Episode 19: Penangkapan & Konsolidasi

Di bawah langit malam Surabaya yang gelap dengan jutaan titik cahaya bintang, sebuah operasi rahasia sedang berlangsung.

Komisaris Jenderal Polisi Teguh Santoso bersama dengan tim elitnya telah merencanakan operasi penggerebekan dengan detail dan ketelitian yang sempurna.

Mereka telah mengikuti jejak Samara, wanita misterius dengan pengaruh besar dalam dunia bawah tanah kota, dan malam ini adalah klimaks atas semua usaha mereka.

Pada pukul 02.00 dini hari, tim Teguh berkumpul di lokasi yang telah mereka tentukan sebagai titik kumpul.

Angin malam yang sejuk membawa ketegangan yang hanya bisa dirasakan oleh mereka yang terlibat dalam operasi semacam ini.

Mereka semua tahu bahwa penangkapan Samara tidak akan mudah, mengingat rekam jejak wanita itu yang terkenal dengan kecerdikannya dan selalu beberapa langkah di depan pengejarnya.

Teguh memberikan isyarat, dan timnya mulai bergerak menuju safe house Samara, sebuah bangunan tua di pinggiran kota yang tersembunyi di balik dinding-dinding yang tinggi dan kamera pengawas.

Setiap langkah mereka dihitung dengan hati-hati, berusaha keras untuk tidak menimbulkan suara yang bisa mengungkapkanm keberadaan mereka.

Beberapa mafia sedang mondar-mandir berjaga disekitaran safe house tersebut.

Tim Teguh melumpuhkan dan menyergap mereka secara bersamaan tanpa menimbulkan suara yang berarti.

Di dalam safe house Samara duduk dengan tenang di depan layar komputernya, tidak menyadari bahwa kebebasannya akan segera berakhir.

Dia terlihat fokus untuk merencanakan langkah selanjutnya dalam jaringan yang telah organisasinya bangun selama bertahun-tahun ini.

Tiba-tiba keheningan malam pecah ketika pintu depan safe house didobrak dengan paksa.

Dalam sekejap tim Teguh menyerbu masuk, lampu senter dan senjata terarah langsung ke Samara.

Kejutan dan ketakutan terlihat jelas di wajahnya, sebuah reaksi yang jarang terlihat pada wanita seberpengaruh dirinya.

"Tangan di atas! Cepat, tangan di atas! Anda di bawah penangkapan!" teriak Teguh suaranya menggema di ruangan yang sepi.

Meskipun terkejut, Samara dengan cepat mengumpulkan ketenangannya.

Dia dengan perlahan-lahan mengangkat tangannya, wajahnya kini menjadi topeng ketenangan yang tidak tergoyahkan.

Tim Teguh dengan cepat mengamankan ruangan, memastikan tidak ada jalan keluar bagi Samara.

Dalam hitungan menit Samara telah diborgol dan dibawa keluar dari safe house, sementara beberapa tim lainnya menggeledah seluruh rumah dengan ketelitian yang tinggi.

Operasi yang berlangsung cepat dan efisien ini merupakan bukti dari persiapan dan profesionalitas tim Teguh.

Samara diangkut menggunakan kendaraan yang akan membawanya ke markas rahasia polisi untuk diinterogasi lebih lanjut.

Dia melemparkan pandangan terakhirnya ke arah rumah safe house yang selama ini menjadi bentengnya.

Sebuah senyuman tipis terbentuk di bibirnya, seolah-olah dia masih menyimpan beberapa rahasia yang belum diketahui oleh Teguh dan timnya.

Pada keesokan harinya, berita mengnai penangkapan Samara menjadi tajuk utama di berbagai media online maupun offline kota Surabaya, mengejutkan banyak pihak yang mengetahui reputasinya.

Samara yang dikenal dengan kemampuannya bergerak dalam bayang-bayang dan memiliki jaringan yang kuat serta berbahaya, akhirnya tertangkap dalam sebuah operasi penggerebekan di salah satu safe house yang ia gunakan.

Kejadian ini menjadi titik balik penting dalam investigasi yang dilakukan oleh Teguh dan timnya.

Namun tidak lama berselang setelah kejadian penangkapan tersebut menyebar, sebuah perintah tiba dari pemerintah pusat yang mengejutkan Teguh dan timnya.

Perintah tersebut secara eksplisit meminta Komisaris Teguh untuk menghentikan segala macam bentuk proses investigasi terhadap Haris Hartono selaku CEO SM Group.

Perintah itu menyatakan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan independen yang dilakukan oleh pemerintah pusat, Haris dinyatakan bersih dari segala tuduhan dan tidak terlibat dalam kegiatan kriminal kota Surabaya.

Teguh yang telah menghabiskan bulan-bulan terakhir ini untuk menyelidiki dan mengikuti setiap jejak yang ada, merasa frustrasi dengan perintah tersebut.

Ia tidak bisa memungkiri bahwa setiap penyelidikan yang dilakukan timnya terhadap Haris selalu berujung pada bukti yang menyatakan bahwa Haris tidak terlibat.

Teguh: "Kita telah diberi tekanan untuk menghentikan penyelidikan terhadap Haris Hartono." kata Teguh kepada timnya dalam sebuah pertemuan mendadak.

Teguh: "Pemerintah pusat telah melakukan investigasi mereka sendiri dan menemukan bahwa Haris bersih dari segala tuduhan."

Wajah timnya penuh dengan keterkejutan, kekecewaan dan kebingungan.

Bagi mereka, perintah tersebut bukan hanya sebuah kekalahan dalam penyelidikan yang telah menguras energi dan waktu mereka, tapi juga sebuah pukulan telak terhadap keadilan yang sedang mereka upayakan.

Teguh: "Namun penangkapan Samara tetap menjadi kemenangan bagi kita." lanjut Teguh, mencoba mencari sisi positif dalam situasi yang penuh dengan kekecewaan tersebut.

Teguh: "Kita telah berhasil menangkap salah satu tokoh kunci dalam jaringan kriminal ini. Kita akan fokus untuk mengungkap lebih jauh jaringan misterius dibelakang Samara."

Kesimpulan untuk menghentikan penyelidikan terhadap Haris tidak membuat Teguh merasa lega.

Sebaliknya itu meninggalkan serangkaian pertanyaan yang belum terjawab di benaknya.

Namun sebagai seorang profesional, ia tahu bahwa ia harus mematuhi perintah dan prosedur, serta memfokuskan energi dan sumber dayanya pada kasus lain yang membutuhkan perhatiannya.

Malam itu Teguh berdiri di depan jendela kantornya, memandangi cahaya lampu kota Surabaya yang berkelap-kelip.

"Haris... Entah bagaimana caramu melakukannya, tapi suatu hari aku akan menangkapmu.." gumam Teguh.

Ia berjanji dalam hati bahwa ia tidak akan pernah berhenti, tidak peduli seberapa sulit atau rumit jalannya.

...****************...

Haris Hartono duduk di kantor mewah pribadinya, dengan mata cemerlangnya yang memantulkan kembali cahaya dari laptop di hadapannya.

Sebuah senyum puas merekah di wajahnya, seolah merefleksikan kesuksesan strategi yang telah ia rancang dengan cermat dan teliti.

Skema Haris yang rumit dan ambisius untuk menyatukan kekuatan di Surabaya, perlahan kini mulai membuahkan hasil.

Angin Timur yang sebelumnya terbagi menjadi dua kubu, kubu yang tunduk pada Haris dan kubu yang masih tidak puas dengan keputusan tunduk, akhirnya tunduk sepenuhnya setelah mendengar berita penangkapan Samara.

Sekarang dengan Angin Timur yang di bawah kendalinya secara penuh, Haris merencanakan langkah selanjutnya yaitu menundukkan Emas Barat, kelompok yang selama ini dikenal dengan sumber daya finansialnya yang luas serta jaringan perdagangan ilegal yang berakar kuat.

Dalam pemikirannya, Haris telah merancang sebuah skenario epik yang tidak hanya akan mengguncang fondasi kekuasaan Emas Barat tapi juga mengukuhkan dirinya sebagai pemain dominan di Surabaya.

Dengan Angin Timur sebagai sekutu, Haris memulai gerakan awalnya dengan mengirimkan pesan kepada pemimpin Emas Barat.

Bukan pesan ancaman, melainkan sebuah undangan untuk bertemu di lokasi netral, sebuah gesture yang menunjukkan niat untuk bernegosiasi meskipun dalam hatinya, Haris telah menyiapkan rencana yang lebih besar.

Di lokasi pertemuan, sebuah gedung tua yang dulunya merupakan gudang pelabuhan, Haris berhadapan langsung dengan pemimpin Emas Barat yang datang dengan pengawalan ketat.

Di dalam ruangan dengan nuansa terbengkalai itu, Haris Hartono, Estele dari Angin Timur, dan pemimpin Emas Barat yang bernama Rendra berkumpul untuk membahas sebuah kesepakatan.

Haris: "Kehadiranmu di sini akan menandakan sebuah awal baru.. Aku yakin kamu telah menyadari perubahan yang terjadi beberapa saat ini.."

Rendra dengan ekspresi yang serius dan ragu menjawab.

Rendra: "Reputasimu memang mendahului kehadiranmu. Tapi izinkan aku untuk berkata jujur, aku tidak ingin di bawah kendali orang lain. Emas Barat selama ini mandiri, dan kami ingin memastikan kestabilan wilayah kami."

Estele (mengintervensi): "Aku mengerti kekhawatiranmu. Tapi sejak Angin Timur bergabung dengan Haris, kami telah mengalami perbaikan yang signifikan dalam keamanan, kekuatan dan finansial. Haris tidak datang untuk sekedar menguasai, tapi untuk menciptakan sinergi."

Rendra (masih ragu): "Estele, aku selalu kagum dengan julukan "Otak Ratu" yang kau sandang, dan aku menghargai kecerdasanmu, tapi mungkin kau tidak memperhitungkan bagaimana masalah otonomi Emas Barat? Kami tidak ingin menjadi bayang-bayang di bawah kekuasaan kalian."

Haris (dengan tenang namun tegas): "Aku hanya ingin menciptakan ketenangan di kota ini.. Aku akan menyingkirkan siapapun yang berpotensi mengusik ketenanganku.."

Rendra yang merasakan tekanan dan ancaman dalam kata-kata Haris, mulai mempertimbangkan konsekuensi dari penolakan.

Rendra: "Apa kau mengancamku?"

Haris (tersenyum kecil): "Aku selalu memiliki hati yang baik, aku selalu memberikan peringatan sebelum aku bertindak.. Tapi.. beberapa orang lebih memilih untuk mengabaikan peringatanku.."

Rendra: "Aku telah mendengar apa yang terjadi pada Harimau Selatan, penangkapan Samara, dan mundurnya pihak pemerintah dalam investigasi terhadapmu. Dan sekarang aku juga menyaksikan seberapa tunduk Angin Timur padamu, kekuatan absolut seperti itu memang tidak dapat diabaikan. Tapi kami tetap tidak akan tunduk hanya karena ancaman."

Haris (hendak beranjak dari tempat duduk): "Baiklah, kurasa pembicaraan ini sudah tidak penting lagi.."

Estele (menatap ke arah Rendra): "Semoga beruntung dengan keputusanmu."

Rendra menghela nafas, memikirkan setiap kata dengan seksama.

Rendra: "Haris, aku mengerti posisiku. Emas Barat akan bergabung tapi kami memiliki syarat, wilayah kami harus tetap stabil tanpa gangguan. Kami ingin kepastian itu."

Haris tersenyum, tahu dia telah memenangkan pertarungan tanpa harus bertarung.

Haris: "Aku tidak ingin memelihara anjing yang kapan saja bisa menggigit tuannya.. Tunduk atau lenyap.. Kuberi waktu 24 jam untuk menjawab.."

Haris beranjak pergi, berjalan meninggalkan tempat duduknya ditemani Estele disisinya.

Rendra merasakan sebuah tekanan besar seiring dengan suara langkah kaki Haris, sebuah tekanan yang seolah membuat sesak dada dan mencengkram jantungnya.

Rendra: "Tunggu.."

Haris menghentikan pelan langkah kakinya tanpa sedikitpun menengok ke arah Rendra.

Rendra (tertunduk lesu): "Emas Barat.. Mematuhi perintah.."

Haris: "Estele, segera atur segala macam keperluan untuk konsolidasi.." jawab Haris tanpa menoleh sedikitpun.

Estele menundukkan kepala dan badannya, pertanda mematuhi perintah Haris.

Mereka segera berjalan pergi, kali ini benar-benar meninggalkan Rendra yang masih tertunduk lesu di meja ruangan itu.

Assisten Rendra: "Tuan, apakah ini keputusan yang tepat?"

Rendra: "Setiap kata-katanya bukan hanya sekedar ancaman dan tekanan. Aku tidak tahu bagaimana dia memiliki pencapaian seperti ini di usia yang semuda itu."

Assisten Rendra: "Apakah kita bisa..."

Rendra (memotong pembicaraan): "Hentikan apapun rencanamu, fakta tetap mengatakan bahwa semenjak tunduk pada Haris, Angin Timur memiliki pondasi yang lebih kuat dari posisi awalnya."

Assisten Rendra: "Baik Tuan.."

Rendra masih terjebak dalam pemikirannya, tentang apa yang akan terjadi kedepannya, dalam benaknya ia hanya berpikir.

"Setidaknya Emas Barat akan tetap bertahan dengan keputusanku ini." gumamnya dalam hati.

Setelah pertemuan itu, Haris kembali ke kantornya, menyaksikan bagaimana pion-pion di papan catur kota Surabaya mulai bergerak sesuai keinginannya.

Dengan Angin Timur di sisi kanannya dan Emas Barat di sisi kiri, Haris Hartono sekarang bukan hanya pemimpin perusahaan teknologi yang sukses, tapi juga pemegang kekuasaan tertinggi di dunia bawah Surabaya.

Skenario epik Haris tidak hanya berhasil menyatukan dua kekuatan besar di Surabaya, tapi juga menandai awal dari era baru di mana ia sebagai grandmaster, mampu mengatur papan permainan kota dengan keahlian yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!