Episode 7 : Pernikahan

Pesta pernikahan.

"Aku terima nikah dan kawinnya Azalea Karissa Arisandy dengan mas kawin tersebut tunai."

"Sah.."

"Sah.."

Di bawah bimbingan Abi Ahmad,Adam melafazkan janjinya dengan Allah untuk menjadikan Azalea sebagai penyempurna ibadahnya.Semua berucap syukur,tapi tidak dengan seorang wanita yang justru terlihat geram.

Ijab kabul hanya di hadiri keluarga inti,dan di lakukan di salah satu kamar hotel mewah yang akan menjadi tempat resepsi pernikahan mereka.

Adam memasangkan cincin pernikahan di jari manis Azalea,cincin yang terlihat sangat sederhana tapi tidak dengan harganya.

"Cium tangan suamimu nak."Perintah abi Ahmad.

Azalea terlihat ragu,meski masih ada sarung tangan yang melapisi,dia tetap terlihat risih.

Namun pada akhirnya,Azalea meraih tangan Adam yang sudah tergantung cukup lama meski sedikit gemetar.

"Dingin,kenapa tangannya dingin sekali?" Batin Adam,dia bisa merasakan walaupun kulitnya tidak bersentuhan langsung,karena sarung tangan yang di kenakan Azalea hanya terbuat dari kain renda tipis.

"Nah,sekarang giliran mu nak Adam."Ujar abi Ahmad.

Adam mencium kening Azalea dengan lembut,membuat jantung gadis bercadar itu berdegup kencang.Sentuhan pertama Adam,mampu menggetarkan jiwa Azalea.

Begitupun dengan Adam,ada perasaan lain yang menyusup ke dalam relung hatinya begitu dia merasakan tangan dingin Azalea yang menyentuh tangannya.

Setelah akad nikah itu,keduanya kini di tinggal berdua di dalam kamar.Atmosfer seketika berubah,Azalea yang duduk di pinggiran tempat tidur dengan menautkan kedua tangannya sementara Adam yang lebih memilih duduk di sofa,dan sibuk memainkan ponselnya.

Sunyi senyap,dari kejauhan,hanya suara adzan sayup sayup terdengar menandakan sudah masuk waktu ashar.

"Kamu mau ke mana?"tanya Adam memecah kesunyian.

"Ke kamar mandi mas,mau ambil wudhu."Ujar Azalea terdengar sungkan.

Tidak ada lagi sanggahan dari Adam,pria tampan itu kini memandangi punggung Azalea hingga hilang di balik pintu.

Tidak melihat Azalea di sekitarnya,Adam kembali menghela nafas kasar.

"Apa yang harus aku lakukan?"Gumam nya bingung.

Adam masih sibuk dengan pikirannya ketika Azalea keluar dan menghampirinya.

"Mas tidak shalat?"Tanya Azalea pelan.

"Kamu duluan saja,mas akan ke mushola."Adam segera berdiri dan meninggalkan Azalea di kamar sendirian.

Azalea tidak ambil pusing,di awal,dia sebenarnya ingin mengajak Adam untuk shalat berjamaah,tapi dengan kepergian Adam,itu ternyata lebih baik dan membuatnya bisa sedikit bernafas lega.

Setengah jam kemudian,Adam datang dan membawa sekotak makanan.

"Makanlah dulu,sebentar lagi kita akan menyambut tamu tamu yang datang,jadi mengisi perut adalah pilihan yang tepat untuk saat ini."

Azalea mengambil kotak makan di tangan Adam.

"Mas sudah makan?"

"Sudah tadi di bawah."

Azalea kemudian duduk,menikmati makanan pertama yang Adam berikan untuknya.

Dari jauh,Adam memperhatikan setiap gerak gerik Azalea.

"Apa dia nyaman mengenakan cadar seperti itu sambil makan?"Batin Adam.

Namun beberapa menit kemudian,dia mulai abai dengan Azalea.Kenapa juga dia harus berpikiran seperti itu,padahal bukan baru sekarang Azalea mengenakan cadarnya.

Selesai makan,perias pengantin datang dan ingin merias Azalea.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah enam.

"Maaf ya kak,make up nya boleh setelah saya shalat?"Pinta Azalea.

"Tapi waktunya nanti tidak keburu nona."

Azalea tersenyum.

"Saya mengenakan cadar,lagian saya juga tidak suka make up yang terlalu tebal,jadi saya bisa jamin,kalau semua akan selesai tepat pada waktunya."

"Baik,terserah nona saja."

Sejak kedatangan perias tadi,Adam memilih untuk keluar dan mengenakan pakaiannya di kamar sebelah.

Selesai shalat,Azalea mulai di rias.

Perias pengantin tersebut tidak banyak mengalami kendala,dia tidak membutuhkan berbagai banyak jenis bedak atau apapun itu untuk membuat Azalea terlihat cantik.Karena tanpa make up sekalipun,kliennya kali ini sudah sangat sempurna.Wajah cantik,mulus tanpa satupun jerawat menandakan bagaimana telaten klien nya ini mengurus dirinya.

"Anda sangat cantik nona,suami anda pasti sangat beruntung bisa menikah dengan anda."Perias tadi sungguh takjub dengan kecantikan yang di miliki Azalea,kecantikan alami yang tersembunyi dari balik kain penutup yang membuatnya terhindar dari kemungkinan fitnah orang orang di sekelilingnya.

"Kakak bisa saja."

"Saya serius nona.Dan mata indah yang nona miliki,itu sangat langka di sini,selama saya menggeluti pekerjaan ini,dan itu sudah lebih dari sepuluh tahun,saya belum pernah merias pengantin dengan warna mata yang sangat unik."

Azalea tersenyum menanggapi perkataan perias itu.

***

Resepsi.

Warna gold berpadu dengan silver mewarnai ballroom hotel mewah tempat Adam dan Azalea mengadakan resepsi pernikahan.

Adam sudah berdiri berdampingan dengan Azalea,mereka terlihat sangat serasi.

Tamu mulai banyak yang berdatangan,bagi yang mengenal Lily,mereka terlihat cukup bingung dengan perubahan dari cara berpakaian mempelai wanitanya.Lily yang mereka kenal selalu mengumbar aurat di mana mana,tiba tiba berpakaian tertutup bahkan wajahnya pun tidak terlihat tentu membuat mereka bertanya tanya.

Namun berbeda bagi tamu yang pada dasarnya memang tidak mengenal bagaimana penampilan istri dari anak pengusaha penyedia alat medis tersebut.Mereka justru terlihat kagum dengan pilihan Adam.

"Jeng,menantumu muslimah sekali."Puji seorang wanita yang merupakan istri dari rekan bisnis suaminya.

"Alhamdulillah jeng."Ujar mama Aisyah terlihat sangat bangga.Inilah yang dia harapkan.Dari dulu,mama Aisyah menginginkan Adam untuk menikah dengan seorang wanita yang menutup aurat,dan Allah menjawab doanya,meski dalam keadaan dan situasi yang serba terpaksa,akhirnya dia bisa memiliki yang jauh dari permintaannya.

Adam dan Azalea sibuk menyalami semua tamu yang berdatangan,tentu dengan cara dan syariat yang di ajarkan oleh agama,jika tamu nya seorang wanita,Azalea akan menjabat tangannya namun bila tamunya laki laki,dia akan menangkupkan kedua tangan di dada.

Di antara tamu itu,ada sepasang suami istri yang terlihat sumringah saat berhadapan dengan Adam.

"Selamat atas pernikahanmu dokter Adam,malam ini kamu terlihat sangat tampan."Ujar pria paruh baya itu.

"Terima kasih dok."Adam membalas dengan memberikan sebuah senyuman dari bibirnya.

"Kenalkan,beliau adalah pemilik rumah rumah sakit tempat ku bekerja."Bisiknya pada Azalea.

Azalea menyambut dengan senyuman yang sama meski sang tamu tidak bisa melihat secara langsung senyuman tersebut.

Tapi ada hal menarik yang terjadi ketika istri dari pemilik Brawijaya Hospital berdiri tepat di depan Azalea.Wanita berhijab panjang itu menatap intens mata Azalea,dan tanpa di duga,wanita itu memeluk erat tubuh Azalea.

"Meski tidak bisa melihat wajahmu,tapi aku yakin kalau seorang wanita cantik sedang bersembunyi di balik cadar ini."Bisiknya penuh makna.

Umi Ivana,begitu mereka memanggil nama istri dari pemilik Brawijaya hospital,melerai pelukannya.

Azalea kini menatap umi Ivana,di umur nya yang sudah tidak muda lagi,Azalea masih bisa melihat garis kecantikan istri dari bos suaminya itu.

"Kenapa sayang?"Tanya dokter Lukman pada sang istri,ini adalah pertama kalinya umi Ivana memeluk seorang wanita yang baru dia temui.

"Tidak apa apa Abi."Jawab Umi Ivana seperti menyembunyikan sesuatu.

Dokter Lukman dan istrinya kini duduk di kursi yang sudah di sediakan.Dokter Lukman tidak melepas pandangan nya pada Umi Ivana yang terus melihat ke arah mempelai wanita.

"Ada yang kamu sembunyikan dari ku sayang?"Kembali dokter spesialis bedah thorax kardiovaskular itu bertanya karena penasaran.

"Bi, Seandainya Aurora masih hidup,dia pasti sudah tumbuh dewasa seperti istri dokter Adam."Ujar Umi Ivana masih setia memandangi Azalea.

"Iya umi,dan Abi yakin Aurora kita pasti sangat cantik."Dokter Lukman membenarkan ucapan umi Ivana dan ikut melihat ke arah Azalea.

"Tumben umi membahas Rora,biasanya juga jika bertemu gadis muda seumuran anak kita,umi cuek saja."Selidik dokter Lukman.

"Abi tidak perhatikan?”Umi Ivana kini melihat suaminya.

"Apa?"

"Matanya Abi."

"Kenapa dengan matanya?"

"Dia memiliki warna mata sama dengan umi."

...****************...

Terpopuler

Comments

Ilan Irliana

Ilan Irliana

hoohh bnr kn Aza bkn ank kandung...mk'y mama Irene bnc bngt trus dititipin diponpes jg..

2024-04-21

3

Maz Andy'ne Yulixah

Maz Andy'ne Yulixah

Na apakah Aza bukan anak kandung Mama Irene karena dia sangat membeci Aza,apakah anak Umi Ivana jeng jeng masih lanjut lagi baca nya😅😅

2024-05-21

1

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

kalo papa nya atau kakeknya Azalea jadi wali nikah kalo dia bukan anak kandungnya gimana nasib perbikahannya yah, kan ga sah,,,

2024-04-26

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : Gadis bercadar
2 Episode 2 : Dilema
3 Episode 3 : Menentukan pilihan
4 Episode 4 : Menunggu kepastian dalam kebimbangan
5 Episode 5 : Kesepakatan
6 Episode 6 : Mbak,aku minta ridho mu
7 Episode 7 : Pernikahan
8 Episode 8 : Hari pertama setelah resmi menikah
9 Episode 9 : Rumah baru
10 Episode 10 : Keluarga Brawijaya
11 Episode 11 : Dia itu ibumu atau bukan?
12 Episode 12 : Berbuka puasa
13 Episode 13 : Jangan menangis
14 Episode 14 : Aneh hanya dalam satu malam
15 Episode 15 : Maaf mas,Aqila lagi usil
16 Episode 16 : Panggilan pertama
17 Episode 17 : Sadar dari koma
18 Episode 18 : Boleh mas tidur di sini?
19 Episode 19 : Perlahan berubah
20 Episode 20 : Jangan menyakitinya
21 Episode 21 : Jelek?Ternyata dia sangat cantik
22 Episode 22 : Aku pergi
23 Episode 23 : Sendirian
24 Episode 24 : Menginap
25 Episode 25 : Cemburu
26 Episode 26 : Awal hubungan
27 Episode 27 : Sakit parah
28 Episode 28 : Curhatan hati
29 Episode 29 : Kesalahan
30 Episode 30 : Mulai rindu
31 Episode 31 : Itu kamu
32 Episode 32 : Cenayang
33 Episode 33 : Sindiran halus
34 Episode 34 : Sesuai dugaan
35 Episode 35 : Aku sakit apa?
36 Episode 36 : Pertemuan dua saudara
37 Episode 37 : Kepergian yang menyakitkan
38 Episode 38 : Bukan anak kandung
39 Episode 39 : Hikmah bersabar
40 Episode 40 : Perkara sepuluh juta
41 Episode 41 : Aku mencintaimu
42 Episode 42 : Teman aneh
43 Episode 43 : Izel penasaran
44 Episode 44 : Cedera
45 Episode 45 : Ini baru istriku
46 Episode 46 : Keluarga harmonis
47 Episode 47 : Bertemu teman lama
48 Episode 48 : Cinta pandangan pertama
49 Episode 49 : Terima kasih
50 Episode 50 : Ternyata dia dokter
51 Episode 51 : Kehangatan keluarga
52 Episode 52 : Sekantong darah
53 Episode 53 : Tante siapa?
54 Episode 54 : Aku bukan saingannya
55 Episode 55 : Penyesalan
56 Episode 56 : Dia adikku
57 Episode 57 : Pertengkaran tak masuk akal
58 Episode 58 : Makan malam
59 Episode 59 : Imbas setelah pertemuan
60 Episode 60 : Azalea adalah Aurora
61 Episode 61 : Tamu menjengkelkan
62 Episode 62 : Berpetualang
63 Episode 63 : Cerita bu Yeti
64 Episode 64 : Bertemu sang pemilik putri
65 Episode 65 : Mengetahui kebenaran
66 Episode 66 : Berkata jujur
67 Episode 67 : Pertemuan haru biru
68 Episode 68 : Penjelasan
69 Episode 69 : Penerimaan Azura
70 Episode 70 : Derita Adam
71 Episode 71 : Kunjungan Abi Ahmad dan umi Kalsum
72 Episode 72 : Azalea Karissa Brawijaya
73 Episode 73 : Malam pertama untuk kedua kalinya
74 Episode 74 : Kebersamaan yang indah
75 Episode 75 : Kesalahan yang termaafkan
76 Episode 76 : Merindu
77 Episode 77 : Orang ketiga
78 Episode 78 : Kesal dengan dua lelaki
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Episode 1 : Gadis bercadar
2
Episode 2 : Dilema
3
Episode 3 : Menentukan pilihan
4
Episode 4 : Menunggu kepastian dalam kebimbangan
5
Episode 5 : Kesepakatan
6
Episode 6 : Mbak,aku minta ridho mu
7
Episode 7 : Pernikahan
8
Episode 8 : Hari pertama setelah resmi menikah
9
Episode 9 : Rumah baru
10
Episode 10 : Keluarga Brawijaya
11
Episode 11 : Dia itu ibumu atau bukan?
12
Episode 12 : Berbuka puasa
13
Episode 13 : Jangan menangis
14
Episode 14 : Aneh hanya dalam satu malam
15
Episode 15 : Maaf mas,Aqila lagi usil
16
Episode 16 : Panggilan pertama
17
Episode 17 : Sadar dari koma
18
Episode 18 : Boleh mas tidur di sini?
19
Episode 19 : Perlahan berubah
20
Episode 20 : Jangan menyakitinya
21
Episode 21 : Jelek?Ternyata dia sangat cantik
22
Episode 22 : Aku pergi
23
Episode 23 : Sendirian
24
Episode 24 : Menginap
25
Episode 25 : Cemburu
26
Episode 26 : Awal hubungan
27
Episode 27 : Sakit parah
28
Episode 28 : Curhatan hati
29
Episode 29 : Kesalahan
30
Episode 30 : Mulai rindu
31
Episode 31 : Itu kamu
32
Episode 32 : Cenayang
33
Episode 33 : Sindiran halus
34
Episode 34 : Sesuai dugaan
35
Episode 35 : Aku sakit apa?
36
Episode 36 : Pertemuan dua saudara
37
Episode 37 : Kepergian yang menyakitkan
38
Episode 38 : Bukan anak kandung
39
Episode 39 : Hikmah bersabar
40
Episode 40 : Perkara sepuluh juta
41
Episode 41 : Aku mencintaimu
42
Episode 42 : Teman aneh
43
Episode 43 : Izel penasaran
44
Episode 44 : Cedera
45
Episode 45 : Ini baru istriku
46
Episode 46 : Keluarga harmonis
47
Episode 47 : Bertemu teman lama
48
Episode 48 : Cinta pandangan pertama
49
Episode 49 : Terima kasih
50
Episode 50 : Ternyata dia dokter
51
Episode 51 : Kehangatan keluarga
52
Episode 52 : Sekantong darah
53
Episode 53 : Tante siapa?
54
Episode 54 : Aku bukan saingannya
55
Episode 55 : Penyesalan
56
Episode 56 : Dia adikku
57
Episode 57 : Pertengkaran tak masuk akal
58
Episode 58 : Makan malam
59
Episode 59 : Imbas setelah pertemuan
60
Episode 60 : Azalea adalah Aurora
61
Episode 61 : Tamu menjengkelkan
62
Episode 62 : Berpetualang
63
Episode 63 : Cerita bu Yeti
64
Episode 64 : Bertemu sang pemilik putri
65
Episode 65 : Mengetahui kebenaran
66
Episode 66 : Berkata jujur
67
Episode 67 : Pertemuan haru biru
68
Episode 68 : Penjelasan
69
Episode 69 : Penerimaan Azura
70
Episode 70 : Derita Adam
71
Episode 71 : Kunjungan Abi Ahmad dan umi Kalsum
72
Episode 72 : Azalea Karissa Brawijaya
73
Episode 73 : Malam pertama untuk kedua kalinya
74
Episode 74 : Kebersamaan yang indah
75
Episode 75 : Kesalahan yang termaafkan
76
Episode 76 : Merindu
77
Episode 77 : Orang ketiga
78
Episode 78 : Kesal dengan dua lelaki

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!