Episode 7: Bayang-Bayang Ancaman

Di kantor pusat Hypo Tech, suasana tegang menguasai ruangan rapat eksekutif.

Para petinggi Hypo Tech termasuk CEO mereka Alexander, berkumpul untuk membahas strategi baru mereka dalam menghadapi SM Group yang di bawah kepemimpinan Haris kini telah menjadi pesaing yang semakin mengkhawatirkan.

Alexander memulai pertemuan dengan ekspresi serius.

Alexander: "Kita semua tahu posisi kita saat ini. SM Group di bawah Haris tidak hanya berhasil keluar dari krisis tapi juga menantang dominasi kita. Ini bukan lagi tentang persaingan biasa, ini tentang kelangsungan bisnis kita."

Vivian (kepala strategi bisnis): "Percobaan kita sebelumnya untuk menjatuhkan mereka secara langsung telah gagal. Haris bukanlah lawan yang mudah. Kita perlu strategi baru yang lebih halus namun efektif."

Alexander (mengangguk): "Betul. Kita perlu menggali lebih dalam dan menemukan titik lemah mereka. Ada kabar bahwa mereka sedang mengembangkan teknologi keamanan cyber terbaru. Itu bisa menjadi titik masuk kita."

Marcus (kepala divisi teknologi): "Saya telah melakukan beberapa penyelidikan. Teknologi baru mereka memang menjanjikan revolusi. Namun setiap teknologi memiliki celah. Kita bisa menyusup dan mengacaukan peluncuran mereka."

Alexander (tersenyum licik): "Itu rencana yang bagus. Tapi kita harus lebih licik dari itu. Kita tidak hanya akan mengacaukan peluncuran mereka, tapi juga merusak reputasi mereka di mata publik. Vivian, apa kamu punya ide?"

Vivian (tatapan yang penuh kalkulasi): "Kita bisa menggunakan media. Sebuah kampanye informasi negatif yang disusupi dengan narasi tantang "Kebocoran Data" dan tentang seberapa rentan produk mereka. Kita buat seolah-olah ini bocoran dari sumber internal mereka sendiri."

Alexander: "Sempurna. Tapi kita harus berhati-hati. Tidak boleh ada jejak yang mengarah kembali ke kita. Marcus, pastikan tim kamu siap untuk operasi ini."

Marcus (mengangguk): "Saya akan mengatur semuanya. Kita akan menyewa tim eksternal untuk operasi ini, untuk menjaga kerahasiaan."

Alexander menatap satu per satu wajah di ruangan itu.

Alexander: "Ini bukan hanya tentang perang teknologi atau pasar. Ini tentang memastikan Hypo Tech tetap sebagai pemimpin industri. Kita harus melakukan apa pun yang diperlukan."

Pertemuan diakhiri dengan komitmen kuat dari semua yang hadir. Mereka tidak hanya bertekad menjatuhkan SM Group tetapi juga menghancurkan reputasi Haris yang telah menjadi simbol kebangkitan SM Group.

...****************...

Sementara itu di SM Group, Haris sedang mengadakan pertemuan dengan timnya untuk mengantisipasi serangan dari Hypo Tech. Pemikirannya beberapa langkah lebih maju daripada Alexander, Dia menyadari bahwa perang tidak hanya akan terjadi di medan teknologi, tetapi juga di medan persepsi publik.

Haris: "Aku tidak meragukan akan ada upaya dari Hypo Tech untuk menggoyahkan kita lagi. Kita harus memastikan teknologi kita tidak hanya unggul, tapi juga terlindungi dengan baik.."

Emily (kepala divisi keamanan siber): "Kami telah memperkuat sistem keamanan berdasarkan arahan Pak Haris, dan kami terus memonitor potensi ancaman. Kami juga bekerja sama dengan mitra keamanan eksternal untuk upaya pencegahan tambahan."

Haris: "Bagus.. Tapi selain itu, kita juga harus membangun hubungan yang lebih kuat dengan media dan publik.. Kita harus memastikan bahwa mereka mendengar cerita kita, bukan cerita yang dibuat-buat oleh pesaing.."

Melalui pertemuan strategis ini Haris dan timnya mempersiapkan diri untuk menghadapi setiap serangan yang mungkin dilancarkan Hypo Tech.

Mereka tidak hanya fokus pada pertahanan tapi juga pada membangun citra positif SM Group di mata publik.

Mereka memutuskan untuk meluncurkan serangkaian webinar tentang keamanan cyber yang menampilkan teknologi baru mereka, sebagai upaya untuk mendidik masyarakat dan membangun kepercayaan.

Haris: "Kita harus menjadi pelopor dalam transparansi teknologi.. Webinar kali ini akan menjadi cara kita untuk menunjukkan komitmen kita terhadap keamanan dan privasi.. Emily, pastikan tim keamanan kita siap untuk sesi tanya jawab.. Kita harus bisa menjawab semua pertanyaan tanpa terkesan menyembunyikan sesuatu.."

Emily: "Siap Pak Haris. Tim sudah saya briefing, dan kami akan mempersiapkan materi untuk menghadapi berbagai pertanyaan yang mungkin muncul."

Dalam upaya untuk lebih meningkatkan citra perusahaan Haris juga memutuskan untuk menggandeng beberapa lembaga amal dalam proyek tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

Ini bukan hanya sekadar tindakan amal, tapi juga strategi untuk menunjukkan kepada publik bahwa SM Group serius dalam membawa perubahan positif ke masyarakat.

Haris: "Kita juga harus memperkuat citra kita sebagai perusahaan yang peduli pada masyarakat.. Aku ingin kalian mendata dengan baik, proyek apa saja yang bisa kita dukung atau inisiasi.. Aku ingin fokus pada pendidikan dan keselamatan siber untuk anak-anak dan remaja.. Ini akan sangat sejalan dengan misi kita.."

Aryan (kepala divisi pemasaran): "Ini ide yang bagus Pak Haris. Kami bisa bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk memberikan workshop tentang keamanan cyber. Ini akan meningkatkan awareness tentang produk kita sekaligus memberikan dampak positif kepada masyarakat."

Pertemuan tersebut berakhir dengan tim SM Group yang semakin termotivasi. Mereka tidak hanya siap menghadapi ancaman dari Hypo Tech tapi juga berkomitmen untuk membuktikan bahwa SM Group lebih dari sekedar perusahaan teknologi.

Mereka adalah bagian penting dari masyarakat yang berusaha untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.

Sementara di Hypo Tech, aksi untuk menjatuhkan SM Group terus berjalan.

Namun tanpa mereka sadari upaya mereka secara tidak langsung membantu SM Group menjadi lebih kuat dan lebih terintegrasi dengan komunitas mereka.

Ironisnya, setiap serangan yang mereka lancarkan semakin memperjelas bahwa Hypo Tech adalah pemain yang tidak etis di industri, sedangkan SM Group di bawah kepemimpinan Haris, dilihat sebagai inovator yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya.

Pertarungan antara dua raksasa teknologi kota Surabaya ini menjadi semakin menarik, tidak hanya di arena bisnis tapi juga dalam memperebutkan hati dan pikiran masyarakat.

Setiap langkah yang diambil Haris dan timnya, membuat SM Group semakin memperkuat posisi mereka tidak hanya sebagai pemimpin industri tapi juga sebagai kekuatan untuk kebaikan.

Pertarungan mulai terjadi, beberapa usaha yang dilakukan Hypo Tech demi menjagal SM Group terus menemui kebuntuan. Hal-hal besar yang terjadi selama pertarungan ini antara lain:

Penggalian Data Rahasia: Hypo Tech mencoba melakukan spionase industri untuk mencuri inovasi terbaru SM Group dalam keamanan cyber. Namun berkat sistem keamanan yang dibangun Haris, upaya mereka terdeteksi dan digagalkan. SM Group malah mendapatkan publisitas positif sebagai perusahaan dengan sistem keamanan yang tak tertembus.

2. Serangan Cyber: Hypo Tech menyewa banyak hacker untuk melancarkan serangan cyber terhadap infrastruktur SM Group. Namun, Haris dengan keahliannya tidak hanya berhasil menangkis serangan tersebut tetapi juga membalas dengan mengekspos kerentanan keamanan di Hypo Tech, mempermalukan mereka di depan publik.

Perang Harga: Hypo Tech mencoba menjatuhkan SM Group dengan strategi perang harga di pasar. Namun, Haris mengantisipasinya dengan kampanye pemasaran yang cerdik, menekankan pada nilai dan inovasi produk SM Group yang membuat konsumen tetap setia.

Kampanye Fitnah: Hypo Tech meluncurkan kampanye media sosial rahasia untuk merusak reputasi SM Group. Namun, SM Group berhasil mengungkap kebenaran di balik kampanye tersebut dan menggunakan media sosial untuk memperkuat hubungan dengan pelanggan mereka, meningkatkan loyalitas pelanggan.

Perebutan Talenta: Hypo Tech mencoba merusak SM Group dengan merekrut karyawan kunci mereka. Namun, Haris telah membangun budaya perusahaan yang kuat di mana karyawan diberikan hak gaji dan tunjangan yang tinggi, penghargaan atas karyawan berprestasi, dan menanamkan rasa kepemilikan atas pekerjaan mereka, sehingga tidak ada yang tertarik untuk pindah.

Gangguan Rantai Pasokan: Hypo Tech mencoba mengganggu rantai pasokan SM Group dengan mempengaruhi pemasok untuk menunda pengiriman. Namun, Haris telah mengamankan aliansi strategis dengan pemasok alternatif yang memastikan kelancaran operasi SM Group.

Patent Trolling: Hypo Tech mencoba menggunakan litigasi paten untuk memperlambat pengembangan produk SM Group. Namun, Haris menunjukkan bahwa klaim tersebut tidak berdasar dan berhasil memenangkan kasus di pengadilan, sekaligus menunjukkan kekuatan inovasi legal SM Group.

Kolusi dengan Penyedia Layanan: Hypo Tech mencoba merusak reputasi SM Group dengan menyabotase kualitas layanan pelanggan melalui kolusi dengan penyedia layanan. Namun, SM Group dengan cepat mengidentifikasi dan mengatasi masalah tersebut, memperkuat sistem layanan pelanggan mereka dan memenangkan kepercayaan pelanggan kembali.

Desas-desus Palsu: Hypo Tech menyebarkan desas-desus palsu tentang krisis keuangan di SM Group untuk menurunkan kepercayaan investor. Namun, Haris proaktif dalam berkomunikasi dengan transparansi perusahaan kepada investor, menjelaskan keadaan finansial perusahaan dan rencana masa depan dengan detail yang malah meningkatkan investasi.

Manuver Pasar: Hypo Tech mencoba mengeksploitasi celah regulasi untuk membatasi penetrasi pasar SM Group. Namun, Haris menggunakan jaringan dan pengaruhnya untuk beradvokasi bagi perubahan positif dalam regulasi, memastikan pasar tetap terbuka dan adil bagi semua pesaing.

Dalam setiap kegagalan yang dilakukan Hypo Tech, malah semakin menyoroti kecerdikan, ketangguhan, dan integritas Haris serta timnya dalam menghadapi tantangan, mengukuhkan posisi SM Group sebagai pemimpin industri yang tidak hanya tangguh dalam menghadapi serangan tapi juga mampu berinovasi dan berkembang di tengah persaingan.

...****************...

Beberapa bulan telah berlalu semenjak pertarungan demi pertarungan itu, di ruang rapat eksekutif Hypo Tech suasana tegang menyelimuti ruangan.

Alexander CEO Hypo Tech, berdiri di ujung meja rapat dengan wajah yang merah padam, urat-urat di lehernya menonjol, menandakan amarah yang mendidih.

Di hadapannya para petinggi Hypo Tech duduk dalam diam, menunggu badai yang akan datang.

Alexander memecah keheningan dengan suara yang keras dan penuh kekecewaan.

Alexander: "Bagaimana ini bisa terjadi? Setiap langkah yang kita ambil untuk menjatuhkan SM Group selalu berakhir menjadi bumerang bagi kita! Apa kerja kalian semua hanya duduk di sini tanpa melakukan apapun yang kompeten?"

Vivian (mencoba menjawab dengan tenang): "Kami telah melakukan yang terbaik. Namun, SM Group di bawah kepemimpinan Haris tampaknya selalu selangkah lebih maju..."

Alexander memotong dengan keras.

Alexander: "Selangkah lebih maju? Tidak! Ini lebih dari itu. Mereka seolah bisa membaca setiap gerak kita. Setiap strategi yang kita rencanakan tidak hanya gagal, tapi malah memperkuat posisi mereka. Dan kalian tahu apa? Ini semua membuat kita terlihat lemah di mata industri dan pelanggan!"

Marcus (mencoba menyampaikan pendapatnya): "Mungkin kita perlu menganalisis ulang pendekatan kita. Serangan langsung mungkin bukan pilihan terbaik..."

Alexander memotong dengan suara yang meninggi.

Alexander: "Analisis ulang? Marcus, aku tidak butuh analisis ulang yang berakhir dengan lebih banyak kegagalan! Kita butuh aksi yang memberikan hasil, bukan hanya teori dan spekulasi!"

Para eksekutif lainnya saling bertukar pandang, mencari kata-kata yang tepat untuk menenangkan situasi. Namun Alexander terus meluapkan rasa frustrasinya.

Alexander: "Ini bukan hanya tentang persaingan bisnis lagi. Ini tentang reputasi kita, tentang bagaimana kita dilihat oleh dunia. Haris... Haris itu hanya anak ingusan tapi... bagaimana dia bisa mengubah SM Group menjadi benteng yang tidak bisa ditembus? Kita harus memiliki sesuatu yang bisa kita gunakan untuk melawannya, sesuatu yang... definitif!"

Vivian (mencoba menawarkan solusi): "Mungkin kita perlu melihat dari sudut yang berbeda. Bekerja sama dengan pihak lain, mencari sekutu yang memiliki tujuan yang sama untuk..."

Alexander: "Tidak!"

Alexander seketika memotong pembicaraan dengan memukul meja, nada tinggi suaranya menggema di ruangan.

Alexander: "Aku tidak ingin mendengar lagi tentang rencana atau strategi baru yang akhirnya tidak berujung pada apa-apa! Kita perlu bertindak, dan itu harus sekarang! Jika tidak, kita mungkin hanya akan mengibarkan bendera putih dan menyerah pada SM Group."

Suasana di ruang rapat menjadi semakin berat. Alexander mengambil napas dalam-dalam, berusaha meredakan emosinya yang membara.

Alexander: "Dengar... Kita semua tahu apa yang dipertaruhkan di sini. Aku tidak mau lagi mendengar alasan atau kegagalan. Mulai saat ini, lakukan apapun yang bisa kalian lakukan. Bahkan jika itu harus membunuh Haris sekalipun, kita akan mengembalikan nama baik Hypo Tech. Apapun yang diperlukan, apapun yang di butukan, lakukan segalanya."

Para eksekutif menundukkan kepala mereka, mengakui beratnya situasi tersebut. Tapi mereka lebih terkejut lagi dengan pernyataan terakhir Alexander yang seolah mulai kehilangan akal sehatnya.

Terpopuler

Comments

Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)

Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)

Kalo sudah gila harta, ya sudah kadang akal sehat pun hilang

2024-04-25

0

Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)

Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)

butuhkan

2024-04-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!