bab 13

Tanpa berniat menjawab pertanyaan dari suaminya Tania pun segera menyuapkan nasi goreng kedalam mulutnya, mulai detik ini dia akan bersikap masa bodo terhadap Andra toh suaminya ini juga memperlakukannya dengan buruk.

"Kamu ini kalau di tanya sama suami ya jawab, jangan hanya diam saja.. Mau kemana kamu pake baju seksi seperti itu,kamu mau menggoda siapa...??" tanya Andra dengan kesal

Sedangkan Haris hanya menyimak saja, walaupun dia sangat penasaran kemana Tania akan pergi dengan pakaian seperti itu tapi dia tahan, dia tidak mau mencampuri urusan rumah tangga anaknya itu.

"Bukankah aku kemarin sudah meminta izin sama kamu mas, hari ini aku ada panggilan kerja.." ucap Tania ketus

"Mau kerja apa kamu dengan penampilan seperti itu, penggoda laki-laki atau menjadi wanita penghibur....?" bentak Andra, walaupun dia tidak memiliki perasaan terhadap Tania tapi ketika melihat penampilan Tania seperti sekarang ini itu sangat mengusik dirinya.

"Jangan sembarangan bicara kamu mas, aku ada panggilan untuk bekerja sebagai sales.." Tania kembali bersikap ketus terhadap Andra

"Sales ko berpakaian seperti itu, jujur sama aku kamu mau selingkuh kan...? kamu mau menemui laki-laki lain di luar sana iya kan...?" tanya Andra geram, ia sungguh tidak rela melihat Tania yang sekarang malah terlihat cantik dan seksi harus keluar rumah.

"Terserah kamu sajalah mas mau ngomong apa, toh di mata kamu aku ini selalu salah..." ucap Tania pada akhirnya, dia tidak ingin pagi nya ini di rusak karena mood nya rusak

"Awas saja kalau kamu macam-macam di luar sana, aku tidak akan segan-segan untuk...."

"Menceraikan aku begitu mas, silahkan mas.. Aku tidak takut, jangan di kira tidak akan ada yang mau dengan janda muda seperti aku mas." Dengan senyum sinis Tania segera saja memotong ucapan sang suami.

"Kamu...!" Andra tidak menyangka jika Tania akan berani menantangnya, pria itu membanting sendok dan segera meninggalkan meja makan.

Tanpa perduli dengan kemarahan sang suami Tania kembali melanjutkan makannya dia tidak ingin terlambat di hari pertama dia bekerja.

"Kenapa..?" Tanya Haris tiba-tiba

Tania mengangkat kepalanya dan menatap heran kepada Haris, dia tidak mengerti apa yang di maksud oleh laki-laki yang ada di hadapannya ini.

"Kenapa apanya pah...?" tanya Tania heran

"Kenapa kamu harus bekerja...? apa uang yang aku kasih masih kurang, kalau kurang biar nanti aku tambah lagi.." ucap Haris

"Ini bukan masalah yang pah, aku merasa bosan hanya di rumah saja, lagi pula mas Andra juga sudah tidak peduli lagi dengan ku..." Keluh Tania.

"Kenapa kamu tidak meminta bantuanku, kenapa harus bekerja dengan orang lain...?" Haris mencecarnya dengan sederet pertanyaan.

Entah kenapa dia tidak rela jika wanita pujaannya harus bekerja, sedang dia bisa memberi materi yang cukup bahkan berlebih.

"Aku ini hanya lulusan SMA pah, mau kerja sebagai apa nantinya di kantor papah...?"

"Akan aku jadikan asisten pribadi ku, kamu bisa langsung bekerja hari ini juga..." Ucap Haris tanpa ragu.

"Papah ini suka bercanda, mana bisa aku jadi asisten pribadi papah.. papah jangan mengada-ada deh pah..." Tania tertawa geli mendengar perkataan mertuanya itu, dia sadar diri kalau dia hanya lulusan SMA saja lalu apa kata karyawan lain kalau tau asisten pribadi Haris hanyalah lulusan SMA saja.

"Memangnya aku terlihat sedang bercanda...!" kata Haris kesal.

"Entahlah pah, aku sudah membuat janji dengan sahabat ku hari ini, jadi aku minta maaf harus pergi terlebih dahulu.. Aku permisi pah" ucap Tania dia langsung mengambil tas selempang dan segera memakainya.

"Biar aku antar" ucap Haris yang langsung berjalan mendahului Tania dan Tania tahu kalau ayah mertuanya tidak ingin di tolak.

Tania hanya bisa pasrah dan akhirnya menyusul Haris yang terlebih dahulu sudah keluar. Saat sampai di pintu depan dia berpapasan dengan mbok Yun yang baru saja pulang dari pasar.

"Mbak Tania mau kemana kok pagi-pagi sudah cantik dan rapi....?" Tanya mbok Yun

"Aku mau berangkat kerja mbok, ini hari pertama aku kerja. Doakan semuanya lancar ya mbok.." ucap Tania sambil tersenyum manis.

"oh mbak Tania mau kerja toh, si mbok pikir mbak mau kemana. Si mbok doakan supaya pekerjaan mbak Tania lancar ya" ucap mbok Yun dengan tulus

"Makasih ya mbok, ya sudah aku pergi dulu. Mbok hati-hati di rumah"

"Iya mbak, mbak Tania juga hati-hati ya"

"Iya mbok, makasih.." Tania pun bergegas menuju ke luar, karena takut Haris menunggu terlalu lama.

"Ayo cepat masuk.." pinta Haris dan dia pun segera membuka pintu mobil depan Tania yang melihat itu pun akhirnya mau tidak mau duduk di samping Haris.

Setelah cukup lama duduk Haris masih belum juga menyalakan mesin mobilnya membuat Tania kebingungan.

"Papah sedang menunggu apa...?" tanya Tania polos

Tapi tiba-tiba Haris langsung mendekatkan wajahnya dan pada detik berikutnya dia sudah melumat bibir Tania, rasanya tidak pernah berubah ketika terakhir kali dia mencicipinya, masih terasa manis. Semakin lama dia semakin memperdalam lumatannya dan meraih tengkuk Tania.

Tania yang masih polos tidak bisa mengimbangi permainan yang Haris berikan, setelah cukup lama menikmati bibir manis Tania akhirnya Haris pun mengakhirinya. Dia mengusap ujung bibir Tania yang basah oleh seliva nya sambil tersenyum puas.

"Pakai sabuk pengaman mu.." ucap Haris

Tania segera menundukkan kepalanya, dia sangat malu dan wajahnya juga sudah merah merona karena perbuatan Haris. Karena perbuatan Haris kini tangan Tania gemetaran dan bahkan untuk memasang sabuk pengaman pun sedikit kesusahan.

"Kamu ini seperti anak kecil saja, masa pasang sabuk pengaman saja tidak bisa" ucap Haris

Haris langsung memajukan badannya sampai-sampai jarak diantara keduanya pun sangat sedikit bahkan sekarang Tania bisa mencium wangi maskulin dari tubuh pria yang ada di hadapannya ini. Dan itu sangat menggoda Tania apalagi mereka baru saja berciuman tentu saja Tania jadi kembali membayangkan adegan sebelumnya dan membuat pipinya kembali merona.

Setelah selesai memasang sabuk pengaman Haris pun segera melajukan mobilnya karena hari juga sudah sangat siang, sepanjang jalan tidak ada percakapan diantara keduanya. Haris yang fokus dengan jalanan sedangkan Tania melihat kearah kirinya.

Hingga sampai di depan mall Haris sama sekali tidak menghentikan mobilnya dan membuat Tania panik.

"Pah, mall nya kelewatan pah... sebaiknya aku turun disini saja" ucap Tania merasa ketakutan tapi Haris malah tersenyum melihat tingkah wanita yang ada di sampingnya ini.

"Ikut aku saja ke kantor dan mulai saat ini kamu jadi asisten pribadi ku...!!!" ucap Haris tanpa mau di bantah lagi

Terpopuler

Comments

Daffodil

Daffodil

naah gini dong tania, jangan lemah jadi perempuan. sekali-kali harus tegas sama suami gatau diri gitu

2024-04-23

11

Gustriana Baiki putri

Gustriana Baiki putri

hhmmm lama kelamaan bisa merasa nyaman nih Tania sm papa mertua🤦🤦

2024-05-08

0

Prafti Handayani

Prafti Handayani

Pagi"papah Haris udah ngambil jatah Vitamin azh ☺

2024-05-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!