bab 17

Sedangkan Tania baru saja sampai di rumah, setelah mengucap salam dia pun langsung masuk kedalam rumah dan berpapasan dengan mbok Yun.

"Loh mbak Tania kok sudah pulang lagi, apa tidak kerja...??" tanya mbok Yun yang melihat menantu majikannya itu terlihat sangat murung

"Tidak jadi mbok, sudah keburu ada yang ngisi" sahut Tania yang langsung duduk di sofa tepat di depan mbok Yun

"Oh gitu, berarti bukan rezekinya si mbak.. Ya siapa tahu nanti kalau sudah rezeki pasti nggak akan kemana, tapi ya mbak menurut si mbok sekarang lebih baik mbak nya tuh duduk manis saja di rumah toh semua kebutuhan juga tercukupi dan tidak ada yang kurang satu apapun..". sahut mbok Yun mencoba menghibur Tania yang terlihat sangat sedih

"Iya mbok, makasih.. Tapi tetap saja aku tidak enak hanya berdiam diri di rumah seharian, lama-lama aku juga bosan..."

"Kalau begitu kenapa mbaknya tidak minta pekerjaan saja kepada pak Haris, pasti bapak akan memberikan mbak pekerjaan di kantornya" usul mbok Yun dan membuat Tania tiba-tiba tersedak

Uhuk... Uhuk.... Uhuk...

"Lah kenapa mbaknya jadi batuk...??" mbok Yun pun segera mengambil air minum untuk Tania karena merasa sangat khawatir.

"Tidak tahu mbok, tenggorokan ku tiba-tiba saja gatal.." bohong Tania

Padahal yang sejujurnya dia merasa malu sendiri ketika mengingat kejadian tadi pagi saya di ruangan Haris, entah bagaimana kalau mbok Yun sampai tahu semua itu.

"Ya sudah aku pamit ke kamar dulu ya mbok, mau istirahat" pamit Tania

"Iya mbak, selamat beristirahat" sahut mbok Yun sambil tersenyum

"Iya mbok makasih, oh iya untuk menu nanti malam biar aku saja yang memasak" ucap Tania sebelum pergi

"Iya siap mbak, tapi nanti bapak sama mas Andra marah tidak soalnya mbak malah yang masak...?" ucap mbok Yun yang khawatir kalau kedua majikannya akan memarahi dirinya atau yang lebih parah malah memarahi Tania.

"Tidak akan mbok, tenang saja ya.. Hanya memasak saja tidak lebih masa begitu saja mereka mesti marah sih.." ucap Tania sambil tersenyum

"Ya sudah mbak kalau begitu" sahut mbok Yun pada akhirnya.

Setelah mengatakan itu Tania pun segera naik ke lantai atas, terlalu banyak hal yang sudah dia lalui hari ini. Tubuh dan otaknya perlu di istirahatkan sejenak, tanpa berganti baju terlebih dahulu dia langsung saja berbaring di atas kasur.

Seketika dia pun kembali mengingat kejadian yang sempat di lihatnya tadi, dimana Andra dan juga Rina tengah berciuman begitu panasnya padahal mereka belum lama saling kenal.

"Apa mungkin selama ini mas Andra benar-benar sudah selingkuh di belakangku, bagaimana caranya agar aku bisa menangkap basah perbuatan mas Andra itu...?" guman Tania dan akhirnya karena terlalu lelah dia pun tertidur.

Sedangkan di sebuah mall Haris baru saja selesai dengan meeting nya, kini dia tengah duduk dengan sang sekretaris dan membicarakan tentang rencana dirinya untuk memisahkan Andra serta Tania.

"Apa kamu sudah mengerti dengan semua yang saya bicarakan barusan...??" ucap Haris sambil menatap tajam sang sekretaris.

"Ya saya sudah mengerti, tapi apa jaminan untuk saya.. Jika memang saya berhasil membuat mereka berpisah apa saya tidak akan mendapatkan apapun..?" tanya Rina dengan senyum liciknya, dia harus memastikan jika rekening nya terisi penuh. Tentu saja dia tidak akan melewatkan kesempatan ini, mendapatkan pewaris tunggal serta rekening akan terisi penuh oleh sang calon mertua.

Haris tersenyum sinis, dia sudah bisa menebak wanita seperti apa Rina itu. Dia pasti akan sangat mudah jika di beli dengan yang dan terbukti sekarang.

"Kamu tenang saja, jika mereka sudah benar-benar bercerai saya akan memberi mau bonus yang sangat besar.. Saya rasa 200 juta itu sudah sangat cukup untukmu, tapi kamu harus ingat kamu harus jaga rahasia ini dan menutup mulutmu selamanya. Bahkan sampai kamu mati pun rahasia ini tidak boleh bocor sedikitpun, jika kamu melanggar kamu pasti tahu apa akibatnya...!" ucap Haris dengan tegas, dia tidak ingin jika suatu saat nanti rencananya ini di ketahui oleh Andra maupun Tania.

"Baik pak, bapak bisa pegang kata-kata saya.. Jadi kapan saya harus mulai...?"

"Terserah kamu mau mulai kapan, tapi lebih cepat itu lebih baik...!"

"Baik pak akan segera saya lakukan dan pasti tidak akan sulit untuk melakukanya, saya pastikan dalam hitungan hari rumah tangga mereka akan hancur berantakan dan mungkin tidak akan bisa di pertahankan lagi..." ucap Rina sambil tersenyum licik

"Itu lebih bagus, sekarang kamu bisa kembali ke kantor lebih dulu dan ini untuk makan siang mu...!"

Haris pun melemparkan beberapa lembar uang berwarna merah ke hadapan Rina dan tentu saja wanita itu sangat senang mendapatkan uang makan siang yang cukup banyak dari bosnya itu, dia pun segera mengambil uang itu dan segera memasukannya kedalam tas dengan wajah yang sangat bahagia.

"Terimakasih pak, kalau begitu saya permisi dulu" Rina pun segera meninggalkan Haris seorang diri.

Setelah kepergian Rina, Haris pun segera menghubungi mbok Yun untuk menanyakan keberadaan Tania. Dia sangat senang ketika mendengar kabar kalau Tania sudah pulang sejak tadi dan kini sedang beristirahat, Haris sangat khawatir kalau Tania pergi dari rumahnya, entah apa yang akan dia lakukan jika sampai itu terjadi.

"Sebentar lagi kamu akan menjadi milikku sayang dan aku pastikan tidak ada wanita lain selain kamu, hanya kamu wanita ku satu-satunya.." bisik Haris

Tania yang sedang tertidur tiba-tiba saja merasakan hembusan nafas yang terasa begitu hangat menerpa wajahnya, entah sadar atau tidak tapi dia juga mencium aroma maskulin dia pikir ini hanya sebuah mimpi. Tapi saat ada benda kenyal yang begitu hangat menyentuh bibirnya barulah dia sadar dan merasa kaget, apalagi ketika dia tahu siapa yang kini sedang menikmati bibirnya.

"Papah....!" ucap Tania kaget

"Sssttt... jangan berteriak.." ucap Haris yang langsung menindih tubuh mungil Tania.

Haris mengusap pipi mulus Tania dengan sangat lembut bahkan sesekali dia juga mengecup pipi milik wanita itu, dan itu membuat Tania berdesir seperti ada banyak kupu-kupu di dalam perutnya, dia juga merasa seperti disengat oleh aliran listrik yang cukup tinggi belum lagi jantungnya yang kini berdetak sangat kencang.

"Papah sedang apa disini...? Bagaimana kalau mbok Yun atau mas Andra kesini...?" ucap Tania lirih

Dengan posisi yang sangat intim seperti ini membuatnya tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan dia tidak bisa bergerak sama sekali. Ada perasaan aneh ketika Haris begitu dekat seperti ini sangat berbeda ketika Andra yang berada di atas, Tania benar-benar sudah gila karena pesona ayah mertuanya ini.

"Apa kamu lupa kalau Andra masih berada di kantor, sedangkan mbok Yun tidak akan berani naik kelantai atas jika tidak ada ijin dariku jadi kamu tenang saja.." bisik Haris di telinga Tania dan hal itu membuatnya meremang, entah kenapa suara Haris terdengar sangat sensual di telinganya ini.

Terpopuler

Comments

Gustriana Baiki putri

Gustriana Baiki putri

nafsu dan cinta mengalahkan akal sehat seseorang..

2024-05-08

4

Siti Nur M. Yahya

Siti Nur M. Yahya

gas papa haris jgn kasih kendor 😁

2024-05-08

0

N Wage

N Wage

pak mertua gak ada akhlak😂

2024-05-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!