Episode 2: Cipher

Dengan banyaknya beban yang seolah menumpuk di kepalanya, Kevin yang saat ini telah hidup kembali di tubuh Dean mencoba untuk melihat-lihat situasi di sekitarnya.

Nampak gambaran jelas di depan matanya, suasana malam yang redup di ruangan yang berantakan.

"Bagaimana bisa ada orang yang menjalani kehidupan di tempat sekotor ini..?? Melihatnya saja sudah membuatku merasakan perasaan tidak nyaman.." gumamnya melihat tumpukan sampah dan buku berserakan di lantai ruangan.

Tanpa ragu Kevin mulai membersihkan kamar tersebut, memungut sampah di setiap ruangan, memindahkan barang-barang yang berserakan dan membersihkan debu yang menempel di setiap sudut ruangan.

Sembari membersihkan ruangan, Kevin seolah terombang-ambing dalam kekacauan lautan pikirannya yang penuh dengan berbagai macam pikiran.

Tingkat kesulitan masalahnya seolah semakin berat di karenakan saat ini ia hidup dengan penuh keterbatasan.

Kevin memahami bahwa dia kini terjebak dalam dualitas ingatan yang membingungkan dengan memori yang sama-sama kuat.

Di satu sisi dia terobsesi dengan ambisi balas dendamnya, di sisi lain dia harus menjalani kehidupannya sebagai Dean yang dipenuhi dengan beban tanggung jawab.

Setelah menghabiskan waktu semalaman untuk membersihkan setiap ruangan, tempat itu kini telah sepenuhnya terlihat berbeda.

Dengan penataan yang cukup rapi, tempat itu seolah menciptakan atmosfer baru yang menyegarkan dan berbeda dari pemandangan sebelumnya.

...(Kamar kost Dean ~ Kota Malang)...

*NB: Mulai sekarang author akan menyebut Kevin sebagai Dean!

Setelah mendapatkan beberapa ide, tanpa berlama-lama Dean mulai mengambil tindakan.

Dia memahami bahwa hal pertama yang amat ia butuhkan adalah mencari uang untuk membeli beberapa peralatan sederhana yang dapat menunjang aktifitasnya sebagai seorang hacker.

Dipenuhi oleh gambaran ingatan yang menyakitkan tentang perlakuan dari paman dan istri barunya, Dean berencana menargetkan pamannya sebagai langkah pertama dalam aksi balas dendamnya.

Dengan kecerdasan dan keahlian hacking yang luar biasa, Dean memodifikasi sistem ponselnya untuk membuat virus dan mengirimkan virus tersebut ke ponsel pamannya.

Virus itu dirancang untuk meretas dan mengambil alih kontrol ponsel pamannya dari jarak jauh.

Setelah berhasil menginfeksi ponsel pamannya, Dean mulai meremotnya.

*Bip.. Bip.. Bip..* Suara notifikasi ponsel.

"Sekarang waktunya untuk membuat sedikit perhitungan.." gumamnya dalam hati.

Setelah memiliki akses penuh di ponsel pamannya, dia mulai memodifikasi sistem ponsel pamannya, mengakses kamera ponsel dan memanipulasi output tangkapan gambar dari kamera ponsel itu, dan melakukan beberapa hal lainnya dengan sangat teliti.

Setiap langkahnya dijalankan dengan penuh ketelitian, memastikan bahwa semua tindakannya tidak terdeteksi dan tidak meninggalkan bekas yang bisa dilacak oleh siapapun.

Tanpa kendala sedikitpun, Dean mulai menguraikan kode keamanan dan mengakses rekening bank pamannya.

"Mengacaukan kode keamanan bank..?? Ini bagaikan permainan anak-anak bagiku.." gumamnya dengan penuh percaya diri.

Dean mulai menguras habis saldo pamannya, melakukan pembelian crypto guna menutupi jejak pelarian uang, lalu memanipulasi gambar yang dihasilkan oleh kamera ponsel pamannya, membuatnya tampak seolah-olah pamannya sendiri yang sedang melakukan aktivitas pembelian aset crypto tersebut.

"Bersih dan tanpa jejak.. Semuanya akan terlihat seperti tindakan pamanku sendiri.." gumamnya dengan senyuman kecil.

Sebagai seorang hacker jenius, Dean tahu bahwa dia telah berhasil menjatuhkan pamannya dengan hanya jentikan beberapa jarinya saja.

Di saat yang sama, pamannya mungkin bahkan belum menyadari tentang apa yang sedang terjadi.

Setelah berhasil menguras saldo pamannya dengan keberhasilan yang gemilang, Dean segera mengalihkan fokusnya ke tahap berikutnya dari rencananya.

Dengan dana yang baru saja diperolehnya, dia memutuskan untuk menginvestasikan sebagian uangnya untuk membeli peralatan hacking dasar yang memadai.

"Pertama-tama, aku butuh alat-alat yang tepat untuk menunjang skillku.."

Dia mulai melakukan pencarian dengan ponselnya untuk membeli perangkat-perangkat yang dibutuhkannya.

Dia memilih dengan hati-hati, memastikan bahwa setiap barang yang ia beli dapat berguna untuk menunjang aktifitas hackingnya secara maksimal.

"Laptop yang handal, modem dengan koneksi yang stabil, dan beberapa alat tambahan untuk memperkuat keamanan.. Semua harus sempurna.."

Setelah menelusuri beberapa toko online dan menentukan berbagai pilihan barang, Dean akhirnya menyelesaikan pembelian barang-barang tersebut.

Dia mengatur pengiriman barang dengan cepat, tidak sabar ingin segera memulai aktifitasnya kembali sebagai seorang hacker dan menapaki langkah awal balas dendamnya.

"Meskipun tidak sebaik peralatan yang kumiliki di kehidupan sebelumnya, tapi beberapa benda ini lumayan membantuku saat ini.."

Dengan senyuman puas, barang-barang yang dipesannya satu persatu mulai berdatangan.

Ia merapikan dan meletakkan berbagai macam barang itu di kamar kostnya yang sempit.

"Dengan begini aku bisa mulai mencari beberapa informasi yang tidak ku ketahui sebelumnya.." gumam Dean seusai mengatur laptop, modem, dan beberapa peralatan barunya.

...----------------...

...-Top 10 hacker yang di ketahui saat ini-...

K3V_0N3 \= Kevin

V01D \= ?

Aldeath \= Albert

Ch@0t1cC0d3 \= ?

H4ck_M4tt3r \= ?

X3N0N \= ?

$p3ctr0 \= ?

Virus-Daddy \= ?

Phy5c4l_ \= ?

H3ll0W0rld! \= ?

...----------------...

"Sebaiknya aku menggunakan inisial baru dalam setiap aksiku kali ini guna menghindari kesalahan yang sama di masalalu.."

"Aku juga harus mencari beberapa informasi yang berguna mengenai Albert dan semua orang yang terlibat dengannya.." Dean menghela nafas dalam-dalam sembari merenung sejenak.

"Kali ini harus memikirkan nama yang bagus.." lanjutnya, berpikir sambil menggaruk kepalanya.

Dia memutuskan untuk menggunakan inisial baru sebagai langkah keamanan tambahan dalam menjalankan misinya.

Setelah beberapa saat berpikir, dia menemukan kombinasi inisial yang sempurna yang akan melindunginya dari kecurigaan siapa pun.

"Hmm.. "Cipher" Tidak terlalu mencolok tapi cukup kuat" pikir Dean.

Dalam pemikiran Dean, kata "Cipher" dapat diartikan sebagai singkatan dari:

"Cyber Intelligence Professional for Hacking, Encryption, and Reconnaissance".

Singkatan ini mencerminkan keahlian Dean dalam bidang intelejen cyber, hacking, enkripsi, dan rekognisi.

Sebagai seorang hacker, Dean memiliki pengetahuan luas tentang keamanan dan enkripsi data serta kemampuan untuk melakukan pengintaian cyber.

"Albert.. Aku kembali!!!" ucapnya dengan penuh semangat.

...****************...

Dean mulai menggali informasi seputar kematiannya yang disebabkan oleh pengkhianatan Albert.

Di tengah pencariannya, ia menemukan fakta mengejutkan bahwa Albert tidak bertindak sendirian dalam aksi pengkhianatannya tersebut.

Terdapat beberapa tokoh besar dunia yang namanya tercatut dalam informasi di layar laptop Dean.

Pengkhianatan Albert merupakan buah dari kolaborasi antara tokoh yang berpengaruh dalam tatanan pemerintahan dunia di Amerika, dengan salah satu pemimpin dari sepuluh mafia penjaga dunia bawah.

Julukan "Sepuluh mafia penjaga dunia bawah" terdiri dari sepuluh kelompok mafia dari berbagai negara yang terkenal kejam dan memiliki pengaruh paling besar di dunia bawah.

"Diam-diam ada kekuatan sebesar ini di balik kematianku.." gumam Dean sambil memikirkan seberapa banyak usaha yang ia perlukan untuk membalas dendam pada kekuatan-kekuatan sebesar itu.

Fakta ini membuat segala situasinya menjadi lebih rumit bagi Dean.

Tidak hanya menghadapi Albert, tetapi juga ada campur tangan keterlibatan pihak pemerintahan dunia dan salah satu dari sepuluh mafia penjaga dunia bawah yang bisa di bilang memiliki sumber daya, koneksi dan kekuatan yang tak terbatas.

"Dengan sepuluh mafia penjaga dunia bawah di belakangnya, Albert menjadi jauh lebih berbahaya dari yang aku bayangkan.." pikir Dean sambil menggigit bibir bawahnya dengan penuh ketegangan.

Berbekal informasi baru ini, Dean merasa bahwa ia memiliki pemahaman yang lebih baik tentang situasinya.

Hal ini cukup berbeda dari kehidupannya yang sebelumnya, di karenakan pada kehidupan Dean sebelumnya ia tidak terlalu ikut campur terhadap urusan para mafia.

Langkah selanjutnya adalah mematangkan strategi untuk menghadapi Albert, sambil merenungkan rencana terbaik dalam mengatasi campur tangan salah satu dari sepuluh mafia penjaga.

Terpopuler

Comments

Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)

Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)

wah enak banget Dean nyari duitnya tinggal nyedot milik paman

2024-04-04

0

Mpit

Mpit

bagus, saatnya balas dendam ahaha

2024-03-22

1

Mpit

Mpit

wah parah, disedot berapa duit itu 😭

2024-03-22

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!