Episode 13 : Jangan menangis

Mobil Adam terparkir di depan sebuah rumah makan.Keduanya masuk dan memesan makanan.Adam juga sudah sangat lapar.Bayangkan,hanya sepiring nasi goreng buatan Azalea tadi pagi yang menyentuh lambungnya sejauh ini.

Pekerjaan yang banyak dan pikiran yang kacau menghilangkan rasa lapar Adam.Barulah perutnya terasa sangat membutuhkan asupan setelah duduk berhadapan dengan Azalea di dalam restoran sederhana tersebut.

"Bagaimana operasinya mas?"Azalea mencoba membuka percakapan.

"Alhamdulillah,semua berjalan lancar."

"Alhamdulillah."

Kembali hening setelah kalimat terakhir dari Azalea.Keduanya terlihat canggung,seperti baru pertama kali bertemu.

"Mama Irene ke mana?"Tanya Adam penasaran.

"Mama lagi ada arisan."

Makanan datang tepat waktu hingga tidak mengharuskan salah satu dari mereka untuk melanjutkan pembicaraan.

***

Brawijaya hospital.

Mama Irene pulang dan terkejut mendapati Aqila yang duduk seorang diri dengan laptop di kedua tangannya.

"Kenapa kamu yang jaga?Azalea mana?"Serentetan pertanyaan dari mama Irene mengagetkan Aqila yang sedang fokus mengerjakan tugas sekolahnya.

"Oo tante...Mas Adam mengajak mbak Lea makan di luar."

"Makan bersama?Berani sekali Azalea mengkhianati Lily." Berang mama Irene mengepalkan kedua tangannya.

"Sudah lama mereka keluar?"Selidik nya.

Aqila melihat arloji di tangan kanannya.

"Sekitar setengah jam yang lalu."Jawab Aqila santai.

"Apa Lea yang menghubungimu untuk menjaga Lily?"Lagi,mama Irene tetap mencoba mencari celah untuk bisa menyalahkan Azalea.

"Bukan,mas Adam yang menghubungiku.Tidak mungkin juga mbak Lea bisa meneleponku,nomorku saja mbak Lea tidak tau."

"Astagfirullah,,aku sampai lupa meminta nomor telpon mbak Lea."Aqila menepuk jidatnya.

***

Di perjalanan kembali ke rumah sakit.

"Siang tadi aku keruangan Lily."

"Iya mas."

Kalimat Adam yang barusan adalah kalimat pembuka untuk menanyakan keberadaan Azalea.Meski Adam sudah tau ke mana Azalea siang tadi,tapi dia sebenarnya sangat berharap Azalea yang mengatakan sendiri,tapi ternyata kalimat pancingan yang Adam gunakan tidak serta merta membuat Azalea jadi peka.

"Aku cukup lama di sana."Adam masih memberikan signal,berharap kali ini Azalea paham dengan maksud dari ucapan Adam.

"Tadi mama menyuruhku pulang,bajunya ketinggalan di rumah.Rencanya aku mau meminta ijin dulu sama mas,tapi aku tidak tau mau menghubungi mas di mana."

Akhirnya Adam bernafas lega.Tidak ada salahnya jika dia menanyakan langsung,namun,kalimat pertanyaan itu begitu sulit untuk dia keluarkan padahal sudah berada di ujung lidahnya.

"Oiya,,kamu naik apa?"

"Ojek online mas."

"Kenapa tidak naik mobil saja?"

"Kalau mobil nanti kelamaan,sementara mama harus segera pergi,takut tidak keburu mas."

Adam menghela nafasnya.

Mereka sekarang berada di tempat parkir rumah sakit.

"Mana ponselmu."

Azalea mengambil gawai yang dia letakkan dalam tas lalu memberikan nya pada Adam.

Adam mengetik sesuatu,dan memberikan kembali ponsel itu pada Azalea.

"Itu nomorku.Kamu bisa menelpon kapan saja."Ujarnya singkat.

"Makasih mas."

Sepasang suami istri itu sudah berada dalam kamar Lily,tampak wajah masam mama Irene terpampang nyata menyambut kedatangan mereka.Beruntung,papa Zaid sudah pulang dari kantor,jadi tidak mungkin Azalea akan mendapatkan kalimat kalimat pedas dari mamanya sendiri.Terlebih,Adam ada bersama Azalea.Setelah cukup lama saling bertukar cerita,Aqila datang menghampiri Adam.

"Mas,Qila mau pulang,mama sudah menelpon dari tadi."Bisik Qila dan di iyakan oleh Adam.

"Pa,ma..kami pulang dulu."Pamit Adam.

***

"Mas yang antar kan?"Tanya Aqila.Saat ini ketiganya sedang berjalan di koridor rumah sakit menuju ke tempat parkir.

"Iya,cerewet banget sih kamu."

"Ya Allah,bilang terima kasih kek apa kek,sudah di bantuin juga."Sungut Aqila.

Azalea yang berjalan di belakang hanya mampu tersenyum melihat tingkah kakak dan adik itu.

***

Kediaman keluarga Arkananta.

Mama Aisyah sudah berdiri di teras depan menunggu kedatangan Aqila.Mama Aisyah tidak terlalu khawatir meski Aqila belum pulang ke rumah semenjak berangkat sekolah tadi pagi,itu karena supir pribadi keluarganya menyampaikan jika Adam memanggil adiknya ke rumah sakit.

Dan begitu melihat mobil anak pertamanya yang memasuki garasi,mama Aisyah seketika tersenyum lebar.

Aqila dan Azalea turun bersamaan dan di sambut mama Aisyah dengan sebuah pelukan.

"Kamu nginap kan nak?"

Azalea tidak bisa menjawab,beruntung Adam datang lalu mencium tangan sang mama.

"Kamu nginap kan?"Mama Aisyah kembali mengulang pertanyaan nya.

"Nanti ya ma..."Ujar Adam.

"Tapi kan ini sudah malam sayang,,ayolah."Mama Aisyah masih berusaha membujuk Adam.

Dengan Adam yang terus menolak dengan berbagai alasan,dan mama Aisyah di tambah Aqila yang terus merengek meminta agar mereka menginap, membuat Adam akhirnya mengalah.

***

Di dalam kamar Adam.

Inilah yang sebenarnya membuat Adam menolak untuk menginap,sekamar bersama Azalea.

Tidak mungkin kan Adam menyuruh istrinya tidur di kamar lain,apa kata orang tuanya kalau itu sampai terjadi.

Terjadilah kecanggungan di dalam kamar luas tersebut.Tidak berbeda jauh dengan keadaan sebelum sebelumnya saat mereka hanya berdua,hening cipta akan di mulai,kadang sebentar,bisa juga berlangsung lama.

"Kamu bisa tidur di kasur,biar aku di sofa."Ucap Adam memecah kesunyian.

"Tidak perlu mas,biar aku saja yang di sofa,besok mas harus berangkat kerja,tidur di sofa tidak akan membuat tidur mas lelap.Lagian besok aku bisa tidur sepuasnya,namanya juga pengangguran,mau ke mana coba?"Ujar Azalea tersenyum kemudian menghampiri sofa panjang dan mendudukkan tubuhnya di sana.

Adam tidak lagi membantah perkataan Azalea,malam juga sudah semakin larut,jadi beristirahat dari kepenatan hari ini adalah pilihan yang tepat.

"Kamu nyaman dengan pakaianmu di saat tidur seperti ini?"Adam bertanya.

Lampu sudah di matikan,namun Adam masih bisa melihat bayang tubuh Azalea yang masih berbalut pakaian dan jilbab panjang,jangan lupakan cadar yang tidak pernah lepas saat bersama dengan Adam.

"Insyaallah mas."Ujar Azalea pelan.

"Aku dengar,kamu masih sementara kuliah?"

"Iya mas."

"Kapan kuliah mu selesai?"

"Sebenarnya,insyaallah tiga bulan lagi aku wisuda mas."

"Maafkan aku.Karena aku,kamu tidak bisa selesai tepat waktu."Adam menghela nafas,perasaan bersalah begitu berat ia rasakan,menghambat studi seseorang hanya karena keegoisan keluarga.

"Tidak apa apa mas,membahagiakan orang tua itu, jauh lebih mulia kan?Kalau tentang kuliah,nanti bisa aku lanjutkan lagi."Lanjut Azalea.

Jam terus berputar,meninggalkan waktu demi waktu hingga hampir tengah malam,namun Adam dan Azalea masih terjaga.Pertama kali Adam mengetahui tentang kehidupan Azalea membuat Adam lupa tujuan awalnya,yaitu ingin segera beristirahat untuk memulihkan tenaga.

"Sudahlah,sebaiknya kita tidur."Lanjut Adam.

Adam memperbaiki posisi tidurnya,berharap bisa segera menutup mata dan bermimpi indah.Benar saja,mungkin karena kelelahan atau karena Azalea ada bersamanya,tidak butuh waktu lama hingga Adam tertidur lelap.

Jam setengah empat,Azalea terbangun.Tidak ada alarm seperti saat dia baru belajar melakukan shalat malam.Otaknya sudah disetting agar dia bangun di jam yang sama di tiap malamnya.

Azalea perlahan berjalan ke kamar mandi,takut mengganggu Adam yang masih tertidur.

Shalat malam ia tunaikan,mengangkat kedua tangan lalu berdoa pada sang penciptanya,menumpahkan semua keluh kesah yang dia rasakan,tidak ada waktu untuk membagi masalah dengan orang lain,karena menurutnya,manusia tidak akan pernah bisa membantu menyelesaikan masalahnya,hanya kepadaNya lah,dzat satu satunya yang bisa mendengarkan semua curahan hatinya.

Air mata mengalir deras,membasahi ujung jilbabnya,menanyakan pada sang maha kuasa,kenapa ibu kandungnya sangat membencinya,apa salahnya?Semua keinginan kedua orang tuanya sudah dia penuhi,lalu kenapa ibunya masih tidak menyukainya?

Adam menyaksikan air mata Azalea jatuh satu persatu,hatinya ikut sakit.

"Apa yang harus aku lakukan padamu?" Batin Adam.

"Jangan menangis."

...****************...

Terpopuler

Comments

Maz Andy'ne Yulixah

Maz Andy'ne Yulixah

Adam mulai tertarik sama Aza,ya iyalah kan Aza cinta pertamanya,semoga kamu bisa membahagiakan Aza mas Adam,kalian emang sudah jodoh makan nya bisa nikah,kalau untu Lily dan Aza beda sifat sama penampilan ya beda to,karena emang bukan saudara kandung,kalau kamu tkut salah kamu mencintai Aza kamu gak slah karena kamu mencintai istri kamu sendiri,kalau untuk menikah bikin ngerasa salah sama Lily,karena jodoh emang sudah di atur,karena Aza juga wanita yang baik😌😌

2024-05-21

1

Kartika tika

Kartika tika

Yaah aku ikut nangis bacanya 😭

2024-04-22

4

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

semoga kesabaran kamu berbuah kelak yah

2024-04-27

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : Gadis bercadar
2 Episode 2 : Dilema
3 Episode 3 : Menentukan pilihan
4 Episode 4 : Menunggu kepastian dalam kebimbangan
5 Episode 5 : Kesepakatan
6 Episode 6 : Mbak,aku minta ridho mu
7 Episode 7 : Pernikahan
8 Episode 8 : Hari pertama setelah resmi menikah
9 Episode 9 : Rumah baru
10 Episode 10 : Keluarga Brawijaya
11 Episode 11 : Dia itu ibumu atau bukan?
12 Episode 12 : Berbuka puasa
13 Episode 13 : Jangan menangis
14 Episode 14 : Aneh hanya dalam satu malam
15 Episode 15 : Maaf mas,Aqila lagi usil
16 Episode 16 : Panggilan pertama
17 Episode 17 : Sadar dari koma
18 Episode 18 : Boleh mas tidur di sini?
19 Episode 19 : Perlahan berubah
20 Episode 20 : Jangan menyakitinya
21 Episode 21 : Jelek?Ternyata dia sangat cantik
22 Episode 22 : Aku pergi
23 Episode 23 : Sendirian
24 Episode 24 : Menginap
25 Episode 25 : Cemburu
26 Episode 26 : Awal hubungan
27 Episode 27 : Sakit parah
28 Episode 28 : Curhatan hati
29 Episode 29 : Kesalahan
30 Episode 30 : Mulai rindu
31 Episode 31 : Itu kamu
32 Episode 32 : Cenayang
33 Episode 33 : Sindiran halus
34 Episode 34 : Sesuai dugaan
35 Episode 35 : Aku sakit apa?
36 Episode 36 : Pertemuan dua saudara
37 Episode 37 : Kepergian yang menyakitkan
38 Episode 38 : Bukan anak kandung
39 Episode 39 : Hikmah bersabar
40 Episode 40 : Perkara sepuluh juta
41 Episode 41 : Aku mencintaimu
42 Episode 42 : Teman aneh
43 Episode 43 : Izel penasaran
44 Episode 44 : Cedera
45 Episode 45 : Ini baru istriku
46 Episode 46 : Keluarga harmonis
47 Episode 47 : Bertemu teman lama
48 Episode 48 : Cinta pandangan pertama
49 Episode 49 : Terima kasih
50 Episode 50 : Ternyata dia dokter
51 Episode 51 : Kehangatan keluarga
52 Episode 52 : Sekantong darah
53 Episode 53 : Tante siapa?
54 Episode 54 : Aku bukan saingannya
55 Episode 55 : Penyesalan
56 Episode 56 : Dia adikku
57 Episode 57 : Pertengkaran tak masuk akal
58 Episode 58 : Makan malam
59 Episode 59 : Imbas setelah pertemuan
60 Episode 60 : Azalea adalah Aurora
61 Episode 61 : Tamu menjengkelkan
62 Episode 62 : Berpetualang
63 Episode 63 : Cerita bu Yeti
64 Episode 64 : Bertemu sang pemilik putri
65 Episode 65 : Mengetahui kebenaran
66 Episode 66 : Berkata jujur
67 Episode 67 : Pertemuan haru biru
68 Episode 68 : Penjelasan
69 Episode 69 : Penerimaan Azura
70 Episode 70 : Derita Adam
71 Episode 71 : Kunjungan Abi Ahmad dan umi Kalsum
72 Episode 72 : Azalea Karissa Brawijaya
73 Episode 73 : Malam pertama untuk kedua kalinya
74 Episode 74 : Kebersamaan yang indah
75 Episode 75 : Kesalahan yang termaafkan
76 Episode 76 : Merindu
77 Episode 77 : Orang ketiga
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Episode 1 : Gadis bercadar
2
Episode 2 : Dilema
3
Episode 3 : Menentukan pilihan
4
Episode 4 : Menunggu kepastian dalam kebimbangan
5
Episode 5 : Kesepakatan
6
Episode 6 : Mbak,aku minta ridho mu
7
Episode 7 : Pernikahan
8
Episode 8 : Hari pertama setelah resmi menikah
9
Episode 9 : Rumah baru
10
Episode 10 : Keluarga Brawijaya
11
Episode 11 : Dia itu ibumu atau bukan?
12
Episode 12 : Berbuka puasa
13
Episode 13 : Jangan menangis
14
Episode 14 : Aneh hanya dalam satu malam
15
Episode 15 : Maaf mas,Aqila lagi usil
16
Episode 16 : Panggilan pertama
17
Episode 17 : Sadar dari koma
18
Episode 18 : Boleh mas tidur di sini?
19
Episode 19 : Perlahan berubah
20
Episode 20 : Jangan menyakitinya
21
Episode 21 : Jelek?Ternyata dia sangat cantik
22
Episode 22 : Aku pergi
23
Episode 23 : Sendirian
24
Episode 24 : Menginap
25
Episode 25 : Cemburu
26
Episode 26 : Awal hubungan
27
Episode 27 : Sakit parah
28
Episode 28 : Curhatan hati
29
Episode 29 : Kesalahan
30
Episode 30 : Mulai rindu
31
Episode 31 : Itu kamu
32
Episode 32 : Cenayang
33
Episode 33 : Sindiran halus
34
Episode 34 : Sesuai dugaan
35
Episode 35 : Aku sakit apa?
36
Episode 36 : Pertemuan dua saudara
37
Episode 37 : Kepergian yang menyakitkan
38
Episode 38 : Bukan anak kandung
39
Episode 39 : Hikmah bersabar
40
Episode 40 : Perkara sepuluh juta
41
Episode 41 : Aku mencintaimu
42
Episode 42 : Teman aneh
43
Episode 43 : Izel penasaran
44
Episode 44 : Cedera
45
Episode 45 : Ini baru istriku
46
Episode 46 : Keluarga harmonis
47
Episode 47 : Bertemu teman lama
48
Episode 48 : Cinta pandangan pertama
49
Episode 49 : Terima kasih
50
Episode 50 : Ternyata dia dokter
51
Episode 51 : Kehangatan keluarga
52
Episode 52 : Sekantong darah
53
Episode 53 : Tante siapa?
54
Episode 54 : Aku bukan saingannya
55
Episode 55 : Penyesalan
56
Episode 56 : Dia adikku
57
Episode 57 : Pertengkaran tak masuk akal
58
Episode 58 : Makan malam
59
Episode 59 : Imbas setelah pertemuan
60
Episode 60 : Azalea adalah Aurora
61
Episode 61 : Tamu menjengkelkan
62
Episode 62 : Berpetualang
63
Episode 63 : Cerita bu Yeti
64
Episode 64 : Bertemu sang pemilik putri
65
Episode 65 : Mengetahui kebenaran
66
Episode 66 : Berkata jujur
67
Episode 67 : Pertemuan haru biru
68
Episode 68 : Penjelasan
69
Episode 69 : Penerimaan Azura
70
Episode 70 : Derita Adam
71
Episode 71 : Kunjungan Abi Ahmad dan umi Kalsum
72
Episode 72 : Azalea Karissa Brawijaya
73
Episode 73 : Malam pertama untuk kedua kalinya
74
Episode 74 : Kebersamaan yang indah
75
Episode 75 : Kesalahan yang termaafkan
76
Episode 76 : Merindu
77
Episode 77 : Orang ketiga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!