Episode 8 : Hari pertama setelah resmi menikah

Pesta pernikahan usai,Adam beserta Azalea sudah kembali ke kamar hotel bersama dengan keluarga besar mereka.Aqila yang terlihat sangat bahagia,terus mencari celah untuk bisa selalu bersama sang kakak ipar.Bahkan,berjalan ke kamar pun Aqila terus merecoki Adam dan Azalea.

Mama Aisyah sudah menegur,tapi Azalea memberi pembelaan pada Aqila,karena terus terang,dia juga merasa nyaman berada di dekat Aqila ketimbang dengan suaminya sendiri.Jadilah mama Aisyah mengalah dan membiarkan anak bungsunya itu.

Sepanjang perjalanan,Azalea dan Aqila tidak berhenti saling bertukar cerita,namun,mereka harus berpisah setelah Adam dan Azalea berdiri di depan pintu kamar mereka.

Keluarga Arkananta menyewa tiga kamar di hotel tersebut,masing-masing dari mereka masuk ke dalam kamar yang sudah disiapkan.

Keadaan di kamar pengantin baru itu,tidak berbeda jauh sesaat setelah akad tadi,hening.Azalea masih mengenakan pakaian lengkap sedangkan Adam sudah lebih dulu mengganti pakaiannya.

"Aku keluar sebentar,kamu bisa mengganti pakaian mu."Ujar Adam dan berlalu meninggalkan Azalea.

Setelah kepergian Adam,Lea lebih leluasa dan dengan cepat berganti pakaian,pasalnya,waktu isya sudah jauh terlewat,dan dia belum menjalankan kewajibannya itu.

Adam masuk begitu Azalea selesai sholat.

"Kamu sudah selesai?"Tanya Adam.

"Iya mas."

"Boleh kita bicara?"

Azalea mengangguk,dan keduanya duduk di sofa saling berhadapan.

"Kamu tau tujuan pernikahan ini bukan?"Tutur Adam.

Azalea kembali mengangguk.

"Aku pria yang bertanggung jawab,kita sudah resmi menikah,jadi apapun keperluan mu katakan saja padaku,jangan sungkan."

Adam kemudian mengeluarkan sebuah kartu berwarna hitam dari dalam dompetnya.

"Ambillah,ini nafkah yang aku berikan.Kamu bisa memakai isinya sesukamu,kartu ini tidak terbatas.Jadi apapun yang kamu inginkan,kamu bisa beli semuanya."

Azalea mengambil kartu yang Adam berikan.

"Tapi,aku minta maaf,hanya itu yang bisa aku berikan untukmu.Sudah pernah aku katakan bukan?Jangan terlalu berharap dalam pernikahan ini."Lanjut Adam.

"Iya mas,terima kasih."Singkat Azalea.

Azalea menatap kartu di tangannya,kartu berwarna hitam yang tidak banyak orang bisa memilikinya.Hanya orang tertentu dengan kekayaan yang fantastis yang bisa mendapat kartu ini.Mungkinkah ini semacam bayaran untuknya,agar di kemudian hari,Azalea tidak menuntut lebih pada Adam?

"Besok setelah kita pulang dari sini,kita akan tinggal di rumah milikku.Aku sudah bicarakan dengan papa dan mama."Adam kembali berujar.

"Kita sudah pernah membahas ini sebelumnya,kamu bebas melakukan apapun sesukamu,dan aku pun bebas melakukan apa yang aku inginkan.Kamu paham kan?"

"Iya mas."

"Kamu pasti sangat lelah,istirahatlah.Aku akan tidur di kamar sebelah."Adam akhirnya keluar dari kamar,membiarkan Azalea sendirian dengan segala pikiran anehnya.

Setelah kepergian Adam,Azalea menyimpan kartu yang di berikan suaminya tadi,lalu mengambil wudhu dan naik ke tempat tidur mencoba memejamkan mata dan mengistirahatkan tubuhnya yang terasa remuk akibat kelelahan.

***

Selepas adzan subuh,Adam kembali ke kamar pengantinnya,dia yakin kalau Azalea pasti sudah bangun,dan benar saja,Azalea tengah membaca Alqur'an saat Adam membuka pintu.

"Kenapa pintu nya kamu tidak kunci?"Kening Adam berkerut.

"Baru sepuluh menit yang lalu aku membukanya mas."Balas Azalea lalu menyimpan Alqur'an nya kembali.

"Mas sudah shalat?"

"Sudah.."

"Bersiaplah,kita akan kembali ke rumah mama setelah sarapan bersama."Ucap Adam,lalu memilih merebahkan tubuhnya di sofa,mencoba kembali menutup mata yang entah kenapa semalam tidak bisa terpejam walaupun sedetik.

Suara dengkuran halus mulai terdengar tidak lama setelah Adam merebah kan tubuh lelahnya.Dia tertidur sangat lelap,itu terbukti dari Adam yang tidak merasakan jika Azalea menaruh selimut dan menutupi sebagian tubuhnya.

Jam delapan pagi,Azalea sudah siap,dia duduk di pinggiran tempat tidur memainkan ponselnya.Sudah setengah jam yang lalu,mama Aisyah mengirimkan pesan jika mereka sudah menunggu di restoran.Azalea meminta mertua dan orangtuanya sarapan lebih dulu,itu karena dia tidak ingin membangunkan Adam yang masih tidur.

Satu jam berlalu,Adam akhirnya terbangun.Netra nya menatap sekeliling,sadar jika saat ini dia sedang berada di kamar Azalea,Adam terburu buru bangkit dari sofa,selimut yang berada di atas tubuhnya jatuh menyentuh lantai.

Adam menoleh ke arah tempat tidur,di lihatnya Azalea yang sedang menjalankan shalat Dhuha,lalu Adam melihat jam di dinding yang tergantung di sudut ruangan.

"Astaghfirullah.Jam sembilan?Bagaimana mungkin aku bisa bangun sesiang ini?" Batinnya.

Saat hendak melangkah,kakinya tanpa sengaja menginjak kain tebal yang teronggok di lantai.Adam mengambil selimut tersebut dan melipatnya.

"Sejak kapan selimut ini ada di sini?" Kembali Adam bertanya tanya dalam hati kemudian menatap Azalea.Dan akhirnya Adam menemukan jawaban dari pertanyaan nya barusan.

Adam kembali duduk,niat ke kamar mandi dia urungkan sampai menunggu Azalea selesai.

"Tidurku sangat nyenyak,saking nyenyak nya,aku tidak merasakan sama sekali saat dia menyelimuti ku." Batinnya tanpa mengalihkan pandangan dari Azalea.

Azalea melipat sajadah setelah berdoa cukup lama.

"Mas sudah bangun?"Tanya nya sambil memasukkan sajadah ke dalam tas.

"Iya."Jawab Adam singkat,lalu melangkah ke kamar mandi.

Sepuluh menit berlalu,Adam keluar dengan tampilan yang lebih fresh.

"Mama dan papa sudah pulang duluan."Tutur Azalea.

"Kenapa tidak membangunkan ku?"

"Aku tidak tega,mas tidurnya nyenyak sekali."

"Ya sudah,ayo kita sarapan,pasti kamu sudah lapar."Lanjut Adam.

Mereka menuju restoran,jalan beriringan tanpa bersentuhan.

***

Restoran hotel

Mereka duduk berhadapan di salah satu kursi yang view nya menghadap ke danau buatan milik hotel tersebut.

"Kamu mau makan apa?"Tanya Adam sambil membolak balik menu yang di berikan seorang pramusaji.

"Apa saja mas,asalkan tidak mengandung cabe,semuanya aku makan."

Adam memesan dua porsi nasi goreng mines cabe yang di inginkan Azalea.

"Seleramu jauh berbeda dari Lily,kakak mu itu sangat menyukai makanan yang membakar lidah,sampai kadang aku jadi tidak tahan."Cerita Adam mengingat masa masa indahnya bersama sang kakak.

Azalea tersenyum meski Adam tidak melihatnya.

Melihat Azalea yang tidak merespon,Adam mengalihkan pembicaraan.

"Hmm..Sudah lama kamu mengenakan cadar?"Tanya nya menatap Azalea.

"Sejak umurku delapan tahun.Awalnya aku memakainya karena Abi dan umi yang menyuruhku,tapi seiring berjalannya waktu,aku mulai nyaman dan berakhir menyukainya."

Adam masih menatap Azalea.

"Kenapa papa dan mama mengirim mu ke pesantren?"Lanjut Adam penasaran.

"Aku juga tidak tau,menurut Abi dan umi aku sudah berada di pesantren saat berumur satu tahun."

"Kamu tidak pernah bertanya pada papa Zaid maupun mama Irene alasan dia menitipkan mu pada Abi dan umi?"

"Tidak."

"Kenapa?"

"Tidak ada yang perlu aku tanyakan saat mereka membawaku ke tempat yang akan membuatku lebih dekat dengan Allah."

Adam bungkam.Tidak lagi mencoba mencari tau.Jawaban Azalea barusan sudah cukup membuktikan bagaimana perbedaan yang sangat signifikan antara Lily dan Azalea.

Makanan datang, mengakhiri obrolan mereka.

"Kita akan ke rumah mama terlebih dahulu."Ujar Adam sambil membawa kendaraan membelah jalan raya.

"Iya mas."

...****************...

Terpopuler

Comments

aam

aam

katanya makanan datang kok blm dimakan udah membawa kendaraan? /Joyful/ aku yg bingung kali ya?

2024-04-27

1

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

agak dipertanyakan si pemahaman agama si Adam,,,

2024-04-26

1

Maz Andy'ne Yulixah

Maz Andy'ne Yulixah

adam2 kamu nanti bakal Bucin sama Aza😏😏

2024-05-21

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : Gadis bercadar
2 Episode 2 : Dilema
3 Episode 3 : Menentukan pilihan
4 Episode 4 : Menunggu kepastian dalam kebimbangan
5 Episode 5 : Kesepakatan
6 Episode 6 : Mbak,aku minta ridho mu
7 Episode 7 : Pernikahan
8 Episode 8 : Hari pertama setelah resmi menikah
9 Episode 9 : Rumah baru
10 Episode 10 : Keluarga Brawijaya
11 Episode 11 : Dia itu ibumu atau bukan?
12 Episode 12 : Berbuka puasa
13 Episode 13 : Jangan menangis
14 Episode 14 : Aneh hanya dalam satu malam
15 Episode 15 : Maaf mas,Aqila lagi usil
16 Episode 16 : Panggilan pertama
17 Episode 17 : Sadar dari koma
18 Episode 18 : Boleh mas tidur di sini?
19 Episode 19 : Perlahan berubah
20 Episode 20 : Jangan menyakitinya
21 Episode 21 : Jelek?Ternyata dia sangat cantik
22 Episode 22 : Aku pergi
23 Episode 23 : Sendirian
24 Episode 24 : Menginap
25 Episode 25 : Cemburu
26 Episode 26 : Awal hubungan
27 Episode 27 : Sakit parah
28 Episode 28 : Curhatan hati
29 Episode 29 : Kesalahan
30 Episode 30 : Mulai rindu
31 Episode 31 : Itu kamu
32 Episode 32 : Cenayang
33 Episode 33 : Sindiran halus
34 Episode 34 : Sesuai dugaan
35 Episode 35 : Aku sakit apa?
36 Episode 36 : Pertemuan dua saudara
37 Episode 37 : Kepergian yang menyakitkan
38 Episode 38 : Bukan anak kandung
39 Episode 39 : Hikmah bersabar
40 Episode 40 : Perkara sepuluh juta
41 Episode 41 : Aku mencintaimu
42 Episode 42 : Teman aneh
43 Episode 43 : Izel penasaran
44 Episode 44 : Cedera
45 Episode 45 : Ini baru istriku
46 Episode 46 : Keluarga harmonis
47 Episode 47 : Bertemu teman lama
48 Episode 48 : Cinta pandangan pertama
49 Episode 49 : Terima kasih
50 Episode 50 : Ternyata dia dokter
51 Episode 51 : Kehangatan keluarga
52 Episode 52 : Sekantong darah
53 Episode 53 : Tante siapa?
54 Episode 54 : Aku bukan saingannya
55 Episode 55 : Penyesalan
56 Episode 56 : Dia adikku
57 Episode 57 : Pertengkaran tak masuk akal
58 Episode 58 : Makan malam
59 Episode 59 : Imbas setelah pertemuan
60 Episode 60 : Azalea adalah Aurora
61 Episode 61 : Tamu menjengkelkan
62 Episode 62 : Berpetualang
63 Episode 63 : Cerita bu Yeti
64 Episode 64 : Bertemu sang pemilik putri
65 Episode 65 : Mengetahui kebenaran
66 Episode 66 : Berkata jujur
67 Episode 67 : Pertemuan haru biru
68 Episode 68 : Penjelasan
69 Episode 69 : Penerimaan Azura
70 Episode 70 : Derita Adam
71 Episode 71 : Kunjungan Abi Ahmad dan umi Kalsum
72 Episode 72 : Azalea Karissa Brawijaya
73 Episode 73 : Malam pertama untuk kedua kalinya
74 Episode 74 : Kebersamaan yang indah
75 Episode 75 : Kesalahan yang termaafkan
76 Episode 76 : Merindu
77 Episode 77 : Orang ketiga
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Episode 1 : Gadis bercadar
2
Episode 2 : Dilema
3
Episode 3 : Menentukan pilihan
4
Episode 4 : Menunggu kepastian dalam kebimbangan
5
Episode 5 : Kesepakatan
6
Episode 6 : Mbak,aku minta ridho mu
7
Episode 7 : Pernikahan
8
Episode 8 : Hari pertama setelah resmi menikah
9
Episode 9 : Rumah baru
10
Episode 10 : Keluarga Brawijaya
11
Episode 11 : Dia itu ibumu atau bukan?
12
Episode 12 : Berbuka puasa
13
Episode 13 : Jangan menangis
14
Episode 14 : Aneh hanya dalam satu malam
15
Episode 15 : Maaf mas,Aqila lagi usil
16
Episode 16 : Panggilan pertama
17
Episode 17 : Sadar dari koma
18
Episode 18 : Boleh mas tidur di sini?
19
Episode 19 : Perlahan berubah
20
Episode 20 : Jangan menyakitinya
21
Episode 21 : Jelek?Ternyata dia sangat cantik
22
Episode 22 : Aku pergi
23
Episode 23 : Sendirian
24
Episode 24 : Menginap
25
Episode 25 : Cemburu
26
Episode 26 : Awal hubungan
27
Episode 27 : Sakit parah
28
Episode 28 : Curhatan hati
29
Episode 29 : Kesalahan
30
Episode 30 : Mulai rindu
31
Episode 31 : Itu kamu
32
Episode 32 : Cenayang
33
Episode 33 : Sindiran halus
34
Episode 34 : Sesuai dugaan
35
Episode 35 : Aku sakit apa?
36
Episode 36 : Pertemuan dua saudara
37
Episode 37 : Kepergian yang menyakitkan
38
Episode 38 : Bukan anak kandung
39
Episode 39 : Hikmah bersabar
40
Episode 40 : Perkara sepuluh juta
41
Episode 41 : Aku mencintaimu
42
Episode 42 : Teman aneh
43
Episode 43 : Izel penasaran
44
Episode 44 : Cedera
45
Episode 45 : Ini baru istriku
46
Episode 46 : Keluarga harmonis
47
Episode 47 : Bertemu teman lama
48
Episode 48 : Cinta pandangan pertama
49
Episode 49 : Terima kasih
50
Episode 50 : Ternyata dia dokter
51
Episode 51 : Kehangatan keluarga
52
Episode 52 : Sekantong darah
53
Episode 53 : Tante siapa?
54
Episode 54 : Aku bukan saingannya
55
Episode 55 : Penyesalan
56
Episode 56 : Dia adikku
57
Episode 57 : Pertengkaran tak masuk akal
58
Episode 58 : Makan malam
59
Episode 59 : Imbas setelah pertemuan
60
Episode 60 : Azalea adalah Aurora
61
Episode 61 : Tamu menjengkelkan
62
Episode 62 : Berpetualang
63
Episode 63 : Cerita bu Yeti
64
Episode 64 : Bertemu sang pemilik putri
65
Episode 65 : Mengetahui kebenaran
66
Episode 66 : Berkata jujur
67
Episode 67 : Pertemuan haru biru
68
Episode 68 : Penjelasan
69
Episode 69 : Penerimaan Azura
70
Episode 70 : Derita Adam
71
Episode 71 : Kunjungan Abi Ahmad dan umi Kalsum
72
Episode 72 : Azalea Karissa Brawijaya
73
Episode 73 : Malam pertama untuk kedua kalinya
74
Episode 74 : Kebersamaan yang indah
75
Episode 75 : Kesalahan yang termaafkan
76
Episode 76 : Merindu
77
Episode 77 : Orang ketiga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!