnya, dia tidak perduli dengan Tania yang kini masih terdiam.

"Tapi pah..."

"Kenapa lagi, sudah aku mau istirahat kamu jangan ganggu aku lagi.. dan untuk masalah ini kamu pikirkan saja sendiri...!" tegas Haris dan kembali berbalik

Tapi tiba-tiba dia merasakan ada sebuah tangan yang melingkar di tubuhnya dan itu membuat semua rasa kesal, marahnya menghilang tergantikan perasaan yang sangat bahagia. Untuk sesaat Haris membeku karena ulah Tania, dia memejamkan mata untuk menikmati sentuhan yang wanita itu berikan.

Dan entah memiliki keberanian dari mana Tania tiba-tiba saja memeluk Haris begitu saja, tapi ada perasaan tidak rela jika pria itu berpaling dan meninggalkannya. Dia benar-benar sudah tidak bisa berpikir apa-apa lagi, yang dia tahu saat ini dia sangat membutuhkan pria yang kini berada di pelukannya.

"Aku mohon tolong aku pah..." bisik Tania

Haris segera membalikkan badannya dan menatap Tania penuh sayang, ada rasa bahagia yang begitu besar yang kini dia rasakan, rasanya tidak sia-sia dia harus melakukan semua ini.

Dia juga tidak menyesal karena telah membuat wanita yang sangat dia cintai ini menangis seperti ini, dia tidak bermaksud jahat tapi hanya ingin menunjukkan kalau Andra bukan lah suami dan juga pria yang baik untuk Tania. cepat atau lambat Tania juga pasti akan tahu yang sebenarnya, Haris hanya mempercepatnya saja.

Haris langsung memeluk Tania begitu hangat, dia menepuk punggung wanita yang sangat di cintai nya itu. Haris mengajak Tania masuk kedalam kamarnya, dia pun segera menutup pintu juga menguncinya agar tidak ada orang lain yang melihat mereka tengah berpelukan.

"Kamu bisa menangis sepuasnya, keluarkan semua unek-unek kamu..." ucap Haris yang masih setia memeluk tubuh Tania yang kini sudah bergetar hebat.

"Apa salah aku pah, kenapa mas Andra begitu tega, apa aku tidak cantik atau menarik lagi, apa sebenarnya kurangnya aku...?"

Haris hanya diam saja, dia membiarkan Tania mengeluarkan semua unek-unek nya dan menjadi pendengar yang baik.

"Atau aku ini tidak bisa memuaskan dia di atas ranjang.. apa aku ini tidak seksi.. atau.. atau.." ucap Tania terbata

"Sssttt.. sudah cukup, dengarkan aku kamu itu sangat sempurna, kamu cantik, menarik, seksi, baik hati, hanya saja Andra yang brengsek dan tidak bersyukur telah memiliki wanita yang begitu berharga seperti kamu.." ucap Haris

Jujur saja dia merasa sakit ketika Tania berbicara seperti itu, dengan penuh sayang Haris mengecup pucuk kepala Tania berulang kali agar wanita itu tenang.

"Aku mohon tolong aku pah..." bisik Tania lemah

"Kamu tenang saja, aku akan bantu menyelesaikan semuanya sekarang kamu istirahat ya.."

Tania yang sudah lemas dan tidak berdaya akhirnya hanya pasrah saja ketika Haris menggendongnya dan membawa ke atas ranjang pria itu.

Haris membaringkan tubuh Tania dengan sangat hati-hati, tidak lupa Haris juga menyelimuti tubuh Tania agar wanita itu tidak kedinginan.

"Tidur lah disini untuk malam ini.." ucap Haris dengan lembut tangannya membelai pipi Tania dan di akhiri dengan sebuah kecupan hangat di kening wanita yang kini terbaring lemah di atas ranjangnya.

Setelah memastikan Tania tertidur dia pun segera berbaring di sampingnya, tidak lupa dia juga memeluk wanita itu dengan sangat erat. Untuk saat ini dia hanya bisa memeluk Tania saja tapi suatu saat nanti jika.mereka sudah sah mungkin Haris akan melakukan hal yang lebih jauh lagi dari sekedar pelukan.

Andra baru saja terbangun saat jam menunjukan pukul dua belas malam, dia kaget dan langsung duduk di tepi ranjang. kepalanya terasa sakit karena bangun dengan di paksakan.

"Sial, kenapa aku bisa lupa.. bahkan ini sudah tengah malam...!" Andra menatap wanita yang kini sedang terlelap di sampingnya dengan kesal.

Bahkan wanita itu tertidur sangat pulas di sebelahnya, wanita yang tadi menjadi temannya berbagi peluh dan kenikmatan.

"Rin, Rina..." panggil Andra

Rina pun membuka mata dan melihat Andra sedang memakai pakaiannya yang berserakan di lantai.

"Mas kamu mau kemana..??" tanya Rina dengan suara seraknya.

"Kenapa kamu tidak membangunkan aku...!" bukannya menjawab Andra malah membentak Rina saking kesalnya.

"Apa mas...??" tanya Rina yang masih belum sadar sepenuhnya bahkan wanita itu masih dalam keadaan polos tanpa sehelai benang pun.

"Kenapa kamu tidak membangunkan aku, bagaimana kalau istri ku marah...!" kesal Andra, entah kenapa tiba-tiba saja dia perduli dan takut kalau istrinya akan marah jika dia pulang terlambat.

"Kamu juga kan lihat mas, aku ketiduran sama seperti kamu.. jadi kenapa kamu kesal dan malah memarahiku..?" ucap Rina yang ikut kesal

Padahal yang sebenarnya dia memang sengaja tidak membangunkan Andra, karena menurutnya percuma saja toh istrinya juga sudah melihat perselingkuhan Andra dengan dirinya.

"Aku pamit pulang dulu ya.." ucap Andra yang kini sudah bersikap biasa saja, dia juga mulai mengambil semua barang-barang miliknya dan memasukkan nya ke saku celana.

"Kenapa tidak tidur disini saja sih mas, kamu kan bisa pulang besok pagi.. aku masih kangen sama kamu.." ucap Rina yang kini sudah berdiri di atas kasur dan tiba-tiba melompat kearah tubuh Andra.

Andra langsung menggendong tubuh polos Rina dengan kesal, tapi kalau boleh jujur dia juga masih menginginkan kenikmatan yang di berikan Rina untuknya tapi sekarang dia harus segera pulang agar Tania tidak marah.

"Aku tidak bisa melakukan itu, tapi aku janji besok aku akan kesini lagi dan kita akan melakukannya berkali-kali.. Maaf ya untuk saat ini aku belum bisa memberi mu uang, kamu tahukan keadaan ku, tapi nanti setelah aku gajian pasti akan aku transfer ke kamu" ucap Andra

"Iya mas tidak apa-apa, lagi pula aku tidak terlalu berharap dengan uang kamu itu.. yang kamu harus tahu aku melakukan ini karena aku suka sama kamu.." bisik Rina

"Ya sudah sekarang kamu turun, aku harus pulang" ucap Andra yang mulai berusaha melepaskan Rina dari tubuhnya.

"Aku akan turun tapi kamu harus janji kalau besok akan kesini lagi..." ucap Rina dengan suara manja

"Iya, aku janji besok akan kesini lagi dan bermain bersama kamu sampai kamu tidak bisa berjalan" setelah mengatakan itu Andra langsung melumat bibir Rina dengan rakusnya.

Terpopuler

Comments

Ayu Kristina

Ayu Kristina

rina pelakor

2024-05-04

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!