Bab 13 MASUK KE UWENTIRA

Ambo' rante dibawa bertemu dengan kepala keamanan Uwentira, sementara Kakek Hanum dan Pak Dadang dibiarkan menunggu di pintu. Keduanya tak henti menjelajahi setiap sudut pemandangan Kota Uwentira dari kejauhan.

"Ternyata benar kata Nenek Moyang kita, Uwentira negera maju Pak Limbong," ucap Pak Dadang berbisik ditelinga Kakek Hanum.

"Pantas saja para manusia rela meninggalkan dunia kita karena tergoda oleh kehidupan disini," kata Kakek Hanum.

Mereka berdua di jamu oleh air putih dan air merah, salah satu pihak keamanan menemani mereka berbincang sembari menunggu Ambo' rante. Pak Dadang kehausan, namun dia tidak berani meminum air yang di suguhkan untuk mereka. Konon, jika meminum air minum dan makan di Uwentira, maka dia akan memiliki keterikatan dengan Uwentira, rasa ingin tinggal di Uwentira jauh lebih besar ketimbang ingin kembali ke dunia manusia.

"Silahkan minum," ucap penjaga pintu dimensi itu.

"Kami masih belum haus," sahut Kakek Hanum.

Sebelum mereka melakukan ritual membuka pintu dimensi Uwentira, Ambo' rante sudah mewanti-wanti mereka terlebih dulu. Kakek Hanum dan Pak Dadang tidak boleh meminum air dan makanan yang disuguhkan oleh sembarang orang, kecuali mereka di jamu oleh pihak kerajaan.

Ambo' rante duduk menundukkan kepala do depan kepala keamanan yang berwajah garang itu. Ini kali kedua mereka bertemu setelah pengembalian gadis yang sudah dinikahi oleh tentara Uwentira.

"Saya mencari gadis kecil berusia sepuluh tahun, namanya Hanum. Dia cucu salah satu orang yang datang bersamaku, tuanku .."

Kepala penjaga keamanan teringat dengan gadis kecil yang dibawa oleh Pangeran Dominic, dia pun tertegun setelah menelisik jika gadis kecil yang dimaksud oleh Ambo' rante adalah Hanum.

"Rupanya kalian benar-benar mencarinya," kata kepala penjaga keamanan.

"Tuanku tahu? dia sungguh masuk ke Uwentira?" tanya Ambo' rante terhenyak.

"Iya benar, Hanum dibawa oleh anak orang nomor satu di Uwentira," ucapnya. Dia harus memberitahu jika Hanum berteman dengan anak Raja Uwentira.

"Maksud tuanku bagaimana? Hanum datang dengan siapa?"

"Dia datang bersama dengan Pangeran Uwentira, gadis itu di bawa oleh pihak kerajaan, ini masih menjadi rahasia kami, ada banyak yang kami pertimbangkan sehingga kedatangan Hanum kami rahasiakan," jelas Kepala keamanan pintu dimensi itu.

Ambo' rante terkejut bukan kepalang, dia tidak menyangka sama sekali jika cucu Pak Limbong itu dapat menembus kalangan kerajaan Uwentira. Tidak mudah menembus pintu dimensi Uwentira, namun Hanum dapat melakukan hal itu bersama anak Raja.

"Saya sungguh terkejut, tuanku .. apakah Hanum melakukan kesalahan? bukankah gadis kecil itu belum tahu-menahu aturan kerajaan," kata Ambo' rane.

Ia khawatir jika kedatangannya di Uwentira tak dapat mengembalikan Hanum ke keluarganya.

"Tidak, anak itu mengenal baik pangeran kami, saya tidak menerangkannya, jika anda ingin mengembalikannya, ini butuh proses, kamu harus menghubungi pihak kerajaan," jelas kepala penjaga keamanan.

Ambo' rante paham maksud dari kepala penjaga itu, menembus kalangan kerajaan tentu harus banyak melewati proses, terlebih lagi tujuan mereka adalah mengembalikan anak manusia yang telah terlanjur masuk ke dunia mereka.

"Tunggulah di luar, saya akan menghubungi pihak kerajaan," ucap kepala penjaga.

Ambo' rante keluar dari ruangan itu, dia menemui Kakek Hanum dan Pak Dadang. Ambo' rante menceritakan segala yang diceritakan oleh penjaga keamanan, seketika Kakek Hanum semakin panik, takut jika cucunya tak dapat dikembalikan ke dunia mereka.

"Jangan panik, dia akan kembali, mereka akan berusaha membantu kita, lagipula disini tidak diperbolehkan lagi manusia kelaut masuk, ada aturan baru di Uwentira," kata Ambo' rante.

Cukup lama mereka menunggu, Pak Dadang mulai lemas, energinya berbenturan dengan energi di Uwentira. Ambo' rante bahkan meminta Pak Dadang agar tidur sesaat, guna untuk menetralisir energi kepala desa itu. Sedangkan kepala penjaga keamanan pintu dimensi menelpon ke Paman Kenras, sebelum membawa Hanum ke rumahnya, Paman Kenras terlebih dulu melakukan kesepakatan dengan pihak penjaga keamanan. Paman Kenras memang sangat disegani di Uwentira, sehingga para prajurit dan rakyat juga sangat menghormati saudara angkat Raja Garret itu.

***

"Jadi Hanum di jemput oleh keluarganya?" tanya Paman Kenras.

 Dia dan dokter Khael sudah menduganya jika teman Pangeran Dominic itu akan di jemput oleh pihak keluarganya.

"Iya, Pak Kenras. Kami harus bagaimana?"

Paman Kenras kebingungan, harapan Dominic ialah memberikan waktu Hanum untuk tinggal beberapa hari lagi di Uwentira, Dominic bahkan rela melanggar aturan Uwentira demi menambah hari bersama Hanum. Namun di sisi lain, kehadiran Hanum akan membahayakan orang-orang yang terkait di dalamnya, termasuk keluarga yang sudah menjemputnya. Tak ada pilihan lain, Paman Kenras harus bertindak demi menjaga nama baik Uwentira, dan menjaga keselamatan keluarga Hanum yang datang menjemput.

"Kami akan mengembalikan Hanum, tunggu kabar dariku," ucapnya.

Paman Kenras menutup telepon, dia bergegas menemui Permaisuri Aliza, pelan-pelan dia mendekati istri dari kakak angkatnya itu. Dia meminta agar Permaisuri Aliza menepi sejenak untuk mengobrol hal penting. Sedangkan Dominic dan Hanum masih asyik bermain, mereka dibuatkan piknik dadakan pelayan Paman Kenras.

"Ada apa, Kak Kenras?" tanya Permaisuri Aliza.

"Maaf yang mulia, ini mengejutkan, penjaga pintu dimensi memberitahu jika keluarga Hanum datang untuk menjemput, mereka ingin cucunya kembali ke dunianya."

Permaisuri Aliza menghela nafas, dia berpikir jika ada baiknya keluarga pihak Hanum yang menjemput langsung, setidaknya dia tidak melukai hati putranya, setidaknya Dominic menerima kenyataan jika ada yang lebih berhak atas Hanum, yaitu keluarganya.

"Ini kesempatan bagus, aku dari tadi memikirkan bagaimana cara mengembalikan Hanum secepatnya, kita bukan tidak ingin menerima Hanum, tetapi sekarang Uwentira berbeda, kita harus memberikan contoh terlebih dulu kepada rakyat sebelum menetapkan aturan itu."

 Permaisuri Aliza bersyukur, kehadiran keluarga Hanum jalan keluar yang sedang ia cari-cari sedari tadi.

"Lalu bagaimana dengan Pangeran? pasti .."

"Tentu dia akan sedih, tapi sebagai pangeran, Dominic harus belajar menerima kepahitan itu," kata Permaisuri Aliza.

Paman Kenras memahami, dia tahu langkah yang akan ia ambil agar Hanum dikembalikan secara baik-baik ke dunianya. Paman Kenras kembali menelpon penjaga keamanan. Dia mengarahkan rencananya agar Hanum kembali ke dunianya dengan cara baik-baik, Paman Kenras juga meminta agar ketiga tamunya itu tidak bersikap ceroboh ketika mereka bertemu.

"Baik, Pak. Saya akan memberikan mereka pemahaman," ucap kepala penjaga keamanan.

Kepala penjaga itu keluar menemui Ambo' rante yang menunggunya. Dia memandangi Pak Dadang dengan seksama, wajah Pak kades itu telah berubah pucat karena energi makin terserap oleh energi Uwentira.

"Sebaiknya dia di rawat disini, biarkan kita yang menuju ke tempat penjemputan gadis kecil itu."

Kakek Hanum yang khawatir tidak setuju jika Pak Dadang ditinggal sendiri di kantor keamanan. Sebagai manusia biasa, tentu dia memiliki banyak kekhawatiran dengan risiko yang akan terjadi nantinya.

"Tapi Ambo'..Pak Dadang tidak .." Belum lengkap kalimat Kakek Hanum, Ambo' rante segera memotongnya.

"Tenang saja, dia harus di obati karena tenaganya semakin berkurang," ujar Ambo' rante.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!