Bab 4

"Ketika kita berdoa meminta yang terbaik, kemudian kita mengalami sebuah kehilangan, maka bersyukurlah karena Tuhan tau yang terbaik untuk kita."

───✱*.。:。✱*.:。✧*.。✰*.:。✧*.。:。*.。✱ ───

Setelah meminta maaf kepada semua teman sekelasnya, Alexa kembali duduk di bangkunya karena guru pengajar mulai memasuki kelas.

" Selamat pagi anak anak " sapa sang guru.

" SELAMAT PAGI BUUUUU... " sahut para murid.

" Buka buku pelajaran kalian halaman 117," ujar sang guru.

Pelajaran di jam pertama pun berjalan dengan lancar tanpa adanya hambatan sama sekali, seperti jalur jalan tol yang bebas hambatan.

Tanpa terasa jam istirahat pun berbunyi..

" Horeee istirahat.. " teriak Alexa dengan suara lumayan kencang.

Para teman sekelas bahkan sang guru pun hanya bisa menggeleng kan kepala mereka mendengar teriakan Alexa tersebut.

" Baiklah anak anak, karena sudah waktunya kalian istirahat maka ibu akan memberikan tugas yang tadi kalian kerjakan sebagai PR. Lusa di kumpulkan, dan ibu gak mau mendengar ada yang tidak mengerjakan karena alasan lupa, " ujar bu guru sebelum meninggalkan kelas.

" Baik buuuu... " sahut para murid.

Setelah bu guru keluar dari kelas, Alexa di dekati oleh Devan dan beberapa teman sekelasnya untuk pergi ke kantin bersama sama.

" Alexa... kuy lah kita ke kantin, " ajak Devan.

" Kuy lah, gw juga udah laper banget nih, " sahut gadis itu.

Lalu mereka bersama-sama pergi ke kantin, karena rombongan mereka yang lumayan rame jadi mereka menyatukan beberapa meja dan juga kursi agar bisa duduk bersama.

" Wooiii Alexa, lo mau pesen apa? " tanya Devan.

" Gw mau makan orang ada gak ya? " jawab Alexa nyeleneh.

" Lo yang gw potongan-potong terus gw rebus jadi soto daging mau, " ketus Alisya gadis yang duduk di depan Alexa.

" Jangan daging gw deh, daging gw alot plus pait. " jawab Alexa semakin ngaco.

" Gila lama lama gw ngomong sama nih bocah, " gerutu Alisya.

" Ya udah gw pesen batagor aja deh, tapi pedes ya. Terus minum nya tuak rasa stroberi, " ucap Alexa.

" Lo kalo mau gila jangan di sini, mana ada tuak di sekolah. Lagian emang ada tuak rasa stroberi? " tanya Sean menggaruk kepala nya.

" Bego lo, mau aja di kibulin ama nih bocah stres, " sungut Devan.

" Hahahaha,,, muka lo pada kocak banget sih, sakit perut gw liat nya, " Alexa tertawa terbahak bahak melihat wajah teman teman sekelas nya itu.

𝘗𝘭𝘢𝘬𝘬...

Bahu Alexa di geplak oleh Sintia, karena merasa kesal oleh kelakuan Alexa yang berubah mendadak gila seperti saat ini.

Suasana kantin menjadi begitu sangat ramai oleh suara para anak kelas 12 IPA 1.

Bahkan mereka sambil bernyanyi dan menepuk meja sebagai alat musik pengiringnya.

𝘉𝘳𝘢𝘬...

" Bangke anyut... "

" Bapak lo makan tokek, "

" Eeehh Tania, lo apa apan dateng dateng main gebrak gebrak meja aja. " omel Sintia.

" Diem lo, gw gak ada urusan sama lo. " kepala Sintia di toyor oleh Tania.

" Nih orang gak ada sopan sopan nya ya, mau lo apaan dateng ke sini? " bentak Alisya.

" Lo diem aja, ini bukan urusan lo lo pada. " Dewi sahabat Tania menahan pundak Alisya yang ingin berdiri.

" Mending lo berlima pergi deh dari sini, kedatangan lo semua itu menganggu pemandangan tau gak, " dengus Devan.

" Lo diem aja, gw kesini ada urusan sama nih cewe murahan, " tunjuk Tania kepada Alexa.

" Lo siapa? Emang kita kenal? " tanya Alexa dengan wajah di buat polos.

" Gak usah pura-pura gak kenal deh lo sama gw," bentak Tania.

" Emang kita sedekat itu sampai harus kenal sama lo? " lanjut Alexa.

𝘗𝘭𝘢𝘬...

Satu tamparan mendarat di wajah cantik Alexa, hingga membuat wajah itu bercap merah.

Tatapan mata Alexa berubah menjadi tajam, raut wajahnya pun menjadi dingin. Alexa lalu berdiri dari duduk nya, lalu..

𝘗𝘭𝘢𝘬..

𝘗𝘭𝘢𝘬..

𝘗𝘭𝘢𝘬..

Tiga tamparan dia berikan kepada Tania, hingga membuat gadis itu tersurut mundur dengan sudut bibir berdarah.

" Udah mulai berani ngelawan ternyata lo, " dengus Dewi yang ingin melayang kan tangannya menampar Alexa.

Namun belum sempat tangan dewi menyentuh wajah cantik Alexa, gadis itu terlebih dulu menendang perut dewi hingga membuat dewi terpental menabrak meja yang ada di belakangnya.

𝘋𝘶𝘨𝘩..

𝘉𝘳𝘢𝘬..

" Auuucchhh.. " rintis Dewi merasakan sakit pada perut dan juga pinggangnya yang menabrak meja.

" Sukurin lo pada, songong sih. Enakan di gamparin dan di tendang sampe mental gitu, " ejek Devan.

" Lo bertiga juga mau ngerasain kek mereka? " tanya Alexa dengan tatapan dinginnya yang merasuk ke tulang.

Ketiga teman Tania tak menjawab sama sekali, namun mereka langsung membawa Tania dan juga Dewi meninggalkan kantin tersebut.

" Wuiiih keren lo Lex, sekali tendang langsung mental gak tuh wkwkwkwk, " ujar Sean.

" Tuh para ondel-ondel emang sekali kali musti di kasih pelajaran, biar gak pada songong. Mentang-mentang Tania pacaran sama kapte basket sekolah ini, " rutuk Sintia.

Namun tiba-tiba tangan Sintia di colek oleh Alisya, karena kapten basket sekolah mereka kan mantan pacarnya Alexa yang selingkuh sama Tania si ondel-ondel.

" Sorry Alexa, gw gak ada maksud buat membahas mantan lo, " ujar Sintia merasa gak enak.

" Sans aja, gw juga kemaren pacaran ama tuh orang cuma pengen tau aja rasanya pacaran sama kapten tim basket yang di idolakan. Ya maklum lah, jiwa kepo gw meronta ronta pas di tembak sama tuh sampah, " jawab Alexa dengan santai nya.

" Bagus lah akhirnya lo sadar juga kalau mantan lo itu cuma sampah, " sahut Devan.

" Udah mau bel masuk nih, kuy lah balik ke kelas, " ajak Alexa.

Alexa dan teman teman sekelasnya berjalan meninggalkan kantin dan kembali menuju kelas mereka untuk melanjutkan pelajaran selanjutnya.

Pelajaran hari ini pun telah usai, kini para murid bersiap siap untuk pulang kerumah masing-masing.

" Lex... nongki dulu kuy, " ajak Alisya.

" Mau nongki di mana? " tanya Alexa.

" Cafe aja gimana? " jawab Alisya.

" Dari pada ke cafe, mending pada nongki ke apartemen gw aja. " ujar Alexa.

" Boleh juga tuh, " sahut Alisya.

" Gw ikut ya, " timpal Sintia.

" Ikut aja. " ucap Alexa.

" Kita juga pada ikut dong, gw belom pernah main ke tempat nya Alexa nih, " Devan ikut berkomentar.

" Ya udah ikut aja semuanya sekalian, kayak nya apartemen gw bisa nampung lo pada sih, " putus Alexa.

" Buset, nampung gak tuh bahasa nya. Serasa korban bencana alam cok, " jawab Sean.

" Kuy lah kalo gitu, yang mau ikut ke tempat nya Alexa angkat tangan, " pinta Devan.

Terlihat beberapa murid yang mengangkat tangan nya, dan ada juga yang tidak ikut mengangkat tangan.

" Sorry guys, aku gak bisa ikutan. Pulang sekolah mau bantuin ortu jualan nih, " ujar salah satu murid yang tidak mengangkat tangan nya.

" Yang gak ikut gak pa pa kok, lain kali masih bisa main ke tempat gw, " ucap Alexa.

" Kuy lah, ntar keburu sore nih, " aja Alisya.

Akhirnya beberapa yang ingin datang ke tempatnya Alexa berkumpul di parkiran, untung saja beberapa dari mereka membawa kendaraan hingga tidak terlalu pusing mencari angkutan umum untuk ke tempat Alexa.

───✱*.。:。✱*.:。✧*.。✰*.:。✧*.。:。*.。✱ ───

𝘋𝘶𝘬𝘶𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘬𝘢𝘳𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘺𝘢 𝘨𝘶𝘺𝘴..

𝘔𝘢𝘢𝘧𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘪𝘭𝘢 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘵𝘺𝘱𝘰 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘦𝘳𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪 𝘴𝘪𝘯𝘪, 𝘩𝘢𝘳𝘢𝘱 𝘥𝘪 𝘮𝘢𝘬𝘭𝘶𝘮𝘪𝘯 𝘢𝘫𝘢 𝘺𝘢 😄🙏

Terpopuler

Comments

Syahrudin Denilo

Syahrudin Denilo

jut lanjutkan Thor

2024-03-25

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussehat

2024-03-09

1

nacho

nacho

😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘okk

2024-03-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!