Episode 18 : Boleh mas tidur di sini?

Brawijaya Hospital.

"Ada yang sakit?Katakan padaku."

Lily mengerutkan kening.

"Kamu tidak ingin memelukku?"

"Nanti saja,kamu masih sakit."

Azalea menyaksikan interaksi Adam dan Lily,seulas senyum dia berikan di situasi saat ini.

Lily melihat sekeliling,tanpa sengaja netranya menangkap sosok sang adik.Melihat Lily yang menatapnya,Azalea mendekat.Namun sebelum itu,ia membuka cincin yang melingkar di jari manis nya.Cincin pernikahan yang di sematkan Adam padanya di hari pernikahan mereka.

"Mbak,,,"Panggilnya.

"Kapan kamu datang dek?"

"Sejak mendengar mbak sakit,Lea langsung pulang."

"Biarkan pasien beristirahat dulu.Jangan terlalu banyak di ajak bicara."Ujar seorang dokter mengingatkan.

"Baik dok."

Azalea mundur perlahan,memilih keluar dan membiarkan Adam dan Lily hanya berdua di dalam ruangan.

"Sekarang,apa yang akan kamu lakukan?"Sinis mama Irene dengan melipat kedua tangan di dada.Dia datang menghampiri Azalea yang sedang duduk sendiri di kursi panjang tidak jauh dari kamar Lily.

"Maksud mama?"

"Sudah waktunya kamu melepas Adam,Lily sudah kembali."

"Mama tenang saja,Lea bukan orang yang suka ingkar janji.Lagipula,mas Adam kan sudah menikah dengan mbak Lily, seperti yang mama katakan padaku hari itu.Jadi,tidak ada yang perlu aku khawatirkan."Ujar Azalea.

Mama Irene salah tingkah.

"Hm,benar sekali...mama harap,dalam waktu dekat,kamu harus pergi.Biarkan Lily bahagia dengan Adam."Mama Irene menutupi kegelisahannya,dia berharap,Azalea segera pergi dan Adam akan kembali bahagia dengan Lily.Karena dari pengamatan mama Irene,sikap Adam terlihat berbeda pada anak sulungnya.Mungkinkah Adam sudah mencintai Azalea?Mama Irene sangat takut itu terjadi.

Keluarga Arkananta sudah mengetahui perihal Lily yang kembali sadar.Mama Aisyah dan Aqila segera bertandang ke rumah sakit dan melihat langsung kondisi Lily.

"Bagaimana kabar mu nak?"Mama Aisyah memeluk Lily.

"Baik ma,semua berkat doa kalian semua."

"Papa Farid mana ma?"

"Papa lagi di Singapura."

Adam keluar,menemui dokter yang menangani Lily.

"Bagaimana kondisi Lily Rel?"

Dokter Farel,dokter spesialis neurologi,salah satu tim dokter yang menangani Lily menelpon Adam beberapa menit yang lalu.

"Ada yang ingin aku perlihatkan padamu Dam."

Dokter Farel menyalakan lampu baca x-Ray dan memperlihatkan sesuatu pada Adam.

"Ini hasil CT-Scan Lily,kau perhatikan baik baik."Ujar dokter Farel.

Adam menganalisa dengan cermat,dan alangkah terkejutnya Adam ketika menemukan sesuatu dari hasil CT-Scan kepala Lily.

"Kau melihatnya?"

Adam hanya mengangguk pelan,dengan mata yang masih menatap lekat layar terang tersebut.

***

Dengan langkah gontai,Adam kembali ke kamar rawat Lily.Sepanjang perjalanan,Adam terus berfikir,apa yang akan dia lakukan untuk saat ini.Mengakui jika ia sudah menikahi Azalea bukanlah keputusan yang tepat.Haruskah Adam merelakan kepergian Azalea?Memikirkan tidak melihat Azalea sehari saja,sudah membuatnya gila,lalu bagaimana ia bisa melepas kan sang istri?

Adam menghela nafas kasar sebelum masuk ke dalam kamar Lily.Saat tangannya memegang gagang pintu,ia melihat cincin di jari manisnya,cincin pernikahannya dengan Azalea.Lama Adam menatap cincin itu, mengingat bagaimana susah payahnya Azalea memasangkan di jari manisnya,sampai detik ini,Adam masih merasakan tangan dingin dan gemetar Azalea saat menyentuh tangannya.Adam tersenyum,tak bisa melupakan momen manis antara dirinya dan Azalea.

Namun,hari ini,ia terpaksa melepas cincin itu dengan ikhlas,menyimpan di saku kemejanya.Berharap,suatu saat ia bisa kembali mengenakan nya dengan percaya diri,menemui Azalea dan meminta maaf pada istri tercintanya.

Ya,,,Adam merasa jika cinta nya untuk Azalea sudah ada semenjak hari pertama mereka menikah.Cinta itu tumbuh dari hari ke hari dikarenakan Azalea yang sangat mencintai pencipta Nya,cinta itu tumbuh karena melihat akhlak mulia Azalea,cinta itu tumbuh tanpa tau bagaimana paras wanita yang sudah menemaninya selama dua bulan ini.Bagaimana?ini adalah cinta yang luar biasa bukan?

"Jangan berdalih dengan kata tidak ada manusia yang sempurna,lalu kamu menerima seseorang yang jauh dari Allah.Karena seumur hidup terlalu lama di habiskan bersama orang yang tidak melibatkan Allah dalam hidupnya." Itu adalah kata kata papa Farid beberapa jam sebelum Adam resmi menikahi Azalea.Nasehat yang sarat akan makna.Di situlah Adam berfikir,mungkinkah Allah sedang membuka jalan?Jalan untuk lebih dekat dengan-Nya melalui Azalea?

Adam mengusap ujung matanya yang sedikit berair.

"Maafkan aku Aza,aku mencintaimu." Ucap Adam dalam hati,lalu perlahan membuka pintu kamar,dan memasang seulas senyum saat berjalan menemui Lily.

"Mas Adam,kapan aku bisa pulang ke rumah?Kata mama sudah dua bulan aku terbaring di sini."

"Nanti biar aku tanyakan dulu.Jangan terlalu banyak duduk,kamu itu masih harus banyak istirahat."Adam menegur Lily.

"Badan ku sakit mas,aku butuh sedikit posisi yang bisa membuatku nyaman."

"Terserah kamu saja,tapi ingat jika duduk seperti ini,jangan terlalu lama."

***

Magnolia Residence.

Azalea memilih pulang setelah memastikan kondisi Lily baik baik saja.Itupun atas permintaan Adam.Adam tidak ingin Azalea terlalu sering bertemu dengan mama Irene.Apalagi kondisi Lily sekarang,sedikit banyak pasti mama Irene akan terus menyerang Azalea.

Adam pulang menjelang tengah malam.Keadaannya tidak sedang baik baik saja,tubuh dan otaknya lelah.Adam mendudukkan tubuhnya di kursi sambil memijit keningnya.

"Baru pulang mas?"Azalea datang menghampiri Adam membawakan segelas air hangat.

"Kamu belum tidur?"Tanyanya lalu mengambil air yang di berikan Azalea dan meneguknya hingga tandas.

"Belum mas."

Azalea melihat gurat lelah dari raut wajah Adam.

"Kalau mas mau mandi,nanti biar aku siapkan dulu air hangatnya."

"Kamu tidak keberatan?"

"Itu adalah tugasku mas."

Azalea meninggalkan Adam dan berlalu ke kamar di lantai atas untuk menyiapkan keperluan Adam.

Meski ini pertama kali baginya dia berada di kamar utama semenjak menikah,namun terlihat Azalea tidak canggung sama sekali,mungkin pengalamannya ketika menginap di rumah mama Aisyah menjadikan Azalea terlihat biasa saja.

Dia mulai menyiapkan keperluan mandi,lalu menyiapkan pakaian untuk Adam.Setelah semua beres,Azalea memanggil Adam yang masih setia merenung di kursi yang sama.

Adam naik ke lantai dua sementara Azalea ke dapur membuatkan semangkuk bubur hangat dan secangkir teh jahe untuk Adam.

Azalea membawa bubur dan teh jahe itu ke kamar Adam.Meletakkan di meja dan berniat keluar.Namun Adam yang baru saja selesai memanggil Azalea.

"Mau ke mana?"Tanyanya lalu menghampiri Azalea yang sudah berdiri di depan pintu.

"Mau ke bawah mas."

"Temani aku."

Azalea akhirnya kembali, mengikuti perintah Adam dan duduk di depan sang suami tanpa membantah satu katapun.

"Kamu sudah makan?"

"Alhamdulillah,sudah mas."

Meski mengatakan sudah makan,Adam tetap mengambil satu sendok bubur dan memberikannya pada Azalea.

"Makanlah."

Seperti saat Adam menyuruh menemaninya tadi,Azalea pun menuruti semua perintah Adam tanpa ada sanggahan.

Saat Azalea mengambil sendok dari tangan Adam,Adam melihat jika cincin pernikahan mereka tidak lagi ada di jari manis Azalea.

"Mana cincinmu?"

"Oh,,,,itu mas,tadi aku cuci piring,takutnya terlepas,makanya aku buka."Ucap Azalea lalu memasukkan bubur itu ke dalam mulutnya.Bubur yang harusnya tidak perlu di kunyah dan akan langsung masuk ke dalam lambung tanpa perlu proses berat,kali ini berasa seperti kerikil tajam yang menusuk kerongkongan nya mendengar pertanyaan Adam.

Jawaban Azalea tentu saja tidak membuat Adam begitu saja percaya.Tapi,dia pun tidak terlalu mempermasalahkan,karena apa yang di lakukan Azalea sudah ia lakukan juga.

Tidak ada lagi pertanyaan yang Adam lontarkan,hingga bubur dan teh itu habis.

"Aku ke bawah dulu.Sebaiknya mas istirahat,besok pagi harus ke rumah sakit lagi kan?"Ujar Azalea mengingat kan.Pasalnya,Adam terlihat sibuk dengan ponselnya.

Adam akhirnya mengangguk dan menatap punggung Azalea yang hilang dari balik pintu.

Adam menyimpan gawainya di atas meja,gawai yang menjadi kambing hitam ketika Azalea melihat Adam yang sibuk dengan benda pipih itu,padahal,tidak ada yang Adam liat selain wallpaper foto pernikahannya.

Malam beranjak semakin larut.Sebuah ketukan pintu membangunkan Azalea,ia segera bangkit setelah memakai jilbab dan penutup wajahnya.

Azalea membuka pintu.

"Mas Adam?"

"Malam ini,boleh mas tidur di sini?"

...****************...

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

kalo si Adam nantinya harus meninggalkan si Lea sesudah mereka campur, kasihan juga yah sama nasib Lea ke depannya

2024-04-27

2

yellya

yellya

udh kena panah cintanya aza kamu dam😍😍

2024-04-22

1

itanungcik

itanungcik

adam egois,aza mau lily juga mau

2024-03-26

3

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : Gadis bercadar
2 Episode 2 : Dilema
3 Episode 3 : Menentukan pilihan
4 Episode 4 : Menunggu kepastian dalam kebimbangan
5 Episode 5 : Kesepakatan
6 Episode 6 : Mbak,aku minta ridho mu
7 Episode 7 : Pernikahan
8 Episode 8 : Hari pertama setelah resmi menikah
9 Episode 9 : Rumah baru
10 Episode 10 : Keluarga Brawijaya
11 Episode 11 : Dia itu ibumu atau bukan?
12 Episode 12 : Berbuka puasa
13 Episode 13 : Jangan menangis
14 Episode 14 : Aneh hanya dalam satu malam
15 Episode 15 : Maaf mas,Aqila lagi usil
16 Episode 16 : Panggilan pertama
17 Episode 17 : Sadar dari koma
18 Episode 18 : Boleh mas tidur di sini?
19 Episode 19 : Perlahan berubah
20 Episode 20 : Jangan menyakitinya
21 Episode 21 : Jelek?Ternyata dia sangat cantik
22 Episode 22 : Aku pergi
23 Episode 23 : Sendirian
24 Episode 24 : Menginap
25 Episode 25 : Cemburu
26 Episode 26 : Awal hubungan
27 Episode 27 : Sakit parah
28 Episode 28 : Curhatan hati
29 Episode 29 : Kesalahan
30 Episode 30 : Mulai rindu
31 Episode 31 : Itu kamu
32 Episode 32 : Cenayang
33 Episode 33 : Sindiran halus
34 Episode 34 : Sesuai dugaan
35 Episode 35 : Aku sakit apa?
36 Episode 36 : Pertemuan dua saudara
37 Episode 37 : Kepergian yang menyakitkan
38 Episode 38 : Bukan anak kandung
39 Episode 39 : Hikmah bersabar
40 Episode 40 : Perkara sepuluh juta
41 Episode 41 : Aku mencintaimu
42 Episode 42 : Teman aneh
43 Episode 43 : Izel penasaran
44 Episode 44 : Cedera
45 Episode 45 : Ini baru istriku
46 Episode 46 : Keluarga harmonis
47 Episode 47 : Bertemu teman lama
48 Episode 48 : Cinta pandangan pertama
49 Episode 49 : Terima kasih
50 Episode 50 : Ternyata dia dokter
51 Episode 51 : Kehangatan keluarga
52 Episode 52 : Sekantong darah
53 Episode 53 : Tante siapa?
54 Episode 54 : Aku bukan saingannya
55 Episode 55 : Penyesalan
56 Episode 56 : Dia adikku
57 Episode 57 : Pertengkaran tak masuk akal
58 Episode 58 : Makan malam
59 Episode 59 : Imbas setelah pertemuan
60 Episode 60 : Azalea adalah Aurora
61 Episode 61 : Tamu menjengkelkan
62 Episode 62 : Berpetualang
63 Episode 63 : Cerita bu Yeti
64 Episode 64 : Bertemu sang pemilik putri
65 Episode 65 : Mengetahui kebenaran
66 Episode 66 : Berkata jujur
67 Episode 67 : Pertemuan haru biru
68 Episode 68 : Penjelasan
69 Episode 69 : Penerimaan Azura
70 Episode 70 : Derita Adam
71 Episode 71 : Kunjungan Abi Ahmad dan umi Kalsum
72 Episode 72 : Azalea Karissa Brawijaya
73 Episode 73 : Malam pertama untuk kedua kalinya
74 Episode 74 : Kebersamaan yang indah
75 Episode 75 : Kesalahan yang termaafkan
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Episode 1 : Gadis bercadar
2
Episode 2 : Dilema
3
Episode 3 : Menentukan pilihan
4
Episode 4 : Menunggu kepastian dalam kebimbangan
5
Episode 5 : Kesepakatan
6
Episode 6 : Mbak,aku minta ridho mu
7
Episode 7 : Pernikahan
8
Episode 8 : Hari pertama setelah resmi menikah
9
Episode 9 : Rumah baru
10
Episode 10 : Keluarga Brawijaya
11
Episode 11 : Dia itu ibumu atau bukan?
12
Episode 12 : Berbuka puasa
13
Episode 13 : Jangan menangis
14
Episode 14 : Aneh hanya dalam satu malam
15
Episode 15 : Maaf mas,Aqila lagi usil
16
Episode 16 : Panggilan pertama
17
Episode 17 : Sadar dari koma
18
Episode 18 : Boleh mas tidur di sini?
19
Episode 19 : Perlahan berubah
20
Episode 20 : Jangan menyakitinya
21
Episode 21 : Jelek?Ternyata dia sangat cantik
22
Episode 22 : Aku pergi
23
Episode 23 : Sendirian
24
Episode 24 : Menginap
25
Episode 25 : Cemburu
26
Episode 26 : Awal hubungan
27
Episode 27 : Sakit parah
28
Episode 28 : Curhatan hati
29
Episode 29 : Kesalahan
30
Episode 30 : Mulai rindu
31
Episode 31 : Itu kamu
32
Episode 32 : Cenayang
33
Episode 33 : Sindiran halus
34
Episode 34 : Sesuai dugaan
35
Episode 35 : Aku sakit apa?
36
Episode 36 : Pertemuan dua saudara
37
Episode 37 : Kepergian yang menyakitkan
38
Episode 38 : Bukan anak kandung
39
Episode 39 : Hikmah bersabar
40
Episode 40 : Perkara sepuluh juta
41
Episode 41 : Aku mencintaimu
42
Episode 42 : Teman aneh
43
Episode 43 : Izel penasaran
44
Episode 44 : Cedera
45
Episode 45 : Ini baru istriku
46
Episode 46 : Keluarga harmonis
47
Episode 47 : Bertemu teman lama
48
Episode 48 : Cinta pandangan pertama
49
Episode 49 : Terima kasih
50
Episode 50 : Ternyata dia dokter
51
Episode 51 : Kehangatan keluarga
52
Episode 52 : Sekantong darah
53
Episode 53 : Tante siapa?
54
Episode 54 : Aku bukan saingannya
55
Episode 55 : Penyesalan
56
Episode 56 : Dia adikku
57
Episode 57 : Pertengkaran tak masuk akal
58
Episode 58 : Makan malam
59
Episode 59 : Imbas setelah pertemuan
60
Episode 60 : Azalea adalah Aurora
61
Episode 61 : Tamu menjengkelkan
62
Episode 62 : Berpetualang
63
Episode 63 : Cerita bu Yeti
64
Episode 64 : Bertemu sang pemilik putri
65
Episode 65 : Mengetahui kebenaran
66
Episode 66 : Berkata jujur
67
Episode 67 : Pertemuan haru biru
68
Episode 68 : Penjelasan
69
Episode 69 : Penerimaan Azura
70
Episode 70 : Derita Adam
71
Episode 71 : Kunjungan Abi Ahmad dan umi Kalsum
72
Episode 72 : Azalea Karissa Brawijaya
73
Episode 73 : Malam pertama untuk kedua kalinya
74
Episode 74 : Kebersamaan yang indah
75
Episode 75 : Kesalahan yang termaafkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!