Episode 6 : Mbak,aku minta ridho mu

Seminggu yang lalu,Azalea memilih untuk tinggal sementara di pondok pesantren Al Hidayah,mencoba menenangkan diri dengan lebih banyak berserah diri pada sang maha Pencipta,meminta petunjuk untuk apa yang akan dia lalui esok dan hari hari ke depannya.

Selain itu,Azalea juga menghindar dari makian yang selalu di lontarkan mama Irene.Tidak akan terlewatkan hari di mana mama Irene akan selalu memuntahkan kalimat kalimat yang membuat Azalea sakit hati.

Jadi seminggu ini,hatinya terasa tenang dan damai,hari harinya di isi dengan mengajar santriwati di ponpes Al-Hidayah,seperti sebelum dirinya berangkat ke Mesir dua tahun lalu.Sebenarnya,ini adalah tahun terakhir Azalea menempuh pendidikan di Kairo,lebih tepatnya,tiga bulan lagi dia akan menyandang gelar sarjana di bidang aqidah dan filsafat.

Dan ini adalah hari terakhirnya berada di pesantren,sore nanti dia akan berangkat kembali ke kota dan memenuhi janji yang sudah dia berikan pada keluarganya dan keluarga Arkananta.

Umi sudah mempersiapkan semua kebutuhan mereka,sisa menunggu pak Yono datang menjemput.

"Aza."Panggil abi.

"Iya abi."

Azalea duduk di depan abi Ahmad.

"Ini adalah keputusan yang sangat besar dalam hidupmu nak.Setiap malam abi selalu berdoa untuk kebahagiaan mu.Tolong maafkan kami karena menempatkan mu di situasi yang pelik ini."Ujar Abi Ahmad.

"Aza mengerti abi,ini adalah bentuk kasih sayang Aza untuk keluarga kita.Jika mukjizat Allah datang pada mbak Lily,dan mbak Lily bisa seperti dulu lagi,Aza berjanji akan melepaskan mas Adam."

Abi Ahmad terkejut.

"Apa maksudmu?"

"Mas Adam sangat mencintai mbak Lily Abi,begitupun dengan mbak Lily,Aza tidak ingin menjadi penghalang di antara mereka berdua."Azalea tersenyum,dari sorot matanya,Abi bisa melihat kesungguhan Azalea.

"Kamu tidak bisa menganggap pernikahan itu sebuah lelucon nak.Kamu tau kan,menikah adalah ibadah terpanjang dalam kehidupan manusia.Lalu,dengan perkataan mu tadi,bagaimana kamu akan menjalani rumah tanggamu?"Abi Ahmad nampak khawatir.

Kembali Aza tersenyum,bahkan gigi putihnya terlihat dengan baik oleh Abi Ahmad.Jika sedang bersama Abi ataupun umi,Azalea bebas membuka cadarnya.

"Azalea sangat menghargai yang namanya pernikahan Abi.Namun Aza tidak bisa egois,tak di pungkiri kalau Aza hanya menggantikan mbak Lily,tidak lebih dari itu,meskipun kami harus menjalani rumah tangga seperti pasangan halal pada umumnya,tapi kembali lagi,mas Adam hanya mencintai mbak Lily,dan Jika rumah tangga terus di paksakan tanpa adanya rasa cinta,Aza yakin,Abi pasti tau apa yang akan terjadi selanjutnya."Lanjut Azalea.

"Tapi kamu juga harus yakin nak,Allah tak pernah kehabisan cara untuk menyatukan yang berjodoh,sejauh apapun jarak dan sebesar apa pun perbedaannya,Allah pasti satukan mereka.Dan Allah pun tak pernah kehabisan cara untuk memisahkan yang tak berjodoh,sedekat apapun jarak antara mereka,sedalam apapun cinta mereka dan selama apapun mereka berusaha menjaga cinta mereka,Allah pasti pisahkan dengan cara-Nya."Ujar abi Ahmad.

"Mencintai lah karena Allah,jika itu kamu lakukan,insyaallah,rumah tangga mu akan langgeng hingga ajal yang memisahkan kalian."Lanjutnya.

Azalea pun mengangguk,mencoba menerima semua nasehat abi,hingga umi datang menghampiri.

"Ayo kita berangkat,pak Yono sudah menunggu dari tadi."

***

Lima jam sebelum ijab kabul.

Azalea masih berada dalam kamar perawatan Lily,masih gigih menunggu keajaiban Allah,berharap saat ini kakaknya membuka mata dan dia tidak harus menikah dengan Adam.

Sejam yang lalu,abi memanggil Adam untuk datang ke ruangan Lily,tapi dia baru bisa datang setelah abi menunggu lumayan lama.

"Maafkan Adam abi,Adam terjebak macet."Ujarnya dengan nafas tersengal.

"Tidak apa apa nak."

"Duduk lah."

"Aza,ambilkan minum untuk calon suamimu nak."Abi Ahmad memanggil Azalea yang sedang membersihkan tubuh Lily dengan telaten.

Sebutan calon suami yang baru saja di ucapkan Abi membuatnya merasa gamang.

Dari balik tirai pembatas,Azalea keluar membawakan segelas air minum untuk Adam.

Setelah meletakkan gelas,Azalea berencana kembali melanjutkan kegiatan nya yang tertunda,tapi Abi menyuruh nya duduk tepat di depan Adam.

"Buka cadar mu."perintah itu untuk Azalea.

Tanpa membantah, Azalea mulai melepas pengikat cadarnya.

"Tunggu.."Suara Adam menghentikan usaha Azalea.

"Tidak perlu,kamu tidak perlu membukanya."Tolak Adam.

Penolakan itu membuat Azalea kembali mengeratkan simpul ikatan tali cadarnya.

"Nak Adam,sebentar lagi kalian akan resmi menjadi sepasang suami istri,Alangkah baiknya jika nak Adam melihat wajah Azalea."

"Aku akan melihatnya setelah kami resmi menikah Abi."

"Bagaimana jika ternyata Azalea sangat jelek?"Canda Abi Ahmad sambil tersenyum.

Dari balik cadarnya,Azalea pun turut tersenyum dengan lelucon Abi di tengah kegundahan antara dirinya dan Adam.

Adam tersenyum tipis.

Karena di serang rasa penasaran dengan perkataan abi barusan,Adam memberanikan diri menatap Azalea.

Begitupun dengan Azalea.Ini kali pertama baginya menaikkan pandangan untuk seorang laki laki.

Mata mereka bertemu.Tapi tidak lama,karena Azalea memutus pandangannya dan kembali menunduk.

Sementara Adam,netranya masih setia menatap Azalea,seakan terhipnotis dengan gadis itu.

Deg!

"Mata itu,di mana aku pernah melihatnya?" Batin Adam.

"Ayo kita berangkat,tidak banyak waktu yang tersisa."Papa Zaid datang menyadarkan lamunan Adam.

"Kamu bisa berangkat duluan nak,orang yang akan merias mu sudah menunggu."Ujar papa Zaid pada Azalea.

"Nanti Lea menyusul pa."

"Baiklah,nanti papa suruh pak Yono untuk menunggumu."

Mereka pergi meninggalkan kamar Lily,abi,papa Zaid dan Adam.Mama Irene sudah berada di hotel sejak pagi,jadi hari ini dia belum datang ke rumah sakit sama sekali.

Azalea duduk di kursi samping tempat tidur Lily.Tangannya menggenggam dengan erat tangan sang kakak.

"Mbak,apa tidurmu sangat nyenyak?Aza perhatikan,mbak bertambah cantik tiap harinya."Azalea mengusap pelan tangan Lily.

"Aku sangat merindukanmu,cepatlah bangun."

Azalea menghela nafasnya pelan.

"Hari ini Azalea akan menikah,maafkan Lea mbak.Lea meminta keridhoan mbak."setitik cairan jatuh hampir bersamaan dari kedua netranya.

"Mas Adam pria yang baik,mbak sangat beruntung bisa mengenalnya."

"Ijinkan Azalea kali ini saja,Lea janji akan menjaga mas Adam untuk mbak Lily."

Azalea mencium kening Lily,bersamaan dengan itu,dua tetes air mata keluar dari mata Lily yang masih terpejam entah kapan akan terbuka.

"Nona boleh pergi,biar kami yang menjaga nona Lily."Seorang perawat datang bersama dengan salah satu temannya menyapa Azalea.

"Iya sus,titip kakak saya ya."

Dengan langkah berat Azalea meninggalkan rumah sakit menuju hotel tempat mereka akan melangsungkan acara pernikahan.

...****************...

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

kalo orang koma, katanya di alam bawah sadarnya bisa dengar yah,,,

2024-04-26

2

Maz Andy'ne Yulixah

Maz Andy'ne Yulixah

Deg,ada getaran gak Mas Adam🙄🙄

2024-05-21

1

L B

L B

akan seperti apa nanti pernikahan aza dan Adam? apakah azalea adalah cinta pertama Adam?

2024-02-25

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : Gadis bercadar
2 Episode 2 : Dilema
3 Episode 3 : Menentukan pilihan
4 Episode 4 : Menunggu kepastian dalam kebimbangan
5 Episode 5 : Kesepakatan
6 Episode 6 : Mbak,aku minta ridho mu
7 Episode 7 : Pernikahan
8 Episode 8 : Hari pertama setelah resmi menikah
9 Episode 9 : Rumah baru
10 Episode 10 : Keluarga Brawijaya
11 Episode 11 : Dia itu ibumu atau bukan?
12 Episode 12 : Berbuka puasa
13 Episode 13 : Jangan menangis
14 Episode 14 : Aneh hanya dalam satu malam
15 Episode 15 : Maaf mas,Aqila lagi usil
16 Episode 16 : Panggilan pertama
17 Episode 17 : Sadar dari koma
18 Episode 18 : Boleh mas tidur di sini?
19 Episode 19 : Perlahan berubah
20 Episode 20 : Jangan menyakitinya
21 Episode 21 : Jelek?Ternyata dia sangat cantik
22 Episode 22 : Aku pergi
23 Episode 23 : Sendirian
24 Episode 24 : Menginap
25 Episode 25 : Cemburu
26 Episode 26 : Awal hubungan
27 Episode 27 : Sakit parah
28 Episode 28 : Curhatan hati
29 Episode 29 : Kesalahan
30 Episode 30 : Mulai rindu
31 Episode 31 : Itu kamu
32 Episode 32 : Cenayang
33 Episode 33 : Sindiran halus
34 Episode 34 : Sesuai dugaan
35 Episode 35 : Aku sakit apa?
36 Episode 36 : Pertemuan dua saudara
37 Episode 37 : Kepergian yang menyakitkan
38 Episode 38 : Bukan anak kandung
39 Episode 39 : Hikmah bersabar
40 Episode 40 : Perkara sepuluh juta
41 Episode 41 : Aku mencintaimu
42 Episode 42 : Teman aneh
43 Episode 43 : Izel penasaran
44 Episode 44 : Cedera
45 Episode 45 : Ini baru istriku
46 Episode 46 : Keluarga harmonis
47 Episode 47 : Bertemu teman lama
48 Episode 48 : Cinta pandangan pertama
49 Episode 49 : Terima kasih
50 Episode 50 : Ternyata dia dokter
51 Episode 51 : Kehangatan keluarga
52 Episode 52 : Sekantong darah
53 Episode 53 : Tante siapa?
54 Episode 54 : Aku bukan saingannya
55 Episode 55 : Penyesalan
56 Episode 56 : Dia adikku
57 Episode 57 : Pertengkaran tak masuk akal
58 Episode 58 : Makan malam
59 Episode 59 : Imbas setelah pertemuan
60 Episode 60 : Azalea adalah Aurora
61 Episode 61 : Tamu menjengkelkan
62 Episode 62 : Berpetualang
63 Episode 63 : Cerita bu Yeti
64 Episode 64 : Bertemu sang pemilik putri
65 Episode 65 : Mengetahui kebenaran
66 Episode 66 : Berkata jujur
67 Episode 67 : Pertemuan haru biru
68 Episode 68 : Penjelasan
69 Episode 69 : Penerimaan Azura
70 Episode 70 : Derita Adam
71 Episode 71 : Kunjungan Abi Ahmad dan umi Kalsum
72 Episode 72 : Azalea Karissa Brawijaya
73 Episode 73 : Malam pertama untuk kedua kalinya
74 Episode 74 : Kebersamaan yang indah
75 Episode 75 : Kesalahan yang termaafkan
76 Episode 76 : Merindu
77 Episode 77 : Orang ketiga
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Episode 1 : Gadis bercadar
2
Episode 2 : Dilema
3
Episode 3 : Menentukan pilihan
4
Episode 4 : Menunggu kepastian dalam kebimbangan
5
Episode 5 : Kesepakatan
6
Episode 6 : Mbak,aku minta ridho mu
7
Episode 7 : Pernikahan
8
Episode 8 : Hari pertama setelah resmi menikah
9
Episode 9 : Rumah baru
10
Episode 10 : Keluarga Brawijaya
11
Episode 11 : Dia itu ibumu atau bukan?
12
Episode 12 : Berbuka puasa
13
Episode 13 : Jangan menangis
14
Episode 14 : Aneh hanya dalam satu malam
15
Episode 15 : Maaf mas,Aqila lagi usil
16
Episode 16 : Panggilan pertama
17
Episode 17 : Sadar dari koma
18
Episode 18 : Boleh mas tidur di sini?
19
Episode 19 : Perlahan berubah
20
Episode 20 : Jangan menyakitinya
21
Episode 21 : Jelek?Ternyata dia sangat cantik
22
Episode 22 : Aku pergi
23
Episode 23 : Sendirian
24
Episode 24 : Menginap
25
Episode 25 : Cemburu
26
Episode 26 : Awal hubungan
27
Episode 27 : Sakit parah
28
Episode 28 : Curhatan hati
29
Episode 29 : Kesalahan
30
Episode 30 : Mulai rindu
31
Episode 31 : Itu kamu
32
Episode 32 : Cenayang
33
Episode 33 : Sindiran halus
34
Episode 34 : Sesuai dugaan
35
Episode 35 : Aku sakit apa?
36
Episode 36 : Pertemuan dua saudara
37
Episode 37 : Kepergian yang menyakitkan
38
Episode 38 : Bukan anak kandung
39
Episode 39 : Hikmah bersabar
40
Episode 40 : Perkara sepuluh juta
41
Episode 41 : Aku mencintaimu
42
Episode 42 : Teman aneh
43
Episode 43 : Izel penasaran
44
Episode 44 : Cedera
45
Episode 45 : Ini baru istriku
46
Episode 46 : Keluarga harmonis
47
Episode 47 : Bertemu teman lama
48
Episode 48 : Cinta pandangan pertama
49
Episode 49 : Terima kasih
50
Episode 50 : Ternyata dia dokter
51
Episode 51 : Kehangatan keluarga
52
Episode 52 : Sekantong darah
53
Episode 53 : Tante siapa?
54
Episode 54 : Aku bukan saingannya
55
Episode 55 : Penyesalan
56
Episode 56 : Dia adikku
57
Episode 57 : Pertengkaran tak masuk akal
58
Episode 58 : Makan malam
59
Episode 59 : Imbas setelah pertemuan
60
Episode 60 : Azalea adalah Aurora
61
Episode 61 : Tamu menjengkelkan
62
Episode 62 : Berpetualang
63
Episode 63 : Cerita bu Yeti
64
Episode 64 : Bertemu sang pemilik putri
65
Episode 65 : Mengetahui kebenaran
66
Episode 66 : Berkata jujur
67
Episode 67 : Pertemuan haru biru
68
Episode 68 : Penjelasan
69
Episode 69 : Penerimaan Azura
70
Episode 70 : Derita Adam
71
Episode 71 : Kunjungan Abi Ahmad dan umi Kalsum
72
Episode 72 : Azalea Karissa Brawijaya
73
Episode 73 : Malam pertama untuk kedua kalinya
74
Episode 74 : Kebersamaan yang indah
75
Episode 75 : Kesalahan yang termaafkan
76
Episode 76 : Merindu
77
Episode 77 : Orang ketiga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!