Episode 3 : Menentukan pilihan

Rumah sakit.

Hal yang sama pun terjadi di dalam kamar perawatan Lily,mama Irene nampak termenung memikirkan nasib pernikahan Lily,putri kesayangannya.

"Pa,dua minggu lagi pernikahan Lily,apa yang harus kita lakukan?"Mama Irene memegang tangan Lily yang seperti putri tidur.Papa Zaid yang duduk di sofa di belakang mama Irene pun nampak menghela napasnya kasar.

"Entahlah,papa tidak bisa berpikir."

"Bantu mama pa,ini demi nama baik kita dan keluarga Arkananta."

"Pikirkan kesembuhan Lily dulu ma.Itu yang utama."

"Ya aku memikirkan kesembuhan Lily,tapi kita juga harus mencari jalan untuk keluar dari masalah ini.Undangan sudah di sebar papa.Dan lihat anak kita,jangan kan berbicara,membuka mata pun tidak."Mama Irene frustasi,sesekali menghapus ujung matanya yang sedikit berair.

Hening,mereka larut dalam pikiran masing masing,Lea memang tidak berada di antara mereka,dia kembali ke rumah tidak lama setelah keluarga Arkananta pulang.

sepuluh menit,dua puluh menit,hingga hampir satu jam,mereka tidak menemukan titik temu.Namun tidak lama kemudian sebuah ide tiba tiba saja bertengger di otak mama Irene.

"Pa,aku punya ide."Ujarnya antusias,saking antusiasnya,dia melepas tangan Lily dan berjalan menghampiri papa Zaid.

"Apa?"

"Bagaimana kalau Lea menggantikan Lily?"

"Ma,kamu sadar tidak dengan apa yang kamu katakan.Aku tidak setuju,Lea itu masih sangat muda ma,umurnya masih dua puluh tahun,kuliahnya pun belum selesai."

"Aissh,Papa jangan menyela dulu,aku belum selesai bicara."Protes mama Irene.

Kening papa Zaid berkerut."Lalu apa maksudmu?"

"Kita nikahkan mereka,anak kamu itu kan bercadar,jadi orang orang tidak akan tau kalau sebenarnya yang berdiri di atas pelaminan itu adalah Lea bukan Lily.Setelah itu baru kita nikahkan Lily dan Adam di sini."

"Jadi maksudmu,Adam akan menikahi Lea dan Lily sekaligus?Jangan gila ma."Papa Zaid berdiri meninggalkan mama Irene.Dia butuh udara segar untuk menjernihkan otaknya yang entah kenapa memikirkan hal yang sama.Namun hanya menginginkan Lea saja,tidak dengan Lily.

Kini tinggal mama Irene yang menatap kepergian papa Zaid dengan penuh emosi.

***

Tengah malam,Abi Ahmad dan Umi Kalsum datang ke rumah sakit tempat Lily di rawat setelah mendapatkan kabar dari Lea.Tergesa gesa kedua nya berjalan di koridor rumah sakit.

Setelah mengucapkan salam,Abi Ahmad dan Umi Kalsum masuk dan menghampiri Lily.

"Ya Allah,apa yang terjadi dengan mu nak?"Wajah umi kalsum sudah penuh dengan air mata,tidak tega melihat kondisi Lily yang berada di antara hidup dan mati.Abi Ahmad hanya mampu menghela nafas kasar.

Mama Irene tampak tidak senang dengan kedatangan kedua mertuanya.Tentu saja karena dia merasa tertekan,di mana mama Irene harus berpura pura mengenakan jilbab,agar tidak selalu mendapat ceramah dari Abi Ahmad dan Umi Kalsum.

"Pasti ini kerjaan si Lea." Kesal mama Irene dalam hati.

Abi Ahmad duduk di sofa yang tidak terlalu jauh dari tempat tidur Lily.Papa Zaid pun mengikut dan duduk di samping abi.

"Apa kata dokter Id?"

"Lily koma bi, kita hanya bisa memohon dan berserah diri pada Allah." Papa Zaid menghela nafasnya kasar.

Abi pun terlihat melakukan hal yang sama, kembali menatap tempat tidur Lily, menatap sendu pada cucu pertamanya yang tidak berdaya.Jarang sekali Abi dan Umi bisa bertemu dengan Lily.Abi yang tinggal di pedesaan dan Lily di kota besar membuat Lily tidak terlalu dekat dengan nenek dan kakek dari pihak papanya.

"Bi,bantu Zaid."Papa Zaid terdengar putus asa.

"Apa yang bisa Abi bantu?"

"Pernikahan Lily,apa yang harus aku lakukan?"

Abi Ahmad kembali menghela nafas untuk yang kesekian kali.

"Ini untuk menyelamatkan muru'ah keluarga kan?"Ujar Abi Ahmad.

Papa Zaid mengangguk.

"Nikahkan saja Lea dan Adam.Mengenai Lily,Abi harap dia akan secepatnya sadar,dan kita akan menjelaskan semua padanya,Abi yakin dia akan menerima keputusan ini."

Deg...

Beruntung,papa Zaid tidak mengatakan jika mama Irene punya rencana menikahkan Adam dengan Lily setelah menikahkan Adam dan Lea.Papa Zaid yakin kalau Abi pasti menentang.

"Sebelum pernikahan berlangsung,Abi ingin berbicara dengan Adam terlebih dahulu."

"Tentang Lea, apa dia akan setuju?"

"Makanya,Abi ingin berbicara dulu dengan Adam,setelah nya abi bisa mengambil keputusan untuk Lea."

Papa Zaid tampak ragu,dan Abi melihat keraguan itu.

"Id,apa kau lupa?Lea itu anak Abi."Ujar Abi tersenyum.

"Baiklah Bi."

***

Pagi hari di rumah sakit.

"Nak Adam,kenalkan beliau kakeknya Lily."Papa Zaid memperkenalkan Abi pada Adam.

Kedua lelaki beda generasi itu berkenalan dengan Adam yang tak lupa mencium tangan Abi Ahmad.

"Maaf,karena Abi tidak datang saat nak Adam bertunangan dengan Lily."

"Tidak apa Abi."Ujar Adam tersenyum kikuk.

Berhadapan dengan lelaki uzur ini terasa sangat jauh berbeda dengan papa Zaid.Adam lumayan deg degan.Ada aura kuat yang menyertai kakek dari calon istrinya itu.Padahal ini bukan pertemuan pertama mereka.

"Bisakah kamu meninggalkan kami?"Lanjut Abi, pertanyaan itu di tujukan untuk papa Zaid,di dalam kamar perawatan itu,hanya ada mereka bertiga kecuali Lily yang sedang terbaring seperti mayat hidup.

"Baik Abi."

Papa Zaid keluar, tinggal lah Abi Ahmad dan Adam di dalam ruangan itu.

"Abi dengar,pernikahanmu tinggal beberapa hari lagi."

"Iya Abi."

"Nak Adam seorang dokter kan?"

"Iya Abi."

"Sebagai dokter,nak Adam pasti tau bagaimana dan apa yang akan terjadi pada Lily,tentu dari segi medis seperti yang nak Adam pelajari selama ini."

"Iya Abi."

"Menurut nak Adam,apa Lily bisa segera sadar?"

Adam terhenyak, kemudian menggeleng.

"Akibat kecelakaan yang menimpanya beberapa hari lalu,membuat tekanan kuat di bagian kepala Lily hingga menyebabkan adanya gumpalan darah di sebagian otaknya.

Abi Ahmad terhenyak.

"Aku memohon kepada Allah yang agung,Tuhan Arsy yang megah agar menyembuhkan mu nak."Abi Ahmad mengangkat kedua tangannya,dan berdoa demi kesembuhan Lily.

"Setelah mengetahui kondisi Lily,lalu,apa yang akan kamu lakukan untuk menyelamatkan martabat keluarga?"

Adam terkejut dengan pertanyaan mendadak dari Abi.Sekarang dia bingung harus menjawab apa.Masalah ini sudah menjadi pokok pemikirannya semenjak Lily di nyatakan koma.Ada niat membatalkan,tapi bagaimana dengan kedua keluarga besar yang sudah banyak menghabiskan materi dan tenaga demi kelangsungan dan kelancaran prosesi pernikahan antara dirinya dan Lily?

"Sebenarnya,saya sangat ingin menikahi Lily, bagaimanapun,saya sangat mencintainya abi.Namun di sini,dalam masalah ini,saya merasa terlalu egois jika memikirkan diri saya sendiri."Ujarnya tertunduk.

"Abi sangat mengerti perasaanmu."

"Namun,apakah kau tau?"Tanyanya kemudian.

Adam menatap abi Ahmad.

"Rejeki,jodoh dan maut semua sudah di takdirkan sang pemilik semesta."

"Dan seperti yang nak Adam katakan tadi tentang kondisi Lily,dan tentang permasalahan mengenai mepetnya waktu pernikahan,serta martabat kedua keluarga besar,Abi punya saran untukmu."Lanjut Abi Ahmad.

"Lilyana punya seorang adik perempuan,dari segi penampilan dia sangat jauh berbeda dengan Lily,dan sekedar nak Adam tau,anak itu tidak di besarkan dalam keluarga besar Arisandy,melainkan hidup bersama Abi dan umi sejak adiknya Lily itu masih bayi.

Adam tersentak,mungkinkah yang di maksud Abi Ahmad adalah wanita bercadar yang dia temui kemarin?

"Maaf Abi,Maksud Abi,Azalea?"Pertanyaan yang sebenarnya Adam sudah tau sendiri apa jawabannya.

"Nak Adam sudah bertemu dengan Aza?"

"Jadi Abi memanggilnya Aza.Aku seperti pernah mendengar nama itu." Batin Adam dan mencoba mengingat sesuatu.

"Iya bi,kemarin saat aku datang melihat kondisi Lily."

"Aza adalah anak yang sangat baik.Walaupun dia tidak hidup dalam limpahan kekayaan seperti yang di dapatkan Lily,namun Abi bisa menjamin,jika dia sangat layak untuk mendampingi mu."

"Oiya,,mungkin kamu di perkenalkan dengan panggilan Lea kan?"

Adam tersenyum kikuk.

"Sebenarnya,aku belum bicarakan hal ini dengan Aza,maksudku Lea.Tapi jika nak Adam setuju,Abi bisa mempertemukan kalian berdua."

"Masih ada beberapa hari lagi Abi,masalah ini,biar Adam bicarakan dulu dengan papa dan mama."Lanjut Adam terdengar sungkan.

Dalam hati dia ingin sekali menolak,bagaimana mungkin dia bisa menikah dan menjalani kehidupan rumah tangga dengan seorang wanita yang tidak dia cintai?

"Baiklah,dan tentu saja itu harus nak Adam lakukan."

"Ya Allah,aku sangat mengharapkan mukjizatmu kali ini,tolonglah aku,buatlah Lily bisa membuka matanya Ya Allah, Karena tidak ada yang tidak mungkin jika memang Engkau menghendaki." Batin Adam gusar.

...****************...

Terpopuler

Comments

sari emilia

sari emilia

preeeetttt dgn cinta bkti nya byk yg menikah dgn cinta br seumur jagung dah end...byk yg nikah tanpa cinta bahkn tanpa kenal tp langgeng sampai akhir hayat...mkn tu cinta

2024-05-09

1

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

lho Adam kan paham konsep dalam Islam, jatuh cinta harus dilakukan sesudah akad, bukan seperti anak" jaman sekarang

2024-04-26

1

Maz Andy'ne Yulixah

Maz Andy'ne Yulixah

Jodohmu emang si Azalea mas Adam😊😊

2024-05-21

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : Gadis bercadar
2 Episode 2 : Dilema
3 Episode 3 : Menentukan pilihan
4 Episode 4 : Menunggu kepastian dalam kebimbangan
5 Episode 5 : Kesepakatan
6 Episode 6 : Mbak,aku minta ridho mu
7 Episode 7 : Pernikahan
8 Episode 8 : Hari pertama setelah resmi menikah
9 Episode 9 : Rumah baru
10 Episode 10 : Keluarga Brawijaya
11 Episode 11 : Dia itu ibumu atau bukan?
12 Episode 12 : Berbuka puasa
13 Episode 13 : Jangan menangis
14 Episode 14 : Aneh hanya dalam satu malam
15 Episode 15 : Maaf mas,Aqila lagi usil
16 Episode 16 : Panggilan pertama
17 Episode 17 : Sadar dari koma
18 Episode 18 : Boleh mas tidur di sini?
19 Episode 19 : Perlahan berubah
20 Episode 20 : Jangan menyakitinya
21 Episode 21 : Jelek?Ternyata dia sangat cantik
22 Episode 22 : Aku pergi
23 Episode 23 : Sendirian
24 Episode 24 : Menginap
25 Episode 25 : Cemburu
26 Episode 26 : Awal hubungan
27 Episode 27 : Sakit parah
28 Episode 28 : Curhatan hati
29 Episode 29 : Kesalahan
30 Episode 30 : Mulai rindu
31 Episode 31 : Itu kamu
32 Episode 32 : Cenayang
33 Episode 33 : Sindiran halus
34 Episode 34 : Sesuai dugaan
35 Episode 35 : Aku sakit apa?
36 Episode 36 : Pertemuan dua saudara
37 Episode 37 : Kepergian yang menyakitkan
38 Episode 38 : Bukan anak kandung
39 Episode 39 : Hikmah bersabar
40 Episode 40 : Perkara sepuluh juta
41 Episode 41 : Aku mencintaimu
42 Episode 42 : Teman aneh
43 Episode 43 : Izel penasaran
44 Episode 44 : Cedera
45 Episode 45 : Ini baru istriku
46 Episode 46 : Keluarga harmonis
47 Episode 47 : Bertemu teman lama
48 Episode 48 : Cinta pandangan pertama
49 Episode 49 : Terima kasih
50 Episode 50 : Ternyata dia dokter
51 Episode 51 : Kehangatan keluarga
52 Episode 52 : Sekantong darah
53 Episode 53 : Tante siapa?
54 Episode 54 : Aku bukan saingannya
55 Episode 55 : Penyesalan
56 Episode 56 : Dia adikku
57 Episode 57 : Pertengkaran tak masuk akal
58 Episode 58 : Makan malam
59 Episode 59 : Imbas setelah pertemuan
60 Episode 60 : Azalea adalah Aurora
61 Episode 61 : Tamu menjengkelkan
62 Episode 62 : Berpetualang
63 Episode 63 : Cerita bu Yeti
64 Episode 64 : Bertemu sang pemilik putri
65 Episode 65 : Mengetahui kebenaran
66 Episode 66 : Berkata jujur
67 Episode 67 : Pertemuan haru biru
68 Episode 68 : Penjelasan
69 Episode 69 : Penerimaan Azura
70 Episode 70 : Derita Adam
71 Episode 71 : Kunjungan Abi Ahmad dan umi Kalsum
72 Episode 72 : Azalea Karissa Brawijaya
73 Episode 73 : Malam pertama untuk kedua kalinya
74 Episode 74 : Kebersamaan yang indah
75 Episode 75 : Kesalahan yang termaafkan
76 Episode 76 : Merindu
77 Episode 77 : Orang ketiga
78 Episode 78 : Kesal dengan dua lelaki
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Episode 1 : Gadis bercadar
2
Episode 2 : Dilema
3
Episode 3 : Menentukan pilihan
4
Episode 4 : Menunggu kepastian dalam kebimbangan
5
Episode 5 : Kesepakatan
6
Episode 6 : Mbak,aku minta ridho mu
7
Episode 7 : Pernikahan
8
Episode 8 : Hari pertama setelah resmi menikah
9
Episode 9 : Rumah baru
10
Episode 10 : Keluarga Brawijaya
11
Episode 11 : Dia itu ibumu atau bukan?
12
Episode 12 : Berbuka puasa
13
Episode 13 : Jangan menangis
14
Episode 14 : Aneh hanya dalam satu malam
15
Episode 15 : Maaf mas,Aqila lagi usil
16
Episode 16 : Panggilan pertama
17
Episode 17 : Sadar dari koma
18
Episode 18 : Boleh mas tidur di sini?
19
Episode 19 : Perlahan berubah
20
Episode 20 : Jangan menyakitinya
21
Episode 21 : Jelek?Ternyata dia sangat cantik
22
Episode 22 : Aku pergi
23
Episode 23 : Sendirian
24
Episode 24 : Menginap
25
Episode 25 : Cemburu
26
Episode 26 : Awal hubungan
27
Episode 27 : Sakit parah
28
Episode 28 : Curhatan hati
29
Episode 29 : Kesalahan
30
Episode 30 : Mulai rindu
31
Episode 31 : Itu kamu
32
Episode 32 : Cenayang
33
Episode 33 : Sindiran halus
34
Episode 34 : Sesuai dugaan
35
Episode 35 : Aku sakit apa?
36
Episode 36 : Pertemuan dua saudara
37
Episode 37 : Kepergian yang menyakitkan
38
Episode 38 : Bukan anak kandung
39
Episode 39 : Hikmah bersabar
40
Episode 40 : Perkara sepuluh juta
41
Episode 41 : Aku mencintaimu
42
Episode 42 : Teman aneh
43
Episode 43 : Izel penasaran
44
Episode 44 : Cedera
45
Episode 45 : Ini baru istriku
46
Episode 46 : Keluarga harmonis
47
Episode 47 : Bertemu teman lama
48
Episode 48 : Cinta pandangan pertama
49
Episode 49 : Terima kasih
50
Episode 50 : Ternyata dia dokter
51
Episode 51 : Kehangatan keluarga
52
Episode 52 : Sekantong darah
53
Episode 53 : Tante siapa?
54
Episode 54 : Aku bukan saingannya
55
Episode 55 : Penyesalan
56
Episode 56 : Dia adikku
57
Episode 57 : Pertengkaran tak masuk akal
58
Episode 58 : Makan malam
59
Episode 59 : Imbas setelah pertemuan
60
Episode 60 : Azalea adalah Aurora
61
Episode 61 : Tamu menjengkelkan
62
Episode 62 : Berpetualang
63
Episode 63 : Cerita bu Yeti
64
Episode 64 : Bertemu sang pemilik putri
65
Episode 65 : Mengetahui kebenaran
66
Episode 66 : Berkata jujur
67
Episode 67 : Pertemuan haru biru
68
Episode 68 : Penjelasan
69
Episode 69 : Penerimaan Azura
70
Episode 70 : Derita Adam
71
Episode 71 : Kunjungan Abi Ahmad dan umi Kalsum
72
Episode 72 : Azalea Karissa Brawijaya
73
Episode 73 : Malam pertama untuk kedua kalinya
74
Episode 74 : Kebersamaan yang indah
75
Episode 75 : Kesalahan yang termaafkan
76
Episode 76 : Merindu
77
Episode 77 : Orang ketiga
78
Episode 78 : Kesal dengan dua lelaki

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!