bab 6

Akhirnya Tania pun memutuskan untuk keluar dari dalam kamar, berada di dekat sang suami membuat dadanya sesak dan sulit bernapas.

Tania turun dan mengambil minuman dingin di dapur, dia berharap setelah minum hati dan pikirannya juga ikut dingin, dia pun segera membuka tutup botol dan meneguknya langsung tanpa menggunakan gelas sama sekali.

"Kenapa kamu malam-malam begini ada di dapur?" Suara itu malah membuat Tania kaget dan akhirnya tersedak oleh minumannya sendiri.

Uhuk... Uhuk... Uhuk...

Tania pun langsung menoleh dan mendapati sang ayah mertua, tengah berdiri di ambang pintu sambil memperhatikannya. saat ini Haris tengah memakai joger pants dan kaos ketat warna hitam, hingga menunjukkan lekuk tubuh yang masih terlihat menggoda.

Begitu pun Haris yang malah terpana melihat penampilan sang menantu, tubuh indah yang di balutan dengan gaun satin tipis tanpa lengan dan apa itu yang tampak sedang mengintip.

Shit..

Sepertinya menantunya ini tidak memakai bra hingga dua pucuk dadanya tercetak jelas di balik gaun tipis itu, jarak antara mereka memang tidak begitu jauh sehingga membuat Haris bisa menikmati tubuh wanita muda itu tanpa penghalang.

"Sial, kenapa punyaku tiba-tiba bangun dan tegang" ucap Haris dalam hati

Jujur saja melihat Tania berpenampilan seperti itu membuatnya merasakan getaran-getaran aneh itu lagi, wanita di depannya ini begitu menggoda dan seksi.

"Bodoh sekali Andra yang sudah mengabaikan wanita secantik ini, andai dia bertemu dengan ku terlebih dahulu tidak akan pernah aku sia-siakan wanita seperti ini" Monolog Haris dalam hati.

"Pah, aku hanya ingin minum" sahut Tania dengan gugup dan dia baru tersadar kalau saat ini mata Haris tidak berpaling dari tubuh atasnya sama sekali.

"Astaga, kenapa aku bisa bertingkah seperti wanita murahan. Aku lupa jika baju yang aku pakai bahkan tidak pantas aku pakai saat keluar kamar dan kenapa aku lupa kalau di rumah ini tidak hanya ada aku dan mas Andra" Tania pun langsung membalik tubuhnya dan membelakangi sang ayah mertua.

Kini jantungnya tiba-tiba berdegup kencang, seakan-akan bisa melompat dari tempatnya.

Melihat tingkah Tania membuat Haris tersenyum, dan saat ini dia pun sadar kalau dia sudah tertarik pada sang menantu seksinya. Dengan langkah pelan Haris menghampiri sang menantu lalu menyentuh lengan mulus tanpa cela sang wanita.

"Kulitmu halus sekali.." Bisik Haris sembari mengusap lengan Tania hingga sampai pada bahu mulusnya.

"Pah, apa yang sedang papah lakukan..?" Tenggorokan Tania terasa tercekat.

Ada yang berdesir indah dalam hatinya daan bahkan tidak pernah dia rasakan saat di sentuh oleh Andra sekali pun,

"Perasaan apa ini..? kenapa rasanya sangat aneh.. Ya Tuhan, tolong hindari aku dari perasaan yang tidak aku mengerti" ucap Tania dalam hati

"Hanya ingin menyentuhmu saja, Andra memang laki-laki bodoh. Bagaimana bisa dia mengabaikan berlian seperti ini hanya demi batu kali yang hanya polesan." Suara Haris kali ini bahkan sudah di belakang telinganya, dan sialnya itu malah terdengar begitu indah dan seksi.

Haris bahkan dengan berani memutar tubuh yang masih membeku itu hingga mereka saling berhadapan. dan kini Haris menikmati wajah cantik tanpa kosmetik itu dengan hati berbunga. Setelah kepergian sang istri, dia tak pernah lagi merasakan jatuh cinta lagi kali ini Haris begitu terpesona kepada wanita yang bahkan usianya sangat jauh di bawahnya dan wanita itu tidak lain adalah menantunya sendiri.

"Maaf pah, aku mau ke kamar dulu." ucap Tania dengan gugup

Dia ingin segera mengakhiri situasi yang begitu mencekam ini, sungguh dia tidak sanggup jika berlama-lama di dekat papah mertuanya yang malah begitu mempesona. Jujur saja Tania sangat takut terjatuh dalam pesona pria matang itu.

"Kenapa apa kamu takut kepadaku...?" Haris tersenyum

Tanpa aba-aba Haris dengan lancang mengelus lembut bibir sang menantu dan dengan perlahan dia memajukan wajahnya, bergerak begitu lembut dan sangat hati-hati hingga akhirnya mendarat dengan selamat di bibir sang menantu.

Tubuh Tania membeku saat marasa benda kenyal milik Haris sudah menyentuh bibirnya. Hanya menempel saja dan Haris yang merasa tidak ada penolakan dari Tania menggerakkan bibirnya lembut mencium benda kenyal tanpa lipstik itu begitu mesra.

Andra bahkan belum pernah menciumnya dengan begitu memuja. Tanpa sadar Tania menutup mata dan meresapi setiap rasa yang ada, Haris meraih tengkuk dan pinggang Selina dalam waktu bersamaan. Dia sudah benar-benar gila, dia juga sudah tidak perduli jika mbok Yun ataupun Andra memergoki adegan mereka.

Tania sontak tersadar saat tangan Haris sudah meremas bokong bulatnya, dia membuka mata dan berusaha untuk menghindari sentuhan Haris, Tania mundur beberapa langkah hingga terbebas dari jangkauan lelaki yang ada di hadapannya ini.

"Kenapa, bukankah kamu menginginkan sentuhanku?" kata Haris tersenyum sinis.

"Aku ini menantu papah, jika papah lupa. Tidak pantas hal seperti tadi terjadi pada kita.." Tania berkata dengan suara bergetar menahan rasa malu karena sudah ikut larut dalam buaian sang ayah mertua.

"Dan apa kamu juga lupa jika Andra sudah mengabaikan kamu...? Dan apa kamu juga tahu jika dia punya wanita lain di luar sana....? Jangan bodoh Tania.." Kesal Haris, dia merutuki dirinya sendiri karena begitu menginginkan wanita muda di hadapannya ini.

"Siapapun dia, saat ini aku masih menyandang status istrinya... Maaf pah aku mau ke kamar dulu.." setelah mengatakan itu Tania pun segera bergegas meninggalkan tempat itu dan setengah berlari menaiki setiap anak tangga.

Haris tersenyum kecil menatap kelinci kecilnya yang mencoba menghindarinya. Haris menunduk dan memaki saat melihat benda pusakanya tengah bangun dan menunggu di tidurkan lagi. Selama ini dia terus tertidur pulas, saat ini bahkan bisa terbangun hanya karena berciuman dengan Tania.

"Shit..."

Haris segera kembali ke dalam kamarnya karena merasa sudah tidak ada gunanya lagi dia berada di dapur saat ini. Dalam hati dia berjanji suatu saat akan bisa membawa wanita itu ke atas ranjang panasnya.

Tania masuk ke dalam kamar dan menutup dengan agak kencang, hingga membuat Andra yang tengah tidur lelap jadi terbangun dan langsung melihat kearahnya.

"Tania, apa yang kamu lakukan malam-malam begini. Dasar wanita pembawa sial Menggangu orang tidur saja...!" Bentak Andra dengan kemarahan yang memuncak. Tidak pernah lagi ada kata-kata manis dan lembut yang di ucapkan Andra kepada dirinya.

"Maaf mas, aku baru saja melihat hantu." Bohong Tania dan hantu itu sangat tampan dan juga menggoda.

"Jangan bercanda, rumah ini nggak pernah ada hantunya. Mata kamu mungkin yang bermasalah!" bentak Andra

Matanya begitu berapi-api menatap sang istri, jika saja bisa saat ini juga dia ingin membuang wanita pembawa sial itu jauh-jauh dari hidupnya.

"Aku nggak bohong mas." Tania masih gemetar.

Terpopuler

Comments

S

S

Wanita yg cerdas pasti tidak menunggu lama utk enyah dr rumah neraka itu.Bagaimana tidak suami gila mertua malah lebih gila.Lah klo kabur tamat dong 😅

2024-04-25

0

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

Papah mertuanya lebih dari sekedar hantu y Tiara,lebih hororr karna bagian bawahnya udh berdiri 🤣🤣🤣

2024-05-11

0

Siti Nur M. Yahya

Siti Nur M. Yahya

alhasil aku mendukung perselingkuhan hot papa and hot doughter in low🤭

2024-05-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!