Bab 20

Cinta itu seperti angin, kamu tidak bisa melihatnya tapi kamu bisa merasakannya.

─────────ೋღ 🌺 ღೋ─────────

Setelah memenuhi keinginan childish Alexa, kini Alvaro bersama para inti phantom masih betah berada di apartemen mewah Alexa.

Sedangkan sang pemilik sudah tertidur pulas di dalam kamarnya.

" Kapan kita bergerak Lex? " tanya Aliando.

" Besok malam, gw udah tau dimana lokasi tuh orang. Besok tinggal eksekusi aja, inget jangan sampai mati soalnya kita harus dapet info siapa orang yang berada di belakangnya. " Alex memperingati teman temannya.

Bukan tanpa alasan Alex memperingati mereka, karena dia sudah tau bagaimana karakter teman temannya itu.

" Gw usahakan, " jawab Edgar santai.

" Harus Gar, kita masih butuh informasi dari dia. " tegas Alex.

" Oke... " ujar Edgar setengah hati.

Sebenarnya dia sudah sangat kesal dan marah kepada seseorang itu, namun mau bagaimana lagi. Informasi pendukungnya yang masih mereka butuhkan, dan mereka harus menghabisi semuanya sampai ke akar akarnya.

" Terus untuk masalah Alexa saat ini gimana? " tanya Edgar kepada yang lainnya.

" Gw curiga sama keluarga om nya itu, soalnya setelah gw cek semua data data tuh orang dia cuma sekedar anak angkat dari kakek nenek raga yang Alexa tempati saat ini. Bisa karena faktor iri dia yang membuat keluarga raga Alexa tempati itu tewas. " jelas Aliando.

" Sama satu lagi, gw curiga sama orang yang namanya Nicholas itu loh. Kalian ngerasa juga gak sih? " tanya Edgar.

" Gio juga ngerasa aneh sama dia, " ujar Giorgio.

" Kita bagi tugas aja, gw sama Alvaro menyelidiki Nicholas. Giorgio sama Edgar selidiki Tantangan keluarganya, dan untuk Aliando sama lo Vell terus selidiki semua orang yang berkaitan dengan kecelakaan Ale waktu itu. " Alex membagi tugas kepada teman temannya.

" Siappp... " ujar mereka serentak.

" Bagus... Pastikan Ale gak terlibat ya, gw gak mau dia kenapa kenapa, " lanjut Alex.

" Lo gak perlu khawatir berlebihan seperti itu Lex, Ale gak selemah yang terlihat. " ujar Marvell.

" Gw percaya dia kuat, cuma gw gak mau sampe kehilangan dia lagi untuk yang kedua kalinya bro, " Alex berkata dengan nada lirih.

Wajah mereka semua tiba-tiba menjadi sendu, mereka kembali teringat akan kecelakaan hebat waktu itu.

Kesedihan sangat mendalam di hati mereka saat mendapatkan jenazah Alexa terpanggang di dalam mobil balapnya setelah terjadi ledakan hebat.

Mereka semua berjanji kali ini akan menjaga gadis itu dengan sangat baik, apalagi Alvaro akan menjaga gadis itu dengan taruhan nyawanya sendiri.

Dia tidak ingin kehilangan gadis yang dia cintai itu.

Keesokan hari berlalu begitu saja tanpa adanya drama drama picisan, bahkan entah mengapa Tania yang biasanya selalu mengusik Alexa kini hanya melewati gadis itu ketika berpapasan.

Nicholas pun demikian, mereka bersikap seolah-olah tidak melihat kehadiran Alexa di sekitar mereka.

Dan hal tersebut membuat Alexa merasa tenang menjalani hari harinya saat ini.

Malam pun tiba, Alex dan para inti phantom telah mengatakan kepada Alexa kalau malam ini mereka tidak bisa menemani Alexa di apartement nya karena ada masalah di basecamp.

Alexa pun percaya kepada perkataan abangnya, sehingga dia tidak banyak bertanya kepada Alex.

Malam ini para inti phantom akan menangkap target mereka kemarin, mereka berharap dengan tertangkapnya satu orang ini akan membuat mereka dapat menemukan dalang lainnya.

Karena mereka yakin kalau dalang sebenarnya bukan target mereka saat ini.

Sepertinya keberuntungan sedang berpihak n kepada Alex dan teman temannya.

Tak sulit untuk menangkap dan membawa target mereka, bahkan target mereka hanya melakukan perlawanan yang begitu lemah.

Pria itu di bawa ke markas phantom, dia akan di interogasi.

Meskipun mudah menangkap pria itu, namun ternyata cukup sulit membuka mulut pria itu untuk mengatakan siapa orang yang telah menyuruhnya.

Padahal saat ini tubuhnya sudah terlihat mengenaskan, namun tetap saja pria itu menutup rapat mulutnya dan tak sedikitpun informasi yang Alex dapatkan.

" Arrrggghhh.... Sialan, " jerit Alex marah.

" Sabar Lex, nanti kita akan gunakan cara lain untuk membuka mulut pria itu, " bujuk Alvaro.

" Kalau sampe besok dia gak juga buka mulut, kita habisi saja, " sentak Alex lalu pergi meninggalkan teman temannya bersama tawanan mereka.

" Alex kelihatannya sangat marah, sebaiknya kita pakai cara gw aja buat bikin nih orang buka mulut, " ujar Edgar.

" Cara yang seperti apa? " tanya Marvell.

" Gunakan keluarganya untuk mengancam agar dia segera membuka mulutnya, " jawab Edgar dengan santainya.

" Kita pakai cara itu, gw tau dimana keluarga nih orang. " Aliando langsung pergi dari markas untuk menemui keluarga dari tawanan mereka.

Dia tidak akan menyakiti keluarganya, namun akan menyembunyikan keluarganya dengan berpura-pura akan menghabisi keluarga pria itu kalau terus saja bertahan dengan kebungkamannya.

Setelah satu jam berlalu, Aliando kembali lagi ke markas phantom.

" Gimana Li ? " tanya Edgar.

" Beres, mau kita lakukan sekarang atau besok aja? " Aliando balik bertanya kepada yang lainnya.

" Lakukan sekarang, lebih cepat lebih baik, " Alex yang menjawab, setelah dia tadi di beritahukan rencana dari Edgar.

Para inti phantom kembali menemui pria itu dengan membawa foto keluarganya yang ada di ponsel Aliando.

𝘉𝘶𝘨𝘩.. 𝘉𝘶𝘨𝘩..

" Lo masih terus bertahan dengan kesetiaan lo? " ujar Alex setelah memberikan pukulan kepada pria itu.

" Ka.. lian gak.. akan.. da.. patkan in.. for.. masi apapun, " ujar pria itu terpatah patah sambil menyeringai.

" Oke.. sebagai ganti nyawa adek gw, keluarga lo yang akan menanggungnya. Saat ini keluarga kecil lo ada di tangan gw, " Alex menunjukan foto yang ada di ponsel Aliando kepada pria itu.

Mata pria itu terbelalak melihat anak dan istri serta ibunya sudah berada di tangan para pemuda itu.

" Ja... ngan pernah... sen.. tuh.. mereka, " ujar pria itu menggeram marah.

" Kenapa tidak, lo aja udah berani nyentuh keluarga gw bahkan sampai membuat nyawanya melayang. Kini saatnya balas dendam, dan keluarga lo yang jadi target pertama dari pembalasan gw, " ancam Alex terlihat sunguh-sungguh seperti akan menghabisi keluarga pria itu.

" Jangan sentuh mereka.. " ujar pria itu lirih.

" Lo gak bisa berbuat apa-apa, lo aja saat ini masih berada di sini dan dalam keadaan yang mengenaskan seperti ini, " ejek Edgar.

" Plisss... ja.. ngan lakukan apa.. pun pada mereka.. " mohon pria itu sambil menangis.

Dia tidak akan membiarkan keluarganya menanggung perbuatannya, apalagi mengingat anaknya yang masih berusia lima bulan itu.

" Dari awal seharusnya lo bisa di ajak bekerjasama dengan kita, jadi keluarga lo gak perlu menanggung semua perbuatan lo itu. Tapi karena lo gak bisa di ajak kerjasama, maka keluarga lo yang harus menanggung semuanya. " ujar Marvell.

" Akan ku beritahu, tapi aku mohon lindungi keluargaku dari mereka, " akhirnya pria itu mengalah, karena saat ini keluarganya sudah berada di tangan pemuda pemuda itu.

ೋ❀❀ೋ═══ ❀ ═══ೋ❀❀ೋ

𝘽𝙚𝙧𝙨𝙖𝙢𝙗𝙪𝙣𝙜...

𝙏𝙚𝙧𝙞𝙢𝙖 𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙖𝙩𝙖𝙨 𝙙𝙪𝙠𝙪𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙥𝙖𝙧𝙖 𝙥𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙨𝙖𝙢𝙥𝙖𝙞 𝙝𝙖𝙧𝙞 𝙞𝙣𝙞, 𝙢𝙖𝙖𝙛𝙠𝙖𝙣 𝙖𝙥𝙖𝙗𝙞𝙡𝙖 𝙢𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙗𝙖𝙣𝙮𝙖𝙠 𝙩𝙮𝙥𝙤 𝙙𝙖𝙣 𝙟𝙪𝙜𝙖 𝙥𝙚𝙣𝙪𝙡𝙞𝙨𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙖𝙠 𝙨𝙚𝙨𝙪𝙖𝙞 🙏🙏

Terpopuler

Comments

chibi forever

chibi forever

gak papa typo dikit author, kan author juga manusia yang juga dapat melakukan kesalahan, maklum kita masih banyak kekurangannya /Smile/, tetap semangat Thor update nya /Determined//Determined/

2024-02-26

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!