Bab 4

Sedangkan di tempat lain.

"Kamu lama banget sih mas datangnya..?" Rengek seorang wanita seksi dan cantik yang memakai baju sangat seksi sesaat setelah Andra datang, bukan hanya seksi wanita itu bahkan memakai baju yang sangat terbuka di bagian dadanya.

"Maaf ya sayang, kamu kan tahu mas sekarang ini harus meminta uang dulu sama papah.." Andra pun langsung mengecup pipi wanita yang sedang kesal terhadap dirinya itu, mereka juga memang sudah janjian untuk bertemu di sebuah restoran yang cukup terkenal di kota ini.

"Kita sampai kapan akan seperti ini terus mas.. Aku sudah bosan, aku capek harus kucing-kucingan terus di tambah sekarang kamu malah bangkrut.. lebih baik sekarang kita putus saja lah mas." Ucap wanita yang bernama sella itu.

"Jangan gitu dong sayang, aku tidak mau putus sama kamu, aku harap kamu bersabar dulu ya sayang, sebentar lagi aku pasti akan mewarisi semua harta papah. Kamu kan tahu hanya aku anak papah satu-satunya. Sabar dulu sebentar ya aku mohon sama kamu..?" Rayu Andra.

Enak saja, saat susah begini dia bilang bosan dan minta putus, lalu kemana saja dia di saat Andra banyak uang dan usahanya juga berjalan lancar.

"Ya sudah, tapi habis ini kita pergi belanja ya mas.. Aku ingin sekali beli baju yang sudah lama aku incar itu.." Rengek sella lagi.

"Sayang kalau masalah belanja nanti kita bicarakan lagi ya, untuk saat ini aku benar-benar sedang tidak pegang uang sama sekali, kamu sabar dulu ya sebentar.." pinta Andra

"Hmmm, aku sangat menyesal menjalin hubungan sama kamu mas, hidup aku ini bukannya semakin senang dan makmur ini malah semakin sengsara dan miskin..!!" kesal Sella

"Ya kamu jangan mau enaknya sendiri saja, di saat aku kaya kamu memuja-muja aku, tapi di saat aku sedang susah seperti ini kamu malah menghina ku..!" Lama-lama Andra juga kesal dengan sikap kekasihnya ini

"Hey, kamu harus ingat aku ini bukan istri kamu mas, Aku itu hanya mau menemani kamu sesaat saja dan jika kamu sudah jatuh miskin, kamu kembali saja pada Istrimu yang bodoh dan kampungan itu jadi untuk apa aku masih mempertahankan kamu yang sekarang ini sudah tidak punya apa-apa lagi"

Andra menggeram dalam hati, tapi saat ini dia tidak bisa berbuat apa-apa. Cinta sudah membutakan mata hatinya dan Andra juga tidak mau jika harus berpisah dengan Sella apalagi dia sudah sejauh ini dan sudah habis-habisan pula dengan wanita itu.

"Sayang habis ini kita ke rumah kamu ya, aku sudah sangat kangen banget sama kamu.." Bisik Andra penuh hasrat.

Tidak tahu mengapa kekasihnya ini selalu bisa membuat hasratnya menggebu, tidak seperti Tania yang hanya pasrah dan pasif saat sedang berhubungan Intim justru Sella kebalikannya dia sangat agresif di atas ranjang.

"Tidak mau, kalau mas belum belikan aku baju.." sahut Sella ketus

"lya mas janji, nanti pasti aku belikan mau baju model apapun pasti mas belikan buat kamu"

"Beneran, mas nggak lagi bohong kan sama aku...?? Awas saja kalau mas sampai bohong..!" Ancam Sella

Tentu saja dia tidak mau rugi jika harus melayani Andra secara gratisan, ada uang ada pelayanan, itu prinsip wanita ular macam dia. Makanya dia tidak mau menjalin hubungan serius atau pernikahan dengan pria manapun juga, karena dia terbiasa dari pria satu ke pria lainnya.

"Apa selama ini aku pernah bohong sama kamu?" Sinis Andra, Dia benar-benar tidak suka ketika Sella meremehkan dirinya.

"Selama ini memang belum pernah, tapi Ingat sekarang kamu sudah jatuh miskin mas. Kenapa kamu tidak meminta jabatan saja sama papah kamu itu sih mas, dia kan pemilik perusahaan besar..?" usul Sella

"Papah memang menawarkan pekerjaan sama aku tadi, tapi hanya sebagai staf biasa saja dan gajinya pun hanya 10 jutaan.." Andra menghempaskan punggungnya ke belakang.

"Kok papah kamu begitu sih mas, padahal anaknya itu cuma kamu saja.." ucap Sella kesal

"Aku juga tidak tahu, malah papah punya keinginan untuk menikah lagi.." sahut Andra sambil membuang nafas dengan kasar.

"Apa mas..!" teriak Sella karena kaget mendengar perkataan kekasihnya itu.

Waktu berjalan begitu cepat, Andra bahkan belum pulang sejak keluar tadi. Lelah rasanya Tania bolak-balik mengintip dari balik jendela, tapi belum juga terlihat batang hidung suaminya itu.

Tania ingin menelpon tapi dia tidak punya nomor sang suami, karena lelah menunggu dia memutuskan untuk turun dan membantu mbok Yun untuk menyiapkan makan malam. Baru saja dia membuka pintu kamar sang papa mertua juga muncul dari arah samping.

Keduanya berpandangan tanpa sadar, entah apa yang di rasakan oleh pria yang betah menduda sejak kematian istrinya itu 15 tahun yang lalu, ada yang terasa aneh di dalam hatinya ini.

"Tan.."

"Pah.."

"Andra masih belum pulang juga..?" Tanya Haris untuk mencairkan susana yang tiba-tiba membeku.

"Belum pah.." Jawab Tania dia pun langsung menutup pintu pelan-pelan.

"Kemana saja perginya anak brengsek itu, Dasar tidak becus.." Maki Haris dengan kasar Di dalam hati dia berjanji tidak akan memberikan uang lagi kepada putranya itu jika begini caranya.

"Aku permisi pah, mau bantu mbok Yun dulu..." Pamit Tania

Jujur saja dia merasa tidak enak berlama-lama hanya berduaan saja dengan sang papa mertua, apalagi dia merasa debaran aneh saat bersama pria matang itu.

"Iya.." Haris menatap kepergian sang menantu tanpa berkedip.

Seandainya saja dulu dia yang pertama kali bertemu dengan wanita itu, bukan tidak mungkin kalau dia akan jatuh cinta pada pandangan pertama.

Sesampainya di bawah Tania langsung saja masuk ke dapur dan melihat mbok Yun sedang sibuk menyiapkan makan malam.

"Ada yang bisa aku bantu mbok..?" Tanya Tania

"Eh, mbak Tania.. Sudah biar si mbok saja mbak, duduk saja dengan manis di sana." Ucap mbok Yun dengan sopan sambil menunjuk sebuah kursi.

"Tidak apa-apa kok mbok, aku sejak tadi tidak melakukan apapun, hanya bantu siapkan meja makan saja bisa.. Maaf ya mbok, seharian ini aku benar-benar lelah, jadi belum bisa bantu mbok.." Tania menatap mbok Yun dengan rasa bersalah.

"Tidak apa-apa mbak, si mbok tahu pasti mbak capek setelah pindahan kan..? Ya sudah, kalau begitu mbak tata saja ya makanannya di atas meja, Sebentar lagi tuan akan turun untuk makan malam.." sahut mbok Yun, Tania pun mulai membawa makanan yang sudah selesai di masak oleh mbok Yun dan menyimpannya di atas meja makan.

Terpopuler

Comments

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

Nnt yng justru sering mkn berdua Tania sm mertuanya kali y,sering berinteraksi,dan papah mertuanya yng lebih perhatian sm Tania,jadi timbul perasaan sama2 saling nyaman trus saling membutuhkan,apalgi serumah mana papah mertuanya Hot Duda 😃😃

2024-05-11

2

Dwiarti Arbaningsih

Dwiarti Arbaningsih

ya sudahlah.. tania sama papa mertua ajaa.. lebih mature daripada sama anaknya yang kek bocah labil

2024-05-16

0

Rini Shop

Rini Shop

berlian di siap2 kan smentara empedu kau piara hadeuh andra2

2024-05-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!