Episode 10 : Keluarga Brawijaya

Rumah mewah keluarga Brawijaya.

Semenjak pulang dari acara pesta pernikahan mewah keluarga Farid Arkananta,umi Ivana lebih banyak melamun.Isi dalam kepalanya terus memikirkan menantu baru keluarga Arkananta.

"Umi,apa yang umi pikirkan?"Abi Lukman menghampiri sang istri tercinta yang sedang duduk sendirian di teras belakang.

"Entahlah abi,otak ku ini selalu memikirkan istri dari dokter Adam."Jawabnya dengan sesekali menghela nafas berat.

Abi Lukman mendudukkan tubuhnya di kursi tepat di sebelah umi Ivana.

"Jangan karena dia memiliki kemiripan dengan mu,kamu menganggap dia anak kita."

"Tapi,kenapa aku merasa seperti itu abi?"

"Umi,dia adalah putri pertama keluarga Arisandy,berarti istri dokter Adam itu adalah cucu ustadz Ahmad,pemilik pondok pesantren Al Hidayah.Umi harus terima kenyataan,Aurora sudah tenang dan kini sudah bersama Allah.Tugas kita adalah mendoakannya."

Umi Ivana menghapus ujung matanya yang berair.Sekitar dua puluh tahun lalu, dia melahirkan seoang bayi perempuan cantik bermata amber dengan dimple cantik di kedua pipinya.Umi Ivana sempat menggendong bayi mungil itu sebelum dokter menyatakan jika Aurora meninggal karena kelainan jantung.Padahal,selama kehamilan,dokter tidak pernah mengatakan sekalipun pada umi Ivana maupun abi Lukman kalau bayi dalam kandungannya mengalami masalah.

"Sudahlah,sebaiknya umi bersiap."

"Kita mau kemana abi?"

"Ya Allah umi,pasti umi lupa,hari ini putra tersayang mu kembali dari Australia dan kita harus ke bandara untuk menjemputnya."Abi Lukman kembali mengingatkan.

"Astagfirullah,umi sampai lupa."Tergesa gesa umi Ivana berlari ke kamar,sore ini dia harus menjemput putra beserta menantu dan cucu tersayang nya.

***

Bandara.

"Kenapa opa dan oma lama sekali abi?"Tanya seorang gadis cantik berusia enam tahun.

"Mungkin lagi macet,sabar ya sayang?"Bujuk pria tinggi dengan ketampanan di atas rata rata.

Gadis kecil dengan kerudung berwarna lilac itu terlihat mendengus.

Seorang wanita cantik yang mengenakan jilbab panjang datang menghampiri gadis tersebut.

"Azura Lapar?"Tanya nya lembut.

"Iya umi."Jawabnya dengan tatapan memelas.

Umi Nadia tersenyum hangat.

"Di tas umi ada sekotak susu vanilla,Azura mau?"

"Mau umi."Gadis cantik itu menjawab dengan cepat di sertai anggukan kepala dan mata yang berbinar.

Sang ayah pun turut tersenyum melihat tingkah menggemaskan putri kecilnya.

Azura duduk dan menghabiskan susu yang di berikan umi Nadia.

Dari jauh,umi Ivana dan abi Lukman setengah berlari menghampiri anaknya.

"Assalamualaikum sayang,maaf umi dan Abi terlambat."Umi Ivana memberikan pelukan kepada anak dan menantunya tidak terkecuali si kecil Azura.

"Macet ya Oma?"Tanya nya dengan wajah polos.

"Mmm..sedikit."Ujar umi Ivana merasa bersalah.

"Ya sudah ayo kita pulang."Abi Lukman pun mendekat dan menggendong cucu kesayangannya.

Muhammad Izel Brawijaya,pria berusia tiga puluh tahun itu adalah putra pertama keluarga Abi Lukman dan umi Ivana.Izel adalah seorang dokter,sama seperti Abi Lukman.Dia baru saja menyelesaikan sekolah spesialis bedah tulang khusus tulang belakang di Australia.Dia menikahi seorang wanita cantik tujuh tahun lalu.Nadia Zara,wanita beruntung yang mampu meluluhkan hati dokter tampan itu bukanlah dari kalangan keluarga kaya.Pertemuan pertama mereka terjadi di pesantren Al Hidayah, pesantren milik Abi Ahmad yang ternyata salah satu donaturnya selain papa Farid itu adalah Abi Lukman.

Nadia merupakan santri yang menempuh pendidikan di pesantren milik Abi Ahmad itu.Tidak butuh waktu lama hingga setelah pertemuan itu,Izel menikahi Nadia dengan proses ta'aruf terlebih dahulu.

Umi Ivana dan abi Ahmad tidak begitu menuntut anaknya harus menikahi anak perempuan dari keluarga yang kaya raya seperti mereka.Sudah cukup dengan seorang wanita yang seagama dan baik akhlaknya.Dan Nadia adalah pilihan yang tepat untuk mendampingi Izel.

Di keluarga mereka,hanya umi Ivana seorang yang memiliki warna mata berbeda.Darah Uzbekistan yang mengalir dalam tubuh umi Ivana membuat mata unik dan langka itu menjadi miliknya.Dan saking langkanya,jarang sekali di temui seseorang dengan iris berwarna oranye kecoklatan seperti umi Ivana.Itulah kenapa dia terpikat dengan Azalea,karena warna mata nya mengingatkan umi Ivana pada Aurora.

***

Kediaman keluarga Brawijaya.

"Bagaimana,Azura sudah kenyangkan?"Tanya umi Ivana begitu mereka tiba di rumah.

"Alhamdulillah oma."Azura mengusap perutnya yang memang terasa sangat penuh.

"Alhamdulillah,ya sudah Azura istirahat dulu,pasti Azura lelah kan?"

"Iya oma,badan Zura sakit semua,tujuh jam dalam pesawat membuat Zura kelelahan."Tuturnya sambil meregangkan kedua tangannya.

Azura di bawa sang ibu menuju kamar,kamar yang sudah di tinggalkan dua tahun lalu demi menemani sang suami tercinta menempuh pendidikan di negara kanguru.

Malam hari,ruang keluarga.

"Kapan kamu akan bergabung dengan abi di rumah sakit?"

"Minggu depan saja abi,Izel masih ingin istirahat."

Saat ini mereka hanya berdua di ruang keluarga itu,umi dan Nadia sedang bermain bersama Azura di dalam kamar.

"Oiya bi,Izel perhatikan,umi tidak seperti biasanya."

Abi Lukman menghela nafas.

"Kamu ingat Adam?"

"Maksud Abi,Adam Arkananta?"

"Mm.."

"Tentu saja Izel ingat,dia salah satu juniorku di fakultas kedokteran yang cukup di perhitungkan.Memangnya apa hubungan Adam dengan sikap umi yang tiba tiba berubah?"Izel penasaran.

Izel sangat mengenal Adam.Adam memang lebih dulu menyelesaikan sekolah spesialisnya,itu karena Izel yang menunda sekolahnya karena lebih memilih untuk menikah.

"Beberapa hari lalu,dokter Adam melepas masa lajangnya dengan menikahi putri sulung keluarga Arisandy."

"Ooo,jadi Adam menikah dengan Lily?"Seulas senyum terukir dari bibir Izel.

"Kamu mengenal Lily?"Kali ini abi Lukman yang terlihat jauh lebih penasaran.

"Tentu saja,siapa yang tidak mengenal putri cantik keluarga Arisandy?Izel pun pernah kagum pada wajah cantiknya,tapi sayang dia wanita yang mengumbar aurat."

"Mengumbar aurat?Apa maksudmu?"

"Iya abi,Lily itu sangat terkenal di kalangan kami para dokter ataupun pengusaha pengusaha muda.Lily adalah pasien penderita jantung,dan tiga tahun lalu dia menjalani operasi pemasangan cincin dan di kerja langsung oleh dokter Adam."

"Jadi begitu,,,Berarti,Lily sudah hijrah Zel."

Kening Izel berkerut.

"Maksud Abi?"

"Iya,yang tempo hari bersanding dengan dokter Adam itu wanita yang anggun dan mengenakan cadar."

"A..paa..."Izel terkejut.

"Masa sih abi?"Izel masih tidak percaya.

"Iya,dan di sinilah masalahnya,umi mu tiba tiba saja memeluk Lily di pesta pernikahan mereka.

Kebingungan melanda Izel,dia tau uminya bukan wanita yang sembarangan memeluk orang lain.

"Apa mungkin umi...?"

"Seperti dugaanmu,dia mengira istri dokter Adam itu adalah adikmu."

"Tapi,apa hal yang membuat umi berpikiran seperti itu abi?"Izel merasakan ada hal yang aneh,tidak masuk akal jika umi Ivana menganggap Lily sebagai Rora,adiknya.

"Itu karena mata unik dan langka yang di miliki istri dokter Adam."

"Bermata unik?maksud abi,warna matanya sama dengan umi?"

Selain kedua orangtuanya,Izel adalah kakak yang sangat merasakan bagaimana kehilangan seorang adik yang baru saja di lahir kan sang ibu,bahkan Izel belum sempat melihat dengan baik wajah adik perempuannya,Allah lebih dulu datang dan mengambilnya.

Abi Lukman mengangguk.

Pecahlah tawa Izel.

"Ya Allah abi,Lily tidak memiliki warna mata unik itu,Lily sama seperti kita."Terang Izel,namun sedetik kemudian ia menghentikan tawanya.

"Tunggu,,lalu siapa yang di nikahi dokter Adam?"

...****************...

Terpopuler

Comments

Ilan Irliana

Ilan Irliana

trnyt Aza lbh tajir dr Adam...hihi

2024-04-21

3

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

lho memang di undangan tetap dicantumkannya nama si Lily yah

2024-04-26

1

yrk

yrk

fiks aza itu aurora😏, tapi kenapa aza ada dlm keluarga arsandy🤔
dan mungkin ka istri kak izel kenal dgn aza🤔

2024-03-14

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : Gadis bercadar
2 Episode 2 : Dilema
3 Episode 3 : Menentukan pilihan
4 Episode 4 : Menunggu kepastian dalam kebimbangan
5 Episode 5 : Kesepakatan
6 Episode 6 : Mbak,aku minta ridho mu
7 Episode 7 : Pernikahan
8 Episode 8 : Hari pertama setelah resmi menikah
9 Episode 9 : Rumah baru
10 Episode 10 : Keluarga Brawijaya
11 Episode 11 : Dia itu ibumu atau bukan?
12 Episode 12 : Berbuka puasa
13 Episode 13 : Jangan menangis
14 Episode 14 : Aneh hanya dalam satu malam
15 Episode 15 : Maaf mas,Aqila lagi usil
16 Episode 16 : Panggilan pertama
17 Episode 17 : Sadar dari koma
18 Episode 18 : Boleh mas tidur di sini?
19 Episode 19 : Perlahan berubah
20 Episode 20 : Jangan menyakitinya
21 Episode 21 : Jelek?Ternyata dia sangat cantik
22 Episode 22 : Aku pergi
23 Episode 23 : Sendirian
24 Episode 24 : Menginap
25 Episode 25 : Cemburu
26 Episode 26 : Awal hubungan
27 Episode 27 : Sakit parah
28 Episode 28 : Curhatan hati
29 Episode 29 : Kesalahan
30 Episode 30 : Mulai rindu
31 Episode 31 : Itu kamu
32 Episode 32 : Cenayang
33 Episode 33 : Sindiran halus
34 Episode 34 : Sesuai dugaan
35 Episode 35 : Aku sakit apa?
36 Episode 36 : Pertemuan dua saudara
37 Episode 37 : Kepergian yang menyakitkan
38 Episode 38 : Bukan anak kandung
39 Episode 39 : Hikmah bersabar
40 Episode 40 : Perkara sepuluh juta
41 Episode 41 : Aku mencintaimu
42 Episode 42 : Teman aneh
43 Episode 43 : Izel penasaran
44 Episode 44 : Cedera
45 Episode 45 : Ini baru istriku
46 Episode 46 : Keluarga harmonis
47 Episode 47 : Bertemu teman lama
48 Episode 48 : Cinta pandangan pertama
49 Episode 49 : Terima kasih
50 Episode 50 : Ternyata dia dokter
51 Episode 51 : Kehangatan keluarga
52 Episode 52 : Sekantong darah
53 Episode 53 : Tante siapa?
54 Episode 54 : Aku bukan saingannya
55 Episode 55 : Penyesalan
56 Episode 56 : Dia adikku
57 Episode 57 : Pertengkaran tak masuk akal
58 Episode 58 : Makan malam
59 Episode 59 : Imbas setelah pertemuan
60 Episode 60 : Azalea adalah Aurora
61 Episode 61 : Tamu menjengkelkan
62 Episode 62 : Berpetualang
63 Episode 63 : Cerita bu Yeti
64 Episode 64 : Bertemu sang pemilik putri
65 Episode 65 : Mengetahui kebenaran
66 Episode 66 : Berkata jujur
67 Episode 67 : Pertemuan haru biru
68 Episode 68 : Penjelasan
69 Episode 69 : Penerimaan Azura
70 Episode 70 : Derita Adam
71 Episode 71 : Kunjungan Abi Ahmad dan umi Kalsum
72 Episode 72 : Azalea Karissa Brawijaya
73 Episode 73 : Malam pertama untuk kedua kalinya
74 Episode 74 : Kebersamaan yang indah
75 Episode 75 : Kesalahan yang termaafkan
76 Episode 76 : Merindu
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Episode 1 : Gadis bercadar
2
Episode 2 : Dilema
3
Episode 3 : Menentukan pilihan
4
Episode 4 : Menunggu kepastian dalam kebimbangan
5
Episode 5 : Kesepakatan
6
Episode 6 : Mbak,aku minta ridho mu
7
Episode 7 : Pernikahan
8
Episode 8 : Hari pertama setelah resmi menikah
9
Episode 9 : Rumah baru
10
Episode 10 : Keluarga Brawijaya
11
Episode 11 : Dia itu ibumu atau bukan?
12
Episode 12 : Berbuka puasa
13
Episode 13 : Jangan menangis
14
Episode 14 : Aneh hanya dalam satu malam
15
Episode 15 : Maaf mas,Aqila lagi usil
16
Episode 16 : Panggilan pertama
17
Episode 17 : Sadar dari koma
18
Episode 18 : Boleh mas tidur di sini?
19
Episode 19 : Perlahan berubah
20
Episode 20 : Jangan menyakitinya
21
Episode 21 : Jelek?Ternyata dia sangat cantik
22
Episode 22 : Aku pergi
23
Episode 23 : Sendirian
24
Episode 24 : Menginap
25
Episode 25 : Cemburu
26
Episode 26 : Awal hubungan
27
Episode 27 : Sakit parah
28
Episode 28 : Curhatan hati
29
Episode 29 : Kesalahan
30
Episode 30 : Mulai rindu
31
Episode 31 : Itu kamu
32
Episode 32 : Cenayang
33
Episode 33 : Sindiran halus
34
Episode 34 : Sesuai dugaan
35
Episode 35 : Aku sakit apa?
36
Episode 36 : Pertemuan dua saudara
37
Episode 37 : Kepergian yang menyakitkan
38
Episode 38 : Bukan anak kandung
39
Episode 39 : Hikmah bersabar
40
Episode 40 : Perkara sepuluh juta
41
Episode 41 : Aku mencintaimu
42
Episode 42 : Teman aneh
43
Episode 43 : Izel penasaran
44
Episode 44 : Cedera
45
Episode 45 : Ini baru istriku
46
Episode 46 : Keluarga harmonis
47
Episode 47 : Bertemu teman lama
48
Episode 48 : Cinta pandangan pertama
49
Episode 49 : Terima kasih
50
Episode 50 : Ternyata dia dokter
51
Episode 51 : Kehangatan keluarga
52
Episode 52 : Sekantong darah
53
Episode 53 : Tante siapa?
54
Episode 54 : Aku bukan saingannya
55
Episode 55 : Penyesalan
56
Episode 56 : Dia adikku
57
Episode 57 : Pertengkaran tak masuk akal
58
Episode 58 : Makan malam
59
Episode 59 : Imbas setelah pertemuan
60
Episode 60 : Azalea adalah Aurora
61
Episode 61 : Tamu menjengkelkan
62
Episode 62 : Berpetualang
63
Episode 63 : Cerita bu Yeti
64
Episode 64 : Bertemu sang pemilik putri
65
Episode 65 : Mengetahui kebenaran
66
Episode 66 : Berkata jujur
67
Episode 67 : Pertemuan haru biru
68
Episode 68 : Penjelasan
69
Episode 69 : Penerimaan Azura
70
Episode 70 : Derita Adam
71
Episode 71 : Kunjungan Abi Ahmad dan umi Kalsum
72
Episode 72 : Azalea Karissa Brawijaya
73
Episode 73 : Malam pertama untuk kedua kalinya
74
Episode 74 : Kebersamaan yang indah
75
Episode 75 : Kesalahan yang termaafkan
76
Episode 76 : Merindu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!