Episode 9 : Rumah baru

"Kita akan ke rumah mama."Ujar Adam sambil membawa kendaraan membelah jalan."

"Iya mas."

***

Kediaman keluarga Arkananta.

"Mbak Lea...."Aqila berteriak begitu mendengar Azalea yang mengucapkan salam dan sedang berdiri di depan pintu.

Lea memeluk Aqila.

"Masuk mbak,mama sudah buatkan kue untuk mbak."

"Benarkah?"

Aqila mengangguk keras.

"Hey bocah,kau tidak menyambut ku?"Protes Adam yang berjalan di belakang Azalea.

Aqila menoleh sesaat lalu kembali fokus pada Azalea.

"Ini kan rumah mas...tidak perlu di sambut,pasti juga jalannya tau sendiri."Sungut Aqila.

Mama Ais dan papa farid menggeleng melihat tingkah Aqila.

"Ayo nak,duduk sini."Panggil mama Ais lalu menarik sebuah kursi untuk Azalea.

"Makasih ma."Ucap Azalea masih terdengar sungkan.

"Mama sudah buatkan cake vanila,mama dengar dari umi,kalau kamu sangat suka kue dengan rasa vanila."

"MasyaAllah,makasih ma."

Azalea mengambil sendok dan mencoba cake buatan mama Ais.

"Bagaimana?"

"Ini enak sekali ma."Ujar Azalea kembali menyendok cake tersebut dan memasukkan ke dalam mulutnya.

"Alhamdulillah,mama bersyukur kamu menyukainya."

Adam memperhatikan gestur mama Aisyah, sambutan yang di berikan untuk Azalea terasa sangat jauh berbeda di bandingkan kala ia pertama kali membawa Lily berkunjung ke rumah ini dua tahun lalu.

Sebenarnya,bukan hanya mama Ais,papa dan Aqila pun menunjukkan hal yang sama.Dua tahun ia dan Lily menjalin kasih,adik bungsunya itu terlihat sulit menyesuaikan diri dengan Lily,tapi dengan Azalea,belum genap sebulan mereka saling kenal,tapi Aqila sudah sangat akrab dengan istrinya itu,bahkan terlihat sudah seperti kakak dan adik.

Daya tarik apa yang di miliki Azalea?Jangan kan kedua orang tua dan adiknya,bahkan dia sendiripun begitu penasaran dengan wanita bercadar yang baru satu hari dia nikahi.

"Perlakukan istrimu dengan baik nak,dia adalah bidadari yang di kirim Allah untuk mu.Papa tau, kamu belum mencintainya,tapi papa yakin,cepat atau lambat kamu tidak akan bisa lepas darinya.Perlu kamu tau,ini adalah rahasia antara kita berdua..."Ujar papa farid saat memanggil Adam ke ruang kerjanya beberapa saat lalu.

"Apa itu pa?"Adam penasaran.

"Papa sebenarnya sudah lama mengenal Azalea."

Adam mulai tertarik,itu terlihat dari keseriusannya mendengarkan cerita papa Farid.

"Papa dan Ustadz Ahmad sudah bersahabat sejak dulu,papa adalah salah satu donatur di pesantren Al Hidayah.Papa sering mengunjungi pesantren tersebut.Oiya,papa pernah mengajakmu ke sana saat usiamu empat belas tahun.Kamu ingat kan?"

Ingatan Adam kembali ke umur empat belas tahun saat pertama kali papa Farid mengajak dirinya mengunjungi sebuah pesantren di pinggiran kota.Dan sebuah siluet seorang gadis kecil kembali terbayang di ingatannya.Gadis kecil yang sangat cantik berkerudung hitam membawa tasbih berwarna merah dan al qur'an kecil di tangan kanannya tengah tertawa gembira sambil berjalan dengan seorang teman sebayanya.Kala itu,Adam kecil tidak bisa melepas pandangannya.Meski hanya melihat dari jauh,namun jantung Adam berdebar hebat.Dia jatuh cinta pada pandangan pertama,jatuh cinta pada gadis kecil berusia tujuh tahun.

Namun,setelah itu dia tidak lagi pernah melihat gadisnya setiap kali dia mengunjungi pesantren Al Hidayah bersama sang ayah.

"Ustadz Ahmad menitipkan Azalea padamu Dam."Lanjut papa Farid membuyarkan lamunan Adam.

"Iya pa.. insyaallah Adam akan memperlakukan Azalea dengan baik."

***

"Haruskah kalian tinggal di rumah sendiri Dam?Di sini kan luas,lagian mama tidak akan kesepian kalau ada Azalea yang menemani."Ujar mama Aisyah mencoba meyakinkan Adam bahwa tinggal di rumah besar itu akan terasa jauh lebih nyaman.

"Iya ma,Adam dan Lea sudah menikah,alangkah baiknya kalau kami bisa hidup mandiri.Tapi mama tenang saja,setiap minggu,kami pasti akan datang berkunjung ke sini."

"Baiklah,mama akan menunggumu."

Adam dan Azalea berpamitan,wajah mama Aisyah dan Aqila jadi sedih.Mereka terlihat berat melepas kepergian Adam dan Azalea.

Di perjalanan.

Seperti biasa,atmosfer dalam mobil mewah itu layaknya sedang berada di kutub utara,Adam yang fokus dengan kemudi sementara Azalea hanya melihat keluar jendela.Keheningan itu berlangsung lama,hingga Azalea lebih dulu mengurai kesunyian tersebut.

"Di rumah,mas punya stok bahan makanan?"Tanya nya kemudian.

"Tidak ada,itu rumah baru,hanya sesekali aku datang ke sana."Jawab Adam masih fokus melihat ke jalan raya.

"Boleh aku menggunakan kartu ini untuk membeli kebutuhan dapur?"Kembali Azalea bertanya meski masih rikuh.

"Tentu saja,kamu mau belanja di mana?"

"Terserah mas saja."

Adam menghentikan kendaraannya di depan sebuah supermarket yang memang searah dengan rumah nya.

"Ayo."Ajak Adam.

Azalea berjalan di belakang Adam.Langkah demi langkah dia ikuti dengan tetap menjaga jarak.Azalea mulai mengambil satu demi satu keperluan untuk memenuhi dapurnya.Tidak berlebihan,mengambil sesuai kebutuhan.

Adam memperhatikan setiap gerakan Azalea tanpa terlewat satu pun,dan kembali,ia membandingkan sang kekasih yang terbaring tak berdaya dengan sang istri yang baru dia kenal.

Berbelanja seperti ini adalah kegiatan yang setiap bulan di lakukan Adam dan Lily,dan tentu saja perbedaan besar kini Adam lihat dengan mata kepala sendiri,di mana,Lily yang selalu membeli apapun yang dia inginkan meski tidak dia butuhkan, sementara Azalea mengambil hanya seperlunya saja.

"Sudah?"Tanya Adam mengikuti kemana Azalea pergi,dan ternyata langkah kaki sang istri sudah menuju ke kasir.

"Iya mas,ini sudah cukup."

"Menurutmu ini tidak kurang?"Adam kembali bertanya untuk memastikan.

"Tidak mas,untuk makan seminggu dan hanya kita berdua,ini jauh dari cukup."Lanjut Azalea.

Adam mengeluarkan sebuah kartu dari dalam dompetnya.

"Loh,kenapa tidak pakai ini saja mas?"Tanya Azalea yang sedari tadi sudah menggenggam black card yang di berikan Adam tempo hari.

"Nanti..Pakai ini saja dulu."

Tidak ingin berdebat,Azalea kembali memasukkan kartu itu ke dalam tasnya.

Adam kembali melajukan kendaraannya,sekitar sepuluh menit,mobil mewah itu memasuki sebuah kompleks perumahan yang sangat besar dan mewah.

Magnolia residence,perumahan dengan penjagaan ketat di tengah kota besar,menjadi pilihan tempat tinggal untuk Adam.Rumah yang dia beli dari hasil kerja keras tanpa sedikitpun bantuan orang tua.

"Masuklah."Ajak Adam begitu membuka pintu.

"Maaf,rumahnya tidak terlalu besar."

"Aku tidak butuh yang besar mas,yang penting nyaman,itu sudah cukup."

Azalea mengucap salam saat melangkah masuk untuk yang pertama kalinya ke dalam rumah mewah tersebut,rumah yang di katakan Adam tidak besar itu adalah salah satu rumah yang terletak dalam kompleks perumahan elite tengah kota yang di hargai dengan nominal yang fantastis.Rumah berlantai dua dengan kolam renang di dalamnya di anggap Adam masih biasa,lalu yang mana yang luar biasa?

Adam meletakkan barang belanjaan di dapur,lalu kembali menemui Azalea yang masih berdiri di ruang tamu.

"Rumah ini punya empat kamar,dua di atas dan dua di bawah,kamu bisa pilih salah satunya."Ujar Adam.

"Kamar yang di bawah saja mas."

"Baiklah,yang di sana lebih luas dari pada yang di dekat dapur,kamu bisa gunakan kamar tidur di sana."Tunjuk Adam pada sebuah pintu yang terletak tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Iya mas."

"Sekali lagi aku minta maaf."Ujar Adam sesaat sebelum Azalea melangkah sambil membawa kopernya.

"Jangan terlalu sungkan,aku sangat paham kondisi mas."Balas Azalea sambil tersenyum dari balik cadarnya.

Mereka berpisah,Adam ke lantai dua,di mana kamar yang dia tawarkan pada azalea tadi itu salah satunya adalah kamar pribadinya.

...****************...

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

bukannya ortu si Azalea juga kaya raya, walo dia banyak tinggal di desa tapi rumah ayahnya kan ga kalah mewah kali,,,

2024-04-26

1

Maz Andy'ne Yulixah

Maz Andy'ne Yulixah

Seadainya q yang di suruh belanja🤣🤣

2024-05-21

1

yellya

yellya

jiwa misqinku meronta 🤭🤭

2024-04-22

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : Gadis bercadar
2 Episode 2 : Dilema
3 Episode 3 : Menentukan pilihan
4 Episode 4 : Menunggu kepastian dalam kebimbangan
5 Episode 5 : Kesepakatan
6 Episode 6 : Mbak,aku minta ridho mu
7 Episode 7 : Pernikahan
8 Episode 8 : Hari pertama setelah resmi menikah
9 Episode 9 : Rumah baru
10 Episode 10 : Keluarga Brawijaya
11 Episode 11 : Dia itu ibumu atau bukan?
12 Episode 12 : Berbuka puasa
13 Episode 13 : Jangan menangis
14 Episode 14 : Aneh hanya dalam satu malam
15 Episode 15 : Maaf mas,Aqila lagi usil
16 Episode 16 : Panggilan pertama
17 Episode 17 : Sadar dari koma
18 Episode 18 : Boleh mas tidur di sini?
19 Episode 19 : Perlahan berubah
20 Episode 20 : Jangan menyakitinya
21 Episode 21 : Jelek?Ternyata dia sangat cantik
22 Episode 22 : Aku pergi
23 Episode 23 : Sendirian
24 Episode 24 : Menginap
25 Episode 25 : Cemburu
26 Episode 26 : Awal hubungan
27 Episode 27 : Sakit parah
28 Episode 28 : Curhatan hati
29 Episode 29 : Kesalahan
30 Episode 30 : Mulai rindu
31 Episode 31 : Itu kamu
32 Episode 32 : Cenayang
33 Episode 33 : Sindiran halus
34 Episode 34 : Sesuai dugaan
35 Episode 35 : Aku sakit apa?
36 Episode 36 : Pertemuan dua saudara
37 Episode 37 : Kepergian yang menyakitkan
38 Episode 38 : Bukan anak kandung
39 Episode 39 : Hikmah bersabar
40 Episode 40 : Perkara sepuluh juta
41 Episode 41 : Aku mencintaimu
42 Episode 42 : Teman aneh
43 Episode 43 : Izel penasaran
44 Episode 44 : Cedera
45 Episode 45 : Ini baru istriku
46 Episode 46 : Keluarga harmonis
47 Episode 47 : Bertemu teman lama
48 Episode 48 : Cinta pandangan pertama
49 Episode 49 : Terima kasih
50 Episode 50 : Ternyata dia dokter
51 Episode 51 : Kehangatan keluarga
52 Episode 52 : Sekantong darah
53 Episode 53 : Tante siapa?
54 Episode 54 : Aku bukan saingannya
55 Episode 55 : Penyesalan
56 Episode 56 : Dia adikku
57 Episode 57 : Pertengkaran tak masuk akal
58 Episode 58 : Makan malam
59 Episode 59 : Imbas setelah pertemuan
60 Episode 60 : Azalea adalah Aurora
61 Episode 61 : Tamu menjengkelkan
62 Episode 62 : Berpetualang
63 Episode 63 : Cerita bu Yeti
64 Episode 64 : Bertemu sang pemilik putri
65 Episode 65 : Mengetahui kebenaran
66 Episode 66 : Berkata jujur
67 Episode 67 : Pertemuan haru biru
68 Episode 68 : Penjelasan
69 Episode 69 : Penerimaan Azura
70 Episode 70 : Derita Adam
71 Episode 71 : Kunjungan Abi Ahmad dan umi Kalsum
72 Episode 72 : Azalea Karissa Brawijaya
73 Episode 73 : Malam pertama untuk kedua kalinya
74 Episode 74 : Kebersamaan yang indah
75 Episode 75 : Kesalahan yang termaafkan
76 Episode 76 : Merindu
77 Episode 77 : Orang ketiga
78 Episode 78 : Kesal dengan dua lelaki
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Episode 1 : Gadis bercadar
2
Episode 2 : Dilema
3
Episode 3 : Menentukan pilihan
4
Episode 4 : Menunggu kepastian dalam kebimbangan
5
Episode 5 : Kesepakatan
6
Episode 6 : Mbak,aku minta ridho mu
7
Episode 7 : Pernikahan
8
Episode 8 : Hari pertama setelah resmi menikah
9
Episode 9 : Rumah baru
10
Episode 10 : Keluarga Brawijaya
11
Episode 11 : Dia itu ibumu atau bukan?
12
Episode 12 : Berbuka puasa
13
Episode 13 : Jangan menangis
14
Episode 14 : Aneh hanya dalam satu malam
15
Episode 15 : Maaf mas,Aqila lagi usil
16
Episode 16 : Panggilan pertama
17
Episode 17 : Sadar dari koma
18
Episode 18 : Boleh mas tidur di sini?
19
Episode 19 : Perlahan berubah
20
Episode 20 : Jangan menyakitinya
21
Episode 21 : Jelek?Ternyata dia sangat cantik
22
Episode 22 : Aku pergi
23
Episode 23 : Sendirian
24
Episode 24 : Menginap
25
Episode 25 : Cemburu
26
Episode 26 : Awal hubungan
27
Episode 27 : Sakit parah
28
Episode 28 : Curhatan hati
29
Episode 29 : Kesalahan
30
Episode 30 : Mulai rindu
31
Episode 31 : Itu kamu
32
Episode 32 : Cenayang
33
Episode 33 : Sindiran halus
34
Episode 34 : Sesuai dugaan
35
Episode 35 : Aku sakit apa?
36
Episode 36 : Pertemuan dua saudara
37
Episode 37 : Kepergian yang menyakitkan
38
Episode 38 : Bukan anak kandung
39
Episode 39 : Hikmah bersabar
40
Episode 40 : Perkara sepuluh juta
41
Episode 41 : Aku mencintaimu
42
Episode 42 : Teman aneh
43
Episode 43 : Izel penasaran
44
Episode 44 : Cedera
45
Episode 45 : Ini baru istriku
46
Episode 46 : Keluarga harmonis
47
Episode 47 : Bertemu teman lama
48
Episode 48 : Cinta pandangan pertama
49
Episode 49 : Terima kasih
50
Episode 50 : Ternyata dia dokter
51
Episode 51 : Kehangatan keluarga
52
Episode 52 : Sekantong darah
53
Episode 53 : Tante siapa?
54
Episode 54 : Aku bukan saingannya
55
Episode 55 : Penyesalan
56
Episode 56 : Dia adikku
57
Episode 57 : Pertengkaran tak masuk akal
58
Episode 58 : Makan malam
59
Episode 59 : Imbas setelah pertemuan
60
Episode 60 : Azalea adalah Aurora
61
Episode 61 : Tamu menjengkelkan
62
Episode 62 : Berpetualang
63
Episode 63 : Cerita bu Yeti
64
Episode 64 : Bertemu sang pemilik putri
65
Episode 65 : Mengetahui kebenaran
66
Episode 66 : Berkata jujur
67
Episode 67 : Pertemuan haru biru
68
Episode 68 : Penjelasan
69
Episode 69 : Penerimaan Azura
70
Episode 70 : Derita Adam
71
Episode 71 : Kunjungan Abi Ahmad dan umi Kalsum
72
Episode 72 : Azalea Karissa Brawijaya
73
Episode 73 : Malam pertama untuk kedua kalinya
74
Episode 74 : Kebersamaan yang indah
75
Episode 75 : Kesalahan yang termaafkan
76
Episode 76 : Merindu
77
Episode 77 : Orang ketiga
78
Episode 78 : Kesal dengan dua lelaki

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!