Episode 11: Asisten Baru

Dunia maya dikejutkan oleh sebuah peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya. Black Hawk Community (BHC) sebuah komunitas hacker global yang ditakuti dan dihormati, lenyap dari dunia internet dalam waktu kurang dari semalam.

Data kejahatan mereka semua dengan identitas tersembunyinya tiba-tiba bocor dan menjadi santapan publik

Ratusan jajaran para petinggi yang tersebar di seluruh dunia serta pemimpinnya ditangkap atas dakwaan aksi kejahatan.

Ribuan anggota elit mereka ditetapkan statusnya sebagai buronan.

Sisa anggota lainnya seolah menghilang ditelan bumi, komunitas itu benar-benar lenyap dalam semalam tanpa perlawanan.

Di tengah gempuran berita tersebut, muncul satu nama yang menjadi pusat perhatian di jagat maya seluruh dunia, "Cipher" yang kini juga dikenal dengan julukan "The Chip".

...- Cipher a.k.a The Chip -...

Kisah tentang bagaimana seorang hacker mampu menghancurkan komunitas raksasa yang memiliki ribuan anggota dengan keahlian hacking papan atas menjadi sebuah legenda instan.

Kabar tentang kehancuran BHC tidak luput dari perhatian Albert, musuh bebuyutan Dean di kehidupan sebelumnya.

Sementara Albert merenungkan makna di balik peristiwa ini, banyak orang di seluruh dunia berlomba-lomba untuk mencari tahu siapa sosok misterius di balik kode nama Cipher.

Namun setelah aksi fenomenal malam itu, jejak "Cipher" seolah hilang tak berbekas.

Seolah-olah setelah menyelesaikan misi luar biasa ini, Cipher memutuskan untuk menghilang ke dalam kegelapan bayang-bayang, meninggalkan jagat maya dipenuhi dengan spekulasi dan cerita tentang legenda hidupnya.

...****************...

Disisi lain di depan layar laptopnya, Tania duduk termenung dengan mata terpaku menatap berita besar itu.

"Black Hawk Community Lenyap dalam Semalam" judul berita itu seolah imajinasi yang tiba-tiba menjadi kenyataan baginya.

Perasaan Tania saat ini bercampur-aduk antara takut, ragu, hingga kagum.

Tania terus memikirkan bagaimana mungkin seorang CEO perusahaan yang tampak begitu tenang dan terkendali, memiliki kemampuan hacking yang begitu handal?

Namun ketika dia mengingat kembali kecerdasan Haris yang ditampilkannya melalui skenario penjebakannya serta cara dia mengendalikan situasi di kafe, sebagian dari dirinya mulai mempercayai kenyataan.

Tania: "Mungkin Haris memang memiliki kemampuan untuk melakukan hal-hal mustahil seperti ini..."

Namun, di dalam benak Tania, masih tersisa keraguan.

Tania: "Tapi ini tetap mustahil dilakukan oleh satu orang..." gumamnya dalam hati.

Dengan membulatkan tekad dan mengumpulkan banyak keberaniannya, Tania memutuskan untuk mengunjungi SM Group dan menemui Haris pada keesokan paginya.

Mungkin dengan cara ini dia bisa menemukan jawaban atas semua pertanyaannya.

Mungkin dengan cara ini dia bisa menemukan jalan baru bagi dirinya.

Mungkin dengan cara ini dia bisa menemukan kehidupan yang lebih baik daripada kehidupannya ketika masih berada dalam bayang-bayang BHC.

Pikirannya masih dipenuhi kebingungan atas kejadian besar ini.

...****************...

~ Keesokan Harinya.

Saat langkah Tania memasuki lobi megah SM Group, seketika atmosfer modern dan inovatif perusahaan itu menyambutnya.

Resepsionis dengan senyum ramah dan profesionalisme yang terpancar dari wajahnya, langsung menyapa Tania.

Resepsionis: "Selamat datang di SM Group. Bagaimana saya bisa membantu Anda hari ini?"

Tania (gugup): "Saya... saya di sini untuk menemui Pak Haris."

Resepsionis: "Baik, bisakah Anda mengatakan nama Anda?"

Tania: "Sa.. Saya Tania."

Sesaat kemudian resepsionis memeriksa layar di depannya, jemarinya menari-nari di atas keyboard dengan kecepatan tinggi.

Resepsionis: "Ah, Ibu Tania! Anda memang dijadwalkan bertemu dengan Pak Haris hari ini. Nama Anda sudah tercatat di daftar tamu kami."

Tania (dengan kaget yang tak bisa disembunyikan): "Oh, saya tidak... saya tidak menyadari kalau saya sudah dijadwalkan."

Resepsionis itu tersenyum, seolah sudah terbiasa dengan reaksi tamu-tamu yang seringkali terkejut dengan cara Haris menangani jadwalnya.

Resepsionis: "Pak Haris selalu beberapa langkah lebih maju dan seolah sedikit bisa meramalkan siapa saja yang hendak mengunjunginya. Silakan duduk di ruang tunggu, saya akan segera memberi tahu beliau bahwa Anda telah tiba."

Tania dengan hati yang berdebar duduk di salah satu sofa yang nyaman di ruang tunggu.

Pikirannya penuh dengan pertanyaan dan ketidakpastian, namun ada juga rasa penasaran yang kuat tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

Tania: "Haris ini... Sepertinya memang bukan orang biasa."

Tak berselang lama resepsionis itu menghampiri Tania dengan senyuman hangat di wajahnya.

Resepsionis: "Ibu Tania, mari.. Saya akan mengantarkan Ibu."

Dengan langkah penuh keraguan, Tania mengikuti jejak langkah resepsionis yang berjalan melewati koridor modern SM Group menuju ruangan Haris.

Resepsionis: "Pak Haris, Ibu Tania telah tiba dan sekarang berada di depan ruangan Anda."

Haris (dengan suara tenang dan penuh otoritas): "Terima kasih.. Persilakan dia masuk.."

Ketika memasuki ruangan, Tania di suguhkan dengan pemandangan sesosok pria tampan yang mengenakan setelan jas elegan sedang duduk di balik meja kerjanya, terlihat anggun sambil tangannya cekatan memainkan ponsel.

Haris: "Gajimu 300 juta perbulan, belum termasuk tunjangan dan lain sebagainya.. Tugas utamamu adalah menjadi asisten pribadiku dan menjadi salah satu orang kepercayaanku.. Jika pekerjaanmu bagus, bulan berikutnya akan bertambah 50 juta berlaku kelipatan sampai 10 bulan masa percobaan.." ucapnya sambil terus menatap layar ponselnya tanpa menoleh sedikitpun.

Tania kaget ketika Haris tiba-tiba mengatakan hal itu kepadanya.

Tania: "Ha..?? Apa maksudmu?"

Haris: "Sekarang keluarlah, ruangan di samping sebelah kiri ruanganku adalah tempat kerjamu.. Buka laptop yang ada di meja kerjamu, lalu selesaikan pekerjaanmu.. Datang hanya ketika aku memanggilmu.."

Mendengar perkataan itu, Tania yang masih memiliki banyak pertanyaan hanya terdiam dan menuruti perkataan Haris.

...****************...

~ Malam Harinya.

Alexander berjalan dengan percaya diri menuju sebuah ruangan tersembunyi, tempat di mana para anggota geng mafia kecil berkumpul.

Udara di dalam ruangan itu kental dengan aroma rokok dan rencana-rencana gelap. Alexander yang ditemani oleh ambisi dan kekecewaannya terhadap SM Group, sedang bersiap untuk melakukan rencana gelapnya.

Alexander: "Aku yakin kalian sudah mengetahui mengapa aku datang kemari."

Pemimpin Mafia: "Kami mendengar kau punya tawaran menarik. Tapi ingat, kami tidak murah."

Alexander (dengan senyum sinis): "Uang bukan masalah bagiku. Yang aku inginkan adalah SM Group bertekuk lutut. Aku yakin dengan sumber daya dan... keahlian khusus kalian, kalian bisa membuat mereka mengalami kerugian yang cukup besar."

Pemimpin Mafia: "Kerugian? Kami bisa melakukannya. Tapi tepatnya apa rencanamu? Kami tidak bekerja berdasarkan "kata-kata kiasan" kami menginginkan detail rencananya."

Alexander: "Rencananya sederhana. Aku ingin kalian menyebarkan kekacauan. Melakukan vandalisme terhadap properti SM Group dan mengganggu operasional bisnis mereka. Aku juga ingin kalian memberi pelajaran pada Haris Hartono."

Pemimpin Mafia (tertawa kecil): "Bukan masalah besar. Tapi, mengapa kau begitu ingin menjatuhkan Haris Hartono?"

Alexander: "Itu urusan pribadi. Yang penting, aku akan membayar kalian dengan harga yang memuaskan."

Pemimpin Mafia: "Ok kita sepakat. Tapi ingat, kami tidak suka dicurangi. Jadi jangan coba-coba memainkan trik licik didepan kami."

Alexander: "Aku mengerti cara main kalian. Aku telah menyuap pejabat setempat agar dapat mengamankan wilayah operasi kalian."

Pemimpin Mafia: "Ok, malam pertama adalah kekacauan, malam kedua adalah gangguan operasional dan malam ketiga adalah melumpuhkan Haris Hartono."

Alexander (tersenyum puas): "Deal!"

Setelah pertemuan itu Alexander meninggalkan ruangan dengan senyuman penuh kepuasan di wajahnya.

Pikirannya fokus membayangkan kejadian buruk yang akan menimpa SM Group dan Haris Hartono.

Dengan bantuan para mafia ini, dia merasa memiliki keyakinan penuh bahwa rencananya akan sesuai dengan ekspektasinya.

Namun Alexander tidak menyadari bahwa dia sedang bermain api yang sangat besar, api yang mungkin dapat membakar seluruh kota.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!