bab 16

"Ini... Ini tidak seperti yang kamu lihat.." ucap Andra sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, sedangkan Rina hanya tersenyum sinis sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Jangan sok polos kamu Tania... Siapa dia mas...?" Tanya Rina kepada Andra

"Dia istriku.." sahut Andra merasa serba salah.

Jujur dia masih tidak percaya jika Istrinya berada di kantor ini, bahkan dia baru saja keluar dari dalam ruangan Haris.

"Apa, dia istri kamu mas...?" tanya Rina memastikan, dan jangan lewatkan tawanya yang seperti sedang mengejek.

"Ada apa ini ribut-ribut..?" Haris tiba-tiba keluar dari dalam ruangannya dan mulai menatap mereka satu persatu.

"Andra apalagi yang kamu perbuat sekarang....?" tanya Haris sambil menatap Andra dengan tajam.

"Tidak ada apa-apa pah, aku hanya heran saja. Kenapa Tania bisa ada di sini..?" tanya Andra

"Papah yang membawanya kesini tadi pagi, apa ada Masalah Tania..?" akhirnya Haris bertanya kepada menantunya yang masih diam

"Aku melihat mas Andra sedang berciuman dengan Rina pah..." sahut Tania lirih, dia benar-benar sangat kecewa dan marah dengan kelakuan Andra.

Entah Haris harus bersikap seperti apa, jujur saja dia sangat ingin tertawa dia juga tidak keberatan jika di cap sebagai ayah yang durhaka asalkan dia bisa mendapatkan Tania walaupun harus menempuh semua jalan, termasuk jalan tersulit sekalipun.

"APA.......!!!! Berani sekali kamu Andra, kamu tahu ini kantor bukan hotel ataupun rumah dan kamu tidak bisa bersikap seenaknya seperti itu disini...!!!" bentak Haris bahkan matanya pun sudah hampir keluar.

"Dan kamu Rina, seharusnya kamu juga bisa menahannya sampai jam istirahat tiba. Aku tidak perduli kalian mau melakukan apa pun asal jangan di kantor ini dan bukan di jam kerja...!" kini Haris menatap Rina dan itu membuat Rina merasa sangat takut

"ma..maaf pak saya tidak akan mengulanginya lagi" ucap Rina terbata sambil menundukkan kepalanya.

Tadinya dia akan menyerang Tania tapi karena Haris keburu datang dia menjadi takut dan dalam hati malah mengutuk kedua orang itu yang kini seolah-olah tidak ada apa-apa di antara keduanya, padahal tadi di dalam sana mereka juga berciuman sangat panas.

"Mas, apa kamu tidak akan menjelaskan semuanya....?" tanya Tania sambil menatap suaminya.

"Tidak ada yang perlu di jelaskan, apa yang sudah kamu lihat barusan itu tidak seperti yang ada di dalam pikiran kamu..." sahut Andra dengan santainya

Tania benar-benar tidak percaya dengan apa yang baru saja di katakan Andra kepada dirinya, jujur saja awalnya dia tidak percaya ketika Haris mengatakan kalau suaminya ini tidak setia kepadanya tapi sekarang apa yang dia lihat sudah membuktikan semuanya. Dia benar-benar melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau Andra sedang bercumbu mesra dengan wanita lain, bahkan di depan ruangan Haris.

"Kamu benar-benar keterlaluan mas....!!!" Tania pun segera pergi dari tempat itu sedangkan Haris dan Andra hanya bisa melihat saja.

"Saya tidak ingin melihat atau mendengar hal seperti ini lagi...! Dan kalian harus ingat sekali lagi kalian melakukan hal seperti itu lagi di kantor maka jangan salahkan saya jika kalian tidak bisa bekerja di perusahaan manapun, camkan itu....!!" kemudian Haris pun segera kembali ke dalam ruangannya.

"Mas, wanita yang tadi itu beneran istri kamu...??" tanya Rina setelah Haris masuk ke dalam ruangannya.

"Iya, kenapa memangnya...?" saat ini Andra sangat pusing dengan ancaman dari sang ayah bagaimana jika benar-benar terbukti semua ancaman itu.

"Tidak ada apa-apa sih mas, cuma tadi aku melihat dia dan pak Haris sedang berciuman" ucap Rina sambil berbisik

"Apa yang kamu bilang....!!" sontak Andra kaget mendengar perkataan dari sekretaris papahnya itu.

Tapi tidak mungkin jika papahnya yang terkenal sangat dingin apalagi dengan wanita tertarik bahkan berciuman dengan istrinya, bahkan Tania tidak menarik sama sekali.

"Beneran mas, tadi aku melihat mereka sedang berciuman panas seperti kita, mungkin saja kalau aku tidak masuk kedalam sana mereka akan melakukan hal yang lebih panas lagi dari sekedar ciuman..." Rina kembali menambahi bumbu agar Andra percaya kepadanya.

"Sudahlah kamu jangan bermimpi, papahku itu punya standar yang sangat tinggi bahkan kamu dan Tania saja tidak ada apa-apanya dia mata papah ku itu. Jadi tidak mungkin kalau papah tertarik bahkan mau berciuman dengan Tania" ucap Andra tegas

Di saat mereka sedang mengobrol terlihat Haris kembali keluar dari ruangannya dengan membawa tas kerjanya dan akhirnya membuat keduanya diam.

"Andra kenapa kamu masih disini, apa kamu sudah bosan bekerja di perusahaan ini..?" bentak Haris ketika melihat Andra masih betah bersama dengan sekretarisnya itu.

"Tidak kok pah, ini aku juga sudah mau kembali ke tempat ku" ucap Andra yang langsung pergi dari hadapan Haris, dia tidak ingin Haris bertambah marah kepada dirinya.

"Apa kamu pikir Andra akan percaya dengan semua perkataan kamu itu...?? sekarang juga kemasi barang-barang kamu dan ambil pesangon di bagian HRD" ucap Haris tegas dan itu membuat Rina takut

"Pak, saya mohon jangan pecat saya... saya masih butuh pekerjaan ini..." ucap Rina yang kini tengah menangis dan juga tidak lupa dia juga menangkupkan kedua tangannya di depan dada berharap bos nya itu mau berbelas kasih terhadap dirinya.

"Baik, saya tidak akan memecat kamu tapi ada syaratnya..." ucap Haris sambil tersenyum

"Apapun syarat nya akan saya lakukan pak, asal bapak tidak memecat saya dari perusahaan ini" ucap Rina

"Baik kalau begitu bantu saya memisahkan Andra dengan Tania, saya juga akan memberikan bonus yang sangat besar jika kamu bisa melakukannya bahkan bonus itu sangat besar jumlahnya" tawar Haris

"Bagaimana caranya pak...?" Rina tidak perduli harus melakukan apa, yang penting dia tidak di pecat dari perusahaan ini lagi pula saat ini dia sedang membutuhkan uang jadi dia tidak akan perduli dengan apa yang harus dia lakukan kedepannya.

Dengan bonus yang cukup besar dan juga posisinya tidak tergeser dia akan aman dan hidupnya juga akan terjamin, tidak masalah jika saat ini dia tidak mendapatkan sang bos, toh saat ini Andra sedang tergila-gila terhadap dirinya. Lagi pula Andra nantinya juga akan mewarisi semua kekayaan Haris jadi dia tidak akan rugi sama sekali, setelah nanti dia bisa menikah dengan Andra dia juga akan hidup dengan baik dan bahkan berkecukupan dan itu yang diinginkan selama ini.

"Nanti akan saya katakan bagaimana caranya ketika saya sudah selesai meeting" Haris pun segera pergi karena waktu meeting semakin mepet.

Terpopuler

Comments

Siti Nur M. Yahya

Siti Nur M. Yahya

kagok edan lah pak haris... gaskeun🤣🤣🤣

2024-05-08

3

kathy bourdon

kathy bourdon

inii keknya pnh gw baca di platform sebelah deh.. cuma nama2 tokohnya beda tp alur cerita sama persis...
author yg sama atw jiplak sih?

2024-05-08

0

Dewi Anggya

Dewi Anggya

bukannya bakal jd bumerang buat haris.... duhhhhh aneeeeh

2024-05-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!