Episode 6: Rekonsiliasi & Dominasi

...(Ruang Makan di Rumah Patriark Keluarga Hartono)...

Keberhasilan SM Group di bawah kepemimpinan Haris telah membawa perubahan besar tidak hanya dalam industri teknologi tapi juga dalam dinamika keluarga Hartono.

Ketika semua anggota keluarga berkumpul untuk makan malam, suasana tegang dan iri hati mulai menguap di udara.

Semua anggota keluarga Hartono telah berkumpul di meja makan, suasana yang biasanya hangat dan menyenangkan kini terasa dingin dan penuh ketegangan.

Anton (dengan nada sinis): "Lihatlah SM Group sekarang, menjadi salah satu perusahaan terkemuka. Siapa sangka perusahaan yang hampir bangkrut itu bisa bangkit seperti ini? Dan semua itu berkat... Haris? Hehehe.."

Rudy (berusaha menjaga ketenangan): "Anton, kita semua tahu keputusan yang saya buat adalah untuk kebaikan perusahaan. Haris telah membawa perubahan besar seperti yang kita butuhkan."

Anton (meninggikan suara): "Yang kita butuhkan katamu? Atau kekeliruan? Rudy, kamu menyerahkan perusahaan yang seharusnya menjadi warisan keluarga kepada orang luar. Dan aku sebagai kakakmu, merasa lebih pantas untuk memimpin SM Group!"

Saat perdebatan semakin memanas, Haris tiba-tiba muncul di pintu ruang makan, mendengarkan setiap kata yang dilontarkan Anton dan keluarga lainnya tanpa diketahui oleh mereka.

Haris (masuk dengan tenang): "Sepertinya ada banyak yang perlu kita bicarakan malam ini.."

Semua mata tertuju pada Haris, kehadirannya seketika mengubah dinamika ruangan.

Anton (dengan tatapan menantang): "Oh, akhirnya sang penyelamat datang. Haris, jangan anggap karena kamu berhasil mengangkat SM Group sedikit, kamu sudah berhak menjadi bagian dari keluarga ini."

Haris (dengan nada tegas dan tenang): "Aku menghormatimu sebagai pamanku.. Aku tidak pernah bermaksud mengambil alih keluarga ataupun perusahaan ini.. Tujuanku adalah menyelamatkan SM Group dari ambang kehancuran, sebuah tujuan yang aku dan Ayahku (Rudy) inginkan.. Kekuatan sebuah keluarga bukan diukur dari siapa yang memimpin, tapi dari bagaimana kita semua bekerja sama menghadapi tantangan.."

Mendengar kata-kata Haris, beberapa anggota keluarga lain mulai menyadari ketegasan Haris, mereka mulai berpikir bahwa ketegasan dan pemikiran seperti ini sangat layak menjadi seorang CEO. Suasana mulai berubah, dari ketegangan menjadi refleksi diri.

Sarah (secara perlahan): "Mungkin... mungkin kita semua perlu memikirkan kembali apa yang sebenarnya penting untuk kita dan perusahaan. SM Group kini telah mengalami banyak perubahan dan kondisinya telah stabil, bukankah seharusnya sudah waktunya bagi Haris untuk mengembalikan posisi CEO kepada orang yang lebih berhak dan lebih mampu?"

Rudy (dengan suara penuh kemarahan): "Sarah!!! Apa yang kamu katakan? Apa kamu pantas berbicara demikian? Haris telah membawa perusahaan ini ke level yang bahkan diriku sendiri atau siapapun di keluarga ini belum pernah mencapainya. Dan sekarang kamu ingin kami menendangnya?"

Sarah (dengan penuh ketakutan): "Aku cuma ingin..."

Rudy (dengan nada suara tinggi seraya menggebrak meja): "Cukup...!! Berhenti mempermalukanku"

Jane yang melihat kedua orang tuanya berdebat nampak sedih dan marah, ia terus-menerus melihat ke arah Haris dengan tatapan kebencian.

Jane (bergumam dalam hati): "Gara-gara anak haram ini."

Anton: "Rudy, kau benar-benar telah membuat keputusan terburuk dalam sejarah keluarga kita. Kau menyerahkan mahkota warisan kita kepada orang luar. Apa menurutmu anak harammu itu lebih layak memimpin daripada aku?"

Perdebatan kembali meningkat, Haris yang hingga saat itu masih berusaha mempertahankan ketenangannya, akhirnya berbicara untuk menghadapi Anton langsung.

Haris (dengan nada tenang tapi tegas): "Anton, aku menghargai keinginanmu untuk menduduki kursiku saat ini.. Tapi jangan mengira bahwa aku akan terus diam dan mengabaikan setiap perkataanmu.."

Anton (dengan sikap meremehkan): "Dan apa yang akan kamu lakukan? Mengusirku dari keluarga ini? Ha? Anak haram sepertimu bisa melakukan apa?"

Haris (dengan nada tenang sambil memandang tajam ke arah Anton): "Jika itu diperlukan untuk melindungi masa depan perusahaan dan keluarga ini, maka jawabannya adalah iya..!! Kau harus memahami siapa yang bisa dan tidak bisa kau provokasi..!!"

Ketika Haris berbicara demikian, semacam ada sesuatu dalam suaranya yang seolah mengguncang ruangan, sebuah ketegasan dan otoritas yang belum pernah ditunjukkan sebelumnya. Seketika aura Haris berubah, menyelimuti ruangan dengan kekuatan yang tak terbantahkan.

Benjamin (bergumam dalam hati): "Anak ini... Tidak boleh menjadikan anak ini musuh."

Dalam keheningan yang menegangkan, Benjamin Hartono (Patriark Keluarga / Ayah Rudy) akhirnya angkat bicara, berusaha menenangkan situasi yang memanas.

Benjamin: "Cukup! Kita semua adalah satu keluarga. Anton, aku mengerti perasaanmu, tapi Haris telah membuktikan dirinya lebih dari sekadar "orang luar". Dalam beberapa bulan, dia telah melakukan apa yang tidak bisa kita lakukan dalam beberapa tahun."

Mendengar kata-kata ayahnya, Anton nampak terguncang. Ada semacam rasa ketakutan yang terlihat jelas di wajahnya, menyadari bahwa dia mungkin telah melewati batas toleransi Ayahnya.

Benjamin: "Haris, aku telah menapaki jalan bisnis lebih dari lima puluh tahun, dan aku bisa melihat kapan seseorang memiliki "Masanya" sendiri untuk berkembang. Teruskanlah mengembangkan perusahaan keluarga, aku mendukungmu."

Perkataan Benjamin seolah memaksa semua orang untuk menurutinya, Benjamin nampak mendukung Haris dan itu terlihat jelas dari sorot matanya.

Malam itu meskipun masih terdapat beberapa ketegangan dan rasa ketidakpuasan dari beberapa anggota keluarga, tepi perkataan Benjamin tidak ada yang berani membantahnya.

Benjamin dengan pengalamannya, berhasil menengahi situasi, memberikan perspektif yang diperlukan untuk menyatukan keluarga.

Anton masih terlihat sangat tidak puas, tapi Anton juga menyadari bahwa perlawanannya mungkin tidak membuahkan hasil apa-apa di hadapan kebijaksanaan ayahnya dan kepemimpinan Haris yang telah diakui.

Makan malam keluarga yang diawali dengan konflik dan iri hati berakhir dengan keheningan dalam penerimaan.

Sarah dan Jane semakin memperlihatkan tatapan penuh kebencian pada Haris setelah kejadian malam ini.

Terpopuler

Comments

Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)

Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)

Menjadi orang sukses memang harus siap memiliki musuh

2024-04-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!